Gomen

By AnitaApriliani3

2.3K 113 19

Bercerita tentang seorang Uchiha Sarada yang menyimpan banyak rahasia... PERINGATAN!! Cerita ini mengandung... More

informasi
1. terlempar ke masa lalu
2. bersama tim masa lalu
3. Keberadaan tim 7 dan 10
4. Melepas kerinduan
5. Kematian Uchiha Itachi
6. Bersama dengan nya
7. pulang ke masa depan
8. Misi ke desa Sunagakure
9. Kejadian tidak terduga
10. Sasuke mengetahui nya
11. Rencana
12. boruto vs sarada
pemberitahuan!!!
13. Keputusan
14. Perkenalan
15. Misi pertama
16. Petunjuk
17. kecurigaan
19. Dimensi lain
promosi

18. Menahan Sakit

86 5 1
By AnitaApriliani3

"Kenapa kalian bergabung dengan organisasi ini? " Tanya mitsuki tiba-tiba.

Mereka yang sedang beristirahat langsung menengok mitsuki dan berganti menatap bulat dan Sarada.

"Kami memiliki alasan tersendiri untuk bergabung dengan pasukan revolusioner ini! " Sahut Sarada cepat.

"Itu benar! Kami bergabung atas kemauan sendiri" Ucap bulat menambahkan.

"Tapi kalian akan mati! " Ucap kawaki.

"Semua pekerjaan memiliki resiko nya masing-masing. Kematian, semua makhluk hidup pasti akan mengalami nya. Cepat atau lambat itu pasti terjadi!" Ucap bulat.

"Benar, kalian juga seorang Shinobi, kan? Pekerjaan kalian juga berbahaya seperti mereka! " Sahut Amane menatap boruto dkk.

"Ya... Itu memang benar. Ngomong ngomong, akame! Teknik pedang mu sangat bagus. Bagaimana cara kau melakukan nya? " Tanya boruto mengalihkan pembicaraan.

"Em? Tidak ada yang spesial. Hanya latihan! " Jawabnya singkat.

"Itu benar. Kalian hanya harus lebih konsentrasi dan giat berlatih! " Sahut bulat.

Tidak terasa hari semakin siang. Sudah waktunya bagi Sarada untuk menjalankan tugasnya.

Sarada berdiri dari tempat nya dan melangkah pergi.

"Kemana kau akan pergi? " Tanya mitsuki.

"Sudah waktunya makan siang! " Jawab Sarada yang lalu meninggalkan mereka semua.

"Akame memiliki tugas khusus nya sendiri. Dia bertugas membuat makanan atau mengurus makan kami. Masakannya sangat enak! " Ucap bulat memujinya.

Di perjalanan menuju dapur. Sarada tidak dapat menahan tubuhnya lagi. Ia mulai terhuyung, untungnya Sarada ada di dekat tembok. Jadi dia bisa berpegangan padanya.

Mendengar suara langkah kaki mendekati nya. Sarada segera memulihkan kesadaran nya dan bersikap biasa saja.

Ternyata orang tersebut adalah Leone. Dia baru saja tiba di markas.

"Akame! Ini makanan mu! Dimakan setelah makan siang! " Ucapnya memberikan banyak kantong plastik.

"Apa ini tidak terlalu banyak? " Tanya nya.

"Kurasa kau sanggup memakan semuanya! " Jawabnya dengan senyuman.

Sarada mengiyakan nya dan pergi ke kamarnya. Menaruh makanan nya di atas meja dan membaringkan tubuhnya dengan nyaman di atas kasur.

Tubuhnya nyaman, tapi tidak dengan jantung, kepala, mata dan napas nya.

Merasa tidak sanggup lagi. Sarada mengambil obatnya dan segera menelan nya walau belum makan.

'Hah... Hah... Hah... Ini, mulai sangat menyakitkan! Tapi aku harus bisa menahannya sampai besok' Gumam nya menatap langit atap.

Sarada bersiap-siap dan memenangkan dirinya. Berjalan ke dapur dan mulai memasak makanan untuk makan siang.

