My Star

By zzhrraarmyy

9.3K 928 840

"Ternyata kalimat 'cinta habis di orang pertama' itu benar ada nya. Bukan tentang orang pertama yang kita tem... More

Prolog
One || Moon 🌛
Two || I like your voice
Three || he's my type.
Four || Scandal
Five || Get Well Soon, Jungkook
Six || Spring day
Seven || Collab
Moon || Trailer and Cast cerita.
Eight || Flower crown
Nine || Video-call with you
Ten || Triple date
Eleventh || I don't know why
Twelve || Meet you again
Thirteen || Hot news
Fourteen || This problem
Fiveteen || Hurt.
Sixteen || important business.
Seventeen || Deep talk
Eighteen || Lamaran yang gagal!
Nineteen || Do you like hime too?
Twenty || Forgive me, hyung!
Twenty one || Why?
Twenty two || Chaos
Twenty three || I don't have boyfriend.
Twenty four || you fail to forget him
Twenty five || planning
Twenty six || I still love you
Twenty seven || letter about him
Twenty eight || We meet again.
Twenty nine || i want to tell u something
Thirty || Morning kiss
Thirty one || Quality time - ice cream mint choco
Thirty-two || i like both
Thirty-three || Who's getting married?
Thirty-four || everything is getting worse
Thirty five || teror
thirty-six || I don't deserve it
Thirty seven || Our plan for today
Announcement from Suga BTS
Thirty-nine || This love.
Forty || We broke up
Forty-one || Long time no see, all
Forty two || Nightworld
Forty three || This ending scene
Forty-four || Runaway
Forty five || I miss you.
Forty Six || will you marry me?
Forty seven || You and happy
Forty eight || Last part - It's my family
Extra Part || Kim Junior-!!

Thirty-eight || I'm late

93 12 1
By zzhrraarmyy

"Hyung!"

Jungkook sedikit mengeraskan suaranya sesaat ketika akhirnya ia menemukan apa yang di cari nya sejak setengah jam lalu, Yoongi akhirnya muncul dari balik pintu sambil membawa enam kotak makanan. Yang Jungkook yakini itu pasti ingin Yoongi berikan untuk member nya di dorm. Termasuk Jungkook sendiri.

Yoongi hanya menatap Jungkook sekilas dan kemudian meletakkan makanan yang di bawa nya di atas meja tepat di hadapan Jungkook. Ia tentu sudah tidak kaget lagi jika yang ada di dalam studio nya yang terkunci ini adalah seorang Jungkook. Karena satu satu nya orang yang mengetahui sandi semua studio member hanyalah anak ini. Tapi aneh nya tidak ada satupun dari mereka yang mengetahui sandi milik studio golden closet Jungkook.

"Kau sudah lama di sini?" tanya Yoongi sambil mendudukkan diri nya tepat di samping si bungsu.

Jungkook mengangguk, "Mungkin sekitar setengah jam, hyung dari mana?"

Yoongi terdiam sejenak, "Oh aku habis membeli sarapan, dan sarapan bersama teman ku"

"Ah begitu," Jungkook mengangguk angguk lagi, "Oh ya, hyung.. Jin hyung bilang kita harus kembali ke dorm secepat mungkin karena dia ingin memberi tahu sesuatu. Tapi karena kau tidak ada jadi aku memilih menunggu mu, padahal sebenarnya aku sudah sangat ingin pulang" keluh Jungkook lagi.

"Maafkan aku, tapi rencana sarapan pagi hari ini memang harus ku lakukan, dia akan pergi sebentar lagi" suara Yoongi merendah di akhir kalimat.

Jungkook menaikkan sebelah alis nya, ingin menanyakan siapa yang di maksud tapi ia memilih bungkam.

"Tak apa"

Hening, baik Yoongi maupun Jungkook sama sekali tidak berbicara setelah nya. Kedua nya sama sama diam, dengan isi kepala yang berbeda beda.

"Jungkook, firasat ku tak enak. Ayo kita pulang sekarang"

"Hah?"

***

Seokjin terdiam kaki setelah ucapan dari kedua maknae nya membuat nya cukup tertohok. Tapi untung saja ia bukan tipe orang yang gampang tersinggung. Sementara Jimin dan Taehyung malah merasa bersalah dengan ucapan yang mereka lontarkan untuk Seokjin barusan.

"Hyung.."

