The Two Worker ! [Poppy Playt...

De Rossa_K

28K 3.8K 1.9K

[ H I A T U S ] ⚠️ WARNING !!! ⚠️ Bahasa kasar & Non-Baku Homophobic menjauh !!! Hanya cerita khayalan saya :... Mais

[Perkenalan]
[Prolog] An Invitation For Me ?
[Chapter 1] Go To The Playtime Company
[Chapter 2] Meet With Huggy Wuggy
[Chapter 3] Make a Friend !
[Chapter 4] Calm Down, Huggy !
!!! ATTENTION !!!
OH. MY. GODDD !!!
[Prolog] [S2] The Beginning Of It All
[Chapter 1] [S2] His Voice Was So...
[Spesial Chapter] #1 John
[Chapter 2] [S2] Not As Good As I Thought
[Chapter 3] [S2] [NAME] !!
[Chapter 4] [S2] The Deal With Mommy
[Chapter 5] [S2] Just a Dream..?
[Chapter 6] [S2] Bron, The Dinosaur
[Chapter 7] [S2] The Games, Begin!!
[Chapter 8] [S2] Musical Memory
[Chapter 9] [S2] Wack-A-Wuggy !
!!! ATTENTION !!!

[Epilog] Meet With Poppy

1.6K 228 225
De Rossa_K


Warning !!!

Cerita ini tidak ada sangkut pautnya dengan teori teori gamenya ! Ini hanya FF khayalan author. Author hanya meminjam tokohnya saja. Kemungkinan alur akan sedikit berubah ! Typo bertebaran~

Selamat membaca !
(*'▽`*)

.

Enjoy ~

.

Chapter Sebelumnya

"EKHEM. Aku masih berada disini, Okay ?" John yang merasa diabaikan pun, berucap dengan sinis sambil berkacak pinggang, menatap Huggy dengan agak tidak bersahabat. Yang tentu saja, perkataannya itu juga ditujukan kepada Huggy.

Tetapi tanpa mereka berdua sadari, sedari tadi Huggy Wuggy sedang menyeringai dalam diam.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Author P.O.V.

Suasana saat ini terasa agak... sedikit canggung :). Dan [Name] yang menyadari hal itu pun, memutuskan untuk segera bangun dari posisi duduknya saat ini. Karena saat ini, posisinya mereka terlihat sedikit agak ambigu :). Dengan [Name] yang sedang duduk dengan agak mengangkang (?) di atasnya Huggy, dan Huggy yang sedang berbaring dibawahnya [Name]. Maka dari itu, dengan cepat, [Name] pun kembali bangun dan berdiri.

Dia agak sedikit menjauh dari posisinya Huggy saat ini, agar nantinya Huggy Wuggy juga bisa ikut bangun dari posisi rebahannya saat ini.

"Kau tidak apa apa kan, Huggy ?" Tanya [Name] yang khawatir kepada Huggy Wuggy, sambil menjulurkan tangannya ke arah Huggy.

Huggy yang melihat itu, dengan cepat segera bangun dari posisi rebahannya dan segera meraih tangannya [Name]. Kemudian, dia bangun dari duduknya dibantu dengan tarikan dari tangannya [Name]. Huggy hanya tetap memasang wajah tersenyumnya yang seperti biasa. Namun jauh di dalam lubuk hatinya, saat ini dia sedang merasa sangat senang karena [Name]nya sangat peduli dengannya.

Huggy menoleh ke arah [Name]nya, sambil menjulurkan tangannya untuk menepuk nepuk kepala [Name]nya. [Name] yang kepalanya ditepuk tepuk dengan perlahan oleh Huggy pun, merasa sedikit tersipu. Dia yang mengerti apa yang di maksud oleh Huggy pun, dengan perlahan meraih tangannya Huggy dan menaruhnya di pipinya. Dia melakukan hal itu, sambil mengucapkan terima kasih kepada Huggy.

"Terima kasih ya Huggy..!" Dengan lembut, [Name] berucap ke arah Huggy, sambil menempelkan tangannya Huggy ke pipinya.

Tentu saja hal itu membuat Huggy balik tersipu malu. Dia tidak berpikir kalau [Name]nya akan melakukan hal semanis itu untuknya. Sedangkan disisinya John saat ini, dia sedang merasa agak... panas :). Dia tidak suka melihat kedekatan antara [Name]nya dan Huggy Wuggy. Tetapi sebisa mungkin, dia berusaha untuk menepis dan menyembunyi kan hal itu sebisa mungkin.

