Your Guardian Angel (The End)

Par Hana_No_Uta

408K 58.7K 2.9K

~Don't copy my story if you have brain~ CERITA INI HANYA FIKSI! JANGAN DITIRU! Kisah cinta fantasi tentang se... Plus

Prolog
Satu
Dua
Tiga
Empat
Lima
Enam
Tujuh
Delapan
Sembilan
Sepuluh
Dua Belas
Tiga Belas
Empat Belas
Lima Belas
Enam Belas
Tujuh Belas
Delapan Belas
Sembilan Belas
Dua Puluh
Dua Puluh Satu
Dua Puluh Dua
Dua Puluh Tiga
Dua Puluh Empat
Dua Puluh Lima
Dua Puluh Enam
Dua Puluh Tujuh
Dua Puluh Delapan
Dua Puluh Sembilan
Tiga Puluh
Tiga Puluh Satu
Tiga Puluh Dua
Tiga Puluh Tiga
Tiga Puluh Empat
Tiga Puluh Lima
Tiga Puluh Enam
Tiga Puluh Tujuh
Tiga Puluh Delapan
Tiga Puluh Sembilan
Empat Puluh
Empat Puluh Satu
Empat Puluh Dua
Empat Puluh Tiga
Empat Puluh Empat
Empat Puluh Lima
Empat Puluh Enam
Empat Puluh Tujuh
Empat Puluh Delapan
Empat Puluh Sembilan (The End)
Epilog

Sebelas

7.4K 1K 35
Par Hana_No_Uta

Gellan kembali duduk, dengan susah payah, soalnya pantatnya berat.

Bahunya menurun, dia menghela nafas.

Sepertinya badan kecil ini mendapatkan terlalu banyak beban mental.

Elona.

"Hidup lo lebih rumit dari hidup gue."

Setidaknya dia sehat secara fisik.

Gadis itu sudah tidak sehat secara mental dan fisik.

Dia terluka.

"Ares kamu lapar?"

Gellan menggelengkan kepalanya. "Engga Dokter, Ares udah makan." Dia makan di angkot dalam perjalanan membawa Elona ke rumah sakit, agak susah sih karena dia harus terombang-ambing kesana-kemari.

Gellan sudah terbiasa dipangkuan Elona jadi duduk sendirian dengan pantatnya entah kenapa kurang enak.

Kalau dia sakit, bisa pusing semua orang.

"Mau Jus? Ada mesin penjual minuman di dekat ICU."

ICU?!

Bukankah itu tempat dimana tubuhnya berada?!

"Kita bisa menjenguk Elona juga, dia dibawa ke ICU."

Wow, jekpot! Batin Gellan.

Tidak perlu susah-susah buat alasan.

Gellan melompat, ia memeluk kedua lutut Dokter Eben. "A-ares engga mau Jus! Ares mau lihat kakak!"

Dokter Eben hampir tersedak Saliva-nya sendiri.

Percayalah Ares sangat imut.

"Baiklah, ayo kita langsung ke ICU."

"Yey!" Untuk sesaat Gellan melupakan indentitas aslinya.

Gawat!

Dokter Eben menggendong Gellan dengan telaten. Sebelum masuk ruang ICU khusus Ares karena dia seorang anak yang penyakitan, ia harus menggunakan seragam khusus dan masker khusus anak-anak, setelah semua alat pertempuran selesai barulah mereka berdua masuk.

Gellan gugup luar biasa.

Ia tidak sabar mendapatkan kembali tubuh aslinya.

ICU adalah jantung rumah sakit.

Disana banyak pasien dalam pantauan penuh yang sewaktu-waktu bisa menghembuskan nafas terakhirnya. Banyak lansia disini dan selama Dokter Eben menggendongnya Gellan tidak melihat keberadaan tubuh aslinya.

Sepertinya ia harus berkeliaran sedikit.

"Apa separah itu?" tanya Gellan, apa benar-benar Bianva yang melakukannya? Bukan orang lain? Tidak mungkin gadis manis itu melakukan hal sekejam ini.

