Your Guardian Angel (The End)

Bởi Hana_No_Uta

407K 58.6K 2.9K

~Don't copy my story if you have brain~ CERITA INI HANYA FIKSI! JANGAN DITIRU! Kisah cinta fantasi tentang se... Xem Thêm

Prolog
Satu
Dua
Tiga
Empat
Lima
Enam
Tujuh
Delapan
Sembilan
Sepuluh
Sebelas
Dua Belas
Tiga Belas
Empat Belas
Lima Belas
Enam Belas
Tujuh Belas
Delapan Belas
Sembilan Belas
Dua Puluh
Dua Puluh Satu
Dua Puluh Dua
Dua Puluh Tiga
Dua Puluh Empat
Dua Puluh Enam
Dua Puluh Tujuh
Dua Puluh Delapan
Dua Puluh Sembilan
Tiga Puluh
Tiga Puluh Satu
Tiga Puluh Dua
Tiga Puluh Tiga
Tiga Puluh Empat
Tiga Puluh Lima
Tiga Puluh Enam
Tiga Puluh Tujuh
Tiga Puluh Delapan
Tiga Puluh Sembilan
Empat Puluh
Empat Puluh Satu
Empat Puluh Dua
Empat Puluh Tiga
Empat Puluh Empat
Empat Puluh Lima
Empat Puluh Enam
Empat Puluh Tujuh
Empat Puluh Delapan
Empat Puluh Sembilan (The End)
Epilog

Dua Puluh Lima

7K 1.1K 149
Bởi Hana_No_Uta

Sudah berapa lama yah....

Rasanya mata Elona sakit setiap melihat matahari pagi.

"Hanya ingin mengambil Roti saja sesulit ini," Elona mengambil sebungkus Roti, gadis itu menatap sisa makanan yang tersisa. "Maaf membuat kalian menangis, tapi aku tidak bisa menelan kalian, kalian terlalu enak untuk aku makan." Dia menepuk makanan itu dengan perlahan-lahan membuatnya sedikit bergerak dan menunjukkan sesuatu yang ada di bawah plastiknya.

Sebuah surat di amplop putih.

Elona mengambilnya. "Dari Sekolah?" Ada stempel SMA nya disini, ia membawanya masuk.

Membuka surat, Elona membacakannya untuk beberapa detik dan kemudian memasang raut wajah syok setelah selesai.

"Harusnya beasiswa di tarik? Kenapa diperpanjang?"

Beasiswa yang Elona dapatkan berasal dari yayasan di bawah pengaruh kedua orang tua Bianva, oleh sebab itu gadis itu mengekang dan menyiksanya dengan ancaman pemutusan beasiswa jika ia memberi tahu orang lain atau tidak menuruti semua perkataan Bianva.

"Perusahaan apa ini? Kenapa tidak ada namanya disini?" Tidak ada nama perusahaan yang memberikan beasiswa di dalam surat ini, hanya tertulis bahwa beasiswa Elona Sixa dilanjutkan oleh sebuah perusahaan anonim sejak sebulan yang lalu. "Bulan lalu? Sejak Ares meninggal?" Orang baik mana yang melakukan ini.

Entahlah, Elona tidak peduli.

Dia membakar surat itu.

"Siapa yang mau datang ke sekolah neraka itu."

Pasti perusahaan gabut yang memberikannya beasiswa.

Elona duduk, ia memainkan ponselnya sembari mengigit sepotong Roti.

"Animenya belum update," dia mendesah kecewa. "Padahal dari minggu lalu aku nungguin." Selama sebulan ini ia sudah menonton ratusan anime, Elona berubah menjadi Kalong, dia begadang di malam hari dan tidur di siang hari, ia bangun pagi kalau kelaparan aja dan ngambil Roti di depan pintu.

Iseng-iseng Elona membuka akun Instagram yang ia buat untuk main-main.

Elona mencari Instagram sekolahnya.