Karna ada tamu tambahan. Sarada menambah porsi makan siang kali ini.

Setelah beberapa menit berlalu. Orang-orang mulai datang dan duduk di kursi meja makan. Tidak lama kemudian datang juga boruto dkk bersama bulat.

Mereka semua duduk dan berbincang-bincang sedikit. Sampai semua makanan sudah selesai dihidangkan dan anggota sudah lengkap.

Mereka memulai makan siang.

Masakan ini, sangat tidak asing. Walau hanya pernah mencoba nya beberapa kali. Tapi aku ingat betul rasanya. Persis seperti ini, apakah... Batin boruto yang tanpa disadarimya menatap Sarada terus-menerus.

Sarada yang merasa ada seseorang sedang memperhatikan nya menengok ke arah nya.

Matanya hitam siluet merah tersebut bertatapan dengan mata biru laut yang terlihat sangat indah.

"Apa ada sesuatu yang salah? " Tanya nya cuek.

"Eh, t-tidak ada. Oh iya, apa malam ini kalian semua ada di sini? " Boruto terkejut dan segera mengubah topik pembicaraan.

"Malam ini kami semua akan menjalankan misi! " Sahut Lubbock.

"Apa kalian selalu keluar saat malam hari? " Tanya mitsuki sedikit penasaran.

"Tidak juga, terkadang kami keluar saat siang hari" Jawab Leone.

"Tapi bukankah saat malam penjagaan pasti akan semakin ketat" Ucap kawaki.

"Memang benar. Tapi itu memudahkan kami melakukan misi! " Seru bulat.

Mereka lalu berbincang-bincang tentang keseharian anggota night raid. Berbeda dengan sasuke.

Dia sedari tadi terus menatap sarada menyelidiki. Sementara sarada hanya menatap nya balik dan sedikit tersenyum.

Senyuman yang cukup tulus namun seperti sama sekali tidak terlihat.

Sasuke senang, putrinya itu baik-baik saja.

Setelah makan siang, mereka semua kembali ke kesibukan nya masing-masing.

Termasuk boruto dkk yang lebih memilih berkeliling dan berlatih dengan salah satu anggota night raid.

Terpaan angin sejuk berhembus di wajah sarada. Sejak tadi dia hanya memandang kosong di depan nya dan sesekali merintih kesakitan.

Malam ini sarada akan menjalankan misi. Jadi dia menggunakan waktu yang tersisa untuk menghilangkan rasa sakit nya.

Walau dia tau itu tidak akan pernah berhasil.

Tap

Tap

Tap

Suara langkah seseorang mendekati nya. Membuat sarada melirik ke belakang.

"Apa yang kau lakukan disini? " Ucap sasuke dengan suara khasnya.

Sarada membiarkan sasuke duduk di sebelah nya. Menjawab pertanyaan sasuke tanpa menengok ataupun melirik nya.

"Tidak ada. Hanya mencari angin! " Jawab nya.

Hening... Tidak ada satu pun dari mereka yang berbicara.

Sarada hanya berdiam diri dengan acuh tak acuh. Sementara sasuke melirik nya sedikit. Memastikan keadaan sang anak baik-baik saja tanpa luka.

"Kenapa kau pergi? Kapan kau akan pulang? " Tanya nya memulai pembicaraan.

"Akan sulit jika aku terus berada ada di sana. Aku tidak tau, sampai hari itu tiba tolong rahasiakan ini dari siapapun. Termasuk mamah, sousuke dan itaru!! " Jawab Sarada.

Sasuke melirik nya sedikit dan kembali menatap ke depan. Dia berkata, "dengan syarat, jawab surat yang ku berikan! Aku harus memastikan kau baik-baik saja! Juga katakan di mana kau sedang berada! ".

Sebelum menjawab ucapan sasuke. Sarada memikirkan dahulu. Bukannya Sarada meragukan sasuke. Dia hanya tidak ingin saat tidak menjawab surat dari sasuke atau apappun itu. Akan membuat sasuke mengkhawatirkan nya.

" Hn! Biasanya aku selalu mendatangi sumire. Papah bisa menitipkan surat nya pada sumire! " Sahut Sarada menyetujui ucapan sasuke.

