A Mafia Da Costa [TAMAT]

By beautysavanna

381K 14.1K 590

Capella Cough model berusia 26 tahun yang merupakan anak tunggal, tidak sengaja tersesat di ruang rahasia mil... More

Prolog
One
Two
Three
Four
Five
Six 🚫
Seven
Eight
Nine
Teen
Eleven
Twelve
Thirteen
Fiveteen
Sixteen
Seventeen
Eighteen
Nineteen
Twenty
Twenty One
Twenty Two
Twenty Three
Twenty Four
Twenty Five
Twenty Six
Twenty Seven - New Day
Twenty Eight - Beloved?
Twenty Nine - Baby
Thirty
Thirty One
Thirty Two
Thirty Three
Thirty Five
Thirty Six
Thirty Seven
Thirty Eight
Thirty Nine
Forty
Forty One
Forty Two
Forty Three
BONUS CASH MAFIA
VOTE COVER MAFIA DA COSTA
PRE-ORDER NOVEL A MAFIA

Thirty Four

5K 238 7
By beautysavanna

*-*-*-*-*

Hari ini Lucas tidak pulang di rumah utamanya, tetapi Silva terus menerus mendesaknya hingga ia harus menurut saja.

Saat kaki Lucas sampai di lantai rumah mereka, hawa panas terpancar dari Silva yang terus mengintimidasi. Ditambah kedua orangtuanya yang sudah datang pulang.

Sejak kapan mereka pulang?

"Kenapa kau menyuruhku kemari, Sil? Aku sedang banyak kerjaan," ucap Lucas langsung tanpa berbasa-basi.

"Bukan aku, tetapi Mom dan Dad." jawab Silva datar.

Lucas tidak menyahut lagi, tetapi hanya menunggu dan mendengar mereka berbicara.

"Aku sudah mendengar semua dari adikmu, Dad sangat kecewa denganmu Luc." Kali ini ayah Lucas yang sedang berbicara.

Lucas tidak peduli, entah berita itu dari Silva atau dari cenayan sekali pun tak membuatnya peduli.

"Lalu?"

"Bisakah untuk tidak mengabaikan perkataanku?" Tanya sangat ayah saat melihat tingkah sembrono putranya.

"Aku mendengar semuanya, Dad. Kalian terlalu percaya pada Silva, padahal dia belum sepenuhnya tahu apapun." Sergah Lucas, sebelum bertindak lebih jauh.

"Kau tidak perlu menyangkalnya lagi, brengsek," ucap Silva.

"Sudah! Aku tidak ingin mendengar perdebatan kalian." Cecar ibunya dengan tegas.

"Siapapun gadis yang kau hamili, Dad dan Mom meminta mu untuk bertanggung jawab. Dad tidak peduli bentuk tanggung jawab apa yang akan kau lakukan. Intinya kau harus bertanggung jawab." Cicit sang ayah dengan mantap dan lancar.

"Baiklah, aku akan memberinya uang yang banyak dan masalah pun selesai," ucapan Lucas justru menimbulkan percikan amarah pada sang Ibu. Kemudian, ibunya pun berjalan ke arah Lucas dengan cepat.

Plak Plak Plak

"Aku tidak menyetujui pendapatmu, Milner! Dan kau Lucas, apa kau tidak waras dengan perkataanmu?" Tanya ibunya yang kini wajah dan kedua matanya sudah memerah.

Sementara Lucas, hanya bersikap datar dengan tangan yang sedang menyentuh sudut bibirnya yang sedikit mengeluarkan darah segar.

"Kau menghamili seseorang dan ada bayi yang dikandungnya. Dengan mudahnya kau mengatakan akan membayar wanita itu? Mom tidak pernah mengajarimu untuk menjadi brengsek, Lucas!"

Semua terdiam, hanya terdengar isak tangis ibunya yang masih berdiri tepat di depan Lucas.

"Maafkan aku, Mom." Bisik Lucas, tetapi masih bisa di dengar oleh ibunya.

