Kalo masih ada typo nya hala boh wes kalian baca aja
~Happy Reading~
Berapa hari sebelumya.
[Pada Saat Bianca sakit dan di tangani dokter Axsel di rumah Alva]
"Dokter Bianca??!!"
"Dokter kok...bisaa.." Axsel sangat terkejut benar² terkejut dengan apa yg ia lihat Dokter ca dan sahabat nya mereka-
"Ah..maaf Dokter Axsel ceritanya sangat panjang,bisa kah dokter merahasiakan hubungan saya dengan Alva" mohon Bianca dengan wajah pucatnya.
"Baiklah Dokter Bianca saya akan rahasiakan, ada satu hal yang mau saya sampaikan mungkin ini bisa jadi kabar baik kalian...Dok anda sedang-
"Aku...tahuu Dokter Axsel, bolehkah saya,memintak bantuan kepada mu untuk merahasiakan soal jika saya-
"Gimana sel dengan wanitaku" potong Alva yang baru saja masuk ke kamar.
"Ya dia cuma sakit meriyang di tambah lagi kurang Gizi sering telat makan dan selalu kecape an. Jelas Axsel kepada Alvaro.
"Wanita ceroboh" gereming Alva.
"kita keluar dulu aja alv, biarkan dia banyak istirahat"ujar Axsel menyeret Alva keluar kamar.
...
"Bianca??"
"Dih mel kaya apa aja dah lu lihat gw balik ke rumah, apa jangan-jangan lu lagi sama om om berwok ya??"
"Hii, Bianca apa sih najis tahu kalo gw sama om om tua sekeranjang"
"HAHAHA,Aku tahu... ayo masuk ada sesuatu yang mau aku bicarakan?" Ujar Bianca menyeret amel ke dalam rumah dan duduk ke kursi.
"Sesuatu?? Apaan?"
"Janji dulu lo ga marahin gw ya??"
"Apaan dulu?"
"Jadi gw kan sering bilang kalo gw ga mau nikah-"
"Lo mo nikah sama pak Alva??"
"Asu..ni anak gue belum selesai cerita jangan lu potong babi" kesal Bianca sambil menggepalk bahu Amel.
"Yaudah buruan apa? Lo ga mo nikah terus..??
"Nah gw kan ga mau nikah tapi bercita cita pengen jadi ibu rumah tangga terus punya anak yang kiyowoo gitu kan dulu aku pernah cerita gitu kan!"
"Iya..terusss?" Ujar amel yang sibuk makan keripik pisang sambil mendengarkan ucapan Bianca.
"Jadi gini...."
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
"CITA-CITA GW TERKABUL MEL GW SENENG BANGETTT"
"GW LAGI HAMIL!!"
"KANDUNGAN GW UDAH 1 BULAN, HAHAHAH LIHAT NIH PERUT GW UDAH MO BULAT" ujar Bianca dengan semangat bergariah memperlihatkan perut yg sudah membuncit.
"UHUKK..."
"UHUHHKKKK"
"BABI LO..."
"IYA AMEL CANTIKKK LO BENTAR LAGI JADI TANTE DARI ANAK ANAK GW AAAA COCIT BANGETTT" ujar Bianca sambil mencubit pipi gembul milik amel.
"BUGHKK.."
"ANAK NGENTOD!"
"AAA..sakit mel.."
"BUGHKK"
"Lo...huhhh udah bilang Alva belum kalo lo hamil hah??"
"Nah jadi gini... duduk dulu..nih minumm dulu mel rendam emosi kamu tadi, aku tahu pasti kamu sangat marah padaku...Maaf.." kata Bianca sambil mengambilkan secangkir air putih yang memang dari dulu udah ada di ruang tamu.
"Terus rencana lo gimana? Lo ga berani bilang ke alva? Lo mintak bantuan ke gue buat bilang ke alva gitu?.
"No,no,no nah titik utama nya alva, kamu tahu kan mel kalo gue trauma sama nama nya rumah tangga?, gue ga suka nama nya keluarga, jadi aku mintak tolong Buat sembunyiin jika aku sedang hamil anak dia, aku memang sengaja membuat diriku hamil karna ini keinginanku memunyai anak tanpa suami. Jadi jangan bilang ke alva soal kehamilan gue ya mel??"
"HUHHHH...maksud lo? Lo kira hamil itu muda Ca?? Lo sadar ga kalo lo itu bodoh mana ada orang Hamil tanpa suami hah? Kalo lo ngidam siapa yg mau nurutin? Kalo bukan suami mu?"
