BELONGS TO YOU - JENLISA [G×G]

By crazyoveryou23

240K 6.4K 1.1K

LALISA. Gadis sederhana berusia dua puluh tiga tahun yang terlahir menjadi anak bungsu di keluarganya, harus... More

BTY - 2
BTY - 3
BTY - 4
BTY - 5
BELONGS TO YOU - EBOOK

BTY - 1

19.2K 1.4K 248
By crazyoveryou23

Helaan nafas terdengar dari bibir kedua gadis berusia dua puluh tahunan itu, yang lebih tinggi kini tengah membuka jas hitam yang melekat pada tubuhnya dan melipatnya rapi sedangkan gadis yang lainnya kini menutup pintu ruangan peristirahatan mereka.

"Akhirnya pekerjaan hari ini selesai..." Ucap gadis bermata monoloid, Kang Seulgi, seorang gadis berusia dua puluh empat tahun yang berzodiak Aquarius.

"Kau akan langsung pulang?" Balas rekan kerjanya sambil membuka sebotol air mineral dan meminumnya tanpa melepaskan pandangannya dari Seulgi, Lalisa Manoban, begitu orang tuanya menganugerahkan nama indah itu untuknya.

"Sepertinya, bagaimana denganmu?" Tanya Seulgi, dia ikut membuka jas hitam nya dan mengambil tempat untuk duduk di sebelah si Aries yang berusia setahun lebih muda darinya.

"Tentu saja langsung pulang, aku sudah lelah, lagipula ini sudah hampir jam pulang kerja." Balas Lisa sambil memperlihatkan arloji di lengan kanannya pada Seulgi.

"Sekarang?" Tanya Seulgi sambil membuka satu kancing kemeja putih bagian atas, pekerjaan keduanya sebenarnya tidak terlalu sulit, mereka bekerja sebagai pengawal di salah satu perusahaan entertainment ternama.

JPY Entertainment, itu nama perusahaan tempat keduanya bekerja sebagai bodyguard, keduanya ditempatkan di posisi yang sama, menjadi pengawal salah satu girl group yang beranggotakan lima orang, Itzy.

Hari ini cukup melelahkan bagi keduanya karena mereka harus bekerja dari pagi sampai sore, grup yang mereka kawal tengah memiliki banyak kegiatan akhir-akhir ini karena comeback mereka dan untungnya, hari ini adalah hari terakhir promosi di lakukan.

"Sebentar lagi." Ucap Lisa, dia mengeluarkan ponselnya dari dalam sakunya dan membukanya, melihat apakah ada pesan yang masuk ke dalam benda pipih itu.

"Besok kita harus tetap datang atau libur? Itzy sudah tidak memiliki kegiatan apapun bukan?" Tanya Seulgi, dia mengambil air mineral milik Lisa dan meminumnya, well, mereka sudah berteman cukup lama jadi hal ini wajar dilakukan oleh keduanya.

Bukan dari keluarga yang menengah ke atas, baik Lisa ataupun Seulgi, keduanya berasal dari keluarga yang sederhana, mendiang ayah Lisa adalah campuran Thailand dan Swiss sedangkan ibunya berdarah asli Korea, dengan marga Bae.

Sedangkan Seulgi, kedua orang tuanya masih lengkap, ayahnya tentu saja bermarga Kang sedangkan ibu nya terlahir dengan marga Han.

Tapi meski Lisa menyandang marga Thailand, dia yang merupakan anak bungsu di keluarganya fasih berbahasa Korea, ayahnya sudah meninggal dunia sejak usianya masih delapan tahun dan saat itu dia pindah ke Korea bersama ibu dan kakak perempuannya.

Lisa dibesarkan oleh keluarga penuh kasih sayang, ibu dan kakak perempuannya sangat menyayanginya, ya meski awalnya berat karena dia tidak memiliki sosok ayah yang menemaninya beranjak dewasa, tapi dengan adanya dua wanita hebat di hidupnya, itu sudah lebih dari cukup.

