YAKUZA || JEON JUNGKOOK

By chimkinnagets

80.7K 5.8K 1.8K

"Spread your legs for me, babygirl." -- Choi Riel, seorang gadis yang dijual oleh keluarganya sendiri untuk m... More

Prolog
#1
#2
#3
#4
#5
#6
#7
#8
#10
#11
#12
#13
#14
#15
#16
#17
#18
#19
#20
#21
#22
#23
#24
#25
#26
#27
QnA Yakuza✨

#9

2.6K 210 56
By chimkinnagets

Tut..

Telepon kumatikan. Aku menaruh ponselku di atas meja dan kembali membaringkan tubuhku di atas tempat tidur.

Setelah lama menunggu Jungkook, aku memutuskan untuk tidur duluan. Aku mematikan lampu kamar dan tidur di tempatku.

—-

Aku terkejut mendengar suara petir yang keras. Aku langsung terbangun, menoleh dan menemukan kalau tempat tidur di sampingku masih kosong.

Dimana dia? Apa dia masih belum pulang?

Aku turun dari tempat tidur dan keluar dari kamar. Setelah berjalan melewati beberapa lorong yang gelap, aku masuk ke dalam ruang kerja Jungkook.

Jungkook disana. Dia sedang duduk di ruang kerjanya. Dia melirik ke atas dan menatapku terkejut.

"Riel?"

Aku berjalan mendekat ke arahnya, dia mendorong kursinya dan menepuk pahanya, menyuruhku untuk duduk di pangkuannya.

"Kenapa kau disini? Apa kau kesulitan tidur?" Tanyanya.

Aku menggeleng. "Tidak. Aku terbangun karena suara petir. Lalu aku kesini karena melihatmu belum kunjung kembali."

Dia menyeringai dan mendekatkan wajahnya ke wajahku. "Aw.. apakah kau merindukanku?"

Aku menggeleng lagi dengan cepat. "Jangan berharap." Ujarku yang membuatnya tertawa.

Aku melihat ke arah kertas-kertas dan foto-foto yang ada di meja.

"Apa yang sedang kau lakukan selarut ini?" Tanyaku.

Jungkook membereskan beberapa kertas dan memasukkannya ke dalam folder. "Bekerja."

"Apakah pekerjaan sebagai Yakuza itu sulit?"

Dia menatapku sambil menyeringai. "Tentu saja. Tapi aku senang melakukannya."

"Kenapa?" Tanyaku penasaran.

Jungkook menyentuh dagunya, berpikir. "Karena aku bisa menjadi pemimpin? Aku senang saja kalau berpikir untuk menjadi ketua dan menjadi orang yang ditakuti oleh orang-orang."

Aku mengangguk. "Tapi kenyataannya kau tidak semenyeramkan seperti yang kubayangkan, Mr. Jeon."

Dia menatapku bingung. "Maksudmu?"

"Iya. Kau tidak menyeramkan bagiku. Kau sebenarnya cukup baik, dibalik sifat dan sikapmu yang cabul, kau adalah orang yang cukup baik."

Dia terkekeh dan memainkan rambutku. "Baby.. itu artinya kau belum benar-benar mengenalku." Dia berhenti dan menatap mataku. "Aku tidak seperti yang kau pikirkan."

Aku mengidikkan bahuku. "Entahlah. Bagiku kau orang baik."

Jungkook terdiam dan kembali membereskan barang-barangnya.

"Kembalilah ke kamar duluan. Aku akan menyusul sebentar lagi."

Aku mengangguk dan turun dari pangkuannya.

—-

Hari Minggu tiba.

Yoongi mengajakku untuk bertemu di sebuah taman rekreasi. Dia menawarkan untuk mentraktirku bermain sambil dia menceritakan masa lalunya. Aku setuju dan akhirnya kami memutuskan untuk bertemu di pintu masuk.

"Riel!"

Aku menoleh dan tersenyum. Aku melambaikan tanganku ke arah Yoongi, dia berlari kecil ke arahku.

"Apakah aku terlambat? Kau menunggu terlalu lama ya?" Tanyanya cemas.

Aku tersenyum dan menggeleng. "Tidak. Kau datang tepat waktu."

Yoongi tersenyum lebar dan merangkulku. Kami masuk ke dalam taman rekreasi berdua sambil tertawa. Saat sampai, kami langsung menaiki beberapa wahana yang cukup ekstrem, setelah itu masuk ke dalam festival yang sedang diselenggarakan oleh taman rekreasi itu.

Aku menarik tangan Yoongi untuk bermain tembak-tembakan. Yoongi menyeringai dan mengambil pistol itu dan langsung mengarahkannya ke arah botol-botol yang berbaris di atas meja.

DOR! DOR! DOR!

Semua botol jatuh dan aku menepuk tanganku dengan keras. Yoongi menatapku dengan penuh kesombongan dan tersenyum lebar.

"Wahh.. hebat banget! Keren, Ungi!"

Yoongi mengelus kepalaku dan terkekeh. "Kau masih memanggilku Ungi, huh?"

Aku tertawa dan tersenyum kepadanya. "Hehe.."

"Permisi. Anda ingin hadiah yang mana?"

Yoongi melirik ke arah pemilik stan dan menyentuh dagunya. Dia melihat ke arah boneka besar berbentuk kue cookies coklat dengan bentuk lingkaran dan memiliki gigi.

"Yang itu, pak." Katanya sambil menunjuk boneka itu.

Penjaga stan mengangguk dan menurunkan boneka itu. Dia memberikannya kepada Yoongi, dan Yoongi langsung memberikannya kepadaku. Aku terkejut dan menerimanya dengan senang. Yoongi merangkulku kembali dan kami berjalan ke arah stan tempat makanan.

