I HATE YOU KOMANDAN!!! {END} ✓

By KimRyeonjin

131K 4.4K 78

Bagaimana jadi nya. Jika Bad Girl yang Notabenenya adalah Panglima perang Geng motor terbesar di kota Amethys... More

CHAPTER 1 : PROLOG
CHAPTER 2
CHAPTER 3
CHAPTER 4
CHAPTER 5
CHAPTER 6
CHAPTER 7
CHAPTER 8
CHAPTER 9
CHAPTER 10
CHAPTER 12
CHAPTER 13
CHAPTER 14
CHAPTER 15
CHAPTER 16
CHAPTER 17
CHAPTER 18
CHAPTER 19
CHAPTER 20
CHAPTER 21
CHAPTER 22
CHAPTER 23
CHAPTER 24
CHAPTER 25
CHAPTER 26
CHAPTER 27
CHAPTER 28 : EPILOG
KOMANDAN BARU
ADA YANG BARU
NEW PRINCESS
PERJODOHAN ITU

CHAPTER 11

4.1K 170 0
By KimRyeonjin


Ata sedang berada di ruang santai lantai dua, berhadapan dengan laptop nya karena ada beberapa hal yang harus dia cek. di temani secangkir kopi, pria itu fokus pada layar laptop di balik kacamata bening nya.

Namun dia merasakan kehadiran seseorang, lantas pria itu menoleh ke kiri nya dan mendapati seorang gadis cantik dengan piyama berwarna putih duduk di samping nya.

"Hey, Kok belum bobo?" tanya Ata dengan raut terkejut melihat kehadiran Sang istri.

"Ngga bisa bobo," adu Fio dengan wajah lesu.

Membuat Ata kasihan, setelah kuliah seharian penuh pasti sangat melelahkan dan malam nya dia malah insomnia.

Pria itu menutup layar laptop nya, lalu merapatkan tubuhnya ke pada istrinya, menarik gadis itu agar bersandar di pundaknya.

"Kenapaa? ada yang kamu pikirin?" tanya Ata.

Fio menghela nafas panjang, nyaman sekali rasanya bersandar di pundak kokoh itu. dan itu cukup membuat nya sedikit tenang, setelah tadi agak uring-uringan karena mencoba berbagai posisi untuk tidur namun tidak ada yang efektif.

"Ndan..." panggil Fio.

"Hmmm?" Ata merespon lembut.

"Komandan marah ngga sama saya?" tanya Gadis itu random membuat Ata keheranan sesaat tapi dia tetap merespon.

"Nggak. kenapa tiba-tiba nanya gitu?"

"Tadi sore itu, Komandan liat kan?" kata Fio dengan pelan dan sedikit ragu.

Beruntung Ata memiliki kepekaan yang lumayan tinggi, jadi dia paham maksud istri nya. "Ohh yang ngobrol sama kamu itu?" Tebak sang suami

"He'em, Jadi...  -Komandan marah ngga?" tanya Fio lagi mencoba memastikan.

Ata berfikir sejenak, hanya untuk menyusun kata kata yang baik agar tidak menyakiti hati istri nya dan tidak membuat gadis itu tersinggung. "Pernyataan kamu salah kayanya," ucap Ata seraya tersenyum tipis.

"Maksudnya?" Fio mengangkat wajahnya menatap Sang suami.

"Kalo kamu tanya saya marah atau ngga. jawaban nya saya ga marah," ujar Ata dengan tenang. "Tapi...kalo kamu tanya saya cemburu atau nggak. jelas jawaban nya saya cemburu," sambung Pria itu lagi membuat Fio tertegun.

Cemburu? tapi tidak marah. apa maksudnya? biasanya kan orang cemburu marah marah.

Ata tertawa melihat ekspresi bingung gadis itu, lalu dia mengusap lembut pundak Fio untuk memberikan ketenangan.

"Fiorenza..." panggil Ata dengan lembut.

Membuat gadis itu tersadar dari lamunannya dan kembali mendengarkan suaminya.

"Saya mungkin cemburu, tapi rasa cemburu saya ga akan saya lampiaskan menjadi amarah yang memicu perdebatan di antara kita, karena debat sama kamu itu menguras energi dan susah berhenti nya. Apalagi cuma karena hal sepele seperti interaksi kamu dan laki laki tadi, saya rasa itu bukan masalah besar," jelas Sang komandan dengan penuh ketenangan dan kelembutan.

"Kenapa komandan ga bilang kalo cemburu?" tanya Fio menatap mata elang suaminya.

Wajah tampan itu tertunduk menatap wajah cantik Sang istri lalu tersenyum simpul. "Saya pengen bilang, cuma saya takut rasa cemburu saya ga bisa di terima sama kamu. Karenaaa..." Pria itu menggantungkan ucapannya lalu meluruskan pandangan nya

"Karena sejatinya perasaan kamu bukan milik saya," zambung Ata dengan nada sendu.

Bukan nggak Ndan, tapi belum. Batin Fio.

