Forget Me Not

By alannaizer09

216 39 0

Nala terpaksa harus berurusan dengan Ryan, cowok yang Arini sukai. Semua hal bodoh itu terjadi karena ia meng... More

O.O
1- Daffodil
2- Daisy
3- Dandelion
4- Peony
5- Lily
6- Sunflower
7- Anggrek
9-
10-
11-
12-
13-
14-
15- Baccara
16- Heather
17- Blue Rose
18-
19- Edelweis
20
21-
22- Jasmine
23- Adenium
24- Tulip
25 - Lotus flower
26 - Cempaka
27 - Eshal
28- Flora
29- Diantha
30- Calyta

8- Gladiol

6 1 0
By alannaizer09

Jam sudah menunjukkan pukul 3 sore, itu adalah jam pulang sekolah SMA Nusantara. Semua murid keluar dari masing-masing kelasnya, termasuk Nala.

"La, jangan lupa ya besok Lo yang bikin PPT, soalnya laptop gue rusak. Nanti kalau udah jadi Lo kirim aja file-nya ke grup,"ucap Anisa

"Oke, Anisa. Nanti gue kirim,"balas Nala seraya merapihkan barang-barangnya.

"Kalau gitu gue pamit duluan ya."

Setelah hampir seluruh anggota kelas Nala pulang, akhirnya gadis itu juga memutuskan untuk pulang. Ia menyusuri Selasar kelas sendirian.

Saat sudah di lapangan yang mengarah menuju parkiran motor dan gerbang keluar, Nala melihat sosok Ghava dari kejauhan, gadis itu lalu berlari untuk mengejarnya.

"Ghava! Tunggu!" seru Nala berlari.

Namun pada dasarnya kaki Ghava yang panjang, memudahkan cowok itu untuk berjalan lebih cepat dari kebanyakan orang pada umumnya, hal itu yang sedikit membuat Nala lebih ekstra untuk mensejajarkan tubuhnya dengan Ghava.

"Ghava, denger-denger anak jurnalistik mau ikut lomba ya? Lomba apa?"

Hening. Ghava tak menjawab pertanyaan gadis itu, bahkan ia gak melirik keberadaan Nala, cowok itu hanya menatap lurus ke arah depan.

Nala mencoba melihat wajah cowok itu, ia hanya ingin memastikan bahwa Ghava sedang baik-baik saja, ia hanya takut cowok itu sedang dalam kondisi bad mood.

"Gue cuma denger aja sih dari anggota yang lain, soalnya setiap tahunnya sekolah kita pasti ngirim perwakilan untuk lomba jurnalistik,"lanjut Nala.

"Tapi kalau misalkan lomba, biasanya lombanya kaya gimana ya? Apa lomba ngefoto objek? Atau lomba film pendek? Oh iya! Film pendek!"kata Nala.

Nala mulai lelah karna sedari tadi hanya dirinya yang berbicara, Nala merasakan ada yang berbeda pada Ghava saat ini, tiba-tiba cowok itu menjadi aneh.

Nala berdiri didepan Ghava, menghadang jalan cowok itu agar ia tidak pergi kemana-mana. Dan ya, Ghava berhenti ditempatnya.

Tatapan cowok itu tak seperti biasanya, dingin.

"Lo kenapa? Lagi marah? Sama gue?"tanya Nala beruntun.

Ghava benar-benar tak menjawab satu pertanyaanpun yang dilayangkan Nala. Cowok itu hanya menatap wajah Nala, namun tak merespon.

"Ghava, gue nanya sama Lo. Lo lagi marah sama gue? Karna apa?"

Ghava menghela napas pelan, "enggak."

Setelah mengatakan hal itu, Ghava langsung pamit meninggalkan Nala, cowok itu berjalan menuju motornya.

Sementara itu Nala diam dengan seribu pertanyaan yang mengisi kepalanya, gadis itu tak tau alasan mengapa Ghava tiba berubah aneh seperti itu. Seperti orang dengan 2 kepribadian.

"Perasaan tadi pagi masih biasa aja sama gue, masih saling nyapa. Kenapa sekarang malah kayak gitu?" Nala menyilangkan kedua tangannya didepan dada.

Diam sesaat melihat kepergian Ghava dari pandangannya, setelah itu ia berdecak sebal dan langsung pergi keluar sekolah.

"Tau ah, nanti juga balik lagi. Semoga," gumam Nala sambil berjalan.

-oOo-

Seolah kaset yang rusak, Ghava terus berputar di kepalanya. Ia sangat sangat kepikiran tentang Ghava. Entah kenapa, rasanya seperti hampa di perlakukan seperti itu oleh Ghava. Selama kenal Ghava, ia tak pernah melihat Ghava berperilaku seperti itu.

Tanpa ia sadari, telah ada sosok pria yang telah duduk di hadapannya, dan dengan insten memperhatikan dirinya yang sedang melamun sambil memegang sebuah pulpen.

Pria yang berada di hadapannya pun sangat sebal karena tidak diperhatikan. Ia berdehem, akan tetapi tak ada respon dari Nala. Kemudian tangan pria itu terulur menggenggam tangan Nala. Hal itu tentu membuat Nala terkejut.

Ia melihat ke arah tangannya dan mengikuti arah tangan kekar dihadapannya. Dan Nala terkejut melihat pria itu. Nala segera menjauhkan tangannya dan berdehem.

"Lo ngapain ke sini Yan?" tanya Nala sambil mengontrol dirinya. Ryan terkekeh. Ia hanya mengangkat kedua bahunya.

