The Fate Of Irina (Sudah Terb...

Galing kay NinsJo

5M 712K 91.3K

Sudah sejak lama Irina mencintai Pangeran Hector. Namun cintanya bertepuk sebelah tangan, Pangeran Hector jus... Higit pa

Introduction
01. The beginning
02. Real
03. Irritating
04. Chatter
05. Changed
06. Offended
07. Assert
08. White mountain
09. Achieved
10. Tell a story
11. Past
12. Good and bad news
14. Dimensional cave
15. 2 weeks vs 1 day
16. Increase
17. Level three
18. Peeved
19. Make high blood
20. Lost patience
21. Awkward
22. Again
23. Shocked
24. Fascinated
25. Rue
26. Wroth
27. Agree
28. Level four
29. Love me?
30. Ambrosia
31. Middling
32. Be beloved
33. Love is like a hole
34. Sulking
35. Foínix
36. Dráken
37. Restless
38. Apology
39. Emotion
40. Complicated
41. Imputation
42. Distempered
43. Anxiety
44. Wurtzite
45. Resentment
46. Inner turmoil
47. Clue
48. Chastisement
49. Suicide
50. Have you again
51. Forbidden Forest
52. Problem
53. The reason
54. Odd
55. Marriage
56. Damnation
57. Dangerous
58. Delusive
59. While
60. It's time
61. Living dead
62. Still continue
63. Dark Witch revenge
64. Powerless
65. The Last
Extra Part : A perfect love

13. Bane

87.5K 11.8K 257
Galing kay NinsJo

Selamat malam 😚

Makasih untuk yang sudah komen dan spam next dichapter sebelumnya. Maaf gabisa balas satu-satu 🙏🏻

Double up nih bestie....yang divote dan komen jangan chapter terakhir aja donk 😭


Happy Reading...

Irina sedang duduk di anak tangga. Meletakkan siku dilutut, menopang dagunya dengan telapak tangan. Tidak ada yang menarik karena sepanjang mata memandang hanya ada pepohonan. Irina pikir Penyihir Agung tidak memiliki rumah karena beliau dapat menciptakan sebuah ruangan dengan sihirnya. Namun dugaannya salah, ia berada dikediaman Penyihir Agung sekarang.

Kediaman Penyihir Agung memang sederhana namun bebatuan yang menjadi bahan utama bangunan ini terlihat kokoh, udara disekitar sini juga sejuk dan berada disini terasa damai. Penyihir Agung tidak tinggal sendirian ditempat ini. Ada beberapa pekerja yang merawat rumah ini dan melayani Penyihir Agung. Kemudian disebelah bangunan ini, terdapat satu bangunan lagi yang dihuni oleh beberapa murid Penyihir Agung. Ah, ia sungguh beruntung menjadi salah satu murid Penyihir Agung.

"Irina, ada yang ingin kubicarakan denganmu."

Irina hampir terjungkal karena kaget. Bagaimana tidak, Penyihir Agung tiba-tiba duduk didekatnya. "Anda seperti hantu. Mengagetkan saja." Protesnya.

"Maaf untuk itu." Balas Penyihir Agung karena ekspresi Irina barusan memang menunjukkan kekagetan.

"Apa yang ingin Anda bicarakan, Penyihir Agung?"

"Kau bisa memanggiku Guru seperti muridku yang lain." Ujar Penyihir Agung dan dibalas anggukan oleh Irina.

"Jadi, apa yang ingin Anda bicarakan dengan saya, Guru?"

"Dalam ingatanmu kau tidak memperlihatkan semua isi hutan terlarang. Berapa lama kau disana? Apa selama itu kau tidak pernah berkeliling?" Tanya Penyihir Agung.

"Apa itu penting? Saya pikir, saya hanya perlu menunjukkan saat-saat dimana saja menghafal mantra serta saat melakukan ritual-ritual hitam."

"Aku hanya penasaran dengan kondisi didalamnya." Balasnya.

"Cukup lama saya berada di hutan terlarang. Makhluk disana hidup berdasarkan kasta karena yang menghuni Istana adalah mereka yang terkuat. Sedangkan lainnya menghuni pepohonan, danau, rawa, gua-gua dan lainnya." Ujar Irina seraya memutar ingatannya.

"Siapa pemimpin disana?" Penyihir Agung ingin memastikan apakah yang terkuat saat ini sama dengan yang tertulis dikitab.

"Teivel. Siluman berwujud naga dan memiliki 5 kepala. Semua makhluk disana tunduk pada Teivel."

