DRRRRTTTT ~~~~
DRRRTTT ~~~~
Ata membuka matanya saat merasakan handphone yang berada di sampingnya itu bergetar, lalu menatap layar nya berharap nama yang muncul adalah nama yang sejak tadi di tunggu tunggu nya sampai ketiduran.
Benar saja, itu panggilan video dari sang istri. Fio memang sudah di rumah sejak pukul delapan malam tadi berdasarkan laporan dari Bara, namun sayangnya gadis itu enggan membalas atau bahkan sekedar membaca chat beruntun dari nya.
Sekarang Fio menghubungi nya, tentu saja pria itu tidak akan membuang-buang kesempatan berharga ini. Dengan cepat Ata menarik tombol berwana hijau itu, hingga wajah cantik istri nya yang terlihat seperti baru bangun tidur terpampang di layar handphone nya.
"Halo,sayang..." sapa Ata dengan senyuman cerah
"Komandan dimana?" tanya Fio. Wajah gadis itu terlihat datar.
"Di kamar," jawab Ata jujur.
"Coba liat kamarnya," pinta Fio.
Dengan sedikit kebingungan Pria itu tetap menuruti permintaan sang istri dengan memutar kamera nya dan mengarahkan nya ke sekeliling kamar.
"Coba room tour," titah gadis itu lagi.
Ata makin di landa kebingungan, tapi walaupun begitu dia tetap menuruti nya. Mengingat tadi Fio marah besar pada nya, dan dari pada kemarahan gadis itu semakin menumpuk jadi Ata memilih menurut saja.
"Liat kamar mandi nya."
Ata membuka pintu kamar mandi, setelah memperlihatkan isi nya dia menutup nya kembali sesuai perintah Fio.
Catat! hanya seorang Fiorenza yang berani memerintah Seorang Kombes tanpa pangkat dan jabatan yang di miliki gadis itu, tapi the power of istri membuat Ata menurut melebihi pada atasan nya lagi.
"Buka tirai nya," pinta Fio pula.
Lagi lagi Ata menuruti nya, dan setelah itu dapat terlihat jelas sang gadis menghela nafas lega dan tatapan nya melemah, tidak setajam tadi.
"Sudah, sayang?" tanya Ata dengan lembut berusaha meluluhkan istri nya.
"Udah," balas Fio.
Ata pun tersenyum lebar lalu mendudukkan kembali diri nya di atas tempat tidur. Mengabaikan dirinya yang masih menggunakan pakaian dinas, karena tadi ketiduran akibat menunggu chat dari Fio.
"Kamu udah makan?" tanya Ata dengan polos.
Fio masih memasang wajah datar nya menatap sang suami, tanpa senyuman sedikitpun. "Ga usah basa basi ya, Ndan? Saya masih marah," ucap Fio membuat Ata berkedip tak menyangka dan senyuman di wajahnya sirna.
"L- lho saya kira kamu udah ngga marah lagi. Makanya nelpon saya," ujar Sang Komandan.
"Saya abis mimpi buruk. Saya vidcall buat buktiin mimpi itu bener atau ngga, dan untungnya enggak. Selamat Komandan," jelas Fio.
"Oooh gitu..." balas Ata dengan kaku karena tidak paham mimpi yang di maksud Fio.
"Yaudah. Sekian Terimakasih," ucap Fio di akhir pembicaraan lalu memutuskan panggilan itu secara sepihak.
Lagi dan lagi untuk kesekian kali nya. Kombes Ata hanya bisa menghela pasrah dengan keadaan.
"Masih marah ternyata," gumam pria itu dengan wajah lesu.
Ya, walaupun begitu hati nya sedikit tenang dan lega, karena Fio masih mau menghubungi nya dengan alasan mimpi mimpi apalah itu. Ata berfikir itu hanya alibi Fio saja karena ingin melihat dan mendengar suara Ata.
