'SEVEN YEARS' (JENLISA GXG)

By jenmanoban2602

201K 18.2K 1.5K

"Bagaimana caraku untuk bahagia?" -Kim Jennie & Lalisa Manoban More

Prolog.
01.
02.
03.
04.
05.
06.
07.
08.
09.
10.
11.
12.
13.
14.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30. (END)
Test.
ONE SHOT
New Story.

15.

4.6K 510 21
By jenmanoban2602

V O T E

&

KOMENNYA SAYAAAAANG ~

*****

Setelah lama terdiam, Lalisa akhirnya mengeluarkan suaranya.

"Jennie-ya.."

"Hm? Pleaseee, aku benar-benar membutuhkanmu, jangan pulang, honey." Ucap Jennie lirih sambil menatap kedua mata coklat Lisa menggunakan sorot mata yang sangat memohon.

Lisa menarik napasnya panjang, setelah itu ia melepaskan pelukan Jennie yang berada di tubuhnya, dengan lepasnya pelukan itu, Jennie seperti tahu apa yang akan Lisa lakukan selanjutnya.

Jennie membuang pandangannya, air matanya terjatuh lagi. "Okay, kau bisa pulang sekarang." Lanjut Jennie yang membuat Lisa mencoba menangkup kedua pipi Jennie agar menatapnya, dengan susah payah karena Jennie terus berusaha untuk menghindar akhirnya Lisa berhasil setelah menggunakan penuh tenaganya, kini kedua mata mereka saling menatap dan mengunci.

"Sorry, baby. Istriku lapar sekarang, setelah aku memasak untuknya, aku berjanji akan menemui mu lagi." Ucap Lisa berusaha untuk memberikan pengertian pada sang kekasih yang perasaannya sedang berkecamuk.

Jennie lantas terkekeh. "Are you serious? Kau meninggalkanku hanya karena istrimu itu sedang lapar?"

Lisa membasahi bibirnya. "Kau tahu dia tidak bisa memasak, aku hanya....,"

"Apakah istrimu berada di hutan? Dia bisa keluar untuk membeli, atau dia bisa memesan lewat online." Potong Jennie sambil berdecak.

"Tapi, Jennie....,"

"Aku yang lebih membutuhkanmu, Lisa. Kau tidak lihat bagaimana tadi Taehyung mencekik leherku? Bagaimana jika dia datang lagi kerumahku? Aku takut, Lisa." Jennie memotong untuk kedua kalinya, ucapannya sudah terdengar bergetar, dia benar-benar takut karena ulah Taehyung sebelumnya, seharusnya, Lisa bisa lebih memilih untuk siapa yang akan dia utamakan sekarang.

Lisa lantas meremas rambutnya sendiri, dia tampak frustasi sekarang.

"Jennie, tidak akan lebih dari dua jam, aku akan kesini lagi, aku hanya tidak tahu akan memberi alasan apa pada istriku." Ujar Lisa dengan raut wajah yang frustasi.

"Katakan saja yang sebenarnya terjadi dan kau bisa lihat, apakah Chaeyoung benar-benar membutuhkanmu atau dia hanya ingin masakan darimu." Ucap Jennie dengan sinis.

"Maksudmu?" Tanya Lisa dengan menyeringitkan dahinya.

"Katakan padanya kalau kau harus tetap berada disini karena Taehyung baru saja ingin membunuhku, jika Chaeyoung memang membiarkannya, dia pasti hanya membutuhkan masakanmu karena tidak ada seorang istri yang akan membiarkan siapapun untuk menjaga orang lain, meskipun aku adala sahabat dekatnya." Ucap Jennie yang membuat Lisa semakin terkekeh.

"What's wrong with you, Jennie? Kau berusaha untuk mencuci pikiranku sekarang? Kau berusaha untuk mengatakan bahwa Chaeyoung tidak benar-benar mencintaiku dan hanya ingin memanfaatkanku saja? Dimana Jennie-ku yang dahulu? Kau sendiri bahkan selalu mengatakan bahwa Chaeyoung sangat mencintaiku hanya saja sikapnya yang terlihat cuek seperti itu terkadang memang menyebalkan, tetapi aku yakin, dia tidak hanya memanfaatkanku, Jennie." Ucap Lisa yang membuat Jennie menatap nya tak percaya.