"Nih, gue bawain baso buat Lo." Ryan memberikan sebungkus baso dihadapan Nala.

"Aneh Lo. Datang-datang bawain baso."

"Kalau Lo gak mau ya ud---"

"Mau, mau. Hehe, canda yan. Lu mah," ujar Nala sambil mengambil plastik baso yang akan diambil lagi oleh Ryan. Ryan hanya tertawa kecil sambil bergeleng melihat kelakuan Nala.

"Gue pamit dulu ya, mau ambil mangkok," pamit Nala. Ryan mengangguk. Nala pun pergi ke dalam rumahnya. Kebetulan saat ini, ia sedang jaga toko. Karena ibunya sedang beristirahat.

Nala memakan baso dengan sangat lahap. Ryan hanya diam memperhatikan Nala dihadapannya. Sebetulnya, Ryan penasaran dengan Nala. Apakah benar gadis dihadapannya ini suka padanya? Pasalnya Ghava cerita tentang Nala pada dirinya. Karena Ghava juga lah Ryan jadi ingin mengetahui lebih jauh tentang Nala.

Flashback
"Yan," panggil Ghava pada Ryan yang sedang mengotak Atik motornya.

Saat ini, mereka sedang berada di sebuah bengkel yang sering mereka kunjungi. Mereka pun sudah sangat akrab dengan pemilik bengkel tersebut. Karena pemilik bengkel ini adalah teman dari ayah mereka.

"Kenapa?" Ryan menoleh ke arah Ghava.

"Kayaknya cewek itu suka deh sama Lo," papar Ghava dengan wajah yang serius.

Ryan terdiam sesaat, kemudian ia kembali pada kegiatannya. "Banyak cewek yang suka gue, Va. Cewek yang Lo maksud yang mana?"

"Cewek yang jago bela diri itu loh, Yan. Satu organisasi sama gue. Nala."

Ryan terkekeh. "Va, Va. Lo gak tahu aja seberapa banyak cewek yang deketin gue."

"Yan. Tapi cewek ini beda. Dia kayak nyari tahu tentang Lo banget. Spek Intel kayaknya nih cewek. Dia sampai ngamatin setiap kegiatan Lo, dan semua hal tentang Lo," tutur Ghava sambil memegang pundak Ryan.

Ryan menoleh pada Ghava. Ia mengangkat satu alisnya dan Ghava mengangguk. "Ya udah, gue mau nyari tahu tentang dia juga deh. Cantik juga dia kalau diamati."

Flashback off

Ryan menelan salivanya. Ia ingin menanyakan tentang hal ini, akan tetapi Nala langsung memanggilnya.

"Yan."

"Kenapa?"

"Lo gak sama Ghava?" tanya Nala sambil mengelap area mulutnya oleh tisu.

"Ghava lagi ada urusan. Jadi dia gak bareng gue," jawab Ryan.

"Ohh gitu." Nala menganggukkan kepalanya.

"Nal," panggil Ryan.

"Apa?"

"G-gue"

"Nala. Udah malam, nak. Tokonya belum kamu tutup?" ujar seseorang dari arah belakang Nala. Nala menoleh dan melihat ibunya.

"Eh, iya mah. Ini bentar lagi tutup kok," balas Nala.

"Itu temen kamu?" tanya Tisa.

"Iya Tante. Saya temen sekolahnya Nala," balas Ryan seraya berdiri. Tisa tersenyum dan mengangguk.

"Ya udah Nala, kalau sudah selesai beresin ya."

"Iya mah." Tisa pun pergi meninggalkan mereka.

"Lo mau ngomong apa tadi, Yan?" tanya Nala pada Ryan.

Ryan menggaruk tengkuknya. "E-eh, itu Nal, gue mau pamit. Tapi keburu ada nyokap Lo, hehe."

Ryan masih tak berani menanyakan hal yang ia ingin ketahui pada Nala. Ia takut dirinya hanya kegeeran dan malah jadi malu sendiri nantinya. Tidak. Ia tidak mau.

"Gue bantuin ya, Nal." Nala mengangguk.

Mereka pun membereskan toko tersebut dan menutupnya. Setelah selesai, Ryan pamit untuk pulang. Tanpa mereka sadari, ada seseorang yang memperhatikan kegiatan mereka dari kejauhan. Ia tersenyum tipis dan pergi.

###

=======================

Forget Me Not
Alan naizer | Rayza_0107

Episode baru setiap:
Senin, Rabu, Jumat

Continue Reading

You'll Also Like

6.7M 218K 75
"Mau nenen," pinta Atlas manja. "Aku bukan mama kamu!" "Tapi lo budak gue. Sini cepetan!" Tidak akan ada yang pernah menduga ketua geng ZEE, doyan ne...
1.4M 67.3K 24
semua part pendek. "JIKA MENCINTAI TAK HARUS MEMILIKI, MAKA BOLEHKAN SAYA MENGHAMILIMU TANPA MENIKAH" Bimanuel Dirgantara. "GUE BUKAN HOMO BANGSAT"...
MARSELANA By kiaa

Teen Fiction

1M 57.4K 52
Tinggal satu atap dengan anak tunggal dari majikan kedua orang tuanya membuat Alana seperti terbunuh setiap hari karena mulut pedas serta kelakuan ba...
5M 268K 60
Dia, gadis culun yang dibully oleh salah satu teman seangkatannya sampai hamil karena sebuah taruhan. Keluarganya yang tahu pun langsung mengusirnya...