My Star

由 zzhrraarmyy

9.3K 928 840

"Ternyata kalimat 'cinta habis di orang pertama' itu benar ada nya. Bukan tentang orang pertama yang kita tem... 更多

Prolog
One || Moon 🌛
Two || I like your voice
Three || he's my type.
Four || Scandal
Five || Get Well Soon, Jungkook
Six || Spring day
Seven || Collab
Moon || Trailer and Cast cerita.
Eight || Flower crown
Nine || Video-call with you
Ten || Triple date
Eleventh || I don't know why
Twelve || Meet you again
Thirteen || Hot news
Fourteen || This problem
Fiveteen || Hurt.
Seventeen || Deep talk
Eighteen || Lamaran yang gagal!
Nineteen || Do you like hime too?
Twenty || Forgive me, hyung!
Twenty one || Why?
Twenty two || Chaos
Twenty three || I don't have boyfriend.
Twenty four || you fail to forget him
Twenty five || planning
Twenty six || I still love you
Twenty seven || letter about him
Twenty eight || We meet again.
Twenty nine || i want to tell u something
Thirty || Morning kiss
Thirty one || Quality time - ice cream mint choco
Thirty-two || i like both
Thirty-three || Who's getting married?
Thirty-four || everything is getting worse
Thirty five || teror
thirty-six || I don't deserve it
Thirty seven || Our plan for today
Thirty-eight || I'm late
Announcement from Suga BTS
Thirty-nine || This love.
Forty || We broke up
Forty-one || Long time no see, all
Forty two || Nightworld
Forty three || This ending scene
Forty-four || Runaway
Forty five || I miss you.
Forty Six || will you marry me?
Forty seven || You and happy
Forty eight || Last part - It's my family
Extra Part || Kim Junior-!!

Sixteen || important business.

130 15 15
由 zzhrraarmyy

'Ara's POV'

Sering kali kita keliru, tentang apa yang terjadi pada kita di muka bumi ini. Kadang kita tidak sadar, kita suka membuat banyak kesalahan dan ada dinding pembatas yang ku bangun, lalu ku hancurkan sendiri.

Sejujurnya, ini bukan takdir yang ku mau. Aku sama sekali tidak pernah berkhayal akan menjadi seorang idol solois wanita, sungguh. Karena angan angan ku hanyalah... bekerja di perusahaan, punya keluarga yang harmonis dan punya kehidupan yang normal.

Kegiatan ku tentang pemotretan dan rekaman pembuatan MV terbaru sudah aku selesaikan, aku sengaja ngebut dalam pengerjaan nya, karena aku ingin pihak agensi yang mengikuti ku ke Belanda bisa pulang lebih dulu, dan meninggalkan aku sendiri di sini.

Manager Eunsa, orang yang sudah ku anggap sebagai kakak ku sendiri, sempat marah dan bersikukuh akan tinggal di sini bersama ku, karena katanya tidak aman jika aku sendiri di sini. Haha, rasanya tidak mungkin. Karena aku masih punya keluarga di sini, kakek dan nenek ku juga keluarga ayah yang lain ada di negara ini.

Pada akhirnya dia pun mengalah, dan setelah nya dia juga ikut pulang bersama staff yang lain, kembali ke Korea.

Tahun ini terasa sangat menyedihkan untuk ku, ini pertama kali nya aku merasa kurang bahagia di dalam satu tahun. Puncak dari segala lara kali ini muncul tepat saat salju turun di akhir tahun.

Bolehkah aku mengatakan bahwa penutup tahun ini sedikit memberi kesan jelek pada ku?

Aku menghela nafas sedih, sambil berbaring aku mencoba memikirkan apa yang aku lakukan setelah ini. Ngomong ngomong, ini sudah dua hari sejak aku meminta Seokjin datang menyusul ku ke Belanda. Ada hal yang ingin ku bicarakan dengan nya.

Entahlah, tapi aku merasa apa yang akan ku sampaikan nanti terkesan seperti kekanak kanakan. Bahwa aku egois karena dia kembali berhubungan dengan mantan nya. Tapi rasanya itu normal. Perempuan mana memang nya yang rela pasangan nya kembali dekat dengan mantan nya?

Jika ada, pasti dia adalah perempuan yang otak nya miring.

Baru beberapa hari aku di sini, dan aku merasa sedikit tenang dari sebelum nya. Masalah yang menimpa ku di Seoul, sedang berusaha ku lupakan. Walau nyatanya tidak bisa sama sekali.