"Hem? Sumire? Selama ini dia tau kau berada di mana? " Tanya sasuke menatap Sarada.

"Tidak, dia tidak tau. Tapi beberapa hari yang lalu aku mengunjungi dan menjelaskan keadaan ku sekarang" Jawab Sarada.

"Begitu, sesekali pulang lah! Sousuke dan itaru kesepian karna tidak ada kau! " Ucap sasuke.

"Hn. Aku akan datang saat ada waktu luang! Arigatou papah! " Ucap Sarada menatap sasuke.

Sasuke sedikit tersenyum. Dia senang putri nya itu masih mau terbuka dengan nya. Sasuke sempat berpikir Sarada akan menjadi seperti dirinya di masa lalu.

Tapi ternyata tidak. Sarada lebih dewasa darinya dalam menghadapi keadaan.

Lalu Sasuke mengangkat tangannya menuju kening Sarada. Menekuk semua jari kecuali jari telunjuk dan jari tengah.

Tuk

Sasuke memberikan sebuah 'poke' khas keluarga nya pada Sarada. Membuat Sarada sesikit merona dengan perlakuan sang papah.

"Jangan memaksakan dirimu terlalu jauh. Jika sudah lelah, pulang lah! Kami akan selalu menyambut mu. Apapun keputusan mu, kau tetaplah putri ku! " Sasuke memberikan senyuman terbaiknya untuk Sarada.

Lalu dia pergi meninggalkan Sarada sendirian.

Air mata yang Sarada tahan sedari tadi. Akhirnya lepas. Dia sempat berpikir mereka semua akan membenci nya. Tapi tidak, Sarada bersyukur Sasuke dan keluarga nya masih mempercayai nya.

Juga menganggap nya bagian dari keluarga.

Tiba-tiba seseorang datang ke arah Sarada. Sarada yang merasakan nya langsung mengelap air matanya dan bersikap baik baik saja.

Orang tersebut terus berjalan dan berhenti dj samping Sarada. Duduk di samping nya tanpa mengatakan apapun.

"Arigatou untuk makanan nya tadi! " Ucap nya.

Sarada menengok ke samping nya. Terlihat seorang lelaki dengan surai kuning dan jubah hitam seperti milik papah nya duduk di samping nya.

"Hn! " Jawab Sarada.

Sarada lalu membuang muka nya ke arah lain. Saat ini dia benar-benar ingin memeluk nya dan menangis sepuasnya di pelukan lelaki ttersebut juga mengeluh kan kesakitan nya. Tapi dia tidak bisa, tidak dengan keadaan nya saat ini.

"Kenapa markas ini begitu jauh dan sulit di temukan? " Tanya boruto.

Sebenarnya itu adalah pertanyaan tidak penting yang tidak ada manfaat nya jika dia bertanya. Tapi boruto hanya ingin keadaan di sekitar nya tidak terlalu hening.

"Tentu saja agar musuh tidak bisa menemukan nya! " Jawab Sarada.

"Kenapa kau memilih untuk bergabung dengan organisasi ini? " Tanya boruto lagi.

"Bukankah pertanyaan itu pernah ku jawab sebelum nya" Jawab Sarada menatap nya.

"Itu berbeda. Aku ingin mendengar alasan mu! " Sahut boruto balik menatap nya.

"Tidak ada. Hanya saja aku muak melihat keadaan Kekaisaran Ibu kota saat ini" Ucap sarada mengalihkan pandangan nya duluan.

Boruto sedikit terkejut dengan jawaban Sarada. Walaupun dia sudah memperkirakan nya tapi tetap saja. Mendengar itu langsung membuat nya tertegun.

Mereka lalu berbicara sedikit tentang hal yang tidak terlalu penting. Terkadang boruto akan melontarkan sebuah lelucon atau candaan yang sama sekali tidak membuat Sarada tertawa.

Bahkan tidak jarang Sarada mencampakkan nya. Membiarkan boruto terus mengoceh sampai dia lelah.