"Kau akan memberi nama apa pada boneka ini?" Tanya Yoongi.

"Hm.. aku belum terpikirkan akan memberikan nama apa.."

"Bagaimana dengan Yoongi?" Candanya sambil memainkan alisnya. Aku tertawa dan memukul lengannya dengan pelan.

"Shoo. Yang benar saja." Aku berpikir dan menjentikkan jariku. "Shooky. Shooky saja namanya."

Yoongi mengerutkan alisnya. "Shooky? Itu sama sekali tidak ada unsur 'Yoongi'nya." Keluhnya.

Aku tertawa dan mendorong pelan Yoongi. "Setidaknya kalian sama-sama memiliki dua 'o' di nama kalian."

Yoongi tersenyum saat melihatku tertawa riang, dia menggenggam tanganku dan menarikku. Kami berjalan bersama menuju stan tempat makan.

—-

"Aku membawakan kembang api!" Yoongi berlari kecil ke arahku sambil membawa kembang api.

Aku menepuk kedua tanganku dengan girang. "Ayo nyalakan!"

Yoongi mengangguk, dia menancapkan kembang apinya di atas pasir pantai dan langsung menyalakannya dengan api dari pemantik miliknya.

Aku bersorak senang saat melihat kembang apinya mulai menyala dan menembakkan cahaya-cahaya kobaran api yang indah. Aku bertepuk tangan dan tersenyum sangat lebar. Yoongi ikut tertawa dan melihat kembang api di sampingku. Lalu dia mulai menjelaskan kegiatan dan pekerjaannya selama dia pergi, dia menjelaskan semuanya. Sampai ke detail sekecil apapun dia ceritakan kepadaku.

Tidak lama, aku merasakan ada yang menggenggam tanganku. Aku menoleh dan melihat Yoongi menatapku lekat-lekat.

"Riel. Aku pergi karena masalah pekerjaan. Dan sekarang segalanya sudah selesai, aku sudah menyelesaikan semuanya untuk bertemu lagi denganmu. Aku tidak memintamu untuk memaafkanku. Tapi aku hanya meminta izin darimu."

Aku menunggu kata-katanya yang selanjutnya. Saat dia mengatakannya, aku terkejut dengan apa yang dia ucapkan.

"Berikan aku kesempatan untuk benar-benar mencintaimu. Mencintaimu dengan benar. Aku berjanji, kali ini aku tidak akan menyakiti ataupun meninggalkanmu lagi." Dia meraih kedua tanganku dan mengenggammya dengan hangat.

Aku menatap kedua tangannya, lalu menatap matanya. Matanya dipenuhi sorot kejujuran dan permintaan maaf, juga penyesalan yang mendalam.

Tapi..

Bukankah aku sudah tidak pantas lagi untuk dicintai?

Karena aku sudah dimiliki oleh seseorang..

Aku melepas tangan Yoongi. Dia menatapku dengan bingung dan aku hanya dapat menundukkan kepalaku.

"Maaf. Keadaanku sulit sekarang. Aku tidak akan bisa membalas perasaanmu, ataupun menjalin hubungan denganmu seperti yang kau inginkan." Ujarku pelan.

"Tapi.. kau tidak perlu langsung menyukaiku, Riel.."

"Aku tidak bisa, Yoongi. Keadaanku sekarang tidak bisa. Aku sudah jadi milik seseorang."

Aku membelalakkan mataku dan menutup mulutku. Aku tidak percaya aku baru saja kelepasan bicara!

Yoongi mengerutkan alisnya. "Milik seseorang? Maksudmu apa?" Tanyanya sedikit kesal.

Aku menggeleng. "Lupakan. Lupakan apa yang baru saja aku katakan. Itu tidak penting."

Sebelum aku berbalik, Yoongi kembali menarik tanganku. "Itu penting untukku, Riel!"

Dia membalikkan tubuhku secara paksa agar menghadapnya dan dia menatap mataku dalam-dalam.

"Aku tidak memintamu untuk menyukaiku kembali, sungguh. Aku hanya meminta izin darimu, agar aku boleh mencintaimu. Aku hanya ingin kesempatan itu. Tolong berikan aku satu kesempatan itu."

Aku melihat ketulusan di matanya. Aku menunduk, lalu mengangguk. "Baiklah."

Matanya langsung berseri. Dengan cepat, dia langsung memelukku dan aku sangat terkejut. Dia memelukku dengan erat dan aku dapat mencium wanginya yang mengingatkanku kembali akan wangi hutan. Wangi yang selalu ada di tubuhnya.

"Terimakasih! Aku sangat berterimakasih. Aku tidak akan mengecewakanmu, sama sekali." Ucapnya dengan senang.























CEKREK!

Terdengar suara, ada yang memotret kami.

—-

Update pagi todayy🥰

Tdinya hri ni aku gamau update krn lg acara nikah ciciku, tp TETEP AJA MAU UPDATE HEHE🌝

Jan lupa komen and vote! I wuf u gaiss❤️❤️

Continue Reading

You'll Also Like

22.7K 2.2K 14
[TIDAK DILANJUT LAGI] Marrying her is also not easy as you think. © jiyeonsquad 2020
14K 869 12
Dibunuh? Atau Membunuh? Pilihlah Salah Satu Tapi Tetap Aku Yang Memutuskan. -Mr.Jeon
3.5M 177K 100
Min Yoongi seorang namja sukses dan memiliki segalanya diumurnya yang baru menginjak 25 tahun dan seluruh hidupnya dicurahkan hanya untuk bekerja bek...
7.6K 642 19
"Jika perlakuan mu terhadapku selama ini adalah sekedar tipuan, dan malam malam bersamaku waktu itu adalah salah satu dari upaya balas dendammu. maka...