Jennie menggelengkan kepalanya. "Kau mengatakan kalau kau tidak mencintai Chaeyoung, kenapa kau harus semarah ini?"

Lisa mengepalkan tangannya dan mengatupkan kedua rahangnya. "Aku sudah bilang aku memang tidak mencintai Chaeyoung, tetapi dia wanita yang baik selama aku menjalani hubungan dengannya, sebelum menikah ataupun sesudah menikah, dia wanita yang baik, Jennie. Jadi berhentilah menjelek-jelekan namanya seperti itu."

"Dan satu hal lagi, aku mengerti kau sedang frustasi dengan masalah Taehyung, tetapi bukan berarti kau bisa bersikap menyebalkan seperti ini padaku ataupun Chaeyoung." Sambung Lisa dengan raut wajah yang kesal.

Jennie hendak membuka mulutnya lagi, namun deringan ponsel Lisa lagi-lagi berbunyi yang membuat Lisa segera mengangkat bokongnya dari atas sofa dan menjawab teleponnya.

"Ne, aku sudah berada dijalan, Chagiya. Tunggu sebentar." Ujar Lisa yang segera mematikan teleponnya dan beranjak menuju kamar milik Ella, sebelum akhirnya dia membangunkan Skyler dan mengajaknya untuk pulang.

Lisa dan Jennie memutuskan untuk saling membuang pandangannya ketika Lisa keluar dari kamar Ella dan sudah menggandeng tangan Skyler di sisinya.

"Aunty, aku pulang dulu, nanti aku kesini lagi, salamkan pada Ella." Ujar Skyler yang masih memakai piyama tidurnya.

Jennie menoleh menatao Sky dan bibirnya memaksa untuk tersenyum. "Ne, hati-hati dijalan sayang." Ucap Jennie lalu Sky memeluk tubuh Jennie dan akhirnya Lisa membawanya keluar rumah Jennie, Lisa pulang meninggalkan Jennie tanpa mengucapkan kata apapun.

***

"Haisshh, rupanya ini yang merokok kemarin bersama Kim Ella, huh?" Cibir Chaeyoung sambil mengacak-acak rambut Sky ketika melihat Sky dan Lisa memasuki rumahnya.

Sky menghembuskan napasnya, wajahnya menekuk sedaritadi, setelah itu dia duduk duduk diatas sofa. "Aunty Rosie, tidak bisakah aunty memasak sendiri? Aunty menyuruh kami pulang hanya karena aunty sedang lapar?" Sarkas bocah kecil itu, di dalam kamar Ella tadi, dia sempat tidak ingin pulang, namun Lisa mencobq menjelaskan apa yang terjadi sebenarnya, Chaeyoung lapar dan mereka harus segera pulang, hal itu yang membuat Skyler sekarang berkata sarkas pada Chaeyoung.

Chaeyoung melirik Lisa dengan kesal ketika mendengar ucapan Skyler.

Namun setelah itu, Lisa mengecup pelipis Chaeyoung. "Namanya juga anak-anak, aku akan memasak dulu untukmu, duduklah dengan Skyler." Ucap Lisa yang langsung di balas dengan bibir yang mengerucut oleh Chaeyoung, tetapi mau tidak mau dia harus mendengarkan kata istri jangkungnya itu, dia duduk di atas sofa di sebelah Skyler yang sedang membuka game di ponselnya.

"Kenapa kau tidak ingin pulang? Jika ingin bermain dengan Ella, kau bisa mengajaknya kesini." Ucap Chaeyoung pada Sky.

Skyler hanya meliriknya malas dan memilih untuk tetap memainkan game nya.

Chaeyoung menarik napasnya kesal.

Sedangkan Lisa yang sedang berkutat di dapur melihat pemandangan yang tidak menyenangkan itu. "Sky, aunty Rosie sedang bicara, kenapa diam? Siapa yang mengajarkanmu untuk tidak sopan seperti itu?" Ucap Lisa dari dapur.

