JAYDEN OBSESSION (BXB) TERBIT

By rara_1306

5.7M 320K 13.2K

Ketika seorang remaja harus menerima nasip pahit dalam kehidupan saat kedatangan sosok pria yang memperkosa d... More

CHAPTER 01
CHAPTER 02
CHAPTER 03
CHAPTER 06
CHAPTER 04
CHAPTER 05
CHAPTER 07
VISUAL
CHAPTER 08
CHAPTER 09
CHAPTER 10
CHAPTER 11
CHAPTER 12
CHAPTER 14
CHAPTER 15
CHAPTER 16
CHAPTER 17
CHAPTER 18
CHAPTER 19
CHAPTER 20
CHAPTER 21
CHAPTER 22
CHAPTER 23
CHAPTER 24
CHAPTER 25
CHAPTER 26
CHAPTER 27
CHAPTER 28
CHAPTER 29
CHAPTER 30
CHAPTER 31
CHAPTER 32
CHAPTER 33
CHAPTER 34
CHAPTER 35
CHAPTER 36
CHAPTER 37
CHAPTER 38
CHAPTER 39
CHAPTER 40
CHAPTER 41
CHAPTER 42
CHAPTER 43
CHAPTER 44
CHAPTER 45
CHAPTER 46
CHAPTER 47
CHAPTER 48
CHAPTER 49
CHAPTER 50
CHAPTER 51
CHAPTER 52
CHAPTER 53
CHAPTER 54
CHAPTER 55
CHAPTER 56
CHAPTER 57
EXTRA CHAPTER
THANK YOU AND SORRY
SPILL
CRAZYRELATIONSHIP
OPEN PO
VERSI PDF

CHAPTER 13

110K 7K 259
By rara_1306

Deon saat ini sedang berada di mobil Jayden,Deon menatap ke samping kursi kemudi di mana Jayden sedang mengemudi.

"Jay,pulang kuliah nanti aku boleh menemui ibu ku?"

"Tidak"

Tanpa menoleh Jayden menjawab dengan suara datarnya 

Deon menuduk lesu,jawaban yang di berikan Jayden cukup menyakitkan perasaannya.

"tapi aku ingin menemui ibu ku,kau bilang dia akan operasi hari ini"

"Justru karena itu kau tidak bisa menemuinya"

Jayden menjawab dengan suara dinginnya,Jayden mendengus kesal kenapa Deon sangat sulit mengerti ucapannya,sementara Deon kini hanya bisa mengangguk pasrah.

tidak terasa kini mobil itu berhenti di sebuah gedung universitas Di pinggir jalan kota new York city.

"Thanks you"

Deon berkata pelan,saat dia ingin membuka pintu mobil Jayden menahan tangannya.

Jayden mendekatkan diri pada Deon,Jayden juga  mendekatkan wajahnya ke wajah Deon sedetik kemudian sebuah sapuan lembut Deon rasakan pada bibirnya.

Deon menutup matanya saat merasakan sebuah lumatan kecil di bibirnya,dia membuka mulutnya memberikan akses untuk Jayden.

Jayden melumat bibir itu dengan pelan dan lembut tidak seperti ciuman yang biasanya dia lakukan.

Saat merasakan Deon kehabisan nafas Jayden melepaskan ciumannya dia menatap bibir itu dan mengusapnya pelan.

Jayden mengambil dompet nya,mengeluarkan beberapa dollar dan salah kartu atm miliknya dan menyodorkannya ke Deon.

Deon menatap heran ke benda tersebut,tidak mengerti dengan maksud Jayden.

"Ambil dan gunakan ini"

Jayden mendengus kesal,dengan kasar Jayden menarik tangan Deon, meletakan uang dan kartu itu ke tangan Deon.

"Tapi ini kebanyakan dan juga aku tidak perlu ini"

Deon menyodorkan kembali kedua benda itu tersebut pada Jayden,karena memang Jayden memberikannya terlalu banyak dan itu sangat berlebihan.

"Ambil Deon!"

Deon meneguk ludahnya kasar dan mengangguk,kemudian menyimpan pemberian Jayden ke tasnya.Berlalu membuka pintu mobil dan keluar dari mobil.

"Jangan berdekatan dengan orang lain!!"

