"gimana keadaan pasien dok?" Tanya Pria itu
"Dia baik-baik Aja, mungkin dia kurang tidur sama kurang gizi. Sebaiknya dia di rawat selama beberapa hari Disini" ucap dokter itu
"Makasih Dok" balasnya
Pria itu menggendong Ghali masuk ke dalam, dia melihat Kaia belum sadarkan diri"unda" lirih Ghali
"Bunda kamu baik-baik aja, kamu jangan sedih ya?" Ghali mengangguk kecil
Tak lama tangan Kaia bergerak, Wanita itu membuka matanya"unda bangun?" Ucap Ghali
Kaia menggenggam tangan anaknya "maafin bunda sayang"Ucap Kaia sedih
"Lo baik-baik aja?"
Saat Kaia menoleh, dia terkejut melihat Siapa pria itu "k-kak Ronald" kaget Kaia
"Ini anak Raka kan kai?" Tanya pria itu
"B-bukan, dia anak aku" Balas Kaia
Sedangkan Ghali selalu bingung, kenapa Setiap ada seseorang menyebut nama Raka pasti dia teringat seseorang, namun dia lupa siapa
"Jujur kai" ucap Ronald dengan penuh penekanan
"I-iya, tapi aku mohon, jangan kasih tau dia" lirih Kaia
Ronald tersenyum miring"Lo sembunyikan dia dari ayahnya?, Kai raka berhak tau" ucap Ronald
Kaia menggeleng"kak Raka bahkan nyuruh aku buat gugurin kandungan aku, dia gak mau anak ini ada kak. Kak Raka lebih memilih cita-citanya di banding aku sama Ghali" ucap Kaia sembari mengusap air matanya yg jatuh di pipinya
"Lo tau? Raka hampir gila karena Lo Pergi dari Hidup dia kai, dia nyesel lebih percaya sama cewek yg baru dia kenal di banding Lo. Lo tau Kaia, Raka bersumpah gak akan menikah sama siapapun kecuali sama lo" jelas Ronald
Kaia menggeleng"buat apa kak Raka nikah sama aku, aku cuma perempuan murahan" ucapannya pelan
Tak lama pintu terbuka menampilkan vazo yg terlihat tak percaya dengan keberadaan Kaia"k-kaia?"
"Jdi beneran Lo kai, dan.."vazo menatap anak kecil di sebelah Kaia
"ANAKLO?" Pekik vazo dan langsung mendapat timpukan dari Ronald
"Berisik" geram Ronald
"Kalian beldua kenal ayah?" Tanya Ghali tiba-tiba
"Ghali!" Tegur Kaia
"Unda meleka kenal ayah kan?" Ucap bocah itu
"Kamu anaknya..." Ronald memegang pundak vazo agar diam
"Kita bicara di luar" ucap pria itu
Kaia memeluk putranya, dia tak mau jika Raka harus bertemu dengan Ghali, dia tidak mau anaknya di ambil pria itu
***
"Lo harus di rawat Kaia!" Ucap Ronald
Kaia menggeleng"aku gak punya uang buat bayar rumah sakit nya kak" lirih Kaia
Ronald berdecak"Lo gak usah fikirin biaya rumah sakit Kaia, sekarang Lo istirahat. Lagipula anaklo lagi tidur kan" Kaia melirik Ghali yg tertidur
"Iya kai, Lo istirahat aja. Kita gak bakal ngasih tau Raka Lo ada di sini, dan kita gak bakal ngasih tau keberadaan anaknya" ucap vazo
"Makasih kak" cicit Kaia
"Kalo gitu gue pulang dulu" pamit Ronald
"Kalo Lo butuh gue, tinggal suruh suster buat manggil gue, ini rumah Sakit gue jadi tenang aja" ucap vazo
"Makasih banyak kak, maaf udah repotin kalian" lirih Wanita itu
"Udah gapapa, Lo itu udah kayak adek gue kai" setelah menepuk-nepuk pundak Kaia, vazo dan Ronald keluar dari ruang inap Kaia
Kaia mengecup kening putra nya, dia menatap sang putra, wajahnya sangat fotocopy an ayahnya, wajah Raka sangat mendominan di diri Ghali
"Bunda gak bakal biarin kamu terluka" ucap Kaia
Keesokan harinya, vazo datang dengan membawakan makanan. Pria itu menatap iba Kaia dan anaknya, bagaimana bisa Raka mengabaikan wanita secantik kaia
Pria itu datang sendiri karena Ronald ada penerbangan, jdi dia datang sendiri. Ando, pria itu sudah mengetahui jika Kaia ada bersamanya, namun pria itu tidak bisa datang karena masih di Portugal
Hanya Raka yg belum tahu, mereka semua merahasiakannya dari Raka. Biarkan saja pria itu mencari Kaia kemanapun, dia akan menyesal Sendiri nantinya
"Lo gak ada niatan ngasih tau Raka?" Tanya vazo
"Aku gak mau Ghali di ambil sama dia" lirih Kaia
"Gak akan kai, dia bahkan Lebih cinta sama Lo" ucap vazo
"Ya karena dia gak tau Ghali hidup atau nggak, aku bohong sama kak Raka kalo aku udah gugurin kandungan aku dulu" jelas Kaia
"Kenapa Lo gak ngomong dari dulu kai, kita bisa bantu walaupun Raka buang lo" Kaia menundukkan kepalanya
"Itu udah takdir kak, aku gak tau harus Gimana" ucap Kaia
"Keadaan Lo udah mulai pulih, Lo bisa pulang kai. Biar gue anter" ujar vazo
"Gak usah kak, aku jalan kaki aja" tolak Kaia
"Bisa gak, gak usah nolak kebaikan gue"kesal vazo
"Aku takut nge-"
"Diem, gue gak terima penolakan. Lo pulang sama gue" ucap vazo Dengan penuh penekanan
"I-iya"
Vazo menggendong Ghali, sedangkan kaia berjalan di belakangnya. Banyak suster dan pegawai rumah sakit menatap keduanya, karena jarang-jarang vazo dekat Dengan perempuan
Di mobil vazo, Kaia hanya diam sembari memangku anaknya. Wanita itu terlalu ovt karena para Sabahat Raka sudah mengetahuinya, Kaia Takut mereka tidak bisa menjaga rahasia
"Gue tau isi fikiran Lo, Lo tenang aja. Kita juga mau balas dendam sama Raka karena gak ada waktu Buat kita " ucap vazo
Kaia terkekeh"kalian gak berubah" ucapnya
"Kita bertiga emng gak berubah, tapi Raka yg berubah" Kaia menatap vazo
"Berubah?"
"Setelah dia sukses kayak sekarang, dia jarang kumpul, Ronald aja yg penerbangannya padat bisa tuh kumpul trus kerja lagi" ucap pria itu
Kaia hanya diam tanpa menanggapi ucapan vazo, dia tidak mau membahas Raka lagi, hidupnya hancur karena pria itu. Dan dia tidak mau mengulang kesalahannya lagi
Tbc
"Kenapa? Kenapa harus perempuan yg selalu jadi korban?!"