Sesuai dugaan Fio, ini yang dia pikirkan sejak tadi. yang menjadi overthinking nya, ada dua kemungkinan.

Pertama Ata tidak cemburu karena Ata tidak mencintai nya, dan yang kedua Ata cemburu namun dia tidak berani mengungkapkan nya karena takut respon buruk dari Fio yang akan merusak hubungan dan chemistry yang di bangun nya dengan susah payah. dan benar saja, kemungkinan keduanya itu ternyata adalah fakta, namun Fio tidak menyangka pria itu begitu pandai menyembunyikan nya dan terlihat baik-baik saja.

"Ndaaan..." panggil Fio pelan membuat Ata kembali menatap ke arahnya.

"Iyaaah?" Ata mengangkat sepasang alis nya, menunggu kalimat Sang istri.

"Ada Ndan," ucap Fio lagi dengan tatapan teduh.

"Apa nya?"

"Rasa itu. ada," ucap Fio pelan, membuat Ata mengerjap beberapa kali sembari menajamkan pendengarannya untuk menyaring kalimat Fio.

"Buat komandan," tambah gadis itu dengan memberanikan diri menatap mata suaminya.

Sang komandan menatap dalam manik mata indah Fiorenza, berusaha menyelami pikiran gadis itu, tapi tatapan polos itu yang justru menghipnotis Ata dan membuat pria itu terbuai akan keindahan nya. Perlahan dia dapat merasakan getaran dalam hatinya, Saat tangan lentik Sang gadis melingkar di pinggang nya.

"Tapi saya masih bingung," ucap Fio lagi.

Ata tersenyum tipis, lalu menarik Fio agar bersandar di dada bidang nya. "Ga papa, Ga perlu buru buru. nikmatin aja dulu proses nya, yang penting kamu ada di samping saya dan saya bisa pastikan kamu selalu bahagia," sahut Ata dengan lembut seperti biasanya.

Ada kepuasan tersendiri dalam dirinya, mendengar kemajuan dari perasaan sang istri pada nya. Pria itu percaya sedikit demi sedikit gadis itu akan mulai mencintai nya, dan akhirnya hati Fiorenza akan sepenuhnya menjadi milik Ata, sama hal nya Hati Ata yang kini sepenuhnya milik Fiorenza.

"Saya tunggu laporan nya ya?" kata Ata lagi.

"Iyaa Ndan," sahut Fio.

****

"Apaan si anjir berisik banget!"

Gadis yang sedang sibuk dengan rutinitas ngedrakor nya itu menatap handphonenya kesal, pasalnya benda pipih itu tak berhenti berbunyi sejak tadi membuat Fio semakin bad mood saja.

Padahal dia ngedrakor sambil makan mie pedas, niat nya buat balikin mood malah tambah down gara gara gangguan dari notifikasi itu.

Dan ternyata notifikasi nya dari kedua sahabat laknat nya, yang gabut dan ngajak nongki keluar. Sungguh Fio benar benar tidak ingin kemana mana saat ini dan tidak ingin melakukan apa apa, bahkan mengetik pun dia malas, Jadi dia memutuskan untuk menggunakan fitur voice note.

"Woi berisik lu pada! mau gue Telen idup idup ya?"

"Gue ga maoo kemana mana, lagi bete, bad mood. jadi Jan ganggu oke? Byee."

Fio mengirim dua Voice note itu ke grupnya lalu menutup roomchat tersebut tanpa menunggu balasan dari kedua sahabatnya yang ribet itu, namun saat akan keluar dari aplikasi WhatsApp satu chat masuk dari suaminya.

Dengan helaan nafas pasrah gadis itu kembali membuka roomchat itu komandan Ata.

Komandan 🤟

-Kamu lg apa?
-Udh makan?
-Laporan nya mana?

-Udh

-Sy minta laporannya mana sayang?

Dengan gerakan malas Fio kembali menggunakan vn nya

"Lapor komandan hari ini saya sudah makan, sudah mandi, sudah minum vitamin dan mood saya sekarang sedang tidak baik jadi. Please understand me,"

Komandan 🤟

-Oh I see
-Lagi pms ya?
-Sakit perut ny?


-iy


-Mau makan sesuatu?
-Tapi saya belum bisa pulang, saya Go food in aja gpp?

-bebas


-Oke udah saya pesan
-Kamu tunggu aja ya?
-Have a good rest sayang

Setelah membaca pesan terakhir dari Ata gadis itu menutup roomchat nya, lalu melanjutkan kegiatan menonton drakor berharap kali ini tanpa gangguan.

18:23

Fio menutup laptopnya, dan mengubah posisi nya menjadi berbaring setelah lelah duduk 5 jam menghabiskan satu drama dengan banyak episode, rasanya pinggang nya hampir copot di tambah nyeri di perut nya.