"Taehyung-ah"

Kedua nya terkejut karena hal itu, setelah nya Seokjin terkekeh. Hal itu membuat Jimin membelalakkan matanya, ia pikir Seokjin akan marah karena Taehyung sudah mengusik hal pribadi nya.

"Kau saja, hyung"

Seokjin menatap Taehyung dalam, "Kau yakin?"

Tak ada jawaban apapun dari Taehyung selain mengangguk, lagipula selama ini mereka memang sibuk sampai tak sempat untuk sekedar melakukan deep talk antar satu sama lain. Mungkin ini saat yang tepat. Pikir Seokjin.

"Sebelum nya, kalian pasti sudah tahu apa MBTI ku kan? Aku adalah orang yang introvert, dan membagikan hal yang menurut ku pribadi adalah hal yang selalu ku hindari, aku takut jika aku membagi nya, bagaimana jika aku membagi itu pada kalian, beban kalian malah semakin bertambah? Kadang jika ingin curhat, aku memikirkan itu lebih dulu" aku Seokjin. Madhyung BTS itu nyatanya memang punya sisi berbeda.

Taehyung terdiam, benar. Dia lupa tentang hal ini, Seokjin dan diri nya berbeda. Bahkan, dengan member lain sekali pun, hanya Jungkook yang sama MBTI nya dengan Seokjin.

"Hyung, tapi jika kau selalu seperti itu, justru kau yang akan tersiksa seorang diri, mental mu bisa mati, aku tak yakin kau baik baik saja.." Namjoon menyela dan tiba tiba muncul entah dari mana.

Hoseok mengangguki ucapan Namjoon, setuju dengan saudara seumuran nya, "Bukankah kau punya enam dongsaeng untuk kau mintai saran dan pendapat nya? Tapi seandainya kau tidak mempercayai kami, kau masih punya seorang hyung mu, Ara noona juga kan?"

Senyum Seokjin terbit lebih manis saat nama gadis nya dia, tapi setelah nya ia murung lagi.

"Aish, kenapa jadi membahas aku?! Kajja! Persiapan kita ini bahkan belum mencapai 50%!" gerutu Seokjin sambil meletakkan kedua tangan nya di pinggang.

"Kau yang memulai nya, Taehyung!" sebal Jimin sambil memberi tatapan tajam pada sang sahabat.

Belum sempat Namjoon bicara, tatapan Seokjin pada nya membuat nya ingin menghilang saat itu juga. Namjoon dan Hoseok kompak menahan nafas.

"W-waeyo, hyung..?" tanya Namjoon takut.

"KAU TIDAK MENUTUP RAPAT AMPLOP YANG DI TULIS JUNGKOOK! LIHAT!"

"Sudah ku duga, benarkan apa kata hyung, Kook?" gumam Yoongi yang baru saja masuk ke dalam rumah tapi sudah di suguhkan kegiatan rutin pagi alias perdebatan tak penting.

***

"Wah!" Eunsa selaku manager pribadi ku langsung berkata begitu sesaat setelah ia melihat semua pekerjaan ku yang selesai. "Pantas saja fans mu makin hari makin bertambah, Ra! Mereka tidak salah dalam mengidolakan seseorang" ucap nya lagi dan aku tahu di balik kalimat nya ada tersirat rasa bangga di sana.

Aku tertawa pelan, sebenarnya ini belum apa apa. Bahkan saat kuliah dulu, aku bisa lebih cepat dari ini ketika mengerjakan tugas yang dosen berikan, makanya aku bisa lulus dengan nilai Cumlaude. Rasa ambisi yang ada pada Ayah menurun pada ku anak perempuan satu satu nya yang ia punya. Karena itu, setiap kali aku di beri tugas atau pekerjaan, aku akan bersemangat mengerjakan nya sampai selesai.

Lalu soal kegiatan ku sebagai idol solo wanita selama beberapa bulan ini, aku mulai menyukai pekerjaan ku. Meski kadang aku merasa jika pihak agensi seperti memeras otak dan tenaga ku, tapi aku menyukai nya. Padahal aku baru beberapa kali tampil di acara TV lokal dan internasional, hanya untuk menyanyikan lagu yang aku punya saat debut juga lagu saat aku dan Yoongi collab, aku juga pernah membawakan lagu dari idol idol lain seperti lagu resmi milik TXT, Olivia Rodrigo, dan artis artis terkenal lain nya. Tapi aku tidak pernah menyanyikan lagu milik BTS di depan banyak orang.