Pekerjaan nya sebagai bodyguard sebenarnya bukan cita-citanya, sedari kecil, Lisa bercita-cita untuk menjadi fotografer dan itu di dukung oleh keluarganya, tapi dia memilih untuk menjadi bodyguard, selain agar dia harus melindungi orang lain, dia juga harus bisa melindungi keluarganya! Baginya, ibu kandung dan kakak nya adalah yang utama!

Sebagai seorang perempuan yang bekerja menjadi bodyguard terkadang banyak yang menganggap remeh Lisa dan Seulgi, ya tidak dapat di pungkiri jika hanya mereka berdua satu-satunya perempuan di perusahaan mereka tapi persetan dengan itu, mereka mencintai pekerjaan mereka, lagipula mereka percaya diri jika mereka lebih kuat daripada laki-laki!

"Shit!" Lisa yang tadinya melemaskan tubuhnya untuk bersandar pada sofa langsung menegakkan tubuhnya, dia terkejut dengan pesan yang dia baca barusan.

"Ada apa?" Tanya Seulgi yang ikut panik, Lisa kemudian menoleh pada sahabatnya di sampingnya, "aku lupa sajangnim memanggilku untuk keruangannya saat istirahat jam makan siang sedari kemarin." Seulgi yang mendengar itu ikut melotot.

Mengabaikan bos mereka? Itu masalah besar, tidak ada yang lebih mereka takuti daripada bos besar perusahaan ini, meski ramah, tapi pria itu sedikit menyeramkan jika sudah marah.

"Sepertinya kau harus pergi kesana, sekarang." Balas Seulgi, Lisa langsung kembali menyimpan ponselnya di saku celananya dan menyambar jasnya untuk kembali di pakai.

"Kau bisa pulang terlebih dahulu, jangan menungguku!" Ucap Lisa, dia langsung berlari keluar dari ruang istirahat mereka begitu saja.

"Haish, dia mencari masalah." Balas Seulgi, dia ikut bangkit untuk mengambil tas ransel nya yang tergantung, bersiap untuk pulang setelah melewati hari yang melelahkan.

---

Lisa berlarian pada lorong koridor perusahaan menunju ruangan bos besar alias pemilik JPY Entertainment, nafasnya sedikit terengah, dalam hati dia mengutuki kebodohannya, bagaimana dia bisa lupa jika dia mendapatkan perintah dari atasannya?

Pantas saja kemarin dia merasa seperti melupakan sesuatu tapi dia tidak bisa mengingatnya dan memutuskan untuk tidur, ternyata ini rupanya, untung saja tadi ibu jarinya membawanya untuk menggulir layar ponsel sampai menemukan pesan dari atasannya.

Lisa menghela nafas panjang dan mengatur nafasnya begitu dia sampai di hadapan ruangan pemimpin perusahaan, dia berusaha menenangkan dirinya sendiri sebelum kemudian mengetuk pintu tiga kali dengan lembut.

Tangan gadis jangkung itu meraih gagang pintu dan membukanya, Lisa sedikit memasukkan kepalanya dari celah pintu untuk mengintip, atasannya ada di sana dengan iPad di tangannya.

"Sore, sajangnim." Sapanya ramah, Lisa kemudian masuk ke dalam ruangan besar yang terasa begitu dingin itu dan menutup pintu, sepertinya ada lima buah AC di dalam ruangan ini sampai bulu kuduk Lisa langsung naik, begitu pikirnya.

"Ah Lisa, kau sibuk sekali sampai tidak sempat datang kemari kemarin, duduklah." Pria bermarga Park itu menggeser iPad nya kesamping, dia menggunakan tangannya untuk mempersilahkan Lisa untuk duduk.

"Maaf, sajangnim." Balas Lisa sambil membungkuk sopan, dia kemudian menarik kursi hitam itu dan duduk di sana.

"Kenapa Sajangnim memintaku untuk datang kemari?" Tanya Lisa setelahnya, pria yang berusia hampir lima puluh tahun itu kemudian berdehem sebentar.

"Aku membutuhkan bantuanmu, dan sepertinya hanya kau yang bisa membantuku jadi kau harus menyanggupinya." Lisa mengulum bibirnya sebentar, hal pertama yang tidak dia suka dari atasannya ini, sedikit memaksakan kehendak.