Masih sama, isinya semua tentang kemenangan yang di raih Ekskul Cheers seminggu lalu, ada foto Bianva disana, ia terlihat bahagia.

"Bahkan setelah aku hilang, kamu terlihat baik-baik saja." Benar-benar tidak ada karma di dunia ini, semua kata-kata Ares palsu.

Tidak ada karma untuk orang jahat.

Membuka kontak, Elona melihat nomor Dokter Eben dan Cafe tempat ia bekerja, tidak ada kontak lain selain itu, lalu entah dapat pikirsn darimana Elona membuka WhatsApp, hari kecilnya berharap, apakah ada seorang teman sekelasnya yang bertanya tentang kehadirannya.

Tidak ada.

Harapan palsu.

Sudah sebulan ia tidak membuka gurp kelasnya, ada 999+ pesan yang tidak ia baca.

Kerena tidak ada kerjaan Elona membukanya.

Isinya cuma tentang bercanda anak SMA biasa, tidak ada yang bertanya tentang dirinya, satu orang pun.

Sia-sia saja.

Putri

Gue lihat Gellan balik sekolah woi.

Anjir, dua bulan engga lihat makin ganteng laki gue.

Sebuah topik mendapatkan perhatian Elona.

Putri adalah salah satu teman sekelasnya, dia tukang gosip, pesan itu dikirim pagi ini dan ia juga mengirimkan sebuah foto.

Elona membukanya.

Yah tipe seseorang yang tidak akan pernah hidup di dunia yang sama dengannya.

Elona keluar dari WhatsApp, ia mengunci ponselnya dan memejamkan mata, ia mau tidur.

Ia akan bangun siang dan melihat anime yang ia ikut setelah bangun.

Ketika Elona sedang tidur sebuah pesan singkat masuk ke ponselnya.

+628**********

Elona?

Pesan selanjutnya masuk.

***

Siang harinya Elona bangun karena suara ribut dari kendaraan motor yang melaju di depan rumahnya, gadis itu menguap lebar, melihat jam yang sudah menunjukkan pukul 12 siang. Elona menghela nafas, dia kembali hidup, padahal setiap saat yang Elona inginkan hanyalah kematian.

Menyalakan ponselnya Elona terkejut ketika melihat pesan dari nomor yang tidak dikenal dan pesan masuk yang mengatakan bahwa Kouta internet sudah habis.

Yah sudah sebulan, tentu saja habis.

Elona melempar asal ponselnya, sudah tidak ada yang bisa ia lakukan lagi.

"Belajar ah," ia mengeluarkan buku-buku dan berkutat dengan soal hitungan yang dalam waktu singkat bisa ia kerjakan.

Satu buku LKS nya sudah ia selesaikan dengan ini semua LKS dari semua pelajaran yang ia miliki sudah Elona tamatkan.

"Sudah tidak ada yang bisa dikerjakan," Elona melempar semua Buku LKS nya.

Gadis itu telentang di lantai.

Sampai kapan semua ini berjalan?

Elona ingin cepat-cepat mengakhirinya.

Ketukan di pintu menyadarkan Elona dari dunia mimpi, gadis itu menyipitkan matanya.

Pasti Dokter Eben.

"Elona, kamu tidak akan keluar lagi hari ini?"

Benar saja, itu Dokter Eben.

"Kamu tahu ada teman kamu di depan, katanya dia mau jenguk kamu."

Engga peduli.

Lagian Elona tidak punya teman.

Pasti itu Bianva, atau salah satu temannya, mereka pasti datang untuk menyakiti dirinya. Seluruh tubuh Elona bergetar, ia menutupi kedua telinganya. Tidak mungkin kejadian saat itu bisa dengan mudah ia lupakan, sampai kapanpun Elona tidak akan lupa, har itu akan menghantuinya seumur hidup.

