I HATE YOU KOMANDAN!!! {END} ✓

By KimRyeonjin

131K 4.4K 78

Bagaimana jadi nya. Jika Bad Girl yang Notabenenya adalah Panglima perang Geng motor terbesar di kota Amethys... More

CHAPTER 1 : PROLOG
CHAPTER 2
CHAPTER 3
CHAPTER 4
CHAPTER 6
CHAPTER 7
CHAPTER 8
CHAPTER 9
CHAPTER 10
CHAPTER 11
CHAPTER 12
CHAPTER 13
CHAPTER 14
CHAPTER 15
CHAPTER 16
CHAPTER 17
CHAPTER 18
CHAPTER 19
CHAPTER 20
CHAPTER 21
CHAPTER 22
CHAPTER 23
CHAPTER 24
CHAPTER 25
CHAPTER 26
CHAPTER 27
CHAPTER 28 : EPILOG
KOMANDAN BARU
ADA YANG BARU
NEW PRINCESS
PERJODOHAN ITU

CHAPTER 5

5K 207 0
By KimRyeonjin

*****

"Jangan Non. Nanti saya di marahin Komandan," kata salah satu maid yang bertugas menjadi juru masak.

"Kenapa harus marah coba? emang nya kriminal?" tanya Fio sambil mengaduk aduk nasi goreng nya.

"Bukan begitu Non, masalah nya ini kan tugas saya. masa di lakuin sama nyonya muda? nanti saya makan gaji buta dong jadi nya," sahut sang maid dengan wajah merasa bersalah.

Sejak tadi istri Komandan nya itu bersikeras berkutat di dapur untuk memasak, ya memang sih dia pandai memasak. tapi masalah nya jika komandan nya tau ini bisa jadi bencana.

Pria itu tidak akan mengizinkan istrinya melakukan pekerjaan rumah, para maid itu tau karena sejak sang istri tiba di rumah ini mereka sudah di wanti wanti untuk tidak membiarkan Fio menyentuh peralatan dapur apalagi sampai memasak seperti ini.

"Kan sekali sekali doang Bi, Komandan ga akan marah kok. Soalnya kan saya masak buat dia," balas Gadis itu seraya menatap maid nya.

Fio benar benar melakukan semuanya sendiri, bahkan menyiapkan peralatan nya. hanya saja para maid berinisiatif membantu nya mengambil kan sesuatu, seperti sekarang gadis itu membutuhkan piring untuk menghidangkan nasi goreng nya, maid itu mengambil kan nya untuk sang nyonya.

"Makasih Bi," ucap Fio lalu dia mulai memindahkan nasi goreng itu ke piring.

Setelah selesai gadis itu meletakkan nya ke meja, lalu selanjutnya mengambil telur untuk di goreng.

"Biar saya aja Non," kata Sang maid.

"Ga papa Bi. Saya bisa kok," balas Fio seraya tersenyum menenangkan.

Dia mulai memecahkan cangkang telur itu lalu menuangkan nya ke kuali, setelah itu dia meraih sodet dan menyiram telur itu dengan minyak panas sedikit sedikit.

TUS~~~~

"Aaawww!" jerit Fio saat letusan minyak panas itu mengenai punggung tangan nya.

"Astaga Non?!" panik Maid terkejut.

"Bi tolong jagain telur nya ya?" kata Fio.

"Iya Non." Maid yang tadinya terkejut hanya bisa menurut saja.

Tapi lebih terkejut lagi saat seseorang muncul dari belakang nya, pria dengan balutan kemeja putih yang di gulung sampai siku dan kartu pengenal yang di kalung kan di lehernya.

"Ndan..." Fio tentu saja lebih terkejut apalagi saat pria itu mengambil tangan kanannya yang terkena percikan minyak itu.

Sang komandan menarik lembut tangan Fio, lalu meniup nya pelan memberikan rasa dingin pada punggung tangan yang memerah itu.

"Perih ngga?" tanya Ata menatap singkat wajah Fio

"Dikit," jawab Fio.

