YAKUZA || JEON JUNGKOOK

Від chimkinnagets

79.4K 5.8K 1.8K

"Spread your legs for me, babygirl." -- Choi Riel, seorang gadis yang dijual oleh keluarganya sendiri untuk m... Більше

Prolog
#1
#2
#3
#4
#5
#6
#7
#8
#9
#10
#11
#12
#13
#14
#15
#17
#18
#19
#20
#21
#22
#23
#24
#25
#26
#27
QnA Yakuza✨

#16

2.1K 166 30
Від chimkinnagets

"Nomor yang Anda hubungi tidak menjawab."

Tsk. Aku menurunkan ponselku dan membuka chat.

Riel : Yoongi, bicaralah denganku (Message not sent)
Riel : Yoongi kenapa kau semarah ini? Apa ada yang salah? (Message not sent)
Riel : Tolong jangan block aku, kita perlu bicara (Message not sent)

Aku menghela nafas dan menaruh ponselku di atas tempat tidur.

Aku masih tidak mengerti. Apa yang sudah kulakukan sampai membuat Yoongi semarah itu?

Jungkook keluar dari kamar mandi dan mengeringkan rambutnya yang masih basah.

"Apa yang sedang kau lakukan?" Tanyanya sambil duduk di sampingku.

"Masalah temanku. Aku masih tidak mengerti kenapa dia tiba-tiba memblokirku." Kataku menurunkan ponselku.

Dia menggeleng. "Aneh sekali temanmu itu. Ada masalah apa dia?"

Aku mengangkat bahuku. "Aku akan mencoba menghubunginya lagi nanti."

Aku menoleh saat merasakan Jungkook memelukku dari samping. Aku tersenyum dan mengelus kepalanya. Aku terkejut karena rambutnya sangat lembut.

Jungkook meraih dan mencium tanganku, wajahku langsung memerah. Dia tersenyum lebar dan menaruh kepalanya di leherku, setelah memberikan beberapa ciuman kecil, dia menarikku agar tidur bersamanya di atas tempat tidur. Dia menempelkan bibirnya di tulang selangkaku.

"Tidak usah memikirkan temanmu itu. Pikirkan saja apa yang akan kita lakukan malam ini." Katanya memelukku lebih erat.

"Malam ini? Memangnya kita mau melakukan apa?"

Jungkook tersenyum. "Aku akan mengajakmu makan malam."

—-

Aku harus akui.

Mungkin aku juga berbakat menjadi makeup artist.

Aku terpana melihat wajahku sendiri di depan cermin. Padahal aku hanya mengikuti tutorial youtube, tapi hasilnya jauh lebih bagus dari yang kubayangkan.

Aku mengoleskan lipstik satu kali lagi di bibirku dan tersenyum.

Selesai.

Aku lalu membuka tas belanja yang diberikan oleh Taehyung dan mengeluarkan dress yang ada di dalamnya.

Dress itu berwarna merah muda dengan bahan silk. Aku langsung memakainya dan menatap cermin. Aku merasa cantik sekali.


Aku mengambil tas kecil dan memakai stiletto berwarna hitam, lalu berjalan keluar dari kamar. Aku turun dari tangga dan keluar menuju ruang tamu. Aku melihat Jungkook sedang mengetikkan sesuatu di ponselnya.

Harus kuakui, dia terlihat tampan sekali menggunakan jas.

"Ehem." Gumamku.

Jungkook mengangkat kepalanya, dan menatapku dari ujung kepala sampai ujung kaki.

"Wow." Dia balas bergumam.

Aku bisa merasakan wajahku memerah saat dia menjilat bibirnya. Dia berdiri dan berjalan mendekatiku, dia melingkarkan tangannya di pinggangku dan menatapku dalam.

"Kau terlihat seksi sekali."

Dia tertawa saat melihat wajahku sudah semerah tomat. Aku langsung mengalihkan pandanganku.

"Kau juga tidak terlihat buruk." Jawabku.

"Ouch. Kukira kau akan menjawab 'kau juga terlihat seksi, Jungkook'."

Aku memukul pelan tangannya. "Diam." Ujarku.

Dia menggenggam tanganku dan berjalan keluar dari rumah. Dia membukakan pintu mobil untukku dan setelah aku masuk, dia juga masuk ke dalam mobil.