Jujur Sarada tidak terlalu risih dengan itu. Walau baru pergi beberapa hari. Sarada sudah sangat merindukan tingkah laku konyol boruto. Kebiasaan dan juga suara nya.

Sarada sangat merindukan nya.

Tidak terasa waktu berjalan begitu cepat tanpa di sadari Sarada. Matahari sebentar lagi akan terbenam. Dia kembali ke dalam markas dan bersiap berangkat. Sebelum pergi, mereka makan malam bersama-sama.

Berbeda dengan sebelum nya. Saat ini mereka makan malam tanpa di temani oleh najenda. Karna dia punya urusannya sendiri saat ini.

"Kalian akan berangkat sekarang? " Tanya amane setelah makan malam.

"Ya. Tempat tidak terlalu jauh. Tidak boleh membuang banyak waktu! " Jawab Sarada.

Sekarang semua anggota night raid sudah pergi meninggalkan markas. Hanya tersisa boruto dkk dan amane di sana.

Mereka bertugas menjaga markas selagi night raid pergi menjalankan misi.

Di tempat night raid berada saat ini

Matahari sudah terbenam sempurna. Hanya ada terang nya sinar bulan dan lampu rumah.

Night raid sudah berada di kawasan tempat misi kali ini. Mereka datang dengan sedikit mencolok.

Bentangan tali terbentang di antara bangunan rumah mewah. Membunuh para pengawal yang sedang berjaga di malam hari.

"Aaaaahhhh...!!!!! " Teriak seorang penjaga di akhir hayat nya.

"Hah...? Apa yang terjadi? Apa jangan-jangan.." Seorang lelaki asing yang sedang menginap di rumah tersebut di kejutkan dengan suara teriakan.

Sebelum nya dia pernah mendengar tentang suatu organisasi night raid. Mereka adalah pembunuh bayaran yang bekerja sama dengan pasukan revolusioner untuk mengacau Kekaisaran.

Lelaki tersebut adalah tatsumi. Dia berlari di sepanjang lorong rumah untuk melihat keadaan. Tapi terlambat night raid sudah ada tepat di depan nya.

"Jadi... Mereka adalah, night raid!! Hah...!! " Tatsumi menatap lima orang yang sedang berdiri di atas bentangan tali.

Dia terkejut saat melihat para pengawal yang terbunuh saat ingin melarikan diri.

Disisi lain sheele sudah memasuki rumah tersebut. Dia sudah membunuh seorang wanita yang identitas nya adalah istri dari pemilik rumah tersebut.

Sementara leone sudah membunuh suami nya. Yaitu pemilik sekaligus kepala keluarga tersebut.

"Setidaknya aku harus melindungi nya!! " Gumam Tatsumi berlari keluar rumah dari arah lain.

"Target kita adalah para pengawal itu, selesai kan dengan cepat,akame!!" Ucap mine.

"Houmuru!! " Ucap Sarada.

Lalu dia dan bulat melompat dari tali tersebut dan mendarat dengan aman.

Tanpa berpikir panjang. Sarada langsung menebas salah satu dengan pedang teigu nya.

Begitu juga bulat yang melemparkan tombak teigu nya yang membuat tubuh pengawal tersebut terluka parah.

Salah satu dari pengawal tersebut sangat ketakutan melihat kedua temannya mati di depan matanya. Dia mencoba untuk melarikan diri.

Namun sayang, keberuntungan tidak memihak nya. Dengan cepat mine menembak pengawal yang ingin kabur tersebut tepat di kepalanya.

"Payah... Bukan saat nya untuk mu melarikan diri! " Ucap mine.

"Hehe... Tapi bukankah sekarang waktu yang tepat untuk mereka melarikan diri! " Sahut Lubbock.

Lalu anggota night raid berpencar dan mencari mangsanya masing-masing. Sarada pergi ke sebuah bangunan yang terlihat seperti gudang.

Dia merasakan ada seseorang yang berlari ke arah sana.

Dan benar saja, ada seorang wanita muda dan pengawal yang baru saja tiba di sana setelah melarikan diri.

"Houmuru" Sarada menyerang mereka dari depan.