Penyihir Agung sepaham dengan Irina karena dikitab juga tertera hal yang sama. "Dia siluman yang susah ditakhlukkan karena kelima mulutnya dapat menyemburkan api. Dan apabila kepalanya dipotong, dia bisa menumbuhkannya lagi."

"Benarkah? Saya tidak tau karena belum pernah melawannya." Irina tersenyum tipis.

"Tentu saja kau tidak tau. Lagipula Teivel tidak mungkin menyerangmu karena saat itu kau orang terpilih untuk mewarisi kekuatan Avra." Penyihir Agung bertanya hal lain, "Dalam ingatan yang kau tunjukkan aku melihat lukisan-lukisan berwarna merah didinding gua. Apa lukisan itu adalah siluman-siluman yang ada di hutan terlarang?"

"Benar, Guru. Seperti kata Anda. Dulu Avra menggunakan mayat yang diisi roh-roh jahat lalu terciptalah siluman. Mungkin setelah menciptakannya, Avra melukis mereka dan menamai mereka satu persatu. Buktinya siluman-siluman itu memiliki nama, bukan?"

"Didinding gua kegelapan terdapat banyak tulisan berupa ukiran atau berupa lainnya. Apa saja isi tulisan-tulisan itu, Irina?"

"Mantra-mantra sihir kegelapan, beberapa ritual khusus, jenis-jenis racun dan lainnya. Saya tidak membaca keseluruhannya."

Penyihir Agung tidak bertanya lebih lanjut. Sepertinya dugaannya benar, pasti ada petunjuk mengenai kutukan pada Putra Mahkota.

"Ngomong-ngomong, Anda tadi pergi kemana?" Basa-basi Irina.

"Dari Istana, bertemu Raja Charlie. Aku menceritakan apa yang terjadi padamu." Balas Penyihir Agung.

Mata Irina melebar, "Kenapa Anda menceritakannya pada Raja?"

"Aku dan Raja memutuskan untuk menutup rapat mulut kami. Tidak perlu khawatir."

Irina menghela napas, "Kalau sampai Pangeran Hector tau, itu memalukan."

"Kenapa? Kau masih mengharapkannya?" Ucap Penyihir Agung menanggapi.

Irina menggeleng. "Masa depan saya akan sama jika saya masih mengharapkannya."

"Sekedar masukan untukmu. Ketika terlintas pikiran untuk balas dendam, sebenarnya saat itu juga kau telah kalah. Akan lebih baik jika kau fokus meningkatkan kapasitas diri, buat kehadiranmu menjadi sesuatu yang bernilai agar mereka yang pernah meremehkanmu menyesal."

"Terima kasih atas nasehatnya, Guru." Balas Irina seadanya.

"Irina, sebaiknya kau tulis pesan untuk kedua orang tuamu. Untuk beberapa waktu kedepan, kau akan jarang menemui mereka." Kata Penyihir Agung karena ia melihat dua orang menunggu digerbang, ia yakin itu adalah orang suruhan ayah Irina.

"Baik, Guru."

"Salam hormat saya, Yang Mulia." Kata Helios seraya menekuk lehernya.

"Duduklah." Ujar Charlie mempersilakan.

Helios mendudukan diri dihadapan ayahnya. "Aku lelah, ingin istirahat. Apa tidak bisa dibicarakan besok saja?" Ia menanggalkan kesopanannya karena hanya ada mereka berdua di ruangan ini.

"Ini penting." Ia memberikan banyak tugas untuk Helios. Tugas-tugas tersebut tentu saja mengharuskan Helios melakukan perjalanan dari pagi hingga malam. Dan sekarang hari sudah menjelang larut, wajar jika putra sulungnya berwajah masam seperti sekarang.

"Apa?"

"Kau tidak ingin menikah?" Charlie menuangkan minuman beralkohol ke dalam cangkir yang bentuknya rendah dan lebar, serta memiliki dua pegangan kanan kiri yang terletak simetris. Lantas memberikannya pada Helios.

Helios menenggak alkohol yang pembuatannya melalui penyulingan tersebut. "Pertanyaan macam apa yang ayah katakan barusan? Kejadian yang lalu belum membuat ayah percaya jika kutukan ini memang membunuh orang yang menikah denganku?"