"Ya kalo gue ngidam tinggal telepon lo suruh beli paling juga ya mangga muda."
"Gah,gakkk"
"Tapi aneh tahuk selama 1 bulan ini gw gak pernah tuh pengen sesuatu"
"Jangan-jangan lo-"
"Gw hamil beneran nih tespek garis dua"
"Huhhhhh"
"Jadi rencana lo gimana?"
Aku tahu apa yang aku lakuin ini salah besar hamil tanpa bantuan suami huhhh tapi aku sudah berpikir matang matang buat nentuin takdirku hidup bersama anak-anaku kelak.
"Apakau tidak berfikir cepat atau lambat alva pasti tahu soal ini dengan perut mu yang semakin besar" ujar Amel semakin serius dengen percakapan kali ini.
"Untuk soal itu aku mau hiyatus kaya lucasss [lucas adalah idol member nct,bukan nama pemeran di sini] pergi jahuh yang mana tidak ada yang tahu keberadaan gw"
"Wahhh..beneran lo itu udah gila?" Teruss lo mau kemana rencana nya?"
"Di suatu tempat yang jarang orang tahu lembah surga...
Skip.
Antrian selanjutnya dengan nama ibu Bianca,silahkan masuk ke ruangan.
"Pagi dokter mianda bagaimana kabar dirimu?"sapa Bianca kepada dokter mianda.
"Baik dokter anca, sepertinya kamu sangat bahagia hari ini apa ada kabar baik??"
"Tidak ada, hanya saja saya hanya ingin bilang ke dokter saya sangat berterimakasih sudah menolong dan menyembunyikan jika saya sedang hamil untuk itu terimalah pemberian saya, ujar Bianca memberikan sebuah kalung berlian permata yang sangat langkah di milik seseorang.
"Ber..berlian bermata biru OMO ternyata saat di pameran yang bisa ambil berlian yang sy incar itu kamu?? Dokter Bianca??"
"Ah maaf saat pameran itu sebenarnya saya tahu jika anda menginginkan kalung itu, tetapi saya juga terobsesi dengan kalung secantik ini, Untuk berterimakasih kepada dokter yang sudah bisa sy percaya sekarang berlian ini saya kasih ke anda, hahaha terimalah dokter mia.
"Waaa kamu sangat baik bangettt makasihhhh lo, saya akan menerimanya dan menjaga nya dengan baik"
"Buat hari kedepannya sepertinya saya tidak perlu merepotkan dokter merawat sy dan janin saya,"
"Weee??"
"Apa pelayanan saya kurang baik?"
"Apa anda kurang puas?"
"Tidakkk... dokter mia saya sangat suka dengan pelayanan, yang anda beri, saya mau pergi jahuh mungkin sampai anakku besar dan kembali ke sini untuk menemui dokter mia.
"Kalo gitu saya pergi dulu permisi.."
"Baiklah,"hati-hati jaga kesehatan demi janin kamu, terimakasih buat semuanya Bianca."
Saat Bianca keluar dari ruang kandungan milik dokter mianda, dan tidak sengaja berpapasan dengan dokter Axsel.
"Bianca??" Ujar Axsel sambil tersenyum ke arah Bianca
"Aaaa.Dokter Axsel?" Ujar Bianca
"Apa janin kamu baik-baik saja?" Tanya Axsel ke Bianca.
"Ya,seperti yang kamu lihat Dokter Axsel janin saya sangat sehat"
"Ah,Syukur lah kalo begitu" ujar Axsel senang.
"Dok, ada yang mau aku bilang bisakah kita duduk sebentar?"
"Baiklah, ada apa?"
"Buat kemari, aku sangat berterimakasih sudah merahasiakan soal kehamilanku kepada Alva, dan buat kedepannya saya mintak untuk tetap merahasiakan apa pun yang terjadi.
"Apa kamu udah pernah bilang ke alva dan memintak tanggung jawab kepadanya?"
"Jika...soal itu saya tidak akan pernah memintak pertanggung jawaban dari Alva karena kehamilan ku ini memang diriku sendiri yang mau, kemungkinan aku yang jahat sudah memanfaatkan Alva.." huhhh... Jadi saya memintak tolong kepada anda buat merahasiakan tentang ini kepada siapa pun ya Dokter Axsel saya mohon sy percaya kepada anda."
"Baiklah kalo itu kemauan Dokter mungkin saya bisa membantu sedikit sedikit,"
"aku sangat terimakasih dokter Axsel" ucap Bianca.
Bersambung...