Gellan masih belum percaya.

"Jika dibiarkan lebih lama lagi mungkin lambungnya bisa robek."

Gellan menelan Saliva-nya. "Wow itu sangat menakutkan..."

Dokter Eben tersenyum lembut. "Tidak apa-apa Elona pasti sembuh."

Gellan menatap Dokter berkaca mata itu.

"Tidak mungkin dia meninggalkan adik kecilnya."

Itu benar.

Bocah laki-laki itu merunduk, ia termenung.

Apa yang terjadi pada Elona jika ia tahu kalau adiknya memang sudah tiada?

"Kita sampai, kamu mau turun?"

Gellan melihat Elona, untuk pertama kalinya ia melihat sisi asli gadis itu.

Tanpa senyum, wajah pucat penuh, lengan dan lengan yang penuh memar, lalu jika diperhatikan lagi ternyata Elona sangat kurus.

Bahkan ia tulang dada dan lehernya terlihat jelas.

Dokter Eben menurunkannya, ia permisi sebentar untuk bertemu beberapa pasiennya yang juga ada di ruangan ini.

Gellan hanya mengangguk.

Karena ini lah yang ia butuhkan.

Ia harus mencari tubuh aslinya!

"Whats'up Gel!"

"Idih sok engis."

"Suka-suka bibir gue."

Eh?

Siapa yang baru saja memanggil namanya tadi?

Gellan keluar dari ruangan Elona, ia berjalan ke samping.

Untuk menemukan Hery dan Zian.

Gellan tersenyum miring.

Ternyata tubuh aslinya berada di samping ruangan Elona.

Berjinjit kecil, Gellan mengintip.

Jantungnya hampir berhenti berdetak ketika melihat kondisi tubuhnya.

Dipenuhi dengan alat bantu medis.

Bahkan ia bisa mendengar alat jantung dari sini.

Tubuhnya terlihat baik-baik saja dan kedua matanya tertutup rapat.

Kalian tahu aneh ketika melihat tubuh kita sendiri.

Rasanya seperti roh kita keluar dari dalam tubuh.

Eh bukankah kejadian itu sama saja dengan yang ia alami.

Gellan kembali ke ruangan Elona.

Ruangan kecil di ICU ini hanya dibatasi gorden tipis, ia bisa mendengar percakapan mereka dari sini.

Kita harus menunggu Hery dan Zain pergi jika ingin melakukan sesuatu.

"Lo tahu pacar lo benar-benar Bangsat."

Ia mendengar Hery mengumpat.

"Bisa-bisanya dia PDKT sama sih Noel, musuh lo, anak anjing yang buat lo jadi kayak gini."

"Her, alangkah baiknya lo jangan ngomong kasar, banyak orang tua bro."

"Jangan salahin gue, gue engga akan pernah berhenti ngomong kasar untuk cewek jalang itu." Hery mengacuhkan jari tengahnya. "Bangsat, Gel! Gue ngerasa engga guna jadi teman lo." Dia merunduk, menumpukan wajahnya di telapak tangan. "Kenapa lo engga cerita ke kita, tentang orang tua lo."

Gellan tertegun, ia merunduk bermain dengan jemari Elona.

Tidak tahu harus berkata apa.

"Beberapa hari yang lalu Polisi curiga lo pakai narkoba karena sering bergaul sama orang Yasghir, tapi sekarang gak apa-apa udah terbukti lo engga pakai narkoba." Zian juga ikut bercerita, Yasghir adalah nama ketua geng motor yang cukup dekat dengannya.

Eh?

Kok jadi melenceng kesana ceritanya?

"Noel dia benar-benar gila Gel, kami engga bisa menang dari dia." Nada suara Hery terdengar pilu. "Kami lemah tanpa lo."

"Ayok sadar, sama-sama kita hajar mereka semua." Zian mengatakan sesuatu yang mengharukan.

Gellan tersenyum tipis.

Ternyata ada dua orang yang bisa ia sebut dengan teman.

"Kita kekurangan finansial Gel." Hery menangis bombay.