"Mom ingin kau menikahi gad–"

"TIDAK!"

Suara ibunya pun terpotong oleh suara Silva yang tiba-tiba berteriak cukup keras. Membuat siapapun tertuju pada gadis yang kini sudah ikut berdiri dan menatap wajah ibunya tidak kalah tajam.

"Apa yang kau katakan?" Tanya ibunya.

"Aku tidak akan sudi jika Lucas menikahi wanita itu. Mom tidak tahu, wanita yang dihamili Lucas adalah seorang jalang menjijikkan," ucapan Silva berhasil mendapatkan satu tamparan keras dari ibunya.

Ibunya tak henti menatap tajam Silva yang ikut mengeluarkan bulir-bulir air dari matanya.

"Katakan sekali lagi dengan, Mom." Bentak ibunya pada Silva.

Sedangkan Lucas dan ayahnya langsung bergegas melerai ibunya yang hampir menampar Silva kembali.

"AKU TIDAK SUDI MEMILIKI IPAR SEORANG JALANG!" Teriakan Silva pecah seketika.

"SUDAH CUKUP!"

Semua terdiam saat bentakan dan seruan sang ayah yang menggema di semua indera pendengaran mereka. Mata ayahnya menatap tajam kepada ketiga orang di depannya. Baru kali ini ayahnya mengamuk di depan mereka semua.

"Dad tidak membutuhkan persetujuanmu Silva dan kau Lucas tidak ada pilihan lain untukmu. Kau harus menikahi wanita itu secepatnya," ucap sang ayah dengan menekan setiap perkatanya. Berbeda dengan Silva yang nampak mengeratkan rahang kuat-kuat karena sangat benci dengan keputusan sang ayah.

Brak!

Dengan berani, Silva membanting ponselnya ke lantai dan berlalu pergi dari hadapan mereka.

"Dad dan Mom akan datang kerumah wanita itu, berikan alamat rumahnya," ucap sang ayah.

Ayahnya pun hanya bisa menghela napas dan mengusap wajahnya dengan kasar. Berharap akan ada jalan keluarnya.

*-*-*-*-*

"TIDAK! Aku tidak menyetujui, jika putriku menikah dengan putramu." Semua orang terkejut saat mendengar jawaban yang keluar dari mulut tuan Cough alias ayah Ella.

Termasuk kedua orang tua Lucas yang mengernyit bingung. Mereka sesekali akan menggelengkan kepala.

"Orangtua macam apa dirimu? Kau terlihat sangat egois," ucap Ibu Lucas dengan sangat berani.

"Aku tidak akan membiarkan putriku menikah dengan pria brengsek seperti putramu," cicit ayah Ella dengan amarah yang hampir memuncah.

Ibu Ella pun hanya bisa mengelus dada suaminya berharap dapat memberikan ketenangan pada sang suami. Sementara Ella hanya terdiam dan menangis tanpa bersuara.

"Hanya orangtua tidak waras yang membiarkan putrinya hamil tanpa seorang lelaki. Padahal kami sudah berbaik hati untuk melakukan pertanggungjawaban pada putri anda." Lagi-lagi ibu Lucas tidak tanggung-tanggung dalam memberikan komentar.

"Baiklah, begini saja. Keputusan ini kita serahkan semua pada putri anda. Biarkan ia sendiri yang menentukan untuk dirinya sendiri," Akhirnya pendapat dari ayah Lucas pun keluar begitu saja.

Ayah Lucas memang notabennya pria yang tidak terlalu banyak bicara, tetapi sisi bijaknya terkadang sangat mendominasi. Sangat cocok dengan Ibu Lucas yang banyak bicara.

Ella sempat melirik pada ayahnya yang sepertinya sedang memberikan kode untuk tidak menerima tawaran itu. Ella masih terdiam sambil tangannya mengelus perut buncitnya.

