Kim Seokjinnie

By may_lunaa

14.4K 1.1K 340

Kisah tentang si bungsu kesayangan keluarga Kim yang akan selalu menjadi bayi di mata kakak-kakaknya. More

CAST
01 ~ Hamil?!
02 ~ Senam
03 ~ Bad Day
04 ~ Please, Stay Alive
05 ~ I'm Here
-PROMOTE-
07 ~ Pulang
08 ~ Keanehan Yoongi
09 ~ Keanehan Yoongi (2)
10 ~ Keanehan Yoongi (3)
11 ~ Confused
12 ~ Sebenarnya...
-PROMOTE-
13 ~ Meresahkan
14 ~ Secret Admirer?
- PROMOTE -
15 ~ Balada Jeon Jungkook
16 ~ Hari Minggu
17 ~ Hari Minggu - 2
18 ~ Karena Kau Bungsu!
-PENGUMUMAN-
-PROMOTE-
19 ~ Kondangan

06 ~ Khawatir

866 64 27
By may_lunaa


Happy Reading


🐹🐹🐹


Berita tentang kecelakaan antara bus dengan truk yang dialami Seokjin sudah tersebar ke seluruh penjuru negeri. Banyak media yang berlomba-lomba mengabarkan hal tersebut sejak kemarin. Dan pagi ini, Hybe Internasional High School-tempat Seokjin bersekolah pun ikut dibuat gempar, sebab dikabarkan ada salah seorang siswa dari sekolah mereka yang ikut menjadi korban. Namun hingga saat ini, pihak kepolisian belum mengkonfirmasi identitas siswa tersebut.

Taehyung dan Jungkook kini dibuat gelisah lantaran sang sahabat kesayangan mereka belum kunjung datang. Padahal, jam pelajaran pertama akan segera dimulai 5 menit lagi. Kebetulan ini adalah hari pertama si kembar Jeon kembali masuk sekolah setelah mereka absen selama 2 hari karena pergi ke Jepang untuk mengunjungi ayah mereka.

"Kemarin Seokjin juga engga berangkat, Tae. Tapi ga ada surat ijinnya dan ga ada keterangan juga dia kenapa", terang salah satu teman sekelas mereka, Kang Seulgi.

"Sejak kemarin chatt dari kita engga dibales, ditelpon juga ga bisa. Hyung-nya Seokjin juga engga ada yang bisa dihubungi.", ucap Jungkook.

"Kenapa kalian ga dateng langsung aja ke rumahnya?", tanya Yeonjun yang ikut nimbrung pembicaraan mereka.

"Kami baru aja sampai rumah tadi malam. Makanya kami berdua cepet-cepet dateng ke sekolah biar bisa ketemu sama Seokjin.", jawab Taehyung.

"Tapi ini aneh lho, dia ga biasanya kayak gini. Padahal dari jaman SMP, tuh anak terkenal rajin. Apa jangan-jangan dia ada masalah keluarga ya?", ucap Mingyu ikut menanggapi pembicaraan mereka.

Mereka yang ada di sana sibuk dengan pemikiran mereka masing-masing. Mereka menduga-duga akan hal yang sekiranya terjadi pada Seokjin. Hingga akhirnya pembicaraan mereka harus terhenti sebab guru sudah masuk ke dalam kelas untuk memulai kegiatan belajar-mengajar pagi ini.

"Anak-anak, saya akan menyampaikan berita duka. Kami pihak sekolah baru saja mendapat informasi bahwa teman kalian yang menjadi korban kecelakaan adalah Kim Seokjin.", ucap guru tersebut sebelum ia memulai kegiatan belajar-mengajar di kelas ini.

"APA?!!!" Seluruh siswa yang ada dikelas tersebut terkejut.

"Sa-saem tidak bercanda kan?! Bukan Kim Seokjin kita kan, Saem?!", tanya Choi Yeonjun kepada guru mereka.

"Maaf Yeonjun, tapi korban tersebut memang benar-benar Kim Seokjin teman kalian", jawab sang guru.

Semua siswa yang ada di sana sangat terpukul mendengar kabar tersebut. Bahkan beberapa sampai ada yang meneteskan air mata, salah satunya Bae Joohyun. Mereka tidak menyangka bila anak sebaik Seokjin harus mengalami hal naas seperti itu.

Sedangkan Taehyung dan Jungkook, mereka kini bergegas bangkit dari duduknya lalu berlari keluar dari kelas.