"Sebentar lagi jadwal world Tour mu keluar, mungkin akan bersamaan dengan keluar nya jadwal world tour member BTS, apa kau memikirkan sesuatu?" tanya Eunsa pada ku yang saat ini menarik kursi agar ia bisa memeriksa semua pekerjaan ku sebelum aku serahkan pada PD Nim.

Aku menggelengkan kepala sebagai jawaban untuk Eunsa, lalu mengambil Tab untuk mencari sesuatu seperti tempat wisata di negara yang akan aku kunjungi misal nya.

"Sore ini, pukul lima sore, pihak weverse akan mengeluarkan berita yang menggemparkan, aku tidak yakin. Tapi saat aku membaca rumor di sosial media, aku melihat nama mu di sana, apa kau tidak khawatir?"

Oh, rupanya sudah menyebar ya? Secepat itu? Aku tersenyum kecil lalu menundukkan kepala, melihat sesuatu yang begitu indah dan mewah tapi punya kesan sederhana itu kini melingkar di jari manis tangan kanan ku.

Kalian benar, saat sarapan pagi tadi, Yoongi yang memberikan nya, dia meminta ku menjadi kekasih nya. Dan aku menyetujui itu. Sejujurnya aku lebih menyukai pembuktian cinta ketimbang harus terus di buat menunggu sesuatu yang seringkali membuat ku bingung. Lagipula, Yoongi adalah pria yang baik walaupun ia sedingin es. Tapi dia hangat saat bersama ku.

"Ara?"

Aku mendongak lalu mengangkat tangan kanan ku, memperlihatkan rahasia manis ini pada manager pribadi ku sekarang. Dan respon Eunsa seperti dugaan ku, dia kaget bahkan hampir menangis.

"Aku dan Yoongi berpacaran"

***

Siang hari menjelang sore, semua anggota BTS di minta untuk datang ke agensi karena seseorang ingin mengkonfirmasi sesuatu. Hanya orang itu yang tahu, mereka semua kini di landa akan kebingungan itu, tanpa mereka tahu ada dua orang yang justru sudah mengetahui hal ini sejak tadi pagi. Sayang mereka tidak mengatakan nya pada yang lain dan memilih untuk tutup mulut.

Ketika semua sudah berkumpul di ruang rapat, para staff Hybe, staff weverse dan manager Sejin pun masuk ke dalam ruangan itu. Semua berusaha menduga, sesuatu seperti apa yang akan di konfirmasi di weverse?

Hanya Seokjin yang ekspresi nya setenang air laut ketika semua orang di sekitar nya merasa takut dan kalut akan announcement yang bahkan belum di umumkan itu. Padahal nyatanya ia pun punya ketakutan dan kecemasan nya sendiri.. Bagaimana jika itu adalah.. Hal yang ia khawatir kan selama ini?

"Baiklah anak anak, karena kalian sudah berkumpul semua di sini, aku ingin memberikan ini pada kalian" ucap salah satu staff pada mereka. Ia mengeluarkan tujuh lembar kertas yang berisi konfirmasi pertama, dan membagi itu pada semua member.

Tanpa menunggu lagi, semua orang langsung membaca nya. Namjoon yang sudah tahu hal itu tanpa pemberitahuan langsung lesu dan buru buru meletakkan kembali dengan rapi kertas yang ia pegang sebelum nya. Diam diam dia melirik Seokjin yang sekarang duduk di samping nya, kakak nya itu juga sama seperti nya, bahu nya turun meluruh, dan tatapan nya berubah kosong.

Lima menit setelah nya semua orang selesai membaca itu, termasuk Yoongi yang menulis sendiri pemberitahuan ini. Ia menghela nafas lega, setidaknya ia sudah memberi tahu semua orang tentang status nya sekarang.

"Wah..." gumam Jimin dengan raut wajah tak percaya.

Sementara Taehyung hanya diam, ia jadi teringat saat melakukan hal yang sama pada member nya ketika ia dan kekasih nya pacaran dulu. Tapi ia memilih untuk membayar uang tutup mulut ketimbang mengkonfirmasi kebenaran berita itu.

"Aku tak percaya!" gumam Jungkook sambil mengacak kertas pemberitahuan itu di tangan nya, kemudian membuang sampah itu di atas meja, dan meninggalkan ruang rapat dengan perasaan kacau. Ia marah sebab apa yang Yoongi lakukan hari ini. Tapi ia juga menghormati hal itu. Entahlah, tidak ada yang tahu apa yang di pikirkan maknae itu sekarang.