Sharon Eonnie, Ahreum Eonnie dan juga Seokjung oppa terus saja mengirimi ku pesan. Mereka sangat khawatir karena aku pergi sambil menangis saat sedang makan bersama waktu itu.

Seokjin juga sama, setelah aku menyuruh nya datang ke sini, dia tak henti henti nya mengirimi ku pesan. Rata rata berisi permintaan maaf. Sebenarnya aku tidak butuh maaf, hanya sebuah pelukan, dan juga mungkin kita berdua butuh waktu bicara empat mata.

Getaran yang berasal dari ponsel ku membuat lamunan ku terputus begitu saja, saat aku mengambil nya, nama Seokjin tertera di display penelpon.

Panjang umur.

Baru saja aku bicarakan dia dengan diri ku sendiri, eh orang nya menelpon ku hihi.

Tombol hijau pun ku geser, dan aku menunggu dia menyapa. Kenapa seperti rusuh sekali? Apa dia masih di dorm?

"Annyeong, chagiyaaa~"

Seokjin menyapa ku dengan lembut, aku tersenyum kecil mendengar sapaan itu.

"Noona! Noona! Kau tau? Jin hyung ngambek! Dia tidak menegur ku dan member lain katena takut Noona marah dengan nya! Ya ampun, selama beberapa hari selalu aku yang memasak sarapan pagi"

Aku tertawa terbahak bahak mendengar nya, Jungkook mengadu, dan di dekat anak itu Seokjin pasti menggeram kesal karena aib nya di bongkar begitu saja.

"Jangan lupakan aku yang selalu membantu mu membuat makan malam ya"

"Noona bagaimana rasanya sekamar sama Jungkook? Apa dia agresif?"

"Hah? Kapan Jungkook sekamar dengan Ara noona?"

"Jin hyung ngambek lumayan lama, sampai dia sekarang seperti tulang berjalan, saking kurusnya"

"Jiminnie hyung pabo! Mana ada aku sekamar dengan Ara noona!"

Aku tertawa sedari tadi tanpa henti, mereka para maknae line seperti nya sedang memperebutkan ponsel Seokjin yang sedang terhubung dengan ku. Diam diam aku mencoba meminta alihkan panggilan itu menjadi panggilan video call, dan wajah yang terpampang di depan layar adalah wajah si tampan golden maknae bungsu BTS. Jungkook.

"Ya! Ya! Ya! Menjauhlah kalian para anak iblis! Aku ingin bicara dengan dia, eoh!"

"Woooooooooo" para member beramai ramai menyoraki Seokjin sambil menjauh dari ponsel dengan perasaan tidak rela.

Aku hanya bisa nyengir dengan lugu nya saat di layar terpampang wajah nya, percayalah bahwa orang paling rusuh akan jadi sangat pendiam di depan orang yang ia suka.

"Apa, huh?" tanya ku akhirnya.

"Kau di mana?" cocok memang, sama sama bertanya, dia juga pasti malu ingin mengatakan hal hal lain di depan adik adik nya. Bisa di gelincirkan harga diri Seokjin sebagai member tertua saat itu juga.

Aku merekam seisi kamar ku, dan kemudian mengarahkan kembali ke wajah ku, "Sudah lihat? Aku di kamar hotel ku"

Seokjin mengangguk angguk, "Share alamat nya, kami bertujuh akan kesana"

"Bertujuh?! Kok banyak sekali?" tanya ku kaget. Bahkan aku sampai terduduk di kasur.

"Yahh, kau tau sendiri, bayi bayi ku ini tidak bisa jauh dari ayah nya, termasuk dia!" omel Seokjin sambil mengarahkan kamera nya pada si bontot yang baru saja menendang Jimin sampai tersungkur.

"Ya! Jungkook-ssi! Itu Jimin belum makan dari kemarin, tau! Kenapa kau tendang, hah?! Mau jadi jagoan?" Seokjin yang melihat itu jadi mengomeli adik adik nya lagi, dia seperti meletakkan ponsel nya di atas meja, dan Namjoon lah yang ada di depan layar sekarang.

Aku tersenyum lebar saat Namjoon ada di depan ku, "Helo, Namjoonie! Bagaimana perjalanan mu ke Amsterdam?" tanya ku semangat.

Sosok di depan sana tersenyum dengan senyuman paling manis milik nya, "Helo, Noona! Perjalanan nya sangat baik! Ngomong ngomong ini karena pangeran es kita sudah mencair!" Namjoon berbisik di akhir kalimat.

Aku terkikik geli karena sangat peka dengan orang yang di maksud.

"Oy, Namjoon-ah!" panggil ku saat teringat satu hal.