Menghindari semua serangan tembakan lawan dengan mudah. Dengan kecepatan dan gesit nya, Sarada mampu mendekati pengawal tersebut. Lalu membunuh nya.

Melihat pengawal nya yang sudah mati. Wanita muda tersebut berlari ketakutan ke arah pintu gudang.

Sarada mengejarnya dan pedang nya siap menebas nya.

Saat hampir saja pedang sarada ingin menyentuh wanita tersebut. Seseorang datang dan menangkis serangan nya.

"T-tunggu dulu!! Apa yang kau lakukan? " Ucap lelaki tersebut yang adalah Tatsumi.

"Membunuh nya" Jawab Sarada dingin.

"Hah? Kalau begitu aku akan melindungi nya! Kau tidak bisa membunuh orang tidak bersalah begitu saja! " Seru Tatsumi.

Sarada tudak memperdulikan ucapan nya. Dia hanya menerjang nya. Menyerang mencari celah untuk menebas wanita tersebut.

Tapi Tatsumi selalu saja menangkis dan mengejarnya.

"T-tunggu!! Kenapa kau mau membunuh nya? Uang? Harta? Tahta? Jabatan? Kekuasaan? Aku akan memberikan semua uang ku. Oleh karna itu jangan membunuh nya! " Ucap Tatsumi membela wanita tersebut.

Lagi lagi Sarada hanya diam dan tidak menjawab nya.

Melihat Tatsumi yang lengah, Sarada menggunakan kesempatan itu untuk mengalahkan nya.

"Houmuru" Pedang Sarada menancap tepat di dada lelaki tersebut.

Sarada mencabut pedang nya dan menjaga jarak dari nya.

Dia terkejut kenapa Tatsumi masih bisa berdiri dan terlihat baik-baik saja. Lalu Tatsumi mengeluarkan sesuatu dari kantong yang ada di tempat dirinya tertusuk pedang Sarada.

"Untung nya aku tidak terkena pedang itu! Karna orang-orang di desa melindungi ku! " Ucap Tatsumi memperlihat kan sebuah patung kayu yang kecil.

Nnyyuuttt...!!!!

Tiba-tiba saja sarada merasakan sakit yang luar biasa. Dada nya terasa sangat sakit dan dirinya susah bernapas.

Kesadaran nya hampir saja menghilang. Tapi Sarada menggigit bibir bawah nya untuk mempertahankan kesadaran nya.

Mencoba tetap tenang dan menormal napas nya.

Merasa sudah tenang. Sarada kembali menyerang Tatsumi yang sedang tidak memegang pedang dengan cepat.

"Oy... Dengarkan aku!! Tak akan ku biarkan kau membunuh orang yang tidak bersalah!! " Ucap Tatsumi dengan tegas.

Pedang Sarada sudah sangat dekat dengan leher nya. Tapi serangan nya terhentikan dan dia merasa seseorang menarik mundur tubuh nya.

Sarada menengok ke atas untuk melihat siapa yang melakukan nya.

"Leone! Apa yang kau lakukan? " Ucap Sarada.

"Ku pikir ada sesuatu yang terjadi, karna kau sangat lama. Ternyata kau bertarung dengan nya! Jangan terburu-buru, waktu kita masih banyak! " Ucap Leone dengan enteng.

Sarada lalu memasukkan pedang nya.

"Ah, kau!! Kau yang kemarin menipu ku!! " Ucap Tatsumi berteriak.

"Betu... Akulah orang nya! Ku lihat kau sangat tidak beruntung karna berhadapan dengan akame! " Jawab Leone cengengesan.

"Gara-gara kau aku jadi tidak punya uang sama sekali! " Sahut Tatsumi kesal.

Namun Tatsumi terdiam melihat ekspresi Leone dan Sarada yang berubah menjadi serius.

"Kau. Tadi sebelum nya mengatakan 'membunuh orang yang tidak bersalah'. Apa pendapat mu masih akan sama setelah melihat ini?!! " Leone berjalan melewati mereka semua ke arah pintu gudang.

Brakk......!!!

