YAKUZA || JEON JUNGKOOK

By chimkinnagets

80.8K 5.8K 1.8K

"Spread your legs for me, babygirl." -- Choi Riel, seorang gadis yang dijual oleh keluarganya sendiri untuk m... More

Prolog
#1
#2
#4
#5
#6
#7
#8
#9
#10
#11
#12
#13
#14
#15
#16
#17
#18
#19
#20
#21
#22
#23
#24
#25
#26
#27
QnA Yakuza✨

#3

3.6K 321 124
By chimkinnagets

Setelah insiden yang baru saja terjadi, aku menutup pintu kamarku dan terjatuh. Aku memeluk kedua lututku dan menaruh wajahku di atasnya.

Air mataku terus mengalir. Bagaimana bisa keluargaku sendiri menjualku? Aku menarik rambutku sendiri dan berteriak. Rasanya benar-benar frustasi. Hal seperti ini sama sekali belum pernah terpikirkan di otakku. Bisa-bisanya hal seperti ini terjadi.

Aku menyeka air mataku dengan lengan dan menatap tempat tidurku dengan kosong. Apa yang harus kulakukan sekarang? Apa aku akan menyerah dan mengikuti kemauan mereka?

Tidak.

Aku punya hak untuk bebas.

Memangnya siapa mereka, merasa berhak untuk mengatur jalan hidupku?

Dengan pikiran seperti itu, aku langsung mengepak semua barangku ke dalam tas. Aku memasukkan semua keperluanku, makanan ringan, dan uang. Setelah semuanya selesai, aku mengangkat tas itu dan meninggalkan rumah.

Aku menengok sekali lagi, aku benar-benar akan meninggalkan tempat tinggalku selama ini. Aku menatap ke depan dengan mantap dan melambaikan tangan ke arah taksi.

—-

Taksi berhenti di depan sebuah motel. Aku memberikan uang kepada supir dan keluar dari taksi. Aku mengangkat tasku dan berdiri di depan motel.

"Semoga saja ini cukup." gumamku.

Aku memutuskan untuk kabur dan menginap di salah satu motel murah yang letaknya jauh dari rumahku, bahkan sampai ke luar kota. Uangku sudah banyak habis dari menggunakan taksi, karena itu aku hanya dapat menyewa motel murah ini. Aku berencana untuk tinggal disini sekitar sebulan lebih, sampai keluargaku dan mereka berhenti mencariku.

Aku menatap motel yang sudah ringkih itu dan berjalan masuk.

"Permisi.."

Seorang bapak yang gemuk muncul di depan meja resepsionis.

"Ya?"

"Saya mau pesan kamar untuk satu orang."

—-

Aku membuka pintu kamar dan terperangah melihat bagian dalamnya.

Bagian atas kamarnya sudah bolong, beberapa air menetes dari atas lubang kamar. Bagian cat dindingnya sudah banyak yang terkelupas dan mulai berjamur. Tidak ada AC ataupun kipas angin di dalam kamarnya, bahkan jendela saja tidak ada. Hanya ada kasur kecil dengan meja di samping, lalu toilet di sebelah pintu masuk. Saat aku masuk ke dalam toiletnya, aku menutup hidungku karena merasakan ada bau menyengat yang keluar dari dalam.

Tidak heran harga motel ini sangat murah.

Aku menaruh tasku di atas meja dan duduk di atas kasur. Aku merebahkan diriku dan menatap langit-langit.

"Sebulan. Bertahanlah sebulan." Aku menutup mataku.

Ini akan menjadi satu bulan yang panjang.

—-

Aku terbangun saat ada air yang menetes di wajahku. Aku mengerang dan bangun dari tempat tidur. Aku mencari sebuah gelas dari dalam lemari meja dan menemukan gelas plastik. Aku menaruhnya di tempat air itu menetes.

Aku memakai jaketku dan turun ke lantai bawah.

"Permisi." Aku berdiri di depan meja resepsionis. Lalu bapak gemuk itu kembali keluar dari dalam ruangan.

"Kenapa?" Tanyanya ketus. Mungkin karena aku menganggu di tengah malam.

"Boleh saya minta kamar lain? Kamar saya bocor, dan.."

"Tidak bisa. Ruang kamar lain sudah penuh."

Aku cemberut dan mengangguk. Setelah menggumamkan terimakasih, aku kembali naik ke kamarku.

Aku duduk di atas kasur lagi dan berusaha untuk tidur di bagian lain yang tidak terkena tetesan air hujan.

Lalu aku menggumamkan kata-kata penyemangat sepanjang malam untuk terus bertahan.

—-

Tiga hari lewat, aku terus mengurung diriku di dalam kamar. Aku hanya makan makanan ringan yang kubawa, dan hari ini kebetulan sudah habis. Aku membuang bungkusan roti ke lantai dan berdiri. Aku berjalan masuk ke dalam kamar mandi dan membuka pakaianku.

Sudah tiga hari aku tidak mandi, setidaknya sebelum keluar untuk mencari makan aku harus mandi dulu. Aku melepas semua pakaian dalamku dan masuk ke dalam toilet.

