Your Guardian Angel (The End)

Von Hana_No_Uta

444K 61.8K 2.9K

~Don't copy my story if you have brain~ CERITA INI HANYA FIKSI! JANGAN DITIRU! Kisah cinta fantasi tentang se... Mehr

Prolog
Satu
Dua
Tiga
Empat
Lima
Enam
Tujuh
Delapan
Sembilan
Sepuluh
Sebelas
Dua Belas
Tiga Belas
Empat Belas
Lima Belas
Enam Belas
Tujuh Belas
Delapan Belas
Sembilan Belas
Dua Puluh
Dua Puluh Satu
Dua Puluh Dua
Dua Puluh Tiga
Dua Puluh Empat
Dua Puluh Lima
Dua Puluh Enam
Dua Puluh Tujuh
Dua Puluh Delapan
Dua Puluh Sembilan
Tiga Puluh
Tiga Puluh Satu
Tiga Puluh Dua
Tiga Puluh Tiga
Tiga Puluh Empat
Tiga Puluh Lima
Tiga Puluh Enam
Tiga Puluh Tujuh
Tiga Puluh Delapan
Tiga Puluh Sembilan
Empat Puluh
Empat Puluh Satu
Empat Puluh Dua
Empat Puluh Tiga
Empat Puluh Empat
Empat Puluh Lima
Empat Puluh Enam
Empat Puluh Delapan
Empat Puluh Sembilan (The End)
Epilog

Empat Puluh Tujuh

7.3K 1.1K 67
Von Hana_No_Uta

Panggilan untuk siswa yang bernama Elona Sixa.

Harap hadir di ruang BK.

Secepat mungkin.

Ah jangan lupa bawa Gellan juga.

Trims.

Elona menatap sekelilingnya, sepi disini, siswa-siswi lainnya pasti sedang mencari tahu kejadian yang sedang terjadi di sekolah ini dan menyebabkan polisi ikut campur.

"Ayo pergi El."

Elona mengangguk mengerti. "Ada apa yah? Apa pihak sekolah mau ngeluarin aku dari sekolah," sudah hampir 2 bulan ia tidak masuk.

"Engga," Gellan tersenyum menenangkan. "Kita lihat dulu," siapa yang berani mengeluarkan Elona dari sekolah.

Elona tanpa kamu sadar sudah terlalu banyak yang Gellan lakukan untuknya. Gellan tidak akan menceritakan pada Elona, cukup dia dan orang-orang tertentu saja yang tahu, ia takut jika Elona mengetahuinya gadis itu akan lari darinya, suatu saat nanti ia akan memberi tahu nya, tidak untuk sekarang.

"Elona, Gellan, masuklah."

Tepat setelah pintu BK terbuka secara tiba-tiba Bianva berlari menerjang Elona dan berusaha menjambak rambutnya.

Melihat itu Gellan langsung menahan tubuh Bianva. "Gila lo, mau ngapain!?"

"Argh lepasin gue! Sialan! Ini semua karena lo! Mati saja sana! Benalu! Lo hidup banyak orang menderita!" Bianva menatap Elona penuh kebencian, ia seperti akan segera mencekik Elona jika Gellan tidak menghalanginya.

Elona tertegun, dia melirik semua orang yang ada di ruangan ini.

Ada Noel, dua orang yang datang ke Kosannya waktu itu, Bredy, Polisi, dan kedua teman Bianva, ada juga seseorang yang tidak Elona kenal.

"Bianva, jangan." Bredy menahan tangan Bianva, ia sudah tidak bisa berkata-kata lagi. "Kalau kamu melawan, hukumannya bisa lebih berat."

Nafas Bianva memburu, ia berjalan mundur, mengikuti Bredy.

"Elona, duduklah." Dia adalah Guru BK yang waktu itu meminta Elona untuk kembali bersekolah, Ibu Ratna.

Elona duduk, entah kenapa rasanya ia seperti sedang menghadiri sebuah pengadilan.

"Para polisi datang ke sekolah kita untuk menangkap Bianva, Noel, Ferno, dan Kaka."

Tubuh Elona merinding, gadis itu diam mematung.