Jayden menatap tajam Deon yang akan  keluar dari mobilnya.Deon hanya mengangguk dan keluar dari mobil itu.

Deon berjalan menuju area kampus,dia berhenti berjalan dan menoleh ke belakang saat melihat mobil Jayden sudah tidak ada disana Deon bernafas lega,akhirnya bisa bebas sementara.

"Hei"

Rangkulan dari teman Deon membuat remaja itu terkejut.

"Kau mengagetkan ku lagi" Deon mengehela nafas

Sang pelaku hanya tertawa  "maaf"

Deon hanya mengangguk,kemudian menatap kesekeliling nya.

"Di mana Rian?"

"Di kantin,ayo ke sana aku lapar"

Tanpa persetujuan Deon,Jeff menarik tangan Deon.Tanpa mereka sadari seseorang dari kejauhan sedang mengawasi mereka.

Melanggar peraturan heh? - Jayden Membantin.

Jayden belum pergi dari sana,dia hanya menjauhkan Mobilnya dari tempat dia berhenti tadi.

Deon kini ada berada di kantin bersama kedua temannya,tentunya dengan Rian yang sedang sibuk dengan laptop di atas meja.

"Kita sarapan bersama,kalian ingin pesan apa?" Jeff menatap teman nya

"Aku,sandwich saja" Rian masih fokus dengan kegiatannya.

"Aku sama kan saja dengan mu" Deon tersenyum

Jeff mengangguk dan pergi untuk memesan.Kini hanya ada Rian dan Deon,entah kenapa Deon merasa canggung dengan Rian.Deon memberanikan diri untuk bertanya.

"Rian"

Rian menolah saat namanya di panggil,Rian mengangkat dagunya seolah bertanya apa.

"Are you okay?" Deon bertanya dengan hati-hati.

Rian mengangkat alisnya "Bukan kah pertanyaan itu harus nya untuk mu?"

Deon meneguk ludahnya kasar,Deon sangat tahu sifat temannya ini.

Rian menghela nafas kasar "Sudah berapa kali Deon?jika kau ada masalah berbagi lah"

Deon menundukan kepalanya "maafkan aku,tapi aku belum siap"

Rian menatap Deon "ceritalah saat kau siap"

Deon hanya mengangguk dia bersyukur mempunyai teman yang pengertian seperti Rian.

"Hei,kalian sedang membicarakan apa?"

Jeff datang dengan menu sarapan yang dia beli,dia menaruh makanan itu ke meja.

"Tidak ada"

Rian menyahut dia mematikan laptop nya memasukannya ke tas,dan mulai menggigit sandwich.

"Aku tidak percaya" Jeff memicingkan matanya curiga.

"Kami membicarakan tentang kapan akan membuang diri mu"

Deon berusaha mengalihkan pertanyaan Jeff.Sementara Jeff menatap horor Deon saat mendengar ucapan kejam Deon.

"hei!kau pikir aku barang bekas yang bisa di buang begitu saja!"

Rian dan Deon tertawa melihat wajah kesal Jeff,kemudian mereka melanjutkan kegiatan mereka sebelum memulai kelas mereka hari ini.

.
.
.

Sementara itu Jayden kini berada di kantor nya sibuk dengan urusan bisnisnya.Jayden menatap jam di tangannya

03.20 PM Sebentar lagi Deon pulang  - Jayden Membantin.

Tok tok

Suara pintu yang ke ketok mengalihkan perhatian Jayden.

"Masuk"

Jayden dengan suara dinginnya memberi perintah pada sang pelaku

Terlihat Reyhan berjalan masuk ke  ruangan Jayden,Reyham menunduk hormat ke arah Jayden

"maaf menganggu waktu anda tuan,saya ingin memberikan laporan distrik barat"

Reyhan mendekati meja Jayden dan meletakn sebuah map.

Jayden menerima map tersebut dan membukanya,Jayden membaca dengan teliti seringai kecil di wajahnya mengembang.

Jayden kembali memasukan kertas kedalam map lalu kembali menatap Reyhan.

"Good Job"

Mengingat sebentar lagi Deon pulang Jayden segera berdiri.

"Aku akan pergi kau urus sisa pekerjaan ku"

Reyhan yang mendengar perintah tuan nya mengangguk patuh.

