Forget Me Not

By alannaizer09

216 39 0

Nala terpaksa harus berurusan dengan Ryan, cowok yang Arini sukai. Semua hal bodoh itu terjadi karena ia meng... More

O.O
1- Daffodil
2- Daisy
3- Dandelion
4- Peony
5- Lily
6- Sunflower
7- Anggrek
8- Gladiol
9-
10-
11-
12-
13-
14-
15- Baccara
16- Heather
17- Blue Rose
18-
19- Edelweis
20
21-
22- Jasmine
23- Adenium
24- Tulip
25 - Lotus flower
26 - Cempaka
28- Flora
29- Diantha
30- Calyta

27 - Eshal

2 0 0
By alannaizer09

Haii!!! Jangan lupa vote nya yaaa!!!

HAPPY READING!!!!

××

Pukul 1 malam

Nala, Arini dan Anisa tidur bersama diatas tempat tidur. Mereka tidur berjejer dengan Arini di tengah serta Nala disebelah Kanan Arini.

Arini dan Anisa sudah tertidur sejak 2 jam yang lalu. Mereka ketiduran saat film masih menyala. Namun hanya Nala yang masih belum tertidur. Sedari tadi gadis itu hanya menatap ke arah langit-langit kamar.

Nala kemudian bangkit dari posisinya, gadis itu melangkahkan perlahan keluar kamar, menuju ke arah dapur. Nala merogoh sakunya, gadis itu mengeluarkan ponsel dari dalam sana.

Tatapannya ragu saat melihat nomor yang tertera di layar ponselnya, namun setelah beberapa saat gadis itu dalam keraguan, akhirnya ia menekan tombol telepon dengan yakin.

Memanggil... Keraguan Nala datang kembali, namun gadis itu langsung memutuskan untuk mematikan saja. Tapi sayangnya suara seseorang di seberang sana sudah terlebih dahulu menyeru.

"Halo?"

Nala mendekatkan kembali benda pipih itu ke telinganya. "Halo."

"Kenapa La jam segini nelepon?"vtanyanya dengan suara serak nan berat.

Nala gugup sendiri, sebenarnya ia sendiri tak tahu mau mengatakan apa pada Ghava.

Ghava tertawa pelan. "Lo gak bisa tidur ya?"

"Hari ini Lo gak masuk?"tanya Nala.

"Iya, semalem badan gue panas, flu juga."

Nala menundukkan kepalanya. "Sorry gue ganggu istirahat Lo."

"Gak papa."

"Ghava..."

"Hmmm?"

Nala memainkan jemarinya, nampak ragu mau mengatakannya. "Soal hari itu. Hari waktu Lo ngajak gue nonton. Sebenarnya gue gak datang hari itu Karna ada masalah di rumah."

Ghava tak merespon apapun, ia diam mendengarkan.

"Ibu gue, hari itu penyakit ibu gue kambuh lagi dan gue harus anter dia ke rumah sakit. Maaf soal itu."

"Gak papa, Lo gak Dateng juga Karna ada alasan. Lo emang harus dahuluin kesehatan ibu Lo."

"Gue jadi gak enak soal itu."

Ghava tertawa pelan. "jadi Karna itu Lo gak bisa tidur?"

"Ah, bukan."

"Terus kenapa?"

"Gak papa. Yaudah sorry ya gue ganggu tidur Lo. Gue mau balik lagi ke kamar."

Nala langsung memutuskan telepon sepihak bahkan sebelum Ghava mengatakan apapun. Beginilah Nala sekarang diambang rasa gelisah.

"La, lo lagi ngapain di situ?"

Nala tersentak kaget, ia menoleh dan melihat Arini yang berdiri di pintu masuk dapur.

-oOo-

Nala dan Anisa. Pagi ini keduanya gadis itu masih berada di rumah Arini. Sebelum mereka pulang ke rumah masing-masing, mereka memutuskan untuk mandi di rumah Arini.

"Agak aneh juga ya, jadi selama ini Lo salah mata-matain orang?" tanya Arini pada Nala.

"Mata-matain?" tanya Anisa bingung.

Arini mengangguk. "Jadi, selama gue sakit dan dioperasi, Nala bantuin gue buat cari tahu informasi tentang Ryan. Selama itu juga dia ngasih tau Ryan tinggal dimana? Deket sama siapa? Suka makan apa? Hobi apa?"

Anisa mengangguk. "oh, jadi selama ini Lo Deket sama Ryan Karna itu, La?"

Nala hanya mengangguk.

"Atas dasar apa?"tanya Anisa.

"Gue mau bantu sahabat gue,"jawab Nala.

Anisa tepuk tangan. "Jiwa sahabat Lo bener-bener besar ya, La. Gue salut."

"Tapi gak papa, meskipun Lo salah mata-matain orang. Ghava kan anak jurnalistik, Lo juga anak jurnalistik, pasti Deket dong? Jadi Lo bisa tetep bantu gue buat deketin dia sama gue," ucap Arini dengan diakhiri sebuah senyuman.

"Eh tapi ngomong-ngomong, Lo kan udah jawab pertanyaan semalem. Terus tinggal..."Anisa menatap ke arah Nala.

Nala yang melihat tatapan Arini dan Anisa yang mengarah padanya pun langsung diam ditempat. "Apa?"

"Jadi siapa orang yang Lo suka?"tanya Anisa.