Leone menendang pintu tersebut dengan sangat keras sampai-sampai pintu tersebut tercopot dan hancur.

Sarada dan Tatsumi berjalan mendekati Leone. Sementara wanita tersebut hanya diam berada di dekat mereka.

"Lihatlah!! Ini adalah ibu kota yang sebenarnya! " Ucap Leone.

Tatsumi sangat terkejut dengan apa yang dilihat nya.

Ada banyak mayat berserakan. Apalagi, mayat tersebut dalam keadaan tidak utuh dan seperti habis disiksa. Tatsumi melihat Keseliling.

Pandangan nya terpaku pada mayat wanita yang di gantung. Ada banyak bekas cambukan dan sayatan disana. Tanpa ada sehelai kain menutupinya.

Tatsumi sangat syok dan jatuh terduduk sambil berkata, "s-sayo, sayo, oy... Sayo. Kau kah itu? Apa yang terjadi? ".

Tapi percuma saja karna tidak ada yang menjawabnya.

" Apa dia kenalan mu? " Tanya Leone.

"Ya. Kami berjanji untuk sukses bersama di ibukota. Tapi kami terpisah saat dalam perjalanan ke sini! " Jawab Tatsumi lemah.

Leone melihat wanita tersebut ingin melarikan diri. Dengan segera, Leone menangkapnya.

"Tunggu! Mau kemana kau? Kau pikir bisa lari? " Ucap Leone.

Tiba-tiba ada suara seorang lelaki yang memanggilnya.

"T-tatsumi, apakah itu kau, Tatsumi?!! " Ucap lelaki tersebut.

Tatsumi menengok dengan gerakan terpatah-patah. Dirinya lagi-lagi dibuat hancur. Melihat seseorang yang dikenal nya dalam keadaan sekarat.

Tatsumi meminta Leone untuk membuka kan jeruji besi yang menghalanginya.

"Ieyasu, apa yang terjadi? Bagaimana bisa seperti ini? " Tanya Tatsumi terbata-bata.

"Wa-wanita itu yang melakukannya! Dia membawa kami ke rumah nya. Menghidangkan berbagai macam makanan dan menawarkan penginapan untuk bermalam. Lalu kami menerima nya dan tiba-tiba kepala ku sangat pusing. Saat bangun aku-aku melihat wanita tersebut memukuli sayo!!! Tapi sayo terus saja bertahan dan berpendirian tetap. Dia tidak menyerah dan terus bertahan. Tapi, wanita itu sudah membunuh sayo!! Sampai akhir hayat nya. Sayo tidak pernah menyerah. Bukankah dia sangat keren? " Jelas lelaki tersebut di pangkuan Tatsumi.

Leone dan Sarada hanya bisa diam dan menatap kasihan pada mereka berdua. Betapa tidak beruntung nya mereka. Dan berakhir seperti itu.

"Uhuk.. Uhuk... Uhuk.. " Lelaki tersebut terbatuk hingga memuntahkan banyak darah.

Tatsumi yang panik langsung meminta bantuan. "Percuma saja. Hidupnya sudah tidak dapat di selamat kan! " Sahut Leone.

"Istri dari keluarga tersebut sangat suka meracuni korban nya dan menulisnya di buku dairy! Sudah terlambat untuk memberikan nya obat! " Ucap Sarada.

"Tatsumi... Aku tidak akan menyerah! Sama seperti sayo. Aku akan berjuang sampai akhir!! " Ucap lelaki tersebut menyepalkan tangan nya dan tersenyum lebar.

Sarada lalu berjalan menuju wanita tersebut dan memojokkan nya.

"Memangnya kenapa jika aku yang membunuh nya?! Lagi pula dia hanya lah sampah dari desa. Tapi kenapa dia memiliki rambut yang sangat bagus dan halus? Padahal aku sudah bersusah payah merawat rambutku. Tapi tidak pernah selembut itu!!! Karna aku tidak menyukainya jadi aku membunuhnya. Seharusnya kalian berterima kasih karna aku sudah memusnahkan sampah desa tersebut!! " Teriak wanita tersebut mengaku.