"Ma-maafkan aku, Dad. Hiks, bayiku membutuhkan seorang ayah untuknya–" Ella menangis dan belum melanjutkan perkataannya. "Aku tahu ini sangat menyakitkan hatimu, tetapi aku tidak bisa membohongi diriku sendiri. Memang ini terdengar sangat egois untukmu. Tetapi ini demi cucu-mu," ucap Ella yang sukses membuat ayahnya tertawa hambar.

"Cucu? Aku tidak pernah menganggapnya cucu. Bahkan kau bukan lagi anak-" Ucapan ayah Ella terpotong oleh ibunya.

"Sudahlah, sangat mengatakan hal yang tidak-tidak." Ancam ibu Ella pada suaminya.

"Apa yang aku katakan benar, keputusan sudah jelas. Ella akan menikah dengan putramu dan kau bisa membawanya sekarang juga. Dia bukan lagi putriku," ucap ayah Ella dengan teganya. Ella berniat untuk mengejar sang ayah yang pergi begitu saja.

"Dad, aku mohon jangan lakukan itu. Hiks hiks. Aku akan menarik ucapanku, aku mohon kau jangan pergi. Dady!!" Teriak Ella, tetapi tidak didengarkan oleh ayahnya.

Semua orang melihat Ella dengan iba, termasuk kedua orangtua Lucas. Mereka sangat menyesal telah mendesak Ella untuk memberikan keputusan. Tetapi itu demi kebaikannya bukan?

Nyonya Cough pun menghampiri Ella yang masih menangis, dengan telaten tangan wanita paruh baya itu menghapus air mata putrinya yang mengalir banyak di pipi mulusnya. "Kau sudah memberikan keputusan, sayang. Kau tidak bisa menariknya lagi. Mom sangat menyayangimu. Biarkan Dad-mu pergi, dia akan kembali. Kau bisa ikut dengan tuan dan nyonya Milner," ucap ibunya yang mendapat gelengan dari Ella.

"Aku tidak akan pergi, sebelum dad kembali."

"Jangan egois dengan bayimu, Ella. Orangtua Lucas sudah mau bertanggungjawab dan kau tidak perlu pikirkan yang lain. Ayo cepat, kau harus ikut dengan mereka." Dengan gerakan cepat, ibu Ella memerintah dan membantu Ella untuk menghadap orangtua Lucas.

"Mohon maaf atas ketidaknyamanannya tuan dan nyonya. Saya menyerahkan semua tanggungjawab Ella dengan putra anda. Saya hanya meminta untuk menjaga dengan sebaik mungkin Ella dan bayinya."

Orang-tua Lucas mengangguk paham dan berpamitan untuk pergi. Tidak lupa dengan Ella yang dibawa oleh mereka berdua.

Ibu Lucas pun tak hentinya menatap kasihan pada wanita yang kini sedang tertidur di ranjang rumah mereka. Meskipun wanita itu sudah terlelap, tetapi masih sangat terlihat kesedihan dari wajahnya.

*-*-*-*-*

Jangan lupa untuk vote dan komen ya. Kalian bisa juga share ke temen-temannya atau ke media sosial, biar tambah rame.

Continue Reading

You'll Also Like

1.7M 68.3K 48
(18+) FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA Ryan Addison. Tuan muda yang selalu dipuja oleh banyak wanita karena kesempurnaan hidupnya di segala sisi. Kesempur...
2.9M 116K 34
ADULT STORY 🔞 "Nothing Hurt more than realizing he meant everything to you but you meant nothing to him" Kata-kata itulah yang cocok menggambarkan p...
1.9M 93.5K 56
Rasa cinta terlalu berlebihan membuat Lia lupa bahwa cinta itu tidak pernah bisa dipaksakan. Rasanya ia terlalu banyak menghabiskan waktu dengan meng...
1.5M 62K 39
Shavira Greyson, wanita ceria dan memiliki sifat mudah beradaptasi. Tiba-tiba terjebak ke dalam kehidupan seorang Bryan Kaslavo. Pria angkuh yang tib...