"Hyung..." gumam Hoseok lirih sambil memegang bahu Seokjin yang memang ada di samping nya. Sejak tadi, Seokjin di apit oleh kedua member 94'L.

Tidak ada respon berarti dari Seokjin, hal itu membuat seisi ruangan merasakan apa yang pria itu rasakan.

Taehyung dan Jimin pun kini saling tatap, mereka melirik Yoongi yang juga sedang duduk di samping Namjoon. Kakak nya yang satu itu memang tidak pernah main main ketika menginginkan sesuatu. Bahkan terkesan tak memperdulikan orang di sekitar nya.

"Jadi keputusan mu apa, Yoongi-ssi? Konfirmasi ini pada publik? Atau beri mereka uang tutup mulut dan akhirnya berita itu menghilang?" tanya Sejin sambil melipat kedua tangan di dada.

Namjoon melirik Yoongi, menunggu kejutan selanjutnya dari sang kakak.

Yoongi mengangguk sambil menatap sekilas semua member nya, "Aku yang akan mengkonfirmasi sendiri kebenaran rumor itu"

Semua orang yang ada di sana hanya bisa mengikuti ucapan Yoongi tanpa berniat menyela atau menahan nya sedikit pun. Bahkan Seokjin, ia hanya terdiam membisu, hanya itu yang ia lakukan untuk menahan lelehan air mata yang kini sudah menggenang di mata nya.

"Lalu pemberitahuan kedua apa, hyung?" tanya Namjoon setelah nya, ia lelah dengan semua yang terjadi hari ini.

Sejin membuka kertas selanjutnya yang ada di dalam map coklat itu, ia memperlihatkan nya pada member yang ada sekarang.

"Ah, ini jadwal world tour kalian, yang akan di umumkan secara resmi pada awal bulan nanti"

Mereka semua menerima lembaran berisi list 12 negara yang akan mereka kunjungi sebagai agenda world tour terakhir BTS, setelah selesai melakukan world tour panjang ini, Namjoon akan mengumumkan pembubaran BTS yang sudah di sepakati ketujuhnya sejak lama.

Hal ini pasti akan mengundang banyak perhatian, sekaligus respon lain bagi para penggemar juga dunia yang sudah mengenal mereka, pasalnya BTS akan bubar saat karier mereka berada di puncak nya, bukan saat salah satu di antara mereka memiliki kasus.

"Oh iya, Eunsa bilang, kemungkinan kalian akan satu pesawat dengan idol solois wanita kita, Ara Park juga melakukan world tour konser pertama nya, dia juga akan tiba di Osaka, untuk konser dan fansign. Aku harap kalian bisa melakukan interaksi antar idol dengan baik" ucap manager mereka, jelas hal itu membuat mereka semua semakin takut, tentu nya rasa takut ini tidak akan pernah bisa di gambarkan.

Seokjin berdiri, ia bersikap biasa saja sambil melakukan perenggangan otot otot nya yang memang terasa kram karena terlalu lama duduk. "Sudah selesai kan, hyung? Aku mau menyusul Jungkook"

Sejin dan staff yang lain mengangguk, "Hati hati dan jangan sampai kelelahan"

Kali ini giliran Seokjin yang mengangguk, ia bahkan masih bisa tersenyum, hal itu membuat Jimin hampir berlari memeluk sang kakak. Tapi Taehyung menahan nya. Yoongi tidak tahu hal itu, jangan lakukan ini. Begitu bisik Taehyung pada Jimin yang kini sedang gelisah setengah mati.

"Aku bisa menjaga diri, hyung. Sampai nanti semua nya".

'Hyung, maafkan aku. Kali ini kau harus mengalah lagi' gumam seseorang kala melihat Seokjin meninggalkan ruangan ini.

***

"Jungkook-ah! Ya! Aku tahu kau di sini" gumam Seokjin sambil memeluk Jungkook yang sedang menangis menelungkupkan kepalanya di meja makan yang sudah Seokjin siapkan sejak tadi siang.

Tanpa aba aba Jungkook juga membalas pelukan itu, pemandangan senja di pinggir laut kali ini begitu indah karena memperlihatkan pada semesta bahwa ada dua orang yang sedang saling menguatkan satu sama lain dengan tangis dan pelukan.