"Tck, parah sekali... " Ucap Leone berdecih.

"Houmuru" Sarada yang sudah berniat ingin mengeluarkan pedang nya di tahan oleh Tatsumi.

"Apa yang ingin kau lakukan? Apa kau ingin melindungi nya lagi? " Tanya Sarada.

"Tidak...!! Biar aku yang membunuhnya!!! " Tanpa ragu, Tatsumi menarik pedang milik nya dan menebasnya.

Wanita tersebut mati dengan bersimbah darah.

"Heh... Kau memang hebat, Tatsumi!! Tidak salah kami mempercayai mu! " Ucap lelaki tersebut di akhir hayat nya.

Tatsumi lalu mengambil jasad milik teman-temannya dan menutupi nya dengan kain besar.

"Maaf tidak bisa menyelamatkan kalian dengan lebih cepat! " Gumam nya.

"Yosh... Sudah ku putuskan! Kau akan bergabung dengan kami! Jadi ayo kita pergi..." Leone menyeret Tatsumi yang sedang memberontak.

Sementara Sarada hanya mengikuti mereka acuh tak acuh.

"Hah... Apa maksudnya? Aku tidak akan pergi! Aku harus mengubur kan jasad teman-teman ku... Lepaskan!!! " Ucap Tatsumi memberontak.

"Tenang saja! Kami akan membawa mereka ke markas dan mengubur kan nya disana!! " Ucap Leone santai.

"Hm...? Makhluk apa itu? Kenapa kau membawanya? " Tanya mine dingin saat mereka sampai di tempat perkumpulan.

"Dia tatsumi! Anggota baru kita!! " Ucap Leone cengengesan.

"Hah? " Lubbock, mine, dan bulat terkejut.

"Hah... Oy aku belum setuju untuk bergabung! Lagi pula aku tidak ingin bergabung dengan kalian semua!! " Sahut tatsumi tidak Terima.

"Lebih baik menyerah saja! Sekali Leone sudah memutuskan nya. Kau tidak akan bisa melawan nya" Ucap sarada.

"Kau memang mengerti ku, akame! Bulat, aku serahkan dia padamu! " Ucap Leone mengelus kepala sarada.

"Baiklah!! " Jawab bulat.

Deg...

Lagi-lagi sarada merasakan sakit yang luar biasa di dada nya. Sarada berdiam diri selagi yang lainnya berbicara. Tiba-tiba dirinya tersentak saat seseorang menyebutkan nama nya dan menyentuh pundak nya.

"Akame!! Ada apa? " Tanya Leone.

"Tidak ada. Hanya lelah" Jawab sarada.

"Begitu? Ayo, kita kembali!! " Seru Leone.

Lalu mereka semua kembali ke markas. Sebenarnya mereka sudah melebihi batas waktu yang di berikan najenda. Lebih tepatnya Leone.

Karna dia sangat senang bermain-main dengan mangsa nya.

Sesampainya di markas. Mereka kembali ke kamar masing-masing dan beristirahat. Karna waktu sudah larut malam.

Begitu juga dengan boruto dkk yang sudah tidur lebih dulu.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Ya... Akhirnya selesai juga nulis chapter ini😔.

Bye bye🤗

Continue Reading

You'll Also Like

214K 24.3K 27
Sang Tiran tampan dikhianati oleh Pujaan hatinya sendiri. Dia dibunuh oleh suami dari kekasihnya secara tak terduga. Sementara itu di sisi lain, dal...
278K 23.8K 22
Follow dulu sebelum baca 😖 Hanya mengisahkan seorang gadis kecil berumur 10 tahun yang begitu mengharapkan kasih sayang seorang Ayah. Satu satunya k...
1.2M 90.4K 36
Apa yang kamu lakukan jika mengulang waktu kembali? Tabitha Veronika Miller sosok gadis yang diberi kesempatan untuk mengulang waktu kembali, kematia...
1.6M 82.3K 41
(BELUM DI REVISI) Aline Putri Savira adalah seorang gadis biasa biasa saja, pecinta cogan dan maniak novel. Bagaimana jadi nya jika ia bertransmigra...