Enchanted. (ORV x reader) [RE...

Autorstwa glxxmychoi

36.1K 4.6K 150

: : ❏❜ - - - - - - - - - Bereinkarnasi berulang kali dan akhirnya ia mendapatkan hidup damai sesuai keinginan... Więcej

DISCLAIMER.
❛ CHARACTER.
❛O1. Merepotkan⨳
❛ 2. Anak laki-laki minimarket ⨳
❛ O3. Namanya Kim Dokja ⨳
❛ O4. Sejak kapan aku adikmu?! ⨳
❛ O5. Menjadi pemalas itu hal terbaik ⨳
❛ O6. Mereka penyelamatku ⨳
❛ O7. Kunci awal dan akhir ⨳
❛ O8. Mulainya layanan berbayar ⨳
❛ O9. Realita yang berubah ⨳
❛ 1O. Roda takdir ⨳
❛ 11. Gatekeeper ⨳
❛ 12. Cheat bertahan hidup ⨳
❛ 13. Berakhirnya skenario pertama ⨳
❛ 14. Cheat? Aku sendiri adalah cheatnya ⨳
❛ 16. Kemunafikan ⨳

❛ 15. Deus Ex Machina ⨳

886 150 5
Autorstwa glxxmychoi

"Apa kau masih nggak bisa mengerti keadaannya? Perusahaan? Keadaan sudah kacau begini, apa masih ada perusahaan seperti itu yang tersisa? Dan ini juga bukan hanya untuk tua bangka ini, tapi kalian juga."

Dokja mengangguk, "Seperti kata dokkaebi tadi, ini sama sekali bukan bercanda. Walaupun kalian nggak bicara, aku percaya kalian sudah sadar kira-kira situasinya."

Tentu saja mereka seharusnya sudah sadar bahwa realita kini sudah berubah total, dunia kini jungkir balik karena kiamat ini. Hanya orang-orang bodoh yang masih menolak perubahan ini.

Hyunsung menggaruk kepalanya saat setetes keringat menetes di pipinya, "...Ini seperti peristiwa yang muncul di satu novel yang kubaca diam-diam waktu sedang bertugas. Aku masih nggak percaya."

Sayangnya, ini memang novel yang berubah menjadi kenyataan. Setidaknya hanya dua orang yang mengetahui fakta itu di dalam gerbong.

"Ini bukan mimpi 'kan?"

"Ini kenyataan," Dokja menjawab dengan nada tegas tanpa keraguan sedikitpun. "Baguslah kalau kau yakin. Kalau begitu apa yang harus kita lakukan sekarang?"

"Kita harus keluar dari sini."

Semua orang membeku dan menatap Dokja seolah-olah dia baru saja menumbuhkan kepala. Kaya mengedipkan matanya dan menatap kakaknya itu dengan ekspresi tercengang.

"HEEEE?!"

GROOAAAR

Suara geraman Ichthyosaurus di luar terdengar membuat bulu kuduk mereka semua berdiri. Kemudian Dokja dibanjiri protes dari mereka semua.

"Nii-san! Kau tidak serius 'kan? 'Kan?! Katakan kalau kau bohong!" Gadis itu mengguncang tubuh Dokja sambil memborbardir laki-laki itu. Dokja hanya bisa berkeringat dan menatap adiknya itu dengan datar.

'Kenapa kau juga malah takut...'

Jika Kaya tau apa yang dipikirkan Dokja, mungkin gadis itu akan memukul kepalanya dengan keras dan meneriakinya. "TAKUT?! Kau pikir siapa yang tidak takut melihat monster gila itu! Jika aku ingin mati lebih baik aku mati dengan cara lain yang tidak menimbulkan rasa sakit! Dasar bodoh!"

Ah, Dokja bisa mendengar suara adiknya itu di kepalanya.

"Kaya-chan, tolong tena -"

Bruuk

Bruuk

Bruuk

Suara dobrakan pada pintu gerbong sebelah mengalihkan perhatian mereka, dan mereka tau bahwa pintu malang itu tidak akan bertahan untuk lebih lama. 

Kaya dan Dokja bertukar tatapan dan mereka mengangguk diam-diam, hanya ada satu nama yang terpikirkan di kepala mereka saat ini. Sang protagonis, Yoo Joonghyuk.

Gadis bersurai putih itu melepaskan cengkraman di kerah Dokja dan membiarkan laki-laki itu mengurus yang lain. "...Kita harus segera keluar dari sini."

"Eh? Tapi..." 

"Kalau kita nggak keluar sekarang..."

"Kita semua akan mati sebelum skenario selanjutnya tiba."

Kaya menatap mereka semua dengan mata birunya yang jernih. Gadis yang tadi masih ketakutan dengan ide untuk keluar dari gerbong kini bahkan menyetujui ide Dokja. Bahkan  jika orang yang ada dibalik gerbong itu karakter favoritnya, Kaya tidak punya keinginan untuk mati di awal.