"EKHEM. [Name], sebaiknya kita segera pergi dari sini. Karena kita masih tidak tahu apa yang akan menunggu kita nantinya. Jadi sebaiknya, kita harus segera pergi dari sini." John berucap, berusaha untuk menutupi perasaan ketidak sukaannya ketika dia melihat Huggy dan [Name] yang sedang berdekatan.

"OH ! Baik.! Tapi tunggu dulu... aku punya ide..!! Bagaimana kalau... kita membawa Huggy untuk mengikuti kita ! Mungkin dia akan membantu seperti saat melindungiku tadi ! Itu tidak masalah kan, John ?" Dengan antusias, [Name] bertanya kepada John tentang pendapatnya.

"U-Uhm..." John yang bingung, hanya bisa terdiam. Disatu sisi, dia tidak ingin jikalau Huggy harus ikut di perjalanan mereka berdua nanti. Tetapi disisi lain, dia juga tidak bisa menolak permintaan sang pujaan hatinya.

Jadi akhirnya, dia sudah memutuskan untuk..

"Huft.. baiklah itu tidak masalah. Tetapi, kalau sampai Huggy berbuat yang tidak tidak, kita harus memusnahkannya, atau setidaknya membuangnya. Mengerti, [Name] ?" John berucap, sambil secara tidak langsung berusaha untuk mengancam Huggy agar dia tidak berbuat sesuatu yang mengacau nantinya.

[Name] yang mendengar hal itu, hanya mengangguk anggukkan kepalanya, mengerti. Sedangkan Huggy Wuggy yang mendengar hal itu, menjadi merasa sedikit tidak senang. Tetapi walaupun begitu, dia hanya tetap diam di tempatnya dan hanya menggeram sedikit ke arah nya John. Tetapi setelahnya, dia kembali menjadi diam seperti semula.

[Name] yang melihat hal itu, menjadi bingung. Tetapi, dia memutuskan untuk membiarkan hal tersebut dan memilih untuk segera pergi dari sana.

"Sudahlah. Ayo kita pergi saja, John, Huggy !" Ucap [Name], sambil mengajak John dan Huggy Wuggy.

Setelah [Name] mengatakan hal itu, mereka bertiga pun akhirnya kembali melanjutkan perjalanan mereka yang sempat tertunda. Mereka bertiga berjalan di sebuah jembatan besi yang lumayan kokoh, yang disana terdiri beberapa cabang. Jembatan besi itu terlihat mirip seperti sebuah labirin yang melayang.

Untungnya jalan yang harus mereka tempuh langsung terlihat tanpa mereka harus cari cari terlebih dahulu. Maka dari itu, kali ini perjalanan mereka terasa lumayan aman. Walaupun begitu, hal itu termasuk sebuah hal yang lumayan terasa aneh. Saat sedang berjalan, [Name] tidak sengaja melihat sebuah VHS Tape yang berada di tengah tengah jalan mereka.

Melihat itu, dia pun segera mengambil VHS Tape berwarna hitam itu, dan segera mencari alat pemutarnya. Setelah beberapa saat mencari, akhirnya [Name] dapat menemukan tempat pemutar VHS Tapenya, yang ternyata berada tepat di pojok salah satu jembatan besi yang bercabang itu. Melihat hal itu, [Name] dengan segera menghampiri alat pemutar VHS Tape tersebut dan memasukkan VHS Tape berwarna hitam tersebut ke dalamnya.

Saat diputar, [Name] dengan segera mendengarkannya dengan seksama isi dari VHS Tape berwarna hitam tersebut. Sedangkan John yang melihat tingkah laku [Name]nya itu, hanya bisa tertawa dengan pelan sambil mengelengkan kepalanya. Setelah itu, diapun ikut mendekati [Name] dan ikut mendengarkan apa isi dari VHS Tape berwarna hitam tersebut.

Sedangkan disisinya Huggy saat ini, Huggy terlihat seperti sedang memasang wajah waspada ketika mendengar isi dari VHS Tape berwarna hitam tersebut. Dia terlihat seperti tidak menyukai subjek yang sedang dibicarakan dalam VHS Tape tersebut. Dia terlihat sangat mengetahui, tentang subjek yang sedang dibicarakan itu.