"Tapi ngga papa kok Ndan," sambung Fio dengan cepat.

Tindakan Ata selanjutnya adalah mencium punggung tangan itu -bukan mencium sih menghisap sisa sisa minyak panas itu agar tidak terasa panas lagi bagi istri nya, lalu selanjutnya dia menggiring Fio ke arah wastafel dan mencuci tangan nya itu.

Setelah selesai barulah Ata melepaskan tangan nya dari Fio dan menatap gadis itu dengan tatapan yang tidak bisa di artikan, sedangkan Fio hanya memasang wajah polos tanpa rasa bersalah.

"Kamu Ngapaiiin?" tanya pria itu dengan lembut.

"Masak," jawab Fio polos.

"Siapa yang nyuruh masak?"

"Ngga ada, pengen aja."

Sang suami menghela nafas lalu memajukan tubuhnya ke arah Sang istri, "Kamu tau kan? di rumah ini udah ada maid yang tugasnya masak."

Fio mengangguk.

"Itu biar kamu ga perlu cape cape masak lagi," tambah Ata.

Gadis di hadapannya itu menunduk sambil memainkan jemarinya. "Tapi kan Ndan, Saya juga lagi jalanin tugas."

Ata mengernyitkan dahinya, "Tugas apa?"

"Tugas sebagai istri." Fio menatap suaminya canggung.

Pria itu menahan senyuman nya, mulai bisa memahami apa yang di lakukan gadis itu hari ini.

"Emang apa coba tugas seorang istri?" pancing Ata.

"Kata nya sih tugas seorang istri itu masak, ngurus rumah, bersih bersih, nyuci baju, nge-"

"Cukup," potong Ata membuat Fio menghentikan ucapannya.

"Kenapa Ndan? salah ya?" tanya Fio bingung.

Pria itu hanya tersenyum lalu meraih kedua pundak istri nya dan memegang nya lembut. "Itu yang kamu sebutin barusan kayanya bukan tugas istri deh, tapi tugas maid," ucap Ata seraya menatap Fio gemas.

"Masa sih Ndan? perasaan artikel bilang nya gitu deh," balas Fio membuat Ata terkekeh kecil.

Gadis ini polos sekali batin nya, "Kamu mau tau tugas istri yang sebenarnya?"

Fio mengangguk lagi

"Tugas istri itu Mencintai dan melayani suaminya," jawab Ata.

Fio yang mendengar itu terdiam, pandangannya menurun menatap kosong lantai yang ada di bawah nya, terlihat dia seperti berpikir keras akan jawaban komandan tadi.

Sang komandan tersenyum tipis melihat reaksi itu lantas mengulurkan kirinya mengusap rambut Fio dengan lembut.

"Itu adalah tugas istri biasa, kamu belum tau tugas istri perwira kan?" ucap pria itu lagi menyadarkan Fio.

"Emang ada?" tanya gadis itu dengan lesu.

Suaminya mengangguk. "Tugas istri perwira itu cukup diam di rumah. menikmati semua yang sudah ada dan mendoakan suaminya selama bertugas."

Tapi sayangnya jawaban itu tidak serta-merta menghilangkan overthinking Fio, dia tau Ata mengatakan itu hanya untuk menghibur nya.

Lantas Ata menurunkan tangannya dari pundak Fio, Menyadari pergerakan Suaminya, Fio kembali menegakkan kepalanya. Sang suami menangkup wajah sang istri dengan lembut, Gadis itu bisa merasakan sentuhan tangan hangat itu di pipi nya sentuhan yang menenangkan.

"Hey... jangan berfikir apa pun, saya tidak menuntut apa pun dari kamu apalagi hal hal yang kamu bilang tadi, itu tidak perlu. saya tidak mau kamu melakukan semua itu, istri saya tidak boleh melakukan itu."

Ata mengusap lembut kedua pipi Fio, menyalurkan segala kehangatan yang dia punya. "Cukup kamu turuti perkataan saya dan tetap di sini bersama saya, itu saja. karena yang saya butuhkan hanya kehadiran kamu di samping saya."