Dia benci jika mati saat game baru dimulai.

"Do- dokja-ssi. Nggak ada jaminan kalau orang yang ada di balik pintu besi itu musuh 'kan?" Hyunsung bertanya dengan keringat mengucur, rupanya dia masih berusaha bernegosiasi dengan Dokja.

"Dia bertahan hidup dengan membunuh orang-orang. Apa kalian mau bertemu dengannya?"

Dengan panik mereka menggelengkan kepala, "Ayo kita cari cara untuk keluar."

"Di sini," semua orang menoleh ke arah Kaya yang berdiri di salah satu pintu yang terbuka sedikit. "Tapi ini rusak, kita harus membukanya dengan paksa."

Kaya melirik Dokja dan mengarahkan tatapannya pada Hyunsung. Tentu saja gestur itu langsung ditangkap oleh Dokja.

"Hyunsung-ssi, coba gunakan skillmu."

"Apa? Apa maksudnya 'skill'?"

"Harusnya kau cek saat membuka jendela atribut tadi. Kau itu tentara, jadi pasti ada skill yang bisa dipakai dalam situasi seperti ini."

"Em..." Hyunsung menatap Dokja dengan ragu bercampur kebinggungan, "Ada satu sih, tapi aku nggak tau gimana cara pakainya..."

"Pikirkan dalam hati kalau kau mau memakai skill itu."

"...Tinggal begitu saja bisa?"

Sedangkan itu Kaya yag sedari tadi menonton interaksi mereka hanya bisa menatap datar. Ternyata Lee Hyunsung itu seorang boomer.



"HYAAAH!"

Dengan tubuh gemetar yang diselimuti aura hijau, Hyunsung akhirnya bisa membuka pintu besi itu dengan paksa. Tentara itu menatap Dokja dengan pandangan berbinar, "Berhasil! Beneran bisa!"

Ah, mirip sekali anjing besar. Begitulah isi pikiran Kaya saat melihat Hyunsung yang tersenyum girang.

Tanpa membuang waktu, mereka semua kini bergegas keluar dan berlari kencang. Tapi tentu saja itu tidak akan semudah itu.

[...Dasar. Sudah kuduga akan begini.]

Mereka berhenti dan menatap Bihyung yang melayang di atas kepala mereka sambil memasang tatapan kesal.

[Tadi aku sudah bilang 'kan? Jangan kemana-mana. Sial! Padahal skenarionya belum siap.]

[Fuh... yah apa boleh buat. Kalian benar-benar manusia beruntung.]

Bihyung menjentikkan jarinya dan layar biru muncul di depan mereka.

'Tentu saja, pasti akan seperti ini.'

Kaya mendengus saat dirinya terus berlari. Tentu saja sekarang jembatannya masihbelum putus karena mereka terlalu cepat turun dari kereta. Dengan kata lain 'jembatannya akan putus.'

Sial, dia harusnya mengerti maksud kakaknya itu. Walaupun licik, kalau tidak menggunakan cara curang seperti ini, mustahil untuk menyelesaikan skenario kali ini. Dan Kaya sama sekali tidak ingin hal itu terjadi.

Kaya bisa merasakan dadanya terasa terbakar dan napasnya mulai tersenggal, tapi dirinya mengerahkan semua tenaganya untuk berlari di samping Hyunsung yang menggendong Gilyoung.

'Sial! Kalau tau begini aku pasti akan rajin berolahraga!'

Hampir sisa 200 meter, Ichthyosaurus muncul di sisi jembatan menatap mereka. Monster itu menggeram sambil memperlihatkan taringnya.

"Di- dia datang! Jembatannya bisa hancur!"

"Persetan! Lari! Kita bisa menyebrang kalau lari!"

Sambil berlari, Kaya terus menerus menggumamkan umpatan pada konstelasi dan dokkaebi. Dirinya terus menguatkan diri saat melihat jarak yang tinggal sedikit lagi.

[Nggak seru 'kan kalau gamenya terlalu mudah? Nggak seru 'kan kalau langsung kabur saja? Mari kita naikkan suasananya!]

Dokkaebi itu menjentikkan jarinya. Dan saat itu juga Kaya bersumpah ingin menghancurkan dokkaebi itu hingga berkeping-keping.

[Pikiran jahat orang mati telah kembali.]

[Sekitar bumi dipenuhi dengan Ether hitam.]

Mayat-mayat yang tergeletak tadi kini bangkit dengan gerakan kaku, seperti zombie di film-film. Yang mengerikannya, kebanyakan dari mereka tidak mempunyai kepala!

[Para Majin telah bangun!]

Dan sayangnya Dokja, Sangah dan Myungoh terjebak di antara para majin itu. Bahkan jika mereka ingin kabur, kesempatan mereka sudah hilang saat Ichthyosaurus menghancurkan jembatan yang menghubungkan dengan stasiun Oksu.

