~Happy Reading Uhuyy~
Ayo komen and vote yg banyak gk ada komen sama vote yg banyak gk ada up (>0<;)
.
.
.
.
.
Ruby tengah bersantai ditemani oleh Mona yang asik berceloteh tentang laporan dari mata mata Ruby
Sudah 5 hari ini Ruby merasa damai karna apa? Tentu saja karna saudara saudara nya sudah pulang ke kediaman mereka masing masing
Ruby terus mendengarkan celotehan Mona kemudian alis nya mengkerut"jadi gadis itu tak merimanya? Dan malah emosi bak orang gila?" Tanya Ruby
"Benar Ruby! Dia tak ingin mempunyai adik lagi dia ingin menjadi anak bungsu dikediaman marquess sendiri dan gadis itu takut jika nanti yang terlahir perempuan dia tak ingin berbagi kasih sayang"jelas Mona menggunakan bahasa informal karena mereka hanya berdua
"Cih, gadis itu takut sebab jika adik nya lahir perempuan dia akan dibuang di panti asuhan kembali" sinis Ruby
Mona tertawa"ya itu benar"
"Kira kira terlahir perempuan atau laki-laki?" Gumam Ruby sambil mengeluarkan seringai nya
.
.
.
1 tahun kemudian
Oh astaga apa cepat sekali? Kalian pasti bingung kenapa harus dipercepat karna sudah pasti berry ingin menyelesaikan cerita ini dengan cepat
Begitu pula dengan keseharian Ruby yang belajar belajar dan belajar lama lama tipes :)
Ruby terus belajar entah itu tata Krama seorang putri, belajar ilmu sihir, mempelajari tentang leluruh kerajaan, mempelajari nama nama bangsawan yang berpengaruh di kerajaan dan keturunan nya dan yang pasti sulit untuk anak yang baru berusia
9 tahun seperti Ruby
"Yang mulia tolong tegak kan punggung anda"
"Yang mulia jaga padangan anda dan terus tatap depan"
"Tuan putri tinggi kan dagu anda"
"Putri angkat sedikit gaun anda ketika memberi hormat pada yang mulia raja ratu dan kaisar yang tentunya lebih tinggi daripada anda"
Ruby mengikuti instruksi dari nyonya Margaret dia yang mengajari ruby tata Krama dengan sangat baik
Ruby mengangkat sedikit gaun nya kemudian membukukan badan dengan sangat anggun
"Bagus yang mulia!! Saya sangat bangga pada anda" nyonya Margaret bertepuk tangan dan memberikan banyak pujian pada Ruby
Ruby tersenyum tersipu malu "saya bisa seperti ini berkat anda nyonya Margaret terimakasih telah mengajari saya"
Nyonya Margaret terkekeh"hohoho astaga saya terharu karna anda berterimakasih pada saya karna selama ini para bangsawan selalu meninggi pada saya yang rendahan ini"
Ruby menanggapi dengan senyuman ia tak tau harus berkata apa
"Jujur saya terkejut karena seusia anda sudah bisa memahami etika dan tata Krama dengan sangat baik dan anggun bahkan jika itu saya dan para bangsawan yang lain akan butuh bertahun tahun"ucap nyonya Margaret
"Anda mengajari saya dengan sangat baik nyonya Margaret jadi saya mudah memahami dengan baik dan saya juga membaca buku buku tentang etika putri "jelas Ruby
Nyonya Margaret mengangguk tentu saja ia mengajari dengan baik tentunya! Memangnya siapa orang bodoh yang ingin mengajari anggota kerajaan dengan tidak benar?! Jika ada dia seperti orang ingin bunuh diri
"Seperti nya latihan kita akhiri sampai disini saya ijin pamit undur diri yang mulia"pamit nyonya Margaret
"Ah iya nyonya Margaret terimakasih untuk hari ini semoga anda baik baik saja diperjalanan"balas Ruby sopan
Nyonya Margaret mengangguk dan keluar dari ruang latihan
Ruby berjalan lesu keluar ruangan "cukup melelahkan"
Ruby berjalan kembali ke kamar nya dia sangat suka sekali dikamar daripada diluar
Sesampainya dikamar ternyata Mona sudah menunggu nya "putri sudah selesai? Ah! Saya membuat kan teh hangat untuk anda dan buah anggur yang anda suka"ucap Mona dengan semangat
Ruby mengerinyit"ada apa dengan mu? Aneh sekali" ucap Ruby
Mona yang mendengar ucapan Ruby kelabakan"t-tidak yang mulia"
"Kau menyembunyikan sesuatu cerita lah!" Ujar Ruby
"A-h maaf putri saya hanya senang karna ci-cinta saya tak bertepuk sebelah tangan"selesai mengucapkan itu rona merah memenuhi wajah Mona