Lima tahun yang lalu ada seorang wanita yang begitu tergila-gila dengan Helios, wanita tersebut merupakan putri dari mantan Hakim kerajaan. Keluarga tersebut terlebih dahulu mengajukan lamaran, dan Raja Charlie tentu saja menolak. Namun mantan Hakim dan putrinya berpikir bahwa, siluman yang memberi Helios kutukan telah dilenyapkan, begitu pula dengan kutukan tersebut yang sudah terpatahkan sejak si pemberi kutukan musnah.

Setelah kesepakatan terjalin dan keluarga tersebut bersedia menerima segala konsekuensinya, upacara pernikahanpun dilangsungkan. Helios memang tidak mencintai wanita itu, tapi tidak ada penolakan darinya atas pernikahan tersebut. Wanita itu memiliki paras cantik dan berkulit putih. Helios sebagai pria normal tentu saja tergoda ingin meniduri wanita itu. Namun sebelum hasratnya tersalurkan, wanita itu kejang-kejang disertai mata yang melotot, dari mulutnya keluar cairan hitam menjijikan dan tidak lama wanita itu meregang nyawa. Tidak sampai disitu, raga wanita itu juga berubah menjadi ular. Kutukan tersebut benar-benar nyata, 'wanita yang menikah dengannya akan mati'.

"Aku hanya bertanya." Balas Charlie. "Penyihir Agung menemukan petunjuk, memang belum tentu kebenarannya. Tapi mungkin saja petunjuk itu dapat mematahkan kutukanmu. Petunjuknya ada dihutan terlarang. Seandainya kau tertarik, Penyihir Agung memiliki cara agar kau dapat masuk kesana."

"Untuk apa aku membahayakan nyawaku dengan memasuki hutan terlarang? Lagipula tidak ada wanita yang aku cintai, aku belum ingin menikah." Tolak Helios.

"Aku ingin kau memiliki keturunan, juga memberikan penerus setelahmu nanti pada Kerajaan. Setelah aku pikir-pikir, tidak ada salahnya mencoba pergi ke hutan terlarang. Penyihir Agung akan memikirkan cara agar kedatanganmu kesana tidak membahayakan nyawamu." Begitulah yang dikatakan Penyihir Agung padanya. Dan bagi Charlie, kenapa tidak mencoba seandainya memang hanya itu jalan satu-satunya?

"Kalau hanya keturunan, mungkin aku bisa memberikannya." Ujar Helios diakhiri dengan kekehan. Lantas kembali menenggak alkohol di cangkirnya.

Charlie mendengus kesal, padahal ini pembicaraan serius namun Helios justru menanggapinya dengan candaan. Ia menyudahi pembahasan tersebut. "Penyihir Agung menitip pesan, dua minggu lagi kau diminta ke gunung putih."

Helios mengangguk, memahami perkataan ayahnya barusan. "Ada lagi yang perlu dibicarakan? Aku sudah mengantuk."

"Sudah cukup, pergilah beristirahat."

Helios bangkit dari posisinya kemudian menekuk leher, "Selamat malam. Permisi, Yang Mulia." Lantas berlalu dari sana.

━━━━━━━━━━━━━━━━━━━

Ipagpatuloy ang Pagbabasa

Magugustuhan mo rin

912K 76.3K 35
(𝐒𝐞𝐫𝐢𝐞𝐬 𝐓𝐫𝐚𝐧𝐬𝐦𝐢𝐠𝐫𝐚𝐬𝐢 𝟏) 𝘊𝘰𝘷𝘦𝘳 𝘣𝘺 𝘸𝘪𝘥𝘺𝘢𝘸𝘢𝘵𝘪0506 ғᴏʟʟᴏᴡ ᴅᴀʜᴜʟᴜ ᴀᴋᴜɴ ᴘᴏᴛᴀ ɪɴɪ ᴜɴᴛᴜᴋ ᴍᴇɴᴅᴜᴋᴜɴɢ ᴊᴀʟᴀɴɴʏᴀ ᴄᴇʀɪᴛᴀ♥︎ ___...
803K 140K 71
SELASA DAN JUMAT #1 - Horor 20 Juli 2020 #1 - Horor 6 November 2020 #1 - Fantasi 24 Desember 2020 Demi menaikkan rating radio Suara Remaja, Sadil Adi...
590K 37.3K 64
Serena memiliki hobi yang aneh, gadis itu senang menghancurkan rumah tangga orang lain. Bagi Serena, menghancurkan rumah tangga orang lain adalah sua...
2M 304K 48
[Réincarnation Series #6] Aku terbangun sebagai seorang gadis bangsawan yang memiliki kehidupan suram. Aku bukanlah tokoh antagonis dalam cerita, dan...