Happy reading
Sepulang sekolah, Lia langsung menuju mansion Anggara
Dia melihat ada mobil orang tuanya dan mobil Azka yang terparkir rapi di parkiran
"Tumben udah pada pulang" ucap Lia pada dirinya sendiri
Lia pun turun dari mobil dan masuk ke dalam mansion, Lia tadi diantar supir. Arka sedang ada latihan basket, jadi dia tidak bisa mengantar Lia pulang
Padahal tadi arka sudah menawari Lia untuk pulang bareng dengan menunggunya bermain basket, tapi Lia menolak dengan alasan "males, gaada Alvian disini"
Alvian memang tidak ada karena tadi ada urusan dengan keluarganya, makanya dia pulang duluan
Saat melewati ruang keluarga, dia melihat keluarganya sedang berkumpul
Fyi, keluarga besar Anggara memang tidak tinggal di Indonesia, mereka semua berada di London
Lia juga mempunyai kakak sepupu yang lumayan banyak, dan dia adalah yang terkecil diantara sepupu sepupunya
Keluarga kecil Hendra memilih tinggal di Indonesia karena memang perusahaan yang Hendra bangun dengan usahanya sendiri berada di Indonesia
"Kalian kok udah pada pulang, ada apa nih" tanya Lia menghampiri keluarganya
Lalu dia menyalimi tangan orang tua dan Abangnya
"Sini duduk Deket Abang" ucap Azka kepada adiknya yang masih memakai lengkap seragamnya
Lia pun menghampiri Azka lalu hendak duduk di samping abangnya, tetapi pergerakannya terhenti ketika tangannya di tarik pelan oleh Azka dan mengisyaratkan agar duduk di pangkuannya
Lia pun menurutinya, dia duduk di pangkuan Azka dengan menyender ke dada bidang abangnya, lalu menatap bingung orang tuanya
Hendra dan Gita yang melihat itupun tersenyum misterius lalu memberitahukan rencana mereka kepada Lia
Lia yang di beri tahu pun terkejut, lalu dia pun menganggukkan kepalanya pertanda setuju dengan rencana keluarganya
Mereka pun berbincang bincang ringan
"Di sekolah, gaada yang gangguin kamu kan" tanya Azka sambil memainkan rambut Lia sesekali menghirup aroma rambut Lia
"Gaada kok bang, semuanya aman" ucap Lia tanpa mengalihkan pandangannya dari ponsel abangnya
Lia tadi meminjam ponsel Azka dan mendownload game, Pou
Azka pun mengangguk mendengar jawaban adiknya
"Ihh kok aku di tabok sih" tiba tiba Hendra bersuara sambil mengusap bibirnya
Azka dan Lia pun sontak menatap Hendra yang sedang mengusap bibirnya dan Gita yang memelototi suaminya itu
"Ya abisnya ngapain mau nyosor nyosor tadi? Ga liat masih ada anaknya disini" ucap Gita mengomeli Hendra, meskipun begitu sebenarnya Gita tersipu malu
Memang anak sudah tiga, dan sudah besar pula, tetapi Gita masih suka malu jika diperlakukan manis oleh Hendra
Siapa sih yang akan menolak pesona seorang Hendra, meskipun usianya yang baru saja menginjak kepala empat tetapi dia masih terlihat sangat muda
"Ya maaf atuh yang" ucap Hendra menekuk wajahnya
"Aku gamau ya otak Lia tercemar karena ngeliat kamu tadi mau makan bibir aku" ucap Gita pelan agar Lia tidak mendengar ucapannya
Belum tau aja Lia sudah pernah melakukannya dengan Alvian waktu itu
"Iyaiya maaf, yaudah kita ngelakuinnya di kamar aja yuk" ucap Hendra membujuk istrinya
"Dasar ka--" ucapan Gita terpotong karena mendengar suara langkah kaki yang mendekat
Mereka semua menengok ke arah arka yang baru saja pulang, masih dengan menggunakan baju basketnya
"Wihh ada apaan nih" tanya arka kepada keluarganya
Hendra dan Gita langsung berdiri dan berlalu pergi ke kamar mereka ketika arka datang
Di susul oleh Azka yang menggendong Lia lalu membawanya ke kamar Lia
Arka yang ditinggalkan pun mematung memandang mereka semua yang berlalu begitu saja dari hadapannya
"Mereka kenapa? Perasaan keringet gue ga bau bau amat sampe bikin mereka kabur waktu gue Dateng" ucap arka bingung
"Lalat aja nempel sama gue" lanjut Arka lalu mengangkat bahunya acuh dan pergi ke kamarnya
Sifat mereka di luar mansion dan di dalam Mansion itu berbeda ya
Para lelaki yang bersifat datar jika di luar dan berhadapan dengan orang lain akan berbeda jika di dalam mansion, mereka akan hangat dan banyak bicara
Transmigrasi figuran
Malam harinya arka dibuat kesal dan bingung dengan sifat keluarganya, ketika makan siang pun keluarganya bahkan tidak mengajak dirinya mengobrol, seakan dirinya ini tembus pandang
Lalu adiknya Lia, yang biasanya selalu tersenyum ketika melihat dirinya pun sekarang berubah
Lia bahkan tidak melihat ke arahnya sedari tadi dan ketika mata mereka bertemu Lia hanya menatap datar dirinya
Jujur hatinya terasa sakit di perlakukan seperti itu oleh keluarganya, ketika akan bertanya apa kesalahannya pun mereka tidak menghiraukan dia
Saat ini arka sedang berada di dalam kamar Lia, dia sedang menunggu pemilik kamar keluar dari kamar mandi
Ceklek
Pintu terbuka menampilkan Lia yang baru selesai mandi, terlihat dari rambutnya yang masih basah
Lia terkejut ketika melihat abangnya berada di kamarnya
Tapi dia tidak menghiraukan keberadaan arka, dia duduk di depan cermin lalu mulai mengeringkan rambutnya menggunakan handuk
Arka yang melihat itu menghela nafasnya kasar lalu berjalan menuju adiknya
Dia mengambil alih handuknya lalu mengeringkan rambut Lia dengan lembut
"Abang ada salah apa sayang" ucap Arka dengan mata yang sedikit berkaca kaca
Lia hanya diam sambil sesekali menatap arka lewat cermin, tangannya mengepal erat di atas pahanya
Bisa Lia lihat Arka yang tersenyum sambil mengeringkan rambutnya, tapi itu berbanding terbalik dengan matanya yang memancarkan kesedihan
"Bilang sama Abang, biar Abang bisa perbaiki kesalahan yang udah Abang buat. Tapi jangan cuekin Abang kaya gini, disini sakit" ucap arka memberhentikan kegiatannya lalu menatap Lia yang juga sedang menatapnya lewat cermin sembari memegang dadanya
"Abang gapapa kalo misalnya mereka ga anggap Abang ada, tapi jangan kamu. Kamu adik kesayangan Abang, Abang gabisa liat kamu kaya tadi, natap Abang kaya orang asing, Abang rela ngasih apapun yang kamu mau bahkan Abang rela ngasih nyawa Abang ke kamu, tapi jangan kaya gini" ucap arka putus asa
Lia beranjak dari tempat duduknya lalu pergi keluar dari kamar meninggalkan arka sendirian yang sekarang sudah meneteskan air matanya
Makasih yang udah vote
Yang belum vote dulu yuk
❤️🤸🏻