Gellan tarik kata-katanya tadi.

***

Dari percakapan antar Zian dan Hery, Gellan tahu beberapa hal.

"Noel, bangsat! Anjing! Sialan! Ba**! Setan!" Dia mengumpat, mengeluarkan kata-kata kasar yang sudah menjadi bagian dari bibirnya, tidak terpisahkan.

Bukan hanya membongkar masa lalu Gellan, dia juga menuduh Gellan memakai narkoba dan main cewek?!

Pacar pertamanya adalah Bianva.

Dia memang sering dekat denga gadis-gadis, namun tidak pernah sedekat foto yang ditunjukkan laki-laki sialan itu pada Bianva.

Bianva dan dirinya saja tidak pernah melakukan apapun selain genggaman tangan.

Bisa-bisanya dia menuduh seorang Gellan seperti itu!

Tidak bisa dibiarkan!

Ia harus kembali ke tubuh aslinya dan menghancurkan si sialan itu itu.

Gellan sangat ingin membunuh Noel.

Maka dari itu, disinilah dia.

Menatap tubuhnya yang begitu sempurna.

"Hehehe," Gellan cengengesan.

Hery dan Zian pergi untuk makan, Dokter Eben juga entah kemana dan Elona belum sadar.

Sekarang ayo bereksperimen.

"Rambut gue mulai panjang," Gellan memperhatikan mayat eh maksudnya tubuhnya itu. "Untunglah gue pakai helm berstandar SNI, aman kepala gue." Bagus kepalanya tidak ada cedara.

Sepertinya tubuhnya sudah pulih dari luka-luka, tinggal menunggu bangun dari koma, tapi kenapa ia masih di ICU.

"Sekarang," Gellan menggenggam tangannya, ia memejamkan mata. "Ayo masuk."

Satu detik...

Dua detik...

Tiga detik...

Empat detik...

Lima detik...

Gellan sedikit mengintip.

"Kenapa engga bisa masuk?"

Dia engga bisa masuk ke tubuhnya!

"Sialan! Kenapa engga bisa!"

Gellan mencoba segala caranya.

Ia mencium tangannya meksipun jijik.

Menerjang tubuhnya dengan pelukan dan entah kenapa berakhir lama karena ia merasa nyaman di peluk oleh tubuhnya sendiri.

Gila dia kayaknya.

"Gimana nih," Gellan keringat dingin.

Apa yang harus ia lakukan untuk kembali?

"Siapa kamu?"

Tubuh Gellan membatu, perlahan-lahan ia melihat seseorang yang berdiri di belakangnya.

"Papa..." gumam Gellan.

Vier-nama Papa Gellan- menatap aneh bocah kecil yang entah kenapa bisa ada di ruangan putranya.

"Papa?" beo Vier.

Gellan menutup mulutnya, gawat ia lupa.

***

Hufff......

Aku lagi di luar jadi engga banyak berkata-kata.

Terima kasih sudah membaca 😘

Maaf kalau ada typo, tandai aja.

Continuer la Lecture

Vous Aimerez Aussi

POSSESSOR Par AntyBeny

Roman pour Adolescents

18.6K 1.9K 44
Bianca Margaretha adalah penguasa sekaligus cewek paling cantik di sekolah. Memiliki mantan yang tidak terhitung jumlahnya, bahkan membuat prinsip be...
795K 76.8K 51
Ini adalah Kisah dari Kila. Kila Prastika yang ternyata memiliki seorang bapak kos yang kebelet kawin ... "Nikah sama saya, kosmu gratis seumur hidu...
Kost 25 [End] Par RynbacaRin

Mystère / Thriller

880K 130K 34
Hanya Rumi saja anggota kost cewek di kost 25 milik Bapak Kost Jepri. Dia hanya seorang cewek diantara 9 orang anggota kost cowok. Awalnya tak ada ha...
LI(E)AR | 00 Line ✓ Par MAYA

Mystère / Thriller

480K 151K 39
Bohong? Itu biasa terjadi. Tapi, kalau pembohongnya banyak? Wah, itu sih beda lagi.