Pria itu jadi tersenyum tipis, membayangkan wajah kesal Fio saat bergelut dengan pikirannya sendiri. Ata jelas tau bahwa istrinya sedang cemburu. Itu artinya Fio benar benar mencintai nya, dan Ata menerimanya dengan senang hati walaupun cemburu nya agak memusingkan.
Setidaknya hal itu memperjelas bahwa Fio mencintai nya, karena itu Ata menghadapi nya dengan segenap stok kesabaran yang dia punya. Dengan berkali kali menghela nafas, dan mengucap pada Tuhan memohon tambahan kesabaran.
****
Sementara si tempat lain. Fio berusaha memejamkan mata untuk kembali tidur setelah terbangun dari mimpi buruknya. Mimpi sialan yang membuat nya menurunkan ego, menelpon Ata hanya untuk melakukan hal yang tidak jelas dan itu cukup membuat Fio malu.
Seharusnya dia tidak menghubungi Ata malam ini, sebagai pelajaran agar pria itu tau bahwa Fio sedangkan marah besar pada nya. Mimpi itu benar-benar merusak segalanya. Fio jadi semakin kesal.
Di mimpi itu Fio melihat suaminya tengah berada di kamar hotel bersama wanita yang ada di foto tadi. Mereka berdua sedang bermesraan hampir nyerempet ke hubungan intim. Hal itu tentu saja membuat Fio ke-triger, belum sempat dia melabrak di mimpi itu sayangnya gadis itu sudah terbangun dengan nafas tersengal.
Itu hanya mimpi, tapi emosi nya sampai ke dunia nyata. Sampai sampai membuat Fio memutuskan menghubungi suaminya dan memastikan dengan siapa pria itu di kamar hotel nya, tapi hasilnya zonk.
Mimpi hanya lah mimpi. setidaknya setelah melakukan itu emosi Fio jadi sedikit teredam, walaupun rada malu.
"Ck! Ah sialan!" Fio mendesah frustasi karena tidak bisa tidur.
Gadis itu malah memikirkan suaminya. Wajah ceria Ata saat mengangkat panggilan nya. Pasti pria itu berharap Fio sudah baik baik saja, dan tidak marah pada nya lalu lanjut kangen kangenan seperti biasa.
Sayangnya, harapan pria itu pupus. Senyuman Ata luntur saat Fio memasang wajah cemberut, dan malah memarahinya. Padahal Fio yakin Ata juga lelah setelah bekerja seharian. Ingin mendapatkan kata kata manis dari sang istri. Seribu kali sayang, yang dia dapatkan hanya rajukan dari si istri tercinta
Kasihan Komandan Ata.
Fio tiba-tiba tidak tega merenggut senyuman di wajah tampan tersebut, walaupun masih kesal karena kelakuan Ata yang dekat dengan perempuan lain. Di satu sisi dalam hatinya, dia yakin Ata tidak bermaksud demikian.
Perlahan Fio mendudukkan dirinya, lalu meraih handphone yang sempat dia lempar tadi. Seperti nya handphone itu sudah beberapa kali terlempar hari ini, karena menjadi pelampiasan kekesalan sang pemilik.
Gadis itu membuka roomchat suaminya, yang tidak pernah dia buka sejak enam jam yang lalu dan mendapati banyak spam chat di sana.
Komandan 🤟
17:56
|Sayang kamu di mana?
18:25
|Pulang sayang, saya ga mau kamu kenapa napa
|Fiorenza please
|Saya mohon banget sama kamu, jangan nekat seperti itu
19:12
|Oke kalau kamu memang mau keluar dan cari ketenangan, tapi saya harap kamu bisa jaga diri mu sendiri.
|Jangan sampai kenapa napa ya? Karena kalau terjadi sesuatu sama kamu saya ga akan maafin diri saya sendiri Fio.
|Saya akan selalu nunggu laporan kamu hari ini
20:49
|Fiorenza saya tau kamu udah pulang
|Udah lega sekarang?
|Saya harap kamu ga marah lagi sama saya dan bisa berfikir jernih, saya tau tadi kamu cuma kecapekan makanya jadi emosi.
|Udah bisa Nerima penjelasan saya belum?
