ㅤ𖥔 ۪ ׄ THE FEELS ⦂ NOREN

Od greenstave

149K 15.5K 280

[🗯️] it feels like a dream, but all of this is real disclaimer. - bxb (boy x boy) - cw // tw ; harsh words... Viac

OO.
O1.
O2.
O3.
O4.
O5.
O6.
O7.
O8.
O9.
1O.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
35.
36.
37.
38.
39.
40.
41.
43.
44.

42.

1.4K 208 13
Od greenstave

42. anniv
————

Ternyata acara yang dimaksud oleh Rusyela adalah acara dimana kedua orang tuanya yang sudah berpisah akan kembali lagi.

"Kelakuan bapak lo" cibir Jerome, Jeremy menoleh pada kembarannya.

"Bapak lo juga"

"Nih" Jerome menoleh kearah Rezie yang menyodorkan segelas minuman. Jerome menerima gelas itu, menarik Rezie untuk duduk di sampingnya.

"Yohan kemana, Zie?" tanya Jeremy

"Nggak tau, barusan sama Win pergi" Jeremy mengangguk, ia beranjak pergi dari sana. Malas menjadi nyamuk.

"Dekorasinya bagus" gumam Rezie yang dapat terdengar oleh Jerome.

"Nanti waktu kita nikah mau kayak gini gak dekorasinya?" tanya Jerome, Rezie tidak menjawab, ia hanya memukul lengan Jerome sambil menahan malu.

"Aku kayaknya gak liat Dior dari tadi"

"Dior mati, ketabrak mobil"

"Astaga, maaf, yang nabrak tanggung jawab gak?" tanya Rezie, raut wajahnya berubah menjadi raut wajah bersalah.

"Gapapa sayang, iya dia tanggung jawab." Jerome mengusap kepala kekasihnya, ia gemas dengan raut wajah yang dibuat oleh Rezie.

Resie menahan tangan Jerome, "Rambut aku jangan dirusakin"

"Nggak, nggak dirusakin ini" Jerome merapihkan rambut Rezie yang sedikit berantakan.

"Eum, Je, orang tua kamu udah baikan, kamu seneng gak?" tanya Rezie.

"Sedikit, soalnya aku belum tau hubungan mereka bakal bertahan lama atau nggak" Rezie mengangguk, ia menyender pada bahu lebar Jerome.

"Pacaran mulu" cibir Kinsley, menghampiri 2 sejoli yang sedang berduaan di kursi paling belakang.

"Suka suka lah"

"Hmm, Jer, menurut lo bakal bertahan berapa lama?" tanya Kinsley.

"2 bulan, paling lama 6" jawabnya yang paham dengan arah pembicaraan Kinsley.

Kinsley tersenyum tipis, ia lalu pergi ke sisi lain halaman tempat acara di adakan.

Jerome bangun dari posisinya, mengajak Rezie masuk ke area rumahnya.

Didalam ada Marvel, Harey, dan Jeremy yang sedang bermain kartu.

"Bosen diluar ya lo" tebak Marvel, Jerome mengangguk, ikut nimbrung bersama tiga orang itu.

"Judi ya lo pada" Jerome langsung dihadiahi pukulan dari Rezie. Marvel, Harey, dan Jeremy tertawa melihat Jerome yang di pukul.

.

.


.

"Bulannya cantik" ucap Rezie, menatap bulan yang melayang tinggi di atas sana.

"Iya cantik. Just like you" rona merah muncul di pipi Rezie ketika Jerome melontarkan kata kata itu.

Jerome terkekeh, ia semakin merapatkan jarak mereka berdua. "Aku sayang kamu" ucap Jerome.

"Tau"

"Jawabannya salah"

"Aku juga sayang kamu" Jerome tersenyum senang, ia memeluk Rezie erat.

─ ⊹ ⊱ ☆ ⊰ ⊹ ─

Hari ini yang seharusnya menjadi anniv mereka ke 4 sepertinya akan gagal. Karena, sejak 2 minggu lalu hingga sekarang Jerome tidak ada kabar.

Teman teman Jerome dan sepupunya pun tidak mengetahui Jerome kemana. Bahkan di kampus pun Jerome tidak terlihat batang hidungnya.

Rezie di kamar terus menatap layar ponselnya yang mati, berharap sebentar lagi ada notifikasi dari Jerome.

Tidak mungkin kan Jerome tiba tiba meninggalkannya? padahal hubungan mereka selama 4 tahun ini baik baik saja.

Pintu kamar Rezie yang tertutup rapat terbuka, Wayne ada disana, menatap anak keduanya dengan tatapan sendu.

"Rere" panggil Wayne, berjalan mendekati Rezie.