Jayden berjalan dengan gagahnya keluar dari gedung,semua mata tertuju pada pesona nya
Jayden memasuki mobilnya meninggalkan area kantor nya menuju kampus Deon.

.
.
.

Deon kini sedang berjalan menuju rumah sakit tempat ibunya di rawat.Dia pulang cepat dari jam kuliah biasanya karena Dosennya yang sedang tidak hadir.

Deon ingin langsung pulang ke apartemen Jayden,tapi dia sangat ingin melihat kondisi ibunya,membuat Deon memberanikan diri untuk pergi ke rumah sa ko sakit.

Di perjalan Deon melihat seorang anak kecil yang berjalan di tengah jalan raya tanpa ada yang mengawasi,sementara itu di sisi lain sebuah mobil melaju dengan cepat.

"ADIK AWAS!!!!"

Tanpa pikir panjang Deon menghampiri anak tersebut dan menarik nya hingga dia terjatuh ke samping jalan.

Beberapa orang yang melihat adegan tersebut berjalan mendekati Deon dan melihat keadaanya.

Syukur nya Deon dan anak itu baik baik saja,Deon memegang pundak anak itu.

"Adik,kau baik baik saja?"

Deon bertanya saat anak itu menangis,dia melihat kondisi anak itu namun tidak ada luka sedikit pun,mungkin anak itu menangis karena terkejut.

"Jenal sayang"

Suara seorang wanita terdengar menerobos kerumunan orang-orang,lalu mendekap anak kecil yang di selamatkan deon.

"Kau baik-baik saja?ada yang luka sayang?"

Wanita itu menatap khawatir pada anaknya.Deon tersenyum mendengar nada khawatir wanita tersebut.

Anak itu menggeleng sambil masih menangis,dia menatap ke arah Deon membuat wanita itu juga menatap Deon.

"Terimakasih,terimakasih telah menyelamatkan anak ku" ucap wanita itu tulus

Deon tersenyum "sama sama nyonya"

"Sayang,berterimakasih lah pada kaka itu"

"Terimakasih Kak"

Suara lembut anak itu terdengar di telinga Deon,membuat remaja itu tersenyum dan mengelus kepala anak itu.

"Sama sama,lain kali kau hati-hati ya" Deon mengelus rambut anak kecil itu.

Anak itu menatap lengan Deon yang tergores dan mengeluarkan darah.

"Tangan kaka berdarah"

Suara anak itu membuat wanita dan Deon menatap ke arah lengan Deon.

"Astaga tangan mu berdarah,ayo ke rumah sakit"

Deon menggelengkan kepalanya menolak ajakan wanita itu

"tidak apa,ini hanya luka kecil"

"Ta-"

Ucapan wanita itu terhenti karena Deon yang  menyelanya.

"Tidak apa nyonya,saya harus pergi sekarang"

Wanita itu ingin menghentikan Deon,tapi sepertinya dia sadar Deon sedang buru buru membuat wanita itu membiarkan Deon Pergi.





JAYDEN OBSESSION

Chapter ini sudah di revisi semoga kalian menyukainya

Maaf Jika masih banyak typo yang bertebaran dan kata kata yang tidak tersusun rapi serta huruf kapital yang tidak rapi

Jangan lupa untuk FOLLOW VOTE & TINGGALKAN KOMENTAR KALIAN

HAPPY READING

Continue Reading

You'll Also Like

67 13 3
HANIFA, the only child of her parents, well mannered, appropriate and very obedient. Generous with her time and resources. She possesses a positive...
38 0 18
Loexinash is meer as net 'n restaurant. Dit is 'n restaurant vir engele want alle engele hou van kos. Die wêreld tussen engele en mense kry 'n nuwe b...
2.8M 184K 16
"Oh rupanya yang meretas sistem kita adalah bayi mungil ingusan?" "Brengsek. Lepaskan aku!!" "Oh tidak semudah itu babe. Sekarang, mari kita menghuku...
718K 81.9K 46
"Mau jadi pacar gue nggak?" "Terima gue dong, malu nih digantung sama adik kelas... mana ciuman pertama gue udah lo rebut!!" ©Barbeque_ 2021