Skyler menghembuskan napasnya. "Setelah makan aku ingin bersama Ella lagi, kami jarang bertemu, terserah mau Ella kesini atau aku akan kesana lagi." Ujarnya yang membuat Chaeyoung menggelengkan kepalanya.

"Dan jangan lupa, aunty J juga harus ikut." Sambungnya lalu kembali memainkan game nya.

Chaeyoung hanya memejamkan kedua matanya, mencoba untuk memahami bocah kecil tersebut, dia tidak mungkin memarahi Skyler di depan istrinya sendiri, akhirnya Chaeyoung memilih untuk mengambil ipad di kamarnya dan mengerjakan pekerjaannya sambil menunggu Lisa memasak untuknya.

Disisi lain...

"Eonnie! Dimana Skyler dan Lalisa Eonnie?" Tanya Ella kala ia membuka kamarnya namun tidak menemukan Skyler dan Lisa di dalamnya.

Jennie yang sedang memasakpun melihat kearah adik bungsunya. "Mereka pulang." Jawab Jennie.

Ella berdecak, dia menghentakan kedua kakinya dan berjalan menuju sang kakak tercinta. "Pulang? Kenapa kau membiarkannya? Ini hari weekend, Sky sudah berjanji untuk bermain bersamaku hari ini." Ujarnya dengan kedua alis yang mengkerut kesal, dia berdiri di samping Jennie yang sedang mengaduk masakannya.

"Sudah, daripada kau marah-marah seperti itu, kau bantu Eonnie saja, siapkan masakan yang akan matang ini ke atas meja." Ujar Jennie yang menyicipi masakannya, dia mengangguk-anggukan kepalanya kala merasa bumbu pada masakannya sudah pas lalu segera mematikan kompornya.

Ella melipat kedua tangannya dan memutar kedua bola matanya. "Aku ingin bermain dengan Skyler, Eonnie! Pinjamkan aku ponselmu untuk menghubungi nomor Skyler." Ujar Ella.

Ella memang tidak memiliki ponsel seperti Skyler karena keadaan ekonomi kedua bocah itu sangat berbeda, namun untung saja Ella tidak pernah berkecil hati atau mengeluh tentang keadaan keluarganya karena dia memiliki sosok kakak yang sangat sempurna, Jennie selalu berusaha untuk memberikan yang terbaik untuk Ella, namun untuk permasalahan ponsel, Jennie masih belum bisa memberikannya karena menurutnya, anak seusia Ella belum waktunya untuk memiliki sebuah ponsel.

Jennie mencoba mengacuhkan adik bungsunya itu, ia memindahkan masakannya ke atas piring, hari ini wanita bermata kucing itu membuat daging bulgogi yang aroma harumnya sudah sangat menggugah slera untuk segera makan.

"Eonnie!" Ella lagi-lagi merengek dan menghentakan kedua kakinya karena tak kunjung mendapat jawaban dari mulut sang kakak.

Jennie berdecak sebal dan memberikan piring itu kepada Ella. "Jangan banyak bicara, Ella Kim! Bawa ini ke atas meja, atau aku akan memukul pantatmu menggunakan sapu." Ancamnya yang membuat Ella bergidik ngeri lalu segera membawa masakan kakaknya ke atas meja makan.

Kakak beradik itupun mulai memakan sarapan paginya setelah semuanya sudah siap.

"Jangan menekuk wajahmu di depan makanan, Ella. Itu tidak baik." Ucap Jennie memberi nasihat pada adik bungsunya yang sedang mengunyah dengan wajah yang menekuk.

"Kita akan ke rumah Lisa Eonnie sehabis ini, tetapi kau harus mandi dulu, apa kau ingin bertemu dengan pangeranmu itu dengan bekas air liur yang terpampang jelas di pipimu itu?" Kekeh Jennie yang membuat Ella reflek memegang pipinya.

"Ya, Eonnie! Yang pertama, Skyler bukan pangeranku, yang kedua ini bukan bekas air liur." Decaknya sebal lalu tertawa setelahnya.

"Gomawo, habis makan aku akan segera mandi." Sambungnya dengan nada yang manis yang membuat Jennie hanya bisa tertawa.