Namjoon seperti kaget, tapi dia tetap bertanya pada ku, "Ya? Ada apa?"

"Kenapa kalian ikut ke Amsterdam? Bukan kah.. Kalian sedang hiatus?" tanya ku hati hati. Jelas saja, topik pembicaraan ini kan lumayan sensitif untuk mereka.

Namjoon seperti sedang berpikir, dia pasti akan mencari jawaban yang paling tepat. Dan tidak mungkin juga leader Bangtan yang pintar ini salah bicara kan.

"Ceritanya panjang, Noona.. Eum.. Aku akan menceritakan nya setelah kita bertemu!"

Aku tertegun, "Baiklah, aku tunggu, alamat nya aku share ke Seokjin ya!"

"Ndee!"

***

Jadi dua hari lalu..

Saat ini Seokjin sedang berkemas, dia mengemas semua pakaian yang menurut nya perlu ke dalam koper yang akan ia bawa ke Amsterdam nanti. Diri nya juga masih mendiamkan semua member, hanya menegur mereka jika ada perlu. Seperti kemarin saat Seokjin kehilangan pasport nya, dia menanyakan itu pada Jungkook yang memang selalu memperhatikan barang barang nya.

Hanya itu, setelah nya tidak ada lagi pembicaraan di antara mereka berdua.

"Nah! Selesai!" ucap nya senang pada diri nya sendiri, sambil menyeret resleting koper nya hingga tertutup dengan sempurna.

Kebetulan saat itu si kepo Hoseok lewat di depan pintu kamar Seokjin yang memang tidak tertutup. Dia pun masuk tanpa mengatakan apa apa, dan duduk di depan Seokjin.

Seokjin yang menyadari hal itu langsung menatap Hoseok dengan tatapan datar, ingat bahwa Seokjin masih marah bukan? Walau sebenarnya ia bukan marah pada Hoseok.

"Hyung mau kemana?" tanya Hoseok akhirnya.

Seokjin membuang pandangan nya, "Ke Amsterdam" jawab sang kakak dengan ogah ogahan.

Sang adik pun kaget, "Loh? Ngapain? Bukan nya katanya Jungkook yang kesana? Untuk pembuatan CGF studio golden closet?" tanya Hoseok mengingat ucapan si bungsu kemarin.

Seokjin menggedikkan bahu nya, "Aku tidak ada urusan dengan anak itu"

Hoseok meringis, ini salah nya karena sudah mengajak Seokjin bicara di saat mood sang kakak sedang jelek.

Di saat yang sama, Taehyung masuk ke dalam dorm dengan perasaan kesal, dia melempar kertas yang di bawa nya sejak masuk tadi ke atas meja ruang keluarga, di mana Jimin dan Jungkook sedang menonton film bersama di sana.

"Kau ini apa apaan?" siapa sangka emosi Jimin malah tersulut karena hal itu.

Taehyung merebahkan diri nya di sofa, sambil memejamkan mata, "Santai dong, aku hanya kesal karena PD Nim tiba tiba mengakhiri masa hiatus kita, karena kita harus ke Amsterdam beberapa hari ke depan"

Hening. Jungkook membulatkan matanya tidak percaya. "Ke Amsterdam? Ngapain? Bukan nya kita sedang di hukum?" tanya anak itu kebingungan.

Jimin mengangguk menyetujui.

"Makanya itu aku sangat kaget, tiba tiba masa hiatus kita di akhiri karena ada hal mendadak katanya"

"Hal mendadak apa?"

Namjoon entah sejak kapan muncul di antara ketiga maknae nya sambil memegang segelas kopi hangat, dan tangan yang sebelah lagi memegang buku bacaan. Jangan lupakan kacamata nya yang membuat nya tampan berkali kali lipat.

"Tidak tahu, tanyakan saja pada Jin hyung jika ingin tahu kenapa masa hiatus kita di akhiri, begitu kata Sihyuk hyung"

Jungkook saling bicara dengan Jimin lewat kedua mata mereka, sementara Namjoon langsung menghilang lagi dari sana, dia pergi ke kamar Seokjin yang kebetulan Hoseok ada di sana.

Dorm mereka sangat luas. Ini dorm yang baru mereka tempati sejak 2019 lalu, dan para member akan berkumpul di satu ruangan yang sama jika sedang makan bersama atau menonton film, dan juga saat rapat khusus. Di luar kepentingan itu, mereka akan menetap di kamar mereka masing masing, atau di studio.

Jadi lah sekarang Namjoon harus rela mengambil peluit yang sudah lama tidak ia pakai untuk memanggil semua member. Ralat, bukan semua, tapi hanya Seokjin hyung nya saja.

