Mari kita lupakan kejadian di siang itu.
Sekarang adalah waktunya.
Waktu untuk........
"Mengalahkan Bianva Jalang!" seru Risa dengan bersemangat. "Hip! Hip! Hore! Pokoknya kita harus menang Elona!"
"Ah iya," Elona ragu akan itu. "Anu... Risa Rok-nya apa harus sependek ini?" Bahkan ia bisa merasakan angin menerpa pantatnya.
"Gapapa, kan ada celana pendek di dalamnya." Risa menepuk pundak Elona. "Kita ini seorang gadis, seorang gadis akan selalu bersinar ketika menggunakan Rok seperti ini!" Dia tersenyum manis.
"Aku tidak bisa gerak bebas kalau gini." Elona tidak tahu apa-apa tentang pakaian yang akan mereka gunakan, Risa bilang ia akan mengurus semuanya tenang saja. "Bagaimana kalau di terpa angin?" Itu adalah pemikiran yang buruk, sangat buruk.
"Biarin, Fanservis, poin tambahan untuk kita."
Elona diam, ia menutupi bagian belakang bokongnya dengan tangan.
Ini benar-benar mengganggu, ia tidak pernah menggunakan pakaian sependek ini. Sebenernya tidak terlalu pendek, masih lebih pendek seragam Cheers sekolah mereka, yang hanya 5 CM di bawah paha. Sebagai seseorang yang selalu menggunakan Celana Panjang dan Kaos rumahan, ini debut pertama Elona menggunakan Rok selain Rok Sekolah.
Rambutnya dikuncir dua, ia menggunakan Ankle Boots berbeda dengan Risa dan ketiga temannya menggunakan high heels, Elona merinding sendiri melihatnya, Risa juga mendadani Elona dia memberikan pewarna di bibir, kelopak mata, dan pipi Elona.
"Lo cantik banget, didandani makin cantik yah." puji salah satu teman Risa.
"Makasih," karena Elona putih, ia gampang tersipu.
"Gila, si Gellan lagi nyari sensasi."
"Kenapa?" tanya Risa pada temannya itu.
Teman Risa menunjukkan sebuah foto di Instagram sekolah mereka, itu baru di Upload. "Dia ganteng pakai banget."
"Kelasnya Gellan buka Cafe mini gitu, nanti siap tampil kita datang yah."
Risa mengangguk. "Yah kalau kita menang, kalau engga menang, gue mau mojok di kelas sendirian." Harga dirinya akan sangat tersinggung jika mereka tidak menang.
Mendengar nama Gellan, membuat Elona teringat kembali dengan kejadian siang itu. Ia tidak pernah menyangka, akan terjadi hal seperti itu di kehidupannya yang datar ini. Bisa-bisanya ia terbangun dengan Gellan yang sedang tertidur di sampingnya, belum sempat kabur, Gellan terbangun, menyapa Elona dan tersenyum lebar padanya.
Cewek mana yang tahan melihat sesuatu seperti itu?!
Elona masih bisa merasakan wajahnya yang memanas.
Ia tidak akan pernah melupakan kejadian itu, karena kejadian itu Gellan dan Elona tidak bebas bertemu seperti dulu lagi.
Elona malu menemui Gellan.
Gellan juga canggung mendekati Elona, ia merasa bersalah, seharusnya ia tidak tidur di samping Elona, gadis itu pasti takut padanya.
Elona memiliki trauma yang cukup besar dengan lawan jenis.
Gellan takut tindakannya akan memicu rasa sakit itu.
Gellan mengutuk dirinya sendiri.
"Loh dia juga ikut."
Elona tersentak kaget, ia menatap Bianva dan teman-temannya yang baru saja tiba di Backstage.
"Halo Elona," sapa teman Bianva.
"Hai," Elona kembali menyapa.
Bianva tidak mengatakan apapun, ia hanya menatap tajam Elona.
"Awas jatuh tuh bola mata, lo mau nakutin orang atau jelekin wajah lo." Sindir Risa.
Bianva menggeram kesal, seperti biasa kecantikan terlihat berbahaya.
"Grup nomor 5 segera bersiap, selanjutnya kalian akan tampil."
Mendengar itu Bianva segera pergi, ia mendorong bahu Elona secara sengaja.
"Apaaan lo bangsat!" Risa mengacuhkan jari tengahnya.
Bianva menyeringai. "Kami pasti menang."
Yah siapa yang tahu?
***
Seperti dugaan Risa, Bianva dan ketiga temannya membawakan lagu terbaru dari Blackpink. Penampilan mereka memukau semua orang seperti biasanya, gerakan yang bertenaga dan jeritan fans dari Girlband itu benar-benar membuat telinga sakit.
"Kita ngapain disini?" tanya Hery.