"JEON JUNGKOOK, JEON TAEHYUNG! MAU KEMANA KALIAN!!!", teriak guru tersebut sebab si kembar Jeon berlari dengan sangat kencang.

Mereka terus berlari tanpa menghiraukan teriakan dari guru hingga kini mereka telah keluar dari area sekolah. Saat ini, mereka berlari menuju ke rumah sakit tempat Kim Yoongi bekerja. Entah kenapa feeling mereka mengatakan bahwa saat ini Seokjin tengah dirawat di sana. Padahal jarak antara sekolah mereka dengan rumah sakit lumayan jauh bila ditempuh dengan berlari. Karena terlalu kalut dan khawatir akan keadaan Seokjin, membuat mereka lupa jika mereka bisa menaiki taksi atau bus untuk ke rumah sakit daripada harus berlari. Hingga 20 menit kemudian, mereka tiba di pelataran rumah sakit yang mereka tuju.

.

.

.

Namjoon baru saja tiba di rumah sakit. Sebelumnya, ia diperintahkan oleh Yoongi untuk membeli coklat sebab adik bungsu nakal mereka tidak mau makan dan minum obat bila tidak diperbolehkan makan es krim. Memang, es krim adalah makanan favoritnya. Tapi tentu saja mustahil untuknya memakan es krim mengingat seperti apa kondisinya saat ini. Alhasil, daripada sang adik mengancam akan mogok makan bila tidak dibelikan es krim, maka mereka menawarkan coklat sebagai ganti dari es krim. Dan mereka juga berjanji akan membelikan satu lusin es krim untuk Seokjin sepulangnya dari rumah sakit. Untung saja si bungsu nakal itu akhirnya setuju akan usulan mereka.

Namjoon pun keluar dari mobilnya. Tiba-tiba ada dua orang remaja yang menggunakan seragam SMA persis seperti milik adiknya-berlari ke arahnya.

"Namjoon Hyung!"

"Astaga... Jeon?! Yak!! Kenapa kalian lusuh begitu, eoh?!" Namjoon terkejut mendapati si kembar Jeon yang saat ini ada di parkiran rumah sakit. Yang lebih mengejutkan lagi adalah kondisi mereka; wajah sembab dan kuyu, tubuh berkeringat hebat sampai baju mereka basah, dan nafas mereka pun ngos-ngosan.

"Hah... Hyung! Seok-Seokjin?!", tanya Jungkook dengan terbata-bata.

"Oh... Kalian ingin bertemu Seokjin?" Taehyung dan Jungkook pun mengangguk.

"Ya udah, yuk ikut!" Mereka pun berjalan bersama menuju ke ruang rawat Seokjin.

Kini, mereka telah sampai di depan ruang rawat Seokjin. Namjoon menengok kembali isi dari tas belanja yang dia beli di supermarket tadi.

"Coklat untuk Jinnie, sabun mandi Jimin, permen karet Ugi Hyung, terus... Ya ampun! Aku salah ambil!", Namjoon merutuki dirinya sendiri sebab yang ia beli bukanlah diapers dewasa untuk Seokjin, melainkan pembalut wanita.

"Jeon, kalian masuk duluan saja ya! Aku harus kembali lagi ke supermarket!"

"O-oke Hyung..." Taehyung dan Jungkook menatap keheranan ke arah Namjoon yang kini sudah berlalu dari hadapan mereka.

"Dia kenapa ya, Kook?"

"Entahlah, Hyung... Namjoon Hyung kan memang ceroboh".

Si kembar Jeon pun akhirnya memasuki ruang rawat Seokjin tanpa Namjoon.

Ceklek

"Oh, Jeon? Kalian datang?", tanya Jimin yang saat ini sedang duduk di samping ranjang Seokjin.

Bukannya menjawab pertanyaan Jimin, mereka justru kembali menangis saat melihat kondisi Seokjin saat ini. Pipinya lebam, kepalanya dililit perban, tangannya diinfus, dan dihidungnya terpasang nassal canula untuk membantunya bernafas.

"SEOKJIN!", mereka berlari ke arah Seokjin yang tengah duduk bersandar di ranjangnya. Lalu mereka berhambur memeluk Seokjin.

"Seokjinnie, hiks... Kenapa seperti ini?!"

"Ada yang sakit tidak?! Apa kau merasa pusing?! Atau malah mual?!"

Seokjin tersenyum melihat tingkah kedua sahabatnya yang begitu khawatir akan dirinya. "Aku baik kok. Kalian ga perlu khawatir"

"BAIK BAGAIMANA?!", teriak si kembar Jeon bersamaan.