Apa ini yang dinamakan Karma seperti yang Ares bilang padanya dulu?

Elona sudah sangat pasrah dalam menjalani kehidupan, ia ingin melakukan sesuatu untuk membuktikan kebenaran di hari itu. Dokter Eben bilang alasan kematian Ares adalah karena emosinya yang tidak terkendali dan Elona terlalu lama membawanya ke rumah sakit, waktu itu ia menceritakan semuanya pada Dokter Eben, pria itu ingin membantunya, namun Elona langsung menolak.

Ia tidak bisa membuat Dokter Eben kehilangan pekerjaannya hanya karena masalahnya.

"Saudari Elona kami akan menanyakan beberapa pertanyaan pada anda, tolong jawab sebenar-benarnya, kami ada untuk menegakkan keadilan untuk anda." Polisi itu tersenyum ramah padanya.

Ramah? Seingat Elona semua Polisi itu kejam dan bejat. Dia pernah meminta bantuan pada mereka? Dan apa yang ia dapatkan? Ia hampir dilecehkan, benar-benar menjijikkan membayangkan nya saja sudah membuat Elona hampir memuntahkan isi perutnya.

"Saudari Elona saya akan mengajukan beberapa pertanyaan pada anda terkait kejadian yang terjadi pada tanggal ×× ×× ×××× pernyataan apapun yang anda katakan, semuanya akan menentukan hukuman untuk mereka berempat."

Apakah ini mimpi?

Atau kenyataan?

Elona tidak tahu.

Gadis itu mencubit kecil tangannya, air mata Elona jatuh, ternyata bukan mimpi.

"El," Gellan memanggil lirih, ia ingin mendekat dan membantu, sayangnya tidak bisa, mulai dari sini Elona harus berjuang sendiri.

Untuk menegakkan keadilan.

Elona menghapus air matanya dengan punggung tangannya, ia manarik nafas dalam-dalam, menatap Polisi itu dan mengangguk tegas.

Matanya berubah tajam.

"Baiklah, silahkan mulai."

Ada lebih dari 20 pertanyaan.

Jawaban dari setiap pertanyaan yang diucapkan dijawab dengan tegas oleh Elona, semua yang mendengarkan menatap tidak percaya pada Noel dan Bianva, mereka bertanya-tanya, bagaimana bisa seorang anak SMA melakukan hal sekejam itu?

Kedua teman Bianva membantu Elona untuk membenarkan tentang kasus Bullying itu, Bu Ratna menyampaikan beberapa desas-desus, bukti beberapa CCTV, pengakuan Ferno, keberingasan Bianva, keterdiaman Noel dan  kekecewaan Bredy pada adiknya.

Semua terjadi selama 3 jam lebih di ruang BK.

Atas dasar itu Bianva dan Noel melanggar beberapa Pasal.

Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan.

Pasal 76 UU No. 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan anak.

Pasal 45 ayat (3) UUITE 2016 terkait penghinaan/pencemaran nama baik.

Pasal 285 KUHP tentang percobaan pemerkosaan.

Keduanya dikeluarkan dari sekolah dan diberikan sebuah peringatan.

"Jika kalian mendekati atau berusaha mencelakai Elona Sixa kembali maka hukuman yang akan diterima di pengadilan akan di lipat gandakan."

Itulah akhir dari perjuangan Elona.

***

Dia menangis.

Tepat setelah semuanya selesai.

Elona tidak pernah merasakan perasaan seperti ini sebelumnya, rasanya sangat memuaskan dan lega.

Berita tentang dirangkapnya Bianva dan Noel tersebar secepat kilat. Kasus kali ini membuat beberapa pelaku Bullying lainnya menjadi ketakutan dan memiliki niat untuk berhenti melakukan perundungan pada siswa lain. Kasus ini juga mengungkap sebuah fakta tentang keterlibatan Bianva dengan seorang siswa yang bunuh diri satu tahun lalu, sama seperti yang Elona alami, Bianva juga menyiksa dengan kejam, sayangnya dia tidak sekuat Elona dan tidak seberuntung Elona juga.