Aku membiarkan air dingin membasahi tubuhku. Rasanya menyejukkan, seperti membasuh hilang semua kekhawatiranku. Aku menyanyikan lagu kesukaanku dan menggunakan botol sabun sebagai mikrofon. Dengan hal sepele seperti ini cukup membuatku terhibur. Aku tersenyum saat air shower membasahi wajahku.

Aku mematikan keran dan mengambil handuk. Setelah menyeka wajahku, aku melepas ikatan rambutku dan membungkus tubuhku dengan handuk.

"Handuk ini terlalu pendek.." Ujarku lalu keluar dari kamar.

Aku menutup pintu toilet dan berjalan menuju tempat tidur, sebelum langkah kakiku berhenti.

"Hei, babygirl."

Aku menatap horor pria itu.

Jungkook.

Dia berdiri dan berjalan memutariku, seperti hyena yang sedang siap menangkap mangsanya. Aku berjalan mundur.

"Ke.. kenapa kau bisa menemukanku?" Tanyaku takut.

Dia memiringkan kepalanya. "Hm? Tentu tidak sulit untuk menemukan mainanku." Dia berjalan mendekat ke arahku.

Aku terus berjalan mundur. "Ja.. jangan mendekat!" Aku berteriak kecil saat kakiku menabrak kasur dan aku terjatuh di atasnya. Sebelum aku bangun, dia sudah melayangkan tubuhnya di atasku. Aku menelan ludah, ketakutan. Dia menyeringai dan terus mendekatkan wajahnya dan berhenti saat hidung kami bersentuhan. Aku memalingkan wajahku dan dia langsung menarik daguku dengan kasar.

"Lihat aku." dia menggeram.

Aku menelan ludahku dan menatap ke matanya. Matanya sangat gelap, aku tidak bisa membaca apa yang sedang dia pikirkan di balik tatapannya yang tajam itu.

Dia mengelus kepalaku dan memainkan rambutku. "Kalau kau berpikir untuk kabur lagi dariku," tiba-tiba dia menarik rambutku, aku langsung meringis kesakitan. "aku akan benar-benar membunuh keluargamu."

Air mataku mulai menggenang dan aku mengangguk. "Maaf.."

Lalu dia memainkan jarinya dengan mengelus pipiku, leherku, dan berhenti di atas handukku.

"Sebelum itu," dia menjilat bibirnya. "kau juga harus menerima hukuman."

Tanganku langsung mendorong dadanya tapi dia dengan cepat meraih dan menahan kedua tanganku di atas kepalaku.

Dia langsung menciumku dengan kasar. Dia menggeram marah saat aku tidak membuka bibirku dan membiarkan lidahnya masuk.

"Buka mulutmu jika kau tidak ingin dihukum lebih keras." Geramnya di tengah ciuman.

Akhirnya aku mengalah dan membiarkannya masuk ke dalam bibirku, lidahnya berkeliaran di dalam bibirku dan aku hanya bisa mengerang.

Dia melepas salah satu tangannya dari tanganku dan memegang kedua tanganku menggunakan satu tangannya. Dia meraih handukku dan buru-buru aku melepas ciuman kami.

"Kumohon jangan! Ja.. jangan.." Kataku sambil terisak.

Tiba-tiba tetesan air mulai menetes lagi dan kali ini menetes di atas kepala Jungkook. Dia menggeram marah, lalu bangun dari atasku. Aku langsung menutup tubuhku dan menarik handukku agar tidak terbuka.

Dia membuka ponselnya dan menatap ke arahku yang tengah menangis. Dia memasukkan ponsel ke dalam sakunya.

"Ayo. Kita pulang." Katanya sambil berjalan keluar membuka pintu kamar. "Lima menit. Jika kau tidak keluar dalam waktu itu, aku akan menjemputmu."

Aku mengangguk pelan dan dia pergi membanting pintu.

Aku menyentuh bibirku. Aku merasa kotor. Aku menangis sambil meraih pakaianku. Setelah mengenakan pakaianku, aku berjalan menuju pintu sambil membawa tasku.

Aku tahu saat itu, hidupku akan berubah 180 derajat di saat aku membuka pintu ini.

Sambil menarik nafas, aku membuka pintu.






















Menuju hidupku yang bagai neraka.

—-

Sorry double update!!🥲
Kemaren salah post, sebagai gantinya aku bakal post 3 chapter❤️

Thankyou for reading my first FF AU!🥰 Hope u guys enjoy it💜💜

Lots of love,
Nuget ayam

Continue Reading

You'll Also Like

224K 6.1K 49
Tiba-tiba Hyo-Jung menangis sembari memeluk sahabatnya dan hal itu membuat Hyesoo heran. Setelah melepaskan pelukannya, Hyo-Jung mulai memberanikan d...
4.8K 290 27
Seorang mafia dengan kekayaan yang begitu banyak, dia jatuh cinta dengan gadis miskin, namun sang mafia terkejut saat tau siapa gadis tersebut! 21+ k...
27K 2.1K 19
[Completed] "Aku harus memiliki perempuan ini." Jimin memutuskan dalam hati. "Aku harus memilikinya segera."
6.9K 210 9
Disini ceritanya Jisung as GS ya kalo gk suka boleh skipp okee. Dan kalo udah baca mohon kesadarannya untuk di tekan tanda bintangnya okeeee #Chansu...