"Aku akan berusaha semampuku, Sajangnim." Balas Lisa sopan, dalam hati dia berharap atasannya ini tidak memberinya perintah yang sulit.

"Aku mempunyai pekerjaan lain untukmu, selama tiga bulan kau tidak akan menghandle Itzy, aku akan mengatur orang lain untuk menggantikan mu sementara." Lisa yang mendengar itu manggut-manggut kecil.

Well, sebagai bodyguard yang sudah bekerja lebih kurang dua tahun dan karena ada banyak idol dari perusahaan ini, Lisa sudah biasa di pindahkan dari satu grup ke grup yang lainnya.

"Tapi hanya kau sendiri yang akan aku pindahkan karena aku hanya butuh satu orang, kau harus berpisah dengan Seulgi sebentar, apa kau keberatan?" Lisa menggeleng, ya meski dalam hati dia keberatan, Seulgi sudah menjadi seperti belahan hatinya dalam urusan pekerjaan.

"Kau yang terbaik." Balas Park Sajangnim senang, dia kemudian mengambil iPad nya yang menunjukkannya pada Lisa.

"Ada perdana mentri yang terkena skandal perselingkuhan, ya, dia mengakui jika dia memang benar berselingkuh dan keluarganya sedikit berantakan sekarang, orang-orang menyerangnya karena selama ini dia terlihat begitu harmonis dengan putri dan istrinya." Jelas Park Sajangnim sambil menunjukkan artikel yang tengah menjadi trending topik disana.

Lisa membacanya dengan seksama, tertulis nama Kim Gong Yoo disana, dia mengetahui pria berusia lima puluh dua tahun ini, "dia berselingkuh?" Ucap Lisa terkejut, biasanya ibu kandungnya yang mengikuti berita-berita politik jadi sedikit banyak, Lisa mengetahui siapa-siapa saja yang bekerja dibawah pemerintahan negara Korea.

"Hem, kau tidak menyangka bukan? Aku lebih tidak menyangka lagi karena beberapa hari yang lalu dia menghubungi perusahaan untuk meminta satu bodyguard." Ucap Park Sajangnim sambil mematikan layar iPad nya.

"Bodyguard untuknya?" Tanya Lisa dan atasannya menggeleng, "untuk putrinya, putrinya tinggal sendiri dirumah sekarang, dia sepertinya seumuran denganmu dan Seulgi." Jawab Park Sajangnim, Lisa mulai paham sekarang.

"Dimana istrinya?" Tanya Lisa penasaran, hal itu sukses membuat Park Sajangnim berdecak.

"Ya! Perempuan ini, kenapa kau malah mengajakku bergosip? Aku tidak tahu, yang aku tahu putrinya kini sendirian dan membutuhkan perlindungan, kau yang mudah berbaur dengan orang lain di banding Seulgi jadi aku memilihmu." Balas Park Sajangnim, Lisa mengulum bibirnya, dia salah bicara sekarang.

"Jadi aku akan ditugaskan untuk mengawal putrinya?" Tanya Lisa dan Park Sajangnim mengangguk.

"Tiga bulan sepertinya cukup sampai berita ini tidak lagi ramai dibicarakan, Itzy juga sudah tidak memiliki jadwal apa-apa besok jadi mulai besok kau akan mulai bekerja dirumah Kim Gong Yoo." Jawab Park Sajangnim.

"Dirumahnya dan menjaga putrinya? Lalu apa yang harus aku lakukan Sajangnim?" Tanya Lisa bingung, pasalnya selama ini dia menjaga anggota group dari kerumunan penggemar yang ganas, bukan menjaga seseorang dirumah pribadi.

"Diam saja disana, kau akan mendapat makan siang dari sana seperti disini, bayaranmu juga cukup tinggi, lumayan, hitung-hitung kau bisa menabung untuk membeli kamera baru." Ucap Park Sajangnim, lebih tepatnya membujuk Lisa.

"Itu bukan pekerjaan yang sulit, kau bisa melakukannya." Ucap pria itu lagi begitu melihat Lisa sedikit ragu sekarang.