Perjalanan cukup sepi, kami tidak saling berbicara. Aku hanya melihat pemandangan di depan dan Jungkook sibuk menyetir.

"Apa kau masih membenciku?"

Aku menoleh pada Jungkook. Kenapa dia tiba-tiba menanyakan apakah aku masih membencinya atau tidak?

"Aku tidak pernah membencimu, Jungkook. Aku hanya.. takut padamu."

"Kenapa?"

Aku terdiam dan memainkan jari-jari tanganku. "Karena kukira kau dulu hanya membeliku sebagai mainan seks. Kukira kau akan melakukan hal-hal buruk yang kutakuti dan kau akan memaksaku."

Jungkook mengangguk mengerti. "Lanjutkan."

"Setelah beberapa bulan ini bersamamu, aku sadar kalau kau tidak seperti itu. Aku tidak tahu kenapa dan apa tujuanmu membeliku, tapi aku bersyukur karena kau mau mengampuni keluargaku. Terutama.."

"Terutama?" Tanya Jungkook.

Aku tersenyum lirih. "Kau menghargaiku. Kau tidak melakukan hal-hal buruk padaku. Aku berterimakasih sekali akan itu."

Aku menatap bingung saat melihat wajah Jungkook yang berkedut.

Apa aku ada salah bicara?

Jungkook menghentikan mobilnya di pinggir jalan.

"Pindah ke belakang." Katanya dengan dingin.

"Apa? Kenapa.."

"Pindah!"

Aku buru-buru keluar dari mobil dan pindah ke kursi belakang. Setelah aku duduk, dia juga keluar dan berjalan ke kursi belakang. Dia masuk ke dalamnya dan mengunci pintu.

Aku terkejut saat dia tiba-tiba menciumku dan menarikku untuk duduk di pangkuannya. Aku mengerang saat dia meremas bokongku dan memasukkan lidahnya ke dalam mulutku. Dia menurunkan ciumannya ke rahangku, lalu turun ke leherku. Dia menghisap bagian belakang telingaku, membuatku mendesah lebih keras.

"J..Jungkook.."

"Ehm? Kenapa baby?" Jawabnya sambil menurunkan dressku agar memberikannya akses lebih luas untuk menjelajahi tubuhku.

Aku mengerang lagi saat dia membuat tanda di leherku. Dia tersenyum puas saat melihat tanda miliknya di kulitku yang sudah berwarna merah keunguan.

"Sempurna." Katanya sambil lanjut menghisap dan mencium bagian bawah leherku.

Saat Jungkook mulai berhasil menurunkan dressku lebih turun lagi, tiba-tiba suara ponselku berbunyi. Aku langsung mengangkat ponselku dan melihat nama yang terpampang di layar ponsel.

Yoongi.

"Jangan angkat." Geram Jungkook padaku saat dia sedang sibuk mencari resleting di bajuku.

Aku menelan ludah dan mematikannya.

"Gadis baik." Katanya sambil menciumku kembali dan  terus berusaha menurunkan dressku.

"Jungkook.."

"Hm?" Jawabnya yang masih sibuk sendiri.

"Bisakah kita makan dulu? Aku lapar."

Jungkook melepaskan ciumannya dari dadaku dan terkekeh menatapku. "Kau sudah lapar?"

Aku mengangguk, dia langsung menaikkan kembali dressku yang sudah mulai berantakan dan merapikannya agar rapi seperti sebelumnya.

"Kalau begitu kita makan dulu, aku akan menantikan kelanjutannya." Katanya sambil mengedipkan mata.

—-

"Aku ke toilet dulu ya." Ucapku pada Jungkook saat sampai di dalam hotel.

Jungkook mengangguk. "Jangan lama-lama." Lalu dia berjalan pergi mengikuti seorang pelayan yang akan menunjukkan tempat makan kami.

Cepat-cepat aku masuk ke dalam toilet dan masuk ke dalam salah satu biliknya. Aku membuka ponselku dan melihat tujuh panggilan tidak terjawab dari Yoongi.

Aku membuka chat dari Yoongi.

Yoongi : Riel maafkan aku!

Yoongi : Dengarkan aku dan jangan panik.

Yoongi : Jungkook hanya memanfaatkanmu! Dia memanfaatkanmu untuk menjatuhkanku! Dia tahu aku jatuh cinta padamu, karena itu dia membelimu.