Mereka berduapun melanjutkan sarapan paginya.

.

.

.

Ella baru saja keluar dari kamarnya dengan pakaian yang sudah rapi dan tubuh yang sudah wangi, bocah kecil itu sudah bersiap untuk pergi kerumah Lisa untuk bertemu dengan sahabat dekatnya.

"Eonnie?" Panggil Ella kala membuka kamar Jennie namun tidak menemukan Jennie disana.

Dia menggaruk kepala belakangnya, rumahnya tidak besar atau tidak kecil melainkan sederhana, jelas saja hal itu membuat Ella seharusnya tidak sulit untuk menemukan keberadaan Jennie.

Tetapi, dia sudah melihat ruang tamu dan Jennie tidak berada disana.

Dia memutuskan untuk mengecek ke kamar kedua orang tuanya. "Eonnie?" Panggilnya lagi, namun Jennie juga tidak ada di dalam sana.

Ella berdecak. "Apa dia membohongiku? Ck!" Decak sebal nya keluar dari mulutnya, jelas-jelas Jennie menyuruhnya mandi dan Jennie akan menyelesaikan cucian piringnya setelah itu keduanya akan berangkat kerumah Lisa, namun kemana Jennie sekarang? Kenapa ia tidak berada dimanapun?

Bahkan, Ella melirik dapurpun masih ada beberapa piring kotor diatas wastafel nya.

Ella mendengus sebal. "Sepertinya aku harus meminjam ponsel tetanggaku untuk meghubungi Skyler dan meminta dia menjemputku." Ucap Ella sendiri lalu memutuskan untuk keluar dari rumahnya.

Dan saat dia membuka pintunya, dia menyeringitkan dahinya dan menyipitkan kedua matanya kala melihat sesuatu berada di atas lantai, lebih tepatnya ia menemukan ponsel Jennie di depan rumahnya, seketika raut wajahnya menunjukan kecemasan, tanpa banyak berpikir, bocah kecil itu mengambil ponsel Jennie dan membuka layar kunci Jennie dan segera menghubungi Lisa.

"Ne, hon-"

"Lalisa Eonnie!!! Jennie Eonnie... Jennie Eonnie....,"

"Ella? Ada apa dengan Jennie Eonnie? Bicara yang benar, sayang." Potong Lisa dari sebrang sana, Ella benar-benar mencemaskan sang kakak, raut wajahnya sangat panik, bahkan ia sudah siap menangis kapanpun, dadanya terlihat naik turun dengan cepat.

"Jennie Eonnie.. Jennie Eonnie sepertinya menghilang."

"Whattt??????"

Sementara di sisi lain.

"Kau tahu akibat jika melawanku, Jennie?"

"Nnghhh~"

"Apa? Apa kau ingin bicara? Kau tidak boleh bicara kali ini, cukup dengarkan aku dan pahami..."

"Dengarkan aku baik-baik, jika aku tidak dapat memilikimu kembali, maka siapapun juga tidak ada yang boleh memilikimu, kau mengerti maksudku?"

"Aku akan membunuhmu, Jennie...."



















.


.




.

To be continued

Andwaeee jennie!!!!








Continue Reading

You'll Also Like

69.3K 6.4K 53
jangan libatin Lisa sama percintaan rumit kalian deh, kasian dia anak baik -Rose gue harus dapetin Lisa! -Jennie gue harus jauhin kucing oren dari Li...
801K 77.1K 51
Ini adalah Kisah dari Kila. Kila Prastika yang ternyata memiliki seorang bapak kos yang kebelet kawin ... "Nikah sama saya, kosmu gratis seumur hidu...
121K 5.7K 7
E-BOOK TERSEDIA Orang tua Lisa akhirnya menikah kembali, karena pernikahan tersebut Jennie dan Lisa akhirnya bertemu. Jennie terobsesi pada Lisa, mes...
77.4K 6.6K 54
#3 of Redvelvet from 25,1k #3 of Blackvelvet from 1,84k #4 of Chaelisa from 1,08k #2 of Chaelisa from 1,08k (22 juni 2021) "ajarin Somi, atau lu b...