"Hiks... Padahal kami sudah membawakan natto spesial untukmu lho. Tapi kau malah hiks, kau malah seperti ini HUWAAAA!!"

"Iya! Dari kemarin kami menelponmu hiks, tapi ponselmu tidak aktif!"

"Ponsel Seokjin hancur karena kecelakaan itu, Tae", jawab Jimin.

Taehyung dan Jungkook pun menatap sedih ke arah Seokjin yang kini justru tersenyum lembut ke arah mereka.

"Mending kalian mandi saja Jeon, udah keringetan gitu." Ucap Hoseok yang baru saja keluar dari kamar mandi. "Nanti kalau udah selesai mandi, kalian ganti pakai baju yang ada di situ. Tinggal pilih aja mau yang mana." Hoseok menunjuk ke arah tumpukan baju yang sudah ditata rapi di dalam rak.

"Tapi kok kalian bisa keringetan gini sih?! Perasaan, cuacanya agak dingin deh..." tanya Jimin pada si kembar Jeon.

"I-itu, tadi kita habis lari Hyung dari sekolah sampai ke sini. Hehe...", Taehyung menyengir mengingat kebodohannya.

"Astaga! Ya udah sana, buruan mandi! Terus ntar kita ngobrol-ngobrol lagi"

"Iya Hyung..."

.

.

.

Kini di dalam ruang rawat Seokjin ada si kembar Jeon yang sudah selesai mandi, Jimin, Hoseok serta Namjoon yang telah kembali dari supermarket. Sedangkan Yoongi, ia harus menangani pasien di UGD.

"Kook, natto untuk Seokjin mana? Kau tidak memakannya kan?!", tanya Taehyung kepada sang adik dengan penuh selidik.

"Engga! Kan tadi Hyung yang bawa!", jawab Jungkook tidak terima. "Kalau ga salah, bukannya tadi ada ditasmu ya Hyung?!"

"Oh iya lupa! Eh, tapi tasku mana Kook?"

"Kan Hyung tadi ga bawa tas pas kesini!"

"APA?!", Taehyung terkejut. "Terus gimana coba?! Padahal ponsel sama dompetku ada disana! Hiks, Eommaaa..!!"

"Kau ini bagaimana sih Hyung! Ya sudah, aku akan menelpon Mingyu biar dia nanti menjaga tasmu!", Jungkook pun mencari-cari ponselnya di dalam saku celananya. "Eh kok ga ada?! Apa mungkin di tas ya?", kemudian ia kini berganti mencari tas miliknya.

"Bukannya kau juga tidak membawa tasmu Kook?", ucap Jimin sambil menahan tawa.

"APA?! HUWAAAA... PONSELKU!!!"

"Huks...huks... DOMPETKU!!!", si kembar Jeon pun berpelukan sambil menangis merutuki kebodohan mereka.

Hoseok menatap miris ke arah Taehyung dan Jungkook, 'Duh, suka kasian liatnya. Mana masih muda lagi!'

Sedangkan Namjoon dan Jimin tidak dapat menahan tawa mereka. "Aduuuuhh... Cerobohnya kalian! Hahaha...!!!"

"Hush, Namu Hyung ga boleh ngomong gitu! Kasian...", ucap Seokjin. Sepertinya hanya Seokjin di sini yang ikut prihatin kepada Taehyung dan Jungkook.

"Sudah cukup dramanya! Nanti aku akan menyuruh Soobin untuk membawakan tas kalian!", ucap Jimin.

"HUWAAAA! TERIMA KASIH JIMIN HYUNG!", kemudian si kembar Jeon langsung berhambur memeluk Jimin.

"Yak, lepas!!! Tidak boleh ada yang memelukku kecuali Seokjinnie!"

"Padahal Jinnie ga mau meluk Jimin Hyung lho...", ujar Seokjin yang langsung membuat seluruh orang yang ada di dalam sana tertawa.

"Apa kau bilang?! Dih, dasar hamster nakal!"

Gelak tawa mereka pun seketika terhenti saat ada seseorang masuk ke dalam ruangan ini.

"Eomma?"

Seseorang yang Seokjin panggil Eomma kini menghampiri Seokjin diikuti oleh seorang pria yang datang bersamanya.

"Sayang...", Eomma Kim pun kini memeluk Seokjin.

"Loh, Appa sama Eomma kapan datang? Kok ga bilang dulu kalau mau pulang?!", tanya Namjoon pada kedua orang tuanya.