Ruby tersenyum"benarkah? Tuan Alvin ternyata juga menyukai mu hm?" Goda Ruby
"Jadi kapan kalian menikah?" Tambah ruby
Mona semakin memanas "yang mulia jangan katakan itu! Saya malu"
Ruby tertawa senang berhasil menggoda mona
Tiba tiba disela sela jahil nya Ruby pada Mona mereka dikejutkan dengan kedatangan mata mata Ruby yang ditengah tengah mereka yang membuat terkejut
"Salam tuan putri"
Ruby mengelonjak kaget begitu juga Mona
"Kau membuat kita terkejut!" Kesal Ruby
"Maafkan saya, saya ingin melaporkan ini pada anda" mata mata tersebut memberikan kertas pada Ruby dan diterima oleh Ruby
"Kenapa kau tak berbicara saj-"
Sebelum ucapan Ruby selesai mata mata tersebut sudah menghilang dengan cepat
Mona melotot"dasar tak sopan! Putri belum selesai bicara!" Geram Mona
"Sudah Mona percuma kau berbicara orang itu sudah pergi" ucap Ruby sambil membuka gulungan kertas
Ruby membaca kertas itu dengan serius bersama Mona yang ikut membaca
Setelah membaca laporan itu Ruby meremas kertas tsb
Laporan tsb berisikan informasi tentang keluarga Marquess
Setelah sang marchioness melahirkan anak nya dia meninggal dunia
Anak tsb berkelamin perempuan bermata sama dengan Ruby tapi rambut nya sama dengan sang marchioness
Sang marquess yang mengetahui istri nya meninggalkan nya untuk selamanya merasa sedih dan murka pada bayi yang baru lahir itu seakan menyalahkan atas kematian sang istri
Begitu juga dengan Fiona dan Reno yang membenci bayi baru lahir itu
Bayi tsb bernama Irena Bexxa of'kylo
Satu tahun berjalan tanpa ada kasih sayang yang dicurahkan untuk Irena walaupun hanya sedikit saja
Bahkan balita kecil itu diasingkan dikediaman marquess kelahiran nya disembunyikan tapi banyak nya rumor mengatakan bahwa bayi itu telah meninggal bersama sang marchioness tentunya marquess sendiri yang menyebarkan rumor itu
Kedua kakak balita itu juga sering datang bukan untuk memberikan kehangatan seorang kakak tapi hanya memaki apalagi dengan Fiona yang sering memberikan pukulan pada adik kecil nya dan berkata "dasar sampah! Kau membuat ibu meninggal itu karena mu sekarang kau mendapatkan karma semua dikediaman tak ada yang menyukai mu!"
Reno juga sering datang dan memaki "cih lihat dirimu sungguh jelek seperti 'nya' mata mu membuat ku ingin mencongkel nya"
Balita yang masih kecil itu sering mendapatkan perlakuan buruk
Dan itu pula yang membuat Ruby kesal "apa mereka gila! Irena tak tau apa apa dia masih kecil tak mempunyai dosa! Jika nenek sihir itu mati bukan kah sudah takdirnya? Jika masalah fisik itu wajar jika berbeda"
"Reno gila dia ikut membenci Irena hanya karena mata Irena seperti ku!"
"Ruby, seperti nya lebih gila gadis itu dia menyiksa adik nya sendiri yang masih kecil" ucap Mona karna merasa prihatin dengan Irena kecil
"Ya bukan kah dia memang gila sejak dulu?" Ruby memutar bola matanya malas
"Lihat saja jika mereka macam macam dengan Irena kecil ku habisi dan ku bawa Irena bersama ku"ucap Ruby sungguh sungguh
Mona sedikit tak rela Ruby mengatakan itu ia tak ingin ada putri lain di kerajaan ini
Ruby melirik Mona "jangan seperti itu Mona apa kau tak kasihan pada Irena dia masih kecil tapi kakak gilanya itu malah membuat dia terluka aku juga pernah merasakan itu rasanya sakit aku tak ingin adik ku merasakan seperti ku"
"Cepat atau lambat aku akan membawanya dan memohon pada bunda dan ayah untuk mengadopsi Irena seperti ku"
Mona terdiam beberapa saat kemudian berucap"anda benar putri jujur saya juga tak tega melihat bayi semengemaskan itu disiksa oleh 2 orang gila"
Ruby mengangguk kemudian tersenyum"aku juga dari dulu ingin mempunyai adik dan sekarang aku sudah mempunyai nya, Irena.."
Mona melihat tuan putri nya sesenang itu tak tega jika sesungguhnya ia menolak keras perintah nya
TBC~
Jangan lupa votmen yang buanyak ya!
Oky bye bye
Berry sayang kalian 😾❤️