Yoongi : Aku tidak tahu apa saja yang sudah dia lakukan padamu tapi aku bisa jamin dia berbohong. Dia penipu! Kau tidak boleh jatuh ke perangkapnya.

Yoongi : Tolong angkat teleponku.

Aku langsung menelepon Yoongi dan dia langsung mengangkatnya.

"Halo Riel?! Akhirnya kau mengangkat tel.."

"Apa maksudmu?" Tanyaku cepat. "Apa maksudmu dia hanya menggunakanku?"

Aku bisa mendengar suara Yoongi menghela nafas. "Aku tahu ini terdengar mustahil, tapi aku dan Jungkook kenal satu dengan yang lain. Panjang cerita, kami berdua bermusuhan. Dia bertahun-tahun mencari cara untuk menemukanku, dan dia berhasil lewat dirimu."

"Jadi maksudmu apa? Dia membohongiku?" Tanyaku tidak percaya.

"Memang sulit untuk dimengerti. Tapi dengarkan aku. Kau harus kabur darinya, Riel! Dia akan membunuhmu juga setelah membunuhku!"

DEG!

Apa?

Rasanya aku tidak bisa memercayai apa yang dikatakan oleh Yoongi.

Baru saja dia membuatku merasakan kupu-kupu di dalam perutku, dan setelah itu dia akan membunuhku?

"Kau berbohong." Ucapku marah.

"Ck. Riel! Dia membohongimu! Apa kau lebih percaya dia daripada temanmu ini?! Aku tidak akan membohongimu! Aku hanya ingin menyelamatkanmu."

"Berikan aku satu alasan untuk memercayaimu." Ujarku.

"Kau ingat saat dia menyuruhmu berpura-pura berhubungan seks dengannya? Itu dia gunakan untuk menjauhimu dariku."

Jleb.

Bagaimana bisa Yoongi tahu?

Dan lebih penting lagi, apakah Jungkook benar-benar menggunakan rekaman itu untuk membuat Yoongi marah?

Aku menggeleng. "Kalau begitu aku harus apa?" Tanyaku mulai takut.

"Keluar dari hotel itu sekarang juga. Aku sudah di depan, kita harus kabur."

Aku langsung menutup telepon dan keluar dari toilet. Aku berlari dengan cepat keluar dari hotel dan menemukan mobil berwarna hitam, Yoongi membuka jendela dan menyuruhku masuk dengan cepat.

Aku membuka pintu dan masuk ke dalamnya.

"Kau berhutang cerita padaku. Ceritakan semuanya." Kataku sambil menutup pintu.

"Sebelum itu.." Yoongi memundurkan mobil dan langsung maju melesat keluar dari hotel. "Kita harus kabur dulu."

Aku memakai sabuk pengaman dan mendengar suara notifikasi dari ponselku.





















"Hm, kau punya keberanian untuk kabur lagi dariku? Kupastikan kau akan menerima hukumannya, kau akan meneriakkan namaku di saat kita bertemu lagi dan kau akan merasakan ketakutan yang sebenarnya."



—-

Hello my beautiful nuggets🥰🥰

Critanya sudah mulai intense🌚

Apa yang bakal terjadi di kelanjutannya? Apakah Riel dan Yoongi berhasil kabur dari Jungkook?

Continue reading to find out!

Peace out, Nuget Ayam❤️

Продовжити читання

Вам також сподобається

35.3K 1.6K 28
"Welcome to my world baby" ✉ Selamat, Anda masuk kedalam lubang hitam milik Pemimpin Jeon's CAQ✉
Red Flag Jeon Jungkook Від Emelie

Детективи / Трилер

34.1K 3.5K 38
Pria yang penuh dengan perilaku negatif. Dia keras dan tidak dapat digenggam namun menggenggam dengan sangat erat. Dia selalu melakukan apapun yang d...
The Hot Mafia ||-PJM-|| Від cream chees

Підліткова література

78.3K 2.5K 23
(ON GOING)"ayah rela menjadikan ku jaminan?!" ujar taeri menitihkan air mata Pada awalnya ia tersiksa tinggal bersama jimin tapi siapa sangka itu ber...
158K 16.4K 17
[END] Highest rank: 3 on #jungkook 13 on #bts 9 on #eunha 1 on #bangchin Dendam. Sebuah dendam yang menyelimuti diri Jungkook membuatnya bertindak...