Di minggu-minggu pertama Elona mengurung diri hampir setiap hari ia selalu bermimpi buruk, ia tidak pernah tidur dengan nyenyak. Elona mengalihkan rasa takutnya pada belajar, kemudian kalau bosan ia mulai menonton kartun masa kecilnya dan secara perlahan-lahan ia mulai terjun ke dunia Anime, bahkan Elona memiliki keinginan untuk pergi ke Jepang jika ia masih diberikan kesempatan untuk hidup.

Kadang ia menangis karena adegan Bullying di beberapa anime, ia akan menjerit-jerit seperti orang gila jika ada adegan seorang karakter yang meninggal, dia tidak akan merasakan apapun jika ada adegan baik dan romantis, rasanya Elona sudah mati rasa.

Lagian ia tidak akan pernah mengalami musim semi di hidupnya.

Oh yah, bagaimana ini, ia tidak bisa menonton anime yang ia tunggu-tunggu itu.

Elona menelan Saliva-nya, apa ia harus meminta dibelikan Kouta internet pada Dokter Eben, tapi Elona tidak mau merepotkan orang lain, ia hidup sampai sekarang saja pasti sudah merepotkan Dokter Eben.

"Elona kamu membutuhkan sesuatu?"

Eh?

Elona menatap pintu, kenapa Dokter Eben terlihat seperti bisa membaca pikirannya.

"Katakan apapun, teman kamu bilang akan membelinya untukmu."

Teman? Apa dia memiliki seorang teman?

Tidak ada.

Tidak ada yang bisa ia sebut teman selama ini.

Elona berjalan mendekati pintu, perlahan-lahan ia membuka kuncinya.

Menarik nafas dalam-dalam, Elona membuka pintu.

Dia mengalihkan pandangannya, tidak ingin menatap wajah Dokter Eben yang terlihat sangat senang.

"Aku engga punya teman," lirih Elona. "Tidak ada yang mau berteman dengan ku, jadi jangan mengejek." Dia menatap tajam Dokter muda itu.

Dokter Eben tertawa geli. "Kamu terlihat sangat tidak sehat," dia mengelus rambut Elona, gadis itu kurus dan tidak terawat.

Elona diam, ia menerima perlakuan Dokter itu. "Aku baik-baik saja."

"Benarkah?"

Elona mengangguk. "Hm," dia terlihat lucu dan menurut. "Dokter Eben aku butuh sesuatu."

"Butuh apa?" tanya Dokter Eben.

Elona menatapnya tajam. "Kuota aku habis, beliin."

Dokter Eben tertawa geli. "Oke, ada yang lain?"

"Engga ada." Elona menggelengkan kepalanya. "Itu bayaran karena bohong sama aku." Elona menegaskan.

"Dokter engga bohong kok," Dokter Eben memanggil seseorang dengan lirikan matanya. "Kamu beneran punya teman."

"Engga ada!" seru Elona.

"Lalu dia siapa?"

Elona menatap syok seseorang yang tiba-tiba muncul di depan pintu Kosan nya.

***

Guys jujur aku lagi engga mood ngetik.

Jadi jujur sama aku....

Menurut kalian sejauh ini ceritanya gimana?

Thanks untuk jawabannya. 😉

Đọc tiếp

Bạn Cũng Sẽ Thích

723K 67.5K 50
{Rilis in :1 February 2021} [Fantasy Vampire series] Ivylina terjebak di sebuah Museum kuno di negara Rumania dan terkunci di kamar yang penuh dengan...
1.3M 35.4K 8
Di balik dunia yang serba normal, ada hal-hal yang tidak bisa disangkut pautkan dengan kelogisan. Tak selamanya dunia ini masuk akal. Pasti, ada saat...
2.4M 446K 32
was #1 in paranormal [part 5-end privated] ❝school and nct all unit, how mark lee manages his time? gampang, kamu cuma belum tau rahasianya.❞▫not an...
3.5M 4.1K 3
#Book 1 THIS PSYCHOBABY WITH A DEADLY OPIATE! { Harap follow wattpad dan sosial media penulis sebelum baca biar kalian gak ketinggalan notifikasi, in...