"Mulai besok?" Tanya Lisa dan atasannya mengangguk, dia mengambil kartu nama dari laci nya dan memberikannya pada Lisa.

"Itu alamat rumahnya, lebih dekat dari rumahmu, itu kenapa aku memberikan pekerjaan ini untukmu, bukan Seulgi." Lisa menerima kartu nama berwarna putih itu, dia kemudian membacanya, hanya sepuluh menit dari rumahnya.

"Jam berapa aku harus datang dan jam berapa aku akan pulang, Sajangnim?" Tanya Lisa, dia ingin menanyakan semuanya dengan jelas sebelum menyetujui pekerjaan ini.

"Jam delapan, pulang jam lima atau enam, seperti biasa." Ucap Park Sajangnim lagi, Lisa kemudian mengangguk-anggukkan kepalanya.

"Baiklah, aku akan menerimanya." Balas Lisa dengan senyumannya, dia yakin itu tidak akan sulit.

"Good job, kau memang selalu bisa aku andalkan, Lisa."

---

Lisa menutup pintu mobilnya dan masuk ke dalam rumah setelah melepas alas kakinya, setelah tiga puluh menit berkendara dan terkena macet, dia akhirnya sampai di rumah untuk mengistirahatkan tubuhnya.

"Adikku~" sapaan lembut itu membuat senyum gadis jangkung itu mengembang, dia menatap kakak kandungnya yang duduk di sofa sambil merentangkan tangannya, Irene Manoban atau Bae Joohyun, itu adalah nama kakaknya.

Bukan tanpa alasan kenapa kakak nya memiliki dua nama, well, nama kelahirannya adalah Irene Manoban tapi karena tuntutan pekerjaan di kantor yang mengharuskannya memakai marga Korea, ibu mereka memberikan nama itu untuk Irene dengan marga yang sama seperti dengannya, Bae.

Lisa langsung menghampiri Irene dan duduk di samping kakaknya, tidak peduli jika dia masih menggunakan pakaian kantor, dia kemudian memeluk tubuh Irene, sedari kecil, ini bukan lagi pemandangan asing, mereka yang berbeda dua tahun itu sangat menyayangi satu sama lain.

"Unnieku~" balas Lisa tak kalah lembutnya, keduanya kemudian sama-sama terkekeh, drama seperti ini selalu terjadi setiap hari.

"Kau lelah sayang?" Tanya Irene lembut, dia yang mendapat julukan sebagai kulkas dingin di kantornya memang akan terlihat begitu berbeda jika sudah bersama keluarganya.

"Lumayan." Ucap Lisa, dia merasakan usapan lembut Irene di pipi nya, kakak nya itu juga merapikan rambutnya sekarang.

"Eomma sedang memasak kimchi jjigae." Balas Irene, dia dan Lisa memang tidak pernah membantu ibu kandungnya di dapur karena Eomma mereka yang menolak untuk di bantu, wanita itu akan mengusir kedua putrinya karena hanya akan membuat dapur semakin berantakan!

Dan didikan itu sebenarnya menjadi pengaruh buruk karena larangan membantu Eomma memasak malah membuat kedua putrinya tidak bisa memasak, sampai sekarang.

"Biarkan saja, aku merindukan Unnie." Ucap Lisa tak kalah manisnya, Irene terkekeh, dia menunduk dan mengecup pipi adik kandungnya, "adikku sangat manis~ cium Unnie." Lisa ikut mengecup pipi kakaknya, tidak peduli berapa umur mereka, hal ini akan mereka lakukan setiap hari.

"Kau besok sudah libur bukan?" Tanya Irene, tentu saja dia tahu semua jadwal pekerjaan adiknya, Lisa juga pasti akan bercerita dengannya tentang apapun itu.

"Tidak, besok aku dipindahkan untuk menjaga anak perdana mentri yang sedang terkena skandal selama tiga bulan." Adu Lisa dengan bibirnya yang mengerucut.