"OPPA!"

"DOKJA-SSI!"

Kaya dan Hyunsung menatap pemandangan itu dengan ngeri, terutama gadis itu. Dia langsung berlari ke pinggir jembatan untuk memastikan kakaknya masih bertahan hidup.

Seolah ada yang mendengar ratapannya, keajaiban terjadi di depan matanya.


[Seseorang menerima berkat konstelasi.]

[Skenario 'Deus Ex Machina' aktif karena berkat konstelasi.]


Jembatan transparan terbentuk menghubungkan kedua sisi yang rusak tadi. Mereka semua menyaksikan jembata itu dengan tatapan kagum dan bingung.


[DEUS EX MACHINA - JEMBATAN GENAP]

Jembatan cahaya yang dibuat dari berkat konstelasi. Hanya orang dengan jumlah 'Genap' yang dapat menyebrangi jembatan. Jembatan akan langsung hilang jika orang dengan jumlah ganjil berusaha menyebrangi jembatan.


'Tunggu- jembatan genap?! Tapi mereka ganjil jumlahnya!'

Kaya menggigit bibirnya, kepalanya memutar roda gigi di otaknya berusaha mencari jalan untuk ke seberang. Tidak berselang lama, Kaya melihat bayangan seseorang yang berlari dengan membawa orang lain di pundaknya.

Gadis itu menyipitkan matanya, akhirnya dia bisa melihat sosok Myungoh yang berlari ke arah sini dengan menggendong Sangah di pundaknya.

'Hah... Apa... Dia meninggalkan kakakku di sana?!'

Saat Myungoh menurunkan Sangah, Kaya mendekati keduanya dan langsung mencengkram leher Myungoh.

"Dasar bajingan keparat... Kau, kau berani meninggalkan kakakku di sana?!" Giginya bergemelatuk dan cengkramannya semakin erat tiap detiknya. Gadis itu bisa merasakan emosi yang memenuhi dadanya ini hingga terasa panas.

"Akh- To... tolong... Lepas..."

Myungoh memegang pergelangan tangan milik gadis di depannya. Mata biru yang biasanya jernih itu sekarang bersinar dengan cahaya bahaya, bagai predator yang menatap mangsanya.

"Kaya-ssi!"

"Kau pikir siapa yang menyelamatkan nyawamu di gerbong itu?! Jika bukan karena kakakku, kau pasti sudah mati dan menjadi majin seperti mereka!"

Wajah Myungoh semakin pucat karena kurangnya oksigen, pria tua itu hanya bisa merintih dan mencakar tangan gadis itu dengan harapan Kaya akan melepaskannya. Sayangnya saat ini Kaya sama sekali tidak bisa merasakan sakit dari cakaran Myungoh. Seluruh tubuhnya terasa mati rasa.

Melihat situasinya yang tidak akan membaik, Hyunsung mendekati keduanya dan melepaskan Myungoh dari cengkraman milik Kaya. 

"Kaya-ssi, ayo tenang dulu. Aku yakin Dokja-ssi akan baik-baik saja."

Kaya menatap Hyunsung dan melirik Myungoh untuk terakhir kalinya. Tangannya mengepal di sisi tubuhnya untuk menahan emosinya.

'Benar, aku harap nii-san bisa selamat.'

"Maaf- aku, aku benar-benar khawatir," Hyunsung menggelengkan kepalanya dan tersenyum maklum. "Aku bisa mengerti kekhawatiranmu, lagi pula wajar jika kau merasakan khawatir dengan Dokja-ssi."

"Mari kita istirahat sebentar sambil menunggu Dokja-ssi."

Hyunsung menuntun gadis itu untuk duduk di dekat penghalang yang kini menutupi pandangan mereka ke seberang.

'Nii-san, kalau kau nggak selamat di sini. Aku akan memburumu sampai neraka.'

Czytaj Dalej

To Też Polubisz

43.7K 4.1K 42
Sebuah cerita Alternate Universe dari tokoh jebolan idol yang banyak di shipper-kan.. Salma-Rony Bercerita mengenai sebuah kasus masa lalu yang diker...
77.3K 15.7K 171
Jimin membutuhkan biaya untuk operasi transplantasi ginjal sang bunda namun dia bingung mencari uang kemana dalam waktu kurung 2 bulan. Sementara CEO...
102K 10.9K 43
Setelah kepergian jennie yang menghilang begitu saja menyebabkan lisa harus merawat putranya seorang diri... dimanakah jennie berada? Mampukah lisa m...
297K 22.9K 104
"Jadi, saya jatuh dan cinta sendirian ya?" Disclaimer! Ini fiksi nggak ada sangkut pautnya di dunia nyata, tolong bijak dalam membaca dan berkomentar...