Dia sudah menghabiskan banyak makanan dan minuman hari ini, mulai dari satu bungkus mie instan, satu toples pop corn, dan satu box banana roll yang di pesankan Komandan Ata tadi serta satu cup Dark Chocolat.

Ngomong ngomong soal suaminya, gadis itu jadi kepikiran. lantas dia meraih handphonenya di atas nakas lalu mencari roomchat sang komandan

Komandan 🤟

-Ndaaaan di mana?

"Ck lama ah!" kesal Fio.

Kenapa jadi slow resp? sesibuk itu kah? atau dia lagi bersama rekan-rekannya, atau perempuan lain? ahhh sialan Fio jadi overthinking.

5 menit menunggu balasan namun tak kunjung ada, Fio pun pasrah melemparkan handphonenya ke atas kasur lalu berdiri dan berjalan menuju balkon.

Melihat langit malam yang tenang mungkin bisa memperbaiki mood nya, namun nyata nya langit malam itu mendung lebih mendukung suasana hatinya yang juga sedang suram, tidak ada bintang di sana. yang ada hanya awan hitam, tapi Fio masih tetap bertahan di sana walaupun begitu.

"Kok di luar?"

Suara berat seorang pria mengalihkan perhatian Fio, dia menoleh ke belakang mendapati suaminya dengan balutan kemeja hitam dengan lengan yang di gulung datang menghampiri nya dan berdiri di samping gadis itu.

"Dingin lho di sini, kamu ga kedinginan?" tanya Ata lagi.

Fio hanya menjawab dengan gelengan, seolah malas mengeluarkan suara. jujur dia masih kesal dengan pria itu karena tidak membalas chat nya tadi.

Dan Ata pun paham hanya dengan membaca ekspresi serta bahasa tubuh Fio, dia dapat mengambil kesimpulan bahwa suasana hati gadis itu sedang tidak baik-baik saja.

"Masih bad mood?" tanya Ata lagi.

Lagi lagi Fio menjawab dengan gerakan kepala, berupa anggukan.

"Terus mau nya apaaaa?" Ata menghadap kan tubuhnya pada Fio dengan menyadarkan lengan kanannya pada pagar balkon.

Perlahan wajah cantik itu terangkat dan tatapan mata polos itu bertemu dengan mata elang milik sang komandan, yang kini menatap teduh ke arah istri nya itu.

"Komandan kenapa ga bales chat saya?"

Bukan jawaban yang Ata dapat kan melainkan pertanyaan, yang sudah bisa dia duga akan menyaratkan emosi nanti nya.

"Saya ga bales karena lagi on the way pulang sayang... Maaf ya? kalo itu bikin kamu marah," ucap Ata dengan lembut sekali sehingga membuat emosi Fio yang tadinya ingin naik jadi turun lagi.

"Saya tau kamu ngechat gitu karena mau minta saya pulang kan? Jadi saya ga mau buang buang waktu buat bales, kasian istri saya nunggu lama kalo saya bales chat dulu, mendingan langsung tancap gas pulang." tambah Pria itu lagi dengan senyuman di wajahnya yang sial nya membuat Fio salah tingkah saat itu juga.

Kan jadi ga bisa marah lagi kalau gini ceritanya, Dasar Komandan Ata! selalu saja tidak sopan memporak porandakan hati Fiorenza.

Alhasil gadis itu hanya bisa menghela nafas sesaat lalu, meluruskan pandangan nya lagi.

"Jangan marah lagi ya?" kata Ata seraya merangkul pundak Fio mengusap lembut rambut nya.

"Iyaa ngga marah," sahut gadis itu.

"Tapi muka nya masih cemberut?" goda Ata.

"Ck komandan maaah!!!" kesal Fio karena di godain oleh sang komandan.

Ata terkekeh kecil, "Iyaaa iyaaa ngerti, lagi bete kan? Bad mood? Pms ya?"

"He'em," respon Fio singkat seraya mengaguk.

"Sini sini." Ata menyadarkan kepala Fio di pundaknya.

Fio hanya menurut saja, karena dia mengakui bahwa pundak kokoh itu nyaman sekali untuk menjadi tempat nya bersandar.

****

Continue Reading

You'll Also Like

35.5K 2.8K 35
Marhyuck . . Bagaimana jika dua orang yang saling membenci di jodohkan tanpa meminta persetujuan mereka terlebih dahulu? . Harus terlihat harmonis da...
408K 447 2
PEMBERITAHUAN CERITA INI TERSEDIA DI PAID STORIES SAMPAI TANGGAL 6 DESEMBER 2023 Raka Arjuna Putra, seorang pengusaha yang baru saja bercerai, diper...
17.1M 818K 69
Bagaimana jika gadis bar-bar yang tak tau aturan dinikahkan diam-diam oleh keluarganya? ... Cerita ini berlatar belakang tentang persahabatan dan per...
719K 6.2K 19
WARNING 18+ !! Kenzya Adristy Princessa seorang putri terakhir dari keluarga M&J group yang diasingkan karena kecerobohannya. Ia hanya di beri satu...