"Entah," jawab Zain.
Gellan berdiri di tengah-tengah mereka, di tangannya sudah ada Kamera yang bersiap untuk mengambil foto apapun. "Zain lo harus video dari awal sampai akhir."
Zain memberi hormat. "Siap," dia sudah memegangi Kamera khusus merekam video, Zain adalah anggota Ekskul Media and Jurnalisme sekolah.
"Terus gua gunanya apa?" Hery tidak memegang apapun di tangannya.
"Kak Gellan, boleh foto bareng gak?"
Gellan melihat segerombolan gadis yang tiba-tiba menghampirinya, ka tersenyum tipis. "Boleh," ia adalah kakak kelas yang baik, sejak Zain menguploadnya fotonya di Instagram sekolah, banyak yang minta foto bareng Gellan sejak pagi.
"Nih tugas lo," Gellan memberikan Ponsel adik kelas itu pada Hery.
"Bangsat!" Meksipun kesal Hery tetap melakukan tugasnya, pencitraan biar anak kelas 10 tahu bahwa dia adalah kakak kelas yang baik.
"Selanjutnya Grup nomor 7."
Mendengar angka-7 Gellan langsung bersikap siaga. "Zain, ingat tugas lo!'
"Siap!"
"Hery! Halangin cewek-cewek yang mau foto sama gue!" seru Gellan.
"Anjir, tugas gue engga guna banget!"
"Yasghir bantuin Hery!"
"Si Babi, sejak kapan lo muncul tiba-tiba?!' Yasghir muncul seperti tuyul.
Bibirnya sedang mengisap permen dan tangannya sudah dalam posisi siap untuk melakukan hal yang sama dengan Gellan. "Apa lo liat-liat?" Tidak seperti Gellan, modalnya cuma Hp.
Hery terpelongoh. "Teman-teman gue kalau udah Bucin ternyata Freak anjir." Semoga dia engga ketularan.
"Selamat Siang semuanya!" suara Risa terdengar dari atas panggung. "Kita kenalan dulu, baru gue mau nampil."
"Risa! Risa! Risa!" Yah dia gadis yang populer.
"Yah seperti yang kalian dengar nama gue Risa, si cantik jelita!" Dia mengedipkan sebelah matanya.
Suara tawa terdengar.
Risa memperkenalkan kedua temannya. "Yang rambut pendek Tasya dan yang Ikat setengah Serin."
"Halo," kedua gadis itu ikut menyapa.
"Dan yang ini!" Risa menyingkir, dia menarik Elona yang sejak tadi bersembunyi di punggungnya. "Kyaaaaaaa! Ini namanya Elona! Dia teman baru gue! Cantik kan? Cantik kan? Imut kan? Rambutnya sengaja gue kuncir dua biar tambah imut, siapa yang setuju Elona cantik! Silahkan menjerit!"
Suara jeritan kaum adam langsung terdengar, samar-samar suara Gellan juga terdengar guys.
"Hahaha gila lo semua, waktu dia dia bully pura-pura engga lihat, giliran beginian." Risa tertawa sarkas.
Sialan, apa gadis itu menyindir Gellan juga?
Bisik-bisik mulai terdengar.
Elona berdiri dengan tidak nyaman. "Risa jangan katakan hal yang tidak penting." tegur Elona.
Risa tertawa. "Maaf! Maaf! Maaf! Gue cuma kesal, gue lupa kalau cowok itu makhluk visualisasi." Dia menyeringai pada Yasghir, ketahuan laki-laki itu pasti sedang memotretnya diam-diam.
Terkejut, Yasghir langsung menyimpan ponselnya.
"Gue minta videonya nanti," bisiknya pada Zain.
"Oke," kata Zain.
Hery hanya bisa diam membisu, kalau udah Bucin agak bego yah.
"Oke! Engga usah basa-basi! Disini kami akan menyanyikan lagu dari grup yang pastinya kalian semua tahu!"
"Silahkan lihat penampilan kami, lalu klik Like di situs Instagram sekolah jika kalian ingin kami menang!"
"Elona, kita mau nyanyi apa nih?" Risa mengarahkan Mic pada Elona.
Elona gelagapan, dia salting di tatap oleh banyak orang seperti ini. "Itu.....kami mau nyanyi lagu JKT48 Heavy Rotation..."
"Silahkan di lihat! Engga boleh dirabah dan diterawang!" Risa melayangkan sebuah ciuman.
Para penonton semakin bersorak.
"Gawat," Gellan tidak bisa mengehentikan matanya untuk tidak melihat Elona.
Rasanya pengen Gellan gigit.
Argh.
***
Aku up tiga part.
Maaf kalau ada typo yah.
Maaf juga kalau habis ini aku up nya lama :)