"Saya paham perasaan kamu, mungkin kamu belum bisa menerima semua ini dengan mudah, saya juga tidak bisa memaksakan perasaan kamu pada saya."

"Tapi Saya akan berusaha membuat rasa itu tumbuh di hati kamu untuk saya, saya akan membangun sebuah ikatan di antara kita. ikatan yang kuat sehingga tidak ada yang bisa melepaskan nya, saya akan berusaha untuk itu." Pria itu tersenyum cerah, menarik kedua sudut bibirnya membentuk lengkungan yang indah seindah pelangi di ujung senja.

"Saya akan menunggu kalimat itu keluar dari mulut kamu."

Sang Komandan mengatakan semuanya dengan tulus, dengan sorot mata penuh cinta menatap istrinya, Fio mencari keraguan di mata itu namun tak di temukan nya sedikit pun, dia hanya merasakan reaksi getaran dalam hati nya saat pandangan nya bertemu dengan pria itu dan saat dia mengatakan hal yang membuat Fio merasa tersentuh.

"Maaf." Hanya satu kata itu yang terucap dari mulut nya.

Dia tau Ata sangat mencintai nya, yang salah di sini Fio. Dia belum bisa mencintai pria itu hingga saat ini, entahlah dia juga tidak bisa mengerti perasaan nya. Tapi dia juga merasa nyaman berada dekat dengan Ata, namun dia belum bisa memastikan itu cinta.

Ata menggeleng dengan senyuman menenangkan terukir di bibirnya.
"Kamu tidak salah, tidak ada yang salah di sini, hanya saja kamu belum terbiasa. tapi ini belum terlambat untuk memperbaiki nya," kata komandan dengan tenang.

Fio mengangguk, dia mengambil tangan kanan suaminya yang ada di pipinya lalu menggenggamnya.

"Saya bakalan berusaha, kita mulai semuanya dari awal ya Ndan?" ucap gadis itu.

Dua kalimat yang sanggup membuat Ata tersenyum haru, hati nya menghangat, benarkah gadis itu akan berusaha menerima cinta nya? dia merasa bahagia bahkan hanya dengan itu.

"Iyaaa kita mulai sama sama, Terimakasih ya?" Ucap Ata membalas genggaman tangan Fio

"Siap komandan," balas Fio dengan senyuman tulus yang tercatat pertama kali nya di berikan Fio untuk sang suami.

"Lapor ke saya ya? kalau kamu sudah mencintai saya," tambah Ata juga dengan senyuman di wajah tampan nya.

Fio mengangguk membalas tatapan sang suami dengan sama hangatnya, bertukar tatap selama beberapa menit membuat keduanya merasakan debaran yang sama. Yang tak mampu di ucapkan melalui kata, hanya mata yang berbicara dan berkirim pesan melalui sanubari.

*****

Continue Reading

You'll Also Like

19.2K 986 25
MONMAAP INI BUKAN KAIN VANEL. UNTUK PARA IBU,BAPAK,MAS,MBAK,ADEK,SAMPE NENEK KAKEK SILAHKAN MAMPIR.YANG SEDANG JATUH CINTA,PUTUS CINTA,DI PHP IN,DI...
3.1K 226 47
Fiksi ini bercerita tentang kehidupan Alam yang penuh derita. Sejak kecil ia sudah menjadi gelandangan dengan kecacatan yang menambah kesulitan hidup...
408K 447 2
PEMBERITAHUAN CERITA INI TERSEDIA DI PAID STORIES SAMPAI TANGGAL 6 DESEMBER 2023 Raka Arjuna Putra, seorang pengusaha yang baru saja bercerai, diper...
345K 7K 39
18/21+ Mengandung konten dewasa, kata-kata kasar, kekerasan,dll. Sesuai judul cerita nya, I'am Perfect For you. Perkenalkan ia Levi Dewangga atau di...