"Kim Gong Yoo?" Lisa dan Irene sama-sama menoleh begitu ibu kandung mereka keluar dari dapur dengan centong sup di tangannya, hal itu membuat keduanya sama-sama terkekeh, sepertinya rumah mereka terlalu kecil sampai ibu mereka yang berada di dapur bisa mendengar percakapan mereka.

"Benar." Ucap Lisa, Irene kembali menatap adiknya setelahnya.

"Wow, jadi kau akan bekerja dirumahnya?" Eomma Bae menghampiri dengan penasaran, dia duduk di bagian sofa lain sekarang.

"Hemm, mulai besok, aku akan menjaga putrinya, katanya putrinya tinggal sendirian sekarang." Ucap Lisa, dia melonggarkan sedikit pelukan mereka dan kini menyandarkan kepala nya pada bahu kakaknya.

"Benarkah?" Lisa mengangguk lagi, dia berdecih karena Eomma nya tampak berbinar sekarang.

"Eomma, idolamu yang satu lagi bukan panutan, sifatnya buruk, dia berselingkuh, jangan memakai tatapan itu." Balas Lisa sambil menggelengkan kepalanya, Irene yang melihat interaksi keduanya hanya tertawa kecil.

"Tidak, kau hebat bisa bekerja dirumah orang hebat itu, Lisa." Lisa menyunggingkan senyuman manisnya, sementara Irene menghela nafasnya, dia menjadi satu-satunya yang tidak menyetujui profesi adiknya.

"Jangan terlalu lelah, jika itu terlalu merugikanmu maka kau harus mengatakannya pada atasanmu, jangan takut, bahkan jika harus mengundurkan diri juga tidak masalah." Lisa mengangguk-anggukkan kepalanya seperti anak kecil, kalimat itu sudah seribu kali dia dengar dari mulut kakaknya.

"Aku akan mandi dan turun lagi untuk makan malam." Ucap Lisa, dia melepaskan dirinya sebelum akhirnya dia berdiri.

"Letakkan baju kotornya diluar, Eomma akan mencucinya besok." Lisa yang mendengar itu hanya mengacungkan jempolnya, dia kemudian melangkahkan kaki karena kamarnya terletak di lantai dua.

"Apa tidak apa-apa Lisa bekerja disana?" Tanya Irene khawatir pada Eomma nya dan Eomma Bae berdecak, dia ikut berdiri dengan centong sup nya.

"Jangan berlebihan Irene, kau lebih khawatir daripada Eomma." Cibiran ibu kandungnya membuat Irene memutar bola matanya.

"Itu adik kesayanganku, tentu saja aku cemas." Balas Irene dan Eomma Bae memilih untuk mengabaikan ucapan putri sulungnya yang memang selalu berlebihan jika sudah berkaitan dengan Lisa.

"Menyebalkan." Gerutu Irene, dia kemudian berdiri dan mengambil ponselnya.

_to be continued_


Yeay, new story new taste 😆 ini cerita yang banyak di request sebenernya tentang bodyguard so here you goo! 🤍

Alurnya yang ini bakal ringan, yaa mirip2 MSM tapi mungkin tetep lebih lucu bayik wkwkkw konfliknya juga tetep ada jadi semoga kalian sukaa ☺️

Seperti biasa ebooknya juga available yaa, yang berminat bisa langsung WA / DM ya, thank you ❤️

Happy Monday by the way😆

Continue Reading

You'll Also Like

141K 5.3K 6
Jennie harus memiliki pacar setidaknya untuk delapan bulan. A/N Jenlisa Gxg
93.7K 13.8K 28
(TAMAT) Saat manusia jatuh cinta pada makhluk yang tidak memiliki jiwa.. Bagaimana alam menerima cinta mereka?!
117K 4.1K 6
Bagi orang-orang bahkan keluarganya sendiri, Lisa itu menyeramkan, kepribadiannya tidak bisa di tebak, orang-orang juga menganggapnya gila, Lisa juga...
89.3K 3.9K 6
Pengalaman tidak mengenakkan tentang kisah cinta di masa lalu membuat Lisa tidak merasa tertarik dengan cinta, baginya, memulai hubungan baru sama sa...