21:04
|Sayang, semua yang saya bilang tadi itu jujur. Saya ga pernah bohong sama kamu, saya ga pernah suka sama perempuan lain selain kamu.
|Demi tuhan Fiorenza, Sejak dulu sampai sekarang dan sampai kapanpun cuma kamu yang saya cinta, cuma kamu yang saya tunggu. Sampai bertahun-tahun saya melajang menunggu waktu yang tepat untuk menjadikan kamu milik saya, hingga akhirnya saya mendapat kan kamu.
|Saya sudah bersumpah di depan tuhan dan pada diri saya sendiri, saya tidak akan melepaskan kamu. Saya tidak akan menyakiti kamu dan saya akan menjaga kamu sampai kapanpun dan.
|Sayaaang, saya harap kamu baca pesan saya ini. dan setelah kamu baca, emosi kamu akan mereda dan mood kamu membaik ya? Saya minta maaf kalau sekiranya apa yang saya lakukan salah di mata kamu, Saya beneran ga tau kamu bakalan semarah itu. Selanjutnya saya janji ga akan ngulangin lagi, Maaf ya sayang?
|Saya cinta kamu, selalu dan selamanya.
Damn! Tanpa Fio sadari air mata nya menetes mengalir membasahi pipinya. Gadis itu benar benar merasa bersalah sekarang.
Dari Pesan pesan itu. Fio dapat merasakan ketulusan yang tersirat di dalam nya. Ata benar benar menumpahkan isi hati nya di sana, dan bodohnya Fio baru menyadari semua itu. Dia tak pernah terfikir fakta-fakta yang Ata sebutkan tadi. Dia terlalu terbawa emosi, karena bad mood dan kelelahan.
Tanpa menunggu waktu lama Fio pun segera mengirimkan balasannya untuk pesan pesan tersebut.
Komandan 🤟
|Ndan, Penjelasan nya saya terima.
|Maaf saya udah marah marah, mungkin komandan cape ngadepin saya, tapi saya cuma mau komandan tau
|
Saya sebenarnya takut Ndan, banyak banget bisikan di kepala saya yang bikin saya berfikir hal hal buruk tentang komandan
|Tapi setelah baca chat komandan tadi saya jadi ga takut lagi
|Saya cuma mau ngasih tau satu hal dan berharap dengan kalimat itu komandan ngerti alasan kemarahan saya tadi
|
Saya sayang Komandan
|Jangan pernah bosen sama saya ya Ndan? jangan kenapa napa juga, saya butuh komandan di samping saya, saya terlalu lemah Ndan.
Ata yang baru selesai mandi tersenyum kembali membaca chat dari istri nya. Gadis itu belum tidur rupanya. Pria itu bisa menebak Fio saat ini sedang overthinking. Jemari pria itu pun mengetikan balasan.
Komandan 🤟
|Gak papa, sayang. Saya ngerti.
|Jangan takut lagi, ya? Saya ga akan kemana mana. Saya milik kamu, hanya kamu dan selama nya akan begitu.
|Saya juga ga akan pernah bosen sama kamu
|Saya juga sayang kamu
|Makasih ya, Ndan.
|Iya sayang
|Sekarang kamu tidur lagi ya? udah malem
|Udah tenang kan sekarang
|Iya Ndan
|Komandan juga istirahat ya
|Good night, have a good rest Ndan
|Night sayang
|Sweet dream ya?
Akhirnya Ata bisa bernafas lega mengetahui istri nya tidak marah lagi padanya, dan Fio pun akhirnya bisa tenang.
Gadis itu kembali merebahkan tubuhnya di tempat tidur, dan berdoa sebelum tidur. Memohon penjagaan pada Tuhan untuk dirinya dan untuk suaminya yang jauh di sana, lalu memejamkan matanya dengan damai.
*****