"Udah ya? Jerome gak akan kemana mana, mungkin aja dia lagi sibuk di tempat lain, makanya temen sama keluarganya gak ada yang tau keadaan dia. Gak usah dipikirin lagi oke? Jerome sayang sama kamu, jadi gak mungkin dia bakal ninggalin kamu, dia juga udah janji loh sama ayah buat terus sama kamu, sayang sama kamu, jaga kamu sampe kamu yang bilang mau pisah sama Jerome"

Wayne mengelus punggung Rezie, Rezie mengangguk, ia mengelap air matanya yang berhasil keluar dari kelopak matanya.

"Di bawah ada temen temen kamu, samperin gih" Rezie mengangguk lagi sebagai jawaban.

Wayne mengajak Rezie untuk bangun, Wayne keluar lebih dulu, membiarkan Rezie untuk bersiap siap untuk bertemu dengan teman temannya.

"Besok mau ulang tahun, masa masih galau" cibir Yohan pada Rezie yang baru menuruni tangga. "Kalau galau gini, besok ulang tahunnya tema kesedihan gituu?" lanjutnya.

Rezie tersenyum tipis, duduk di sofa single yang ada di hadapan sofa yang diduduki teman temannya.

"Udahlah, paling ntar malem dia ngechat, jangan galau gitu" saut Finn.

"Jalan jalan bareng kita aja gimana zie? biar gak galau terusss" ajak Harey, Rezie mengangguk.

Akhirnya ke 4 lelaki itu memilih berjalan jalan ke mall, untuk menonton bioskop.

"Tiket film yang sebentar lagi mulai udah abis, paling ambil yang sore, gapapa kan?" tanya Yohan.

"Gapapa, kita bisa keliling sini dulu sambil cari makan" jawab Rezie, teman temannya mengangguk setuju.

Mereka lanjut berkeliling, menghampiri beberapa toko untuk membeli barang.

"Aku pengen beli kalung deh, anter aku ke toko perhiasan yuk Zie, sambil nunggu Yohan sama Finn" ajak Harey, Rezie mengangguk saja.

Lagian ia tidak mau mati kebosanan melihat orang berlalu lalang sambil menunggu Yohan dan Finn.

"Bagus yang mana?" tanya Harey, memperlihatkan dua kalung pada Rezie.

"Hmm, yang ini ba-"

"Mbak, saya mau ambil pesanan cincin tunangan yang minggu lalu dipesan" mendengar suara yang tidak asing di telinganya, Rezie menoleh ke belakang.

"Ini ya mas, semoga pertunangannya lancar!"

"Haha terimakasih mbak"

"Wowww jee, ini cincinnya cantik"

"Suka?"

"Eh? sukaa!!" Rezie rasanya ingin menghampiri mereka berdua, tapi ia urungkan saja niatnya lalu berlari pergi dari sana.

─ ⊹ ⊱ ☆ ⊰ ⊹ ─

Rezie menatap kosong lantai kamarnya, ia duduk di lantai, memeluk lututnya dan menyandar pada pintu.

Mengingat kejadian kemarin membuat air matanya kembali meleleh membasahi pipinya.

Tidak ada kabar selama 2 minggu, dan saat siang tadi Rezie melihat Jerome dengan seorang lelaki berperawakan anggun mengambil sebuah cincin pertunangan.

Teman temannya sudah menyuruhnya untuk berfikir positif bahwa bisa saja ini adalah rencana Jerome untuk dirinya. Tapi tidak bisa.

Bahkan ketika ia ingat dengan kelakuan ayah Jerome, Marvel, dan Jeremy, ia semakin tidak bisa berfikir positif.

Larut dalam kesedihannya, ponsel Rezie bergetar, menampilkan notifikasi tengah malam;

It's my birthday! happy 22 yippiee

"Happy birthday to me, but living this 22nd year is going to be bad" lirihnya.

Rezie menghapus jejak air mata di pipinya, berdiri lalu mengambil kanvas juga beberapa cat dan kuas.

Rezie meluapkan emosinya pada kanvas polos itu, lantai kamarnya dan baju yang ia pakai sudah tak sebersih semula.

Pokračovať v čítaní

You'll Also Like

944K 57.3K 35
Delissa Lois adalah seorang gadis cantik yang terkenal barbar, suka mencari perhatian para abang kelas, centil, dan orangnya kepo. tapi meskipun begi...
799K 78.8K 23
"Tidak apa apa, Ayah. Renjun yakin pilihan Ayah yang terbaik" "Huang Renjun tak sepolos kelihatannya" "Sial, dia benar benar menggoda" BACA PAKE MATA...
246K 21.2K 33
"I think ... I like you." - Kathrina. "You make me hate you the most." - Gita. Pernahkah kalian membayangkan kehidupan kalian yang mulanya sederhana...
761 92 5
⚠️TRIGGER WARNING⚠️ BXB, SUICIDE PLAN, MENTAL ISSUES. Fakta pahit ini tidak bisa aku terima begitu saja. Penantian ini... kapan berakhirnya?