Namun sayangnya, tidak ada yang menyadari hal itu, selain dirinya sendiri. Selain mainan lainnya seperti Kissy saudarinya, Poppy si boneka kecil itu, dan beberapa mainan lainnya itu, tidak ada yang tahu pasti seperti apa wujud dan perawakan dari subjek 1006 ini. Dan yang mengetahui hal itu, juga hanyalah para petinggi petinggi perusahaan dan beberapa karyawan penting yang terpaksa untuk disuruh tutup mulut tentang subjek tersebut.

Temasuk [Name] dan John. Mereka yang pikirannya tersegel, terpaksa tidak bisa mengenali subjek tersebut bagaimana pun mereka mencoba untuk berpikir. Padahal, mereka berdua dapat merasakan bahwa terdapat perasaan familiar dengan subjek 1006 tersebut. Namun karena belum mengetahui jawabannya juga, akhirnya [Name] dan John pun memutuskan untuk menyerah dan memilih untuk segera pergi dari sana.

Mereka bertiga terlihat kembali berjalan ke arah sebuah pintu yang di pinggir dindingnya terdapat sebuah lukisan bunga poppy yang sangat besar. Ditambah dengan beberapa tulisan tulisan tidak jelas dan beberapa mainan mainan yang tergantung di atasnya. Melihat pemandangan tersebut, [Name] dan John pun merasa sedikit agak merinding. Apa lagi, ketika mereka melihat ke arah pintu yang berada di tengah tengah lukisan besar bunga poppy tersebut.

Rasanya, mereka sudah dapat merasakan perasaan yang sangat tidak enak ketika mereka ingin mencoba mendekati ataupun memasuki pintu tersebut. [Name] sempat merinding dan terdiam ditempat. Dia dapat merasakan perasaan mencekam sekaligus familiar ketika melihat ke arah pintu berwarna coklat tersebut.

*Gulp*

Dengan ragu ragu, [Name] mencoba untuk membuka secara perlahan pintu berwarna coklat tersebut.

Cklick.! Krieett...
*sfx : suara pintu terbuka*

Saat pintunya sudah terbuka lebar, terlihat sebuah lorong pendek yang nantinya akan menghubungkan lorong tersebut dengan tangga menuju ke arah bawah. [Name] dan John yang melihat hal itu pun, menjadi bertambah merinding. Walaupun begitu, mereka tetap memasang wajah yang tenang dan terkendali.

Disisinya Huggy, saat ini dia sedang berada di belakang [Name]nya. Dia melihat dengan seksama apa yang sedang [Name]nya lalukan. Ketika sedang memperhatikan, Huggy menyadari bahwa [Name] terlihat sedikit merinding, ketakutan. Menyadari hal itu, Huggy pun dengan reflek langsung maju dan mendekat ke arahnya [Name]. Kemudian, dia memeluk tubuh [Name] dari belakang untuk menenangkannya.

[Name] yang terkejut karena telah mendapat sentuhan fisik yang secara tiba tiba saja pun, sedikit tersentak. Dia agak tersipu, namun tetap membalas pelukannya Huggy dengan memegang tangannya Huggy, memberikan tanda bahwa dia sedang berterima kasih. Setelah mendapatkan balasan, Huggy pun segera melepas pelukannya dari tubuhnya [Name]. Setelah itu, dia pun sedikit memundurkan dirinya.

Namun sebisa mungkin, Huggy tetap berusaha untuk tetap berada di dekat [Name]nya untuk berjaga jaga kalau kalau akan terjadi suatu hal yang tidak diinginkan.

Tap. Tap. Tap.

Ketika mereka semakin berjalan maju, terlihat bahwa lorong yang tadinya hanya terlihat pendek telah berubah menjadi lorong yang lebih panjang. Karena penasaran, John dan [Name] pun tetap meneruskan perjalanan mereka. Saat sudah sampai di penghujung lorong, mereka melihat sebuah ruangan yang.. erm... terlihat agak seperti sebuah ruangan tradisional.

Selain itu, terlihat beberapa benda yang berserakan seperti beberapa bantal yang terdapat disana. Tidak lupa, disana terlihat seperti terdapat sebuah bercak darah di beberapa bantal dan sudut ruangan. [Name] dan John yang melihat hal itu, hanya bisa menatap ngeri ke arah pemandangan di depannya.