Iya, setelah menahan nya sejak tadi, tangis Seokjin akhirnya tumpah. Ia terus menangis terlebih lagi Jungkook tidak mengatakan apa apa selain mengeratkan pelukan nya pada sang kakak, ia sama sekali tidak meminta Seokjin menghentikan tangisan memilukan itu. Tak apa, menangis tidak akan membuat pria berubah menjadi wanita. Itu nasihat yang sering Jungkook dengar dari sang ibu pada nya dulu, karena Jungkook sangat cengeng ketika masih kecil.

"Jungkook-ah, aku terlambat" Seokjin berbisik lirih. Sesekali masih terisak walau air mata nya sudah berhenti mengalir.

"Hyung aku harus apa? Aku tidak bisa membantu mu" tanya Jungkook dengan suara yang bergetar, ia lebih hancur dari Seokjin karna kelemahan terbesar nya di antara hyungdeul yang ia punya adalah Seokjin, walau Jungkook sering membuat Seokjin emosi, dibalik semua itu ia sangat menyayangi kakaknya yang satu ini. Member tertua yang sejak dulu selalu memanjakan nya.

Seokjin menggeleng lemah, "Tidak apa apa, aku hanya tinggal memendam perasaan ini"

"Kau tulus sekali dengan nya, aku terharu karena Hyung masih bisa mendatangi ku kesini, aku pikir kau akan pingsan karena berita itu"

"Aku tidak selemah itu, ya"

Keduanya tertawa setelah nya, tapi detik berikut nya Seokjin kembali murung. Ia menatap matahari yang kini berangsur tenggelam di ujung laut sana. Senja memang indah, siapa saja yang melihat nya pasti terpana, tapi Seokjin lupa jika keindahan senja hanya sementara. Mungkin ia akan belajar untuk merelakan lagi mulai saat ini.

"Ku rasa setelah kita bubar aku akan meninggalkan Seoul" gumam Seokjin sambil terus menatap air laut yang menyapa kaki telanjang nya di tepi pantai ini.

Jungkook mendekat untuk terus bisa berbicara dengan sang kakak, "Hyung mau kemana?"

"Aku akan mengambil alih jabatan sebagai CEO di perusahaan besar Ayah ku yang ada di Jerman, sambil melanjutkan pendidikan ke jenjang S3"

Ting!

Tepat setelah kalimat terakhir Seokjin selesai terlontar, notifikasi ponsel keduanya bunyi bersamaan. Itu notifikasi khusus, dari weverse BTS.

Keduanya membuka ponsel, dan setelah nya ponsel Seokjin jatuh merosot dari tangan nya, ia bahkan tidak peduli lagi jika ponsel itu kini akan rusak karena terkena air laut.

"Aku tidak menyangka Yoongi hyung akan seperti ini"

"Tak apa, itu artinya ia akan serius dengan Ara"

Seokjin menghela nafas panjang nya, "Mau pulang? Kurasa semua member akan menunggu kita untuk makan malam di rumah, lagipula aku belum masak"

"Ayo kita pulang, hyung"

Pulang, ya?

*******

Gimana? Ini baru awal konflik utama nya loh.

Kalian kaget? Atau biasa aja?
Part selanjutnya pasti bakal bikin kaget terus sih wkwk.

Makasih ya buat yang udah baca, jangan lupa pencet bintang dan share cerita ini ke teman Army kalian!

Mau tau dong, kalian tau cerita ini dari siapa?

Btw kalian dukung Seokjin sama Ara?

Atau Ara sama Yoongi?

Komen ya! Jangan jadi silent readers!

Continue Reading

You'll Also Like

49.5K 4.6K 29
° WELLCOME TO OUR NEW STORYBOOK! ° • Brothership • Friendship • Family Life • Warning! Sorry for typo & H...
144K 9.5K 41
KIM TAEHYUNG narenda, yaitu mafia yg terkenal dengn kekejamannya JEON KOOKIE liviendra, yaitu seorang namja cantik yg ditinggal mati kedua orang tua...
472K 35.5K 40
Hidup Linka yang menurutnya flat semenjak keluar dari panti asuhan mendadak berubah saat seorang cowok datang dan mengaku sebagai anaknya. ** Linka t...
717K 57.7K 41
Menceritakan tentang kehidupan 7 Dokter yang bekerja di rumah sakit besar 'Kasih Setia', mulai dari pekerjaan, persahabatan, keluarga, dan hubungan p...