Setelah Elona analisis, akhirnya ia paham semua alur dari keadilan ini.

Gadis itu menatap Gellan yang sedang berbincang-bincang dengan seorang Polisi.

Elona berpikir.

Ah, ternyata ini semua karena laki-laki itu.

Sejak awal, keajaiban ini, semuanya datang dari Gellan.

Pertemuan pertama mereka di Cafe membuatnya menjadi dekat dengan Risa, seseorang yang sangat berbeda dengan dirinya, bersama Gellan ia bisa memakan Tiramisu yang lezat beberapa kali, berkat Gellan Elona akhirnya bisa mengerti bahwa semua laki-laki tidak seburuk yang ia kira, berkat Gellan ia merasa terselamatkan setelah mengalami keterpurukan di hidupnya, berkat Gellan ia akhirnya memahami bagaimana rasanya mempunyai teman, berkat Gellan ia bisa tidur di kasur yang empuk di kamarnya, berkat Gellan ia menikmati festival sekolah tahun ini, dengan kedatangan Gellan, ia membawa banyak perubahan di kehidupan Elona.

Gellan.

Dia....

Dia sebenarnya siapa?

Apa dia malaikat?

Darimana dia datang?

Kenapa dia bertindak seperti ia mengetahui segalanya tentang Elona?

Dan kenapa ia terlihat begitu bersinar?

Sepertinya Gellan menyadari tatapan Elona, karena sekarang ia sedang berjalan mendekatinya dengan senyuman termanis yang ia miliki.

Elona tidak bisa mengendalikan dirinya, matanya hanya tertuju pada Gellan sekarang, ia tidak bisa berpaling.

"Bagaimana rasanya Elona?" tanya Gellan.

Bibir Elona bergetar, perlahan-lahan dia tersenyum dengan setetes air mata yang jatuh. "Hm, rasanya sangat manis."

Seperti menikmati sekantung gula, sangat manis dan sedikit pahit.

Gellan tertawa, dia ingin memeluk gadis ini rasanya, dan sepertinya Elona membaca pikiran Gellan, karena selanjutnya gadis itu lah yang memeluknya. Tubuh Gellan mematung, rasanya seperti mimpi, mimpi indah yang menjadi kenyataan. Bahu Elona bergetar, perasaan ini membuatnya tidak bisa berhenti untuk menangis.

Suara tangisan Elona kembali memenuhi ruang BK.

Gellan tersenyum lega, ia mengangkat kedua tangannya dan membalas pelukan gadis itu. "Akhirnya selesai Elona," kemudian dia mengangkat pinggang gadis itu, sekarang Gellan bisa melihat wajah menangis Elona dari dekat.

"Jangan lihat," Elona rasanya ingin menghilang, jika saja kedua tangannya tidak berada di bahu Gellan dia pasti sudah menutupi wajahnya.

Laki-laki itu tertawa dan kemudian ia sedikit merendahkan tubuh Elona lalu mengecup pipinya.

"Gellan bangsat! Lo apain Elona sampai nangis kayak gitu!"

Kemanisan itu terpecahkan dengan kehadiran Risa dan Yasghir.

***

Huwehehehhehe

Otw tamat 😭

Gellan sama Elona otw pamit guys.

Huwehehehhehe.

Sedih aku :(

Weiterlesen

Das wird dir gefallen

2.3M 101K 46
⚠️ Jangan menormalisasi kekerasan di kehidupan nyata. _______ Luna Nanda Bintang. Gadis itu harus mendapatkan tekanan dari seniornya di kampus. Xavie...
5.4M 285K 58
Serina, seorang gadis cantik yang sangat suka dengan pakaian seksi baru lulus sekolah dan akan menjadi aktris terkenal harus pupus karena meninggal o...
700K 3K 12
Hts dengan om-om? bukan hanya sekedar chatan pada malam hari, namun mereka sampai tinggal bersama tanpa ada hubungan yang jelas. 🔛🔝 my storys by m...
171K 24.8K 37
Di antara luasnya langit, Dirga hanya berharap bahwa kehangatan akan selalu memeluk rumahnya.