Walaupun mereka telah melihat pemandangan yang cukup menyeramkan, mereka memutuskan untuk tetap kembali melangkah ke depan. Saat kembali berjalan, terlihat sebuah pintu yang bersinar dengan cahaya merah yang lumayan terang. Tentu saja, hal itu membuat kecurigaannya [Name] dan John semakin besar, ketika mengingat ingat kembali tentang rumor rumor yang pernah beredar di pabrik tua tempat mereka bekerja dahulu.

Jadi walaupun agak ragu, John tetap membuka pintu yang bercahaya merah tersebut. Dan saat pintunya sudah sepenuhnya terbuka, telihat boneka Poppy yang saat itu sedang berada di dalam sebuah lemari kaca tua, yang disekelilingnya terdapat sebuah cahaya merah yang sedang berputar putar. Sambil mengumpul kan keberanian, John pun mulai berjalan maju dengan perlahan.

Saat sudah mulai dekat dengan kotak kacanya, John pun membuka nya dengan perlahan. Dan...

Ckrek. Klek!

Dengan itu, tiba tiba saja lampu yang ada disekitar mereka terlihat mati dan menyala, hingga menjadi agak redup. Dan bukan hanya lampu ruangannya saja, tetapi pandangan keduanya kecuali Huggy Wuggy mulai menjadi redup dan gelap. Lama kelamaan, pandangan mereka berdua menjadi benar benar redup dan gelap. Hingga akhirnya, mereka hanya bisa dengan samar mendengar sebuah suara yang sedang berbicara kepada mereka berdua.

"Huh..! You open my case.." Ucap Poppy dengan agak terkejut.

Dengan samar samar, [Name] dan John dapat mendengar suara Poppy yang sedang berbicara. [Name] yang saat itu, sedang dalam posisi dipeluk oleh Huggy pun (baca:dilindungi), terpaksa harus jatuh pingsan di dalam pelukannya Huggy. Sedangkan untuk John sendiri, dia terpaksa langsung jatuh pingsan di tempat ketika habis membuka pintu lemari kacanya Poppy.

"Oh..? Is it Teddy ? Well, i miss you Teddy ! Hihi~" Dengan nada yang main main, Poppy berucap ketika dia melihat tubuhnya [Name] yang saat itu sudah terbaring lemas karena telah pingsan.

Author P.O.V. End

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

The End.

Haloo para Readersku tersayang~!!
Maaf Rossa baru update lagi.. hehe :) Btww, gimana [Epilog]nya ? Seru ga ? Bikin penasaran ga ? Pingin tau ga, kenapa si [Name] dipanggil Teddy sama si Poppy ? Komenn yaakk !!

Dann, maaf klo lg banyak typoo yakk, soalnya Rossa lg mager buat nge revisi lagi, ehe ! :v

Oh iya, Rossa cuma mau bilang... Selamat karena telah mencapai ending yang menggantung !! 👏🏻👏🏻🎉🎉 Hehe :)

Kira kiraa, kalian maunya nih cerita tuh dilanjut atau g nih ? Komen dongg ! Hihi~

Dann yah, kayanya segini dlu tuk [Epilog]nya !!
Jangan lupa vote & commentnya ya !
Sampai jumpa di pengumuman selanjutnya !
Bye bye !! <33

1665 kata

Rossa_K

Senin, 08 Agustus 2022

Continue lendo

Você também vai gostar

26.4K 1.3K 3
"Apa itu war? Mending ngopi bareng" Boku no hero academia x Male reader x OC Male (quirk from Mobile Legends : Bang Bang) Tulisan disini mengandung 6...
3.6M 355K 95
Bercerita tentang Labelina si bocah kematian dan keluarga barunya. ************************************************* Labelina. Atau, sebut dia Lala...
27.3K 3.6K 28
[ H I A T U S ] ⚠️ WARNING !!! ⚠️ Bahasa kasar & Non-Baku Homophobic menjauh !!! Hanya cerita khayalan saya :) Slow Update ~ ________________________...
12.2K 1.4K 12
"hah isagi punya kembaran?!!!" ------------------------------- blue lock x male reader ------------------------------- isagi [name] kakak kembar dar...