"Iya, La. Lo suka sama siapa?"tambah Arini.

"Jangan-jangan dia juga suka sama Ghava lagih... Soalnya tiap hari gue liat dia sama Ghava terus," kata Anisa.

Arini kemudian menatap ke arah Nala, memastikan.

"Enggak, gue gak suka sama Ghava,"jawab Nala, meski dari wajahnya gadis itu seolah tengah menutupi sesuatu.

"Terus Lo lagi suka sama siapa?"tanya Anisa.

"Gak ada."

"Hah? Serius?"tanya Arini.

"Bohong banget gak sih?"tanya Anisa tak percaya.

Arini menyenggol bahu Nala dengan sengaja. "Ayolah kasih tau aja siapa yang Lo suka?"

"Jangan-jangan Lo suka sama Ryan?"tebak Anisa.

Nala terdiam untuk waktu yang lama, bagaimana bisa ia mengatakan hal yang sebenarnya? Itu akan membuat masalah besar bagi dirinya dan Arini. Nala sangat tahu bahwa Arini benar-benar menyukai Ghava, apakah masuk akal jika Nala mengakui itu dan merusak persahabatannya?

Nala kemudian mengangguk ragu.

"HAH? SERIUS?!"Sentak Anisa.

"Ryan?"

Anisa mengangguki pertanyaan Arini. "Yang suka main basket pagi-pagi di lapangan."

Arini berdeham, mencoba mengingat. "Yang mana?"

"Yang nyampah di kolong Lo, yang debat sama Lo soal cewek tinggi,"kata Nala.

Ingatan Arini langsung muncul, gadis itu langsung ingat siapa Ryan yang dimaksud. "Oh, cowok itu yang namanya Ryan? Yang foto bertiga sama Lo dan Ghava?"

Nala mengangguk kemudian menarik napas jengah. Arini tiba-tiba mendekati Nala, kemudian gadis itu meletakan tangannya di kening Nala.

"La, Lo serius?"

-oOo-

Alunan lagu 'Kau Rumahku' dari Raissa anggiani yang diputar di toko es krim, menjadi teman Nala selama menunggu. Gadis itu beberapa kali melihat jam di ponselnya. Beberapa kali gadis itu menghela napas pelan, nampak gelisah Karna sosok yang ia tunggu tak kunjung kelihatan.

Tepat setelah lagu itu selesai diputar, sesosok cowok datang dari arah pintu masuk yang membuat Nala langsung menoleh untuk memastikan apakah itu orang yang ia tunggu sedari tadi.

"Sorry gue telat, Lo pasti nunggu lama ya?"

"Gak papa. Pasti Lo muter Karna jalan yang dari komplek gue ke komplek Lo lagi di benerin kan?"tebak Nala.

Ryan terkekeh. "iya. Gue harus muter lewat jalan depan, mangkanya telat Dateng ke sininya."

"Santai aja," balas Nala.

"Lo udah pesen? Atau mau gue pesenin lagi?"

"Gak papa, nanti gue pesen sendiri."

"Udah gak papa, biar gue yang traktir. Es krim rasa cokelat kan?"tanya Ryan.

Nala mengangguk kemudian membiarkan saja cowok itu untuk pergi memesan es krim untuk mereka berdua. Selang beberapa saat, Ryan kembali lagi dengan membawa satu cup es krim coklat dan satu cup es krim vanila.

"Makasih,"ucap Nala.

"Oh ya, ada apa? Tumben Lo ngajakin gue ketemuan. Hari Minggu pula, masih pagi ini."

"Jangan-jangan Lo baru bangun tidur pas gue telpon tadi?"

Ryan tak menjawab, cowok itu hanya menyengir. "Kok tau?"

"Gue ngajakin Lo ketemuan, mau ngomong sesuatu."

"Ngomong apa?"tanya Ryan sambil menyendok es krimnya.

Nala memejamkan matanya sejenak, gadis itu menarik napasnya dalam-dalam, mencoba meyakinkan dirinya sekaligus mengumpulkan keberaniannya.

"Gue mau jadi pacar Lo."

Sendok es krim ditangan Ryan langsung jatuh ke atas meja, membuat es krim yang seharusnya ia santap itu malah berantakan diatas meja. Ryan terpatung dengan wajah menganga.

"Hah?"

=========================
Forget Me Not
Alan naizer | Rayza_0107

Episode baru setiap:
Senin & Jumat


Continue Reading

You'll Also Like

1M 98.3K 53
"Jangan lupa Yunifer, saat ini di dalam perutmu sedang ada anakku, kau tak bisa lari ke mana-mana," ujar Alaric dengan ekspresi datarnya. * * * Pang...
3.9M 308K 51
AGASKAR-ZEYA AFTER MARRIED [[teen romance rate 18+] ASKARAZEY •••••••••••• "Walaupun status kita nggak diungkap secara terang-terangan, tetep aja gue...
885K 63.4K 35
Aneta Almeera. Seorang penulis novel legendaris yang harus kehilangan nyawanya karena tertembak oleh polisi yang salah sasaran. Bagaimana jika jiwany...
RAYDEN By onel

Teen Fiction

3.7M 226K 68
[Follow dulu, agar chapter terbaru muncul] "If not with u, then not with anyone." Alora tidak menyangka jika kedatangan Alora di rumah temannya akan...