"Tadi pagi kami dikabari sama Mommy Hoseok kalau Seokjin kecelakaan, terus kami langsung mencari penerbangan yang paling pagi.", jelas Appa Kim. "Tapi kenapa kalian ga mengabari kami kalau adik kalian kecelakaan?", tanya sang Appa pada Namjoon dan Jimin.

Yang ditanya kini saling berpandangan sebab bingung harus bagaimana. Akhirnya, yang lebih tua pun memberanikan diri menjawab, "Emm, itu anu... Emm, jadi ki-kita kemarin terlalu, apa namanya? Emm, terlalu panik. Hehe, iya panik! Ja-jadi belum sempat mengabari Appa dan Eomma", setelahnya Namjoon menyengir di akhir kalimatnya. Jimin menggaruk belakang kepalanya yang tidak gatal. Sedangkan Hoseok memutar bola matanya malas.

"Ck, kalian ini! Untuk kali ini Appa maafkan, tapi lain kali jangan diulangi."

"I-iya Appa", jawab Namjoon dan Jimin kompak.

Lalu setelahnya giliran si bungsu yang membuka suara. "Jadi Eomma sama Appa pulang karena Jinnie sakit?"

Eomma Kim pun menjawab, "Tentu saja sayang! Kami sangat khawatir padamu" kemudian Eomma Kim mencium lembut tangan Seokjin yang bebas infus.

"Terus kalau Jinnie engga sakit, Eomma dan Appa pulang tidak?" Eomma dan Appa Kim terdiam, tak mampu menjawab pertanyaan Seokjin.

"Ya sudah, kalau begitu Jinnie ingin sakit terus! Sakit tiap hari biar Eomma dan Appa selalu sama Jinnie!", ucap Seokjin yang kemudian mendapat pelototan tajam dari semua orang yang ada di sana.

"JAGA UCAPANMU, SAENG!", Jimin membentak Seokjin. Ia tidak suka akan perkataan adik bungsunya.

"Kok Jinnie ngomongnya gitu, Nak?", tanya Appa Kim pada putra bungsunya.

"Habis Eomma sama Appa ga pernah ada buat Jinnie! Kan Jinnie juga ingin seperti teman-teman yang setiap hari ditemani orang tuanya, dimasakin sama Eomma mereka, diantar sama Appa. Ga kayak Jinnie, apa-apa sama Hyung-deul!", ucap Seokjin berkaca-kaca.

"Jinnie, Eomma minta maaf ya? Eomma tidak bisa menjadi ibu yang baik untuk Jinnie, bisanya hanya membuat Jinnie sedih dan kecewa. Maaf, maafkan Eomma ya sayang?", ucap Eomma Kim sambil berlinang air mata.

"Eomma jangan menangis, hiks... Jinnie cuma ingin Eomma lebih perhatian sama Jinnie, tapi Jinne sama sekali tidak kecewa pada Eomma! Jangan menangis lagi Eomma..." sepasang ibu dan anak itu kini berpelukan. Semua yang ada di sana pun dibuat terharu kala melihatnya. Jimin dan Taehyung bahkan juga ikut meneteskan air mata mereka.

"Iya, Eomma janji! Mulai hari ini, Eomma akan lebih meluangkan banyak waktu untuk Jinne. Eomma akan lebih perhatian pada Jinne dan menjadi seorang ibu yang seperti Jinnie mau..."

Appa Kim mengangguk menyetujui ucapan istrinya. Ia juga ikut berjanji dalam hatinya untuk lebih mementingkan keluarganya mulai saat ini.

* * *

Thanks for reading...
Jangan lupa vote dan coment ya 💜


Continue Reading

You'll Also Like

1M 84.9K 29
Mark dan Jeno kakak beradik yang baru saja berusia 8 dan 7 tahun yang hidup di panti asuhan sejak kecil. Di usia yang masih kecil itu mereka berdua m...
70K 5.1K 24
"MOMMY?!!" "HEH! COWOK TULEN GINI DIPANGGIL MOMMY! ENAK AJA!" "MOMMY!" "OM!! INI ANAKNYA TOLONG DIBAWA BALIK YAA! MERESAHKAN BANGET!" Lapak BxB ⚠️ Ma...
56.5K 4.1K 27
Love and Enemy hah? cinta dan musuh? Dua insan yang dipertemukan oleh alur SEMESTA.
75.4K 3.3K 49
Almeera Azzahra Alfatunnisa Ghozali seorang dokter muda yang tiba-tiba bertemu jodohnya untuk pertama kali di klinik tempatnya bekerja. Latar belakan...