Prittt!

Pritttt!

Yoongi yang kebetulan saat itu sedang menjahit baju milik adik nya jadi terkaget dan berakhir menusukkan jari manis nya dengan jarum yang ia pakai untuk menjahit.

"!!!!" Sosok nya pun mengumpat sambil mencabut jarum tajam itu dari jari nya secara brutal, lalu membalut nya dengan perban secara sembarangan, dan keluar dari kamar untuk memenuhi panggilan darurat itu.

Sementara Hoseok dan Seokjin yang kala itu melamun di kamar, juga ikut bergegas keluar dari sana. Mereka tahu jika itu adalah panggilan dari Namjoon. Dan sudah di pastikan itu adalah panggilan yang sangat penting.

"Ada apa?" tanya Seokjin setelah ia sampai di depan Namjoon, orang yang di tanyai pun mendongak, menatap Seokjin datar dan berkata..

"Duduk dulu, Hyungnim" suruh nya.

Seokjin menurut, dia duduk tepat di depan Namjoon, dengan Hoseok di samping nya. Mereka duduk melingkar. Di susul Yoongi yang tergopoh dari dalam kamar nya.

Tinggal maknae line saja yang tidak ada.

"Mana mereka?" tanya Yoongi, entah pada siapa.

Ketiga hyung line yang di tanyai pun saling tatap dan mereka menggeleng tanda tidak tahu.

"Hais, anak anak itu pasti sedang tidur sekarang" kesal Yoongi lalu berdiri lagi dan memanggil tiga termuda BTS di ruang keluarga.

Tak lama, Yoongi pun datang dengan ketiga pengikut yang ia panggil. Mereka di duduk kan tepat di hadapan para hyung. Taehyung di depan Namjoon, Jungkook di depan Seokjin, dan Jimin di depan Hoseok. Sementara Yoongi di tengah tengah.

"Silahkan mulai, Namjoon" suruh Yoongi, dia menyodorkan kertas yang tadi di lempar Taehyung ke atas meja.

Seokjin memelototkan matanya saat melihat surat itu, keringat dingin pun mulai membasahi dahi nya. Bilang apa dia nanti?!

'Padahal aku hanya bercanda! Oh, PD Nim sangat sangat polos!' dumel Seokjin dalam hati.

Namun Seokjin tetap lah Seokjin, sosok yang begitu mahir menjaga ekspresi nya sebaik mungkin agar tidak terlihat gugup.

"Yah, yorobun.. Tadi Pd Nim memberikan ini pada Taehyung, kebetulan saat itu Taehyung datang ke Bangtan room karena ada barang nya yang tertinggal, dan PD Nim memberikan ini pada nya, untuk kita semua"

Namjoon mengangkat kertas itu, dan memperlihatkan nya pada para member.

Reaksi mereka masih biasa, sampai pada akhirnya Jungkook bertanya, "Bukan nya hanya aku yang akan syuting video CGF itu di Amsterdam ya? Tapi kenapa semua hyungdeul jadi ikut?"

Dari Jungkook, arah pandang Namjoon jadi beralih pada Seokjin, "Katanya kalau mau tau kenapa kita akan ke Amsterdam.. tanyakan ini pada Jin hyung, benarkah hyung?"

Demi apaan pun sekarang Seokjin rasanya ingin menghilang saja, dia paling tidak suka menjadi pusat perhatian semua member seperti sekarang. Mungkin saat di depan kamera, sosok nya adalah Jin BTS dengan kepercayaan diri setinggi langit, tapi ketika di belakang kamera, dia tetaplah Kim Seokjin yang sering malu jika jadi pusat perhatian.

"Ya, itu benar" jawab Seokjin singkat.

Yoongi dan Namjoon saling menatap, "Alasan nya? Bukan nya kita masih masa hiatus?" pria tsundere itu akhirnya bertanya, mewakili yang ingin para member tanyakan pada Seokjin sekarang.

Seokjin kebingungan mencari jawaban nya. Haruskah ia jujur? Jika ia jujur sekarang, berarti bukan kejutan dong? Ya Tuhan tolong Seokjin.

"Itu karena aku...."

Mereka semua masih menunggu. Dan tetap pada posisi karena ingin tahu sekali tentang apa yang akan Seokjin katakan pada mereka semua sekarang.

"Karena aku ingin melamar Ara"

🎶🎶🎶

Please stay alive~

Udah denger lagu nya belum?

Hehehehehe.. Part ini acak acakan ya?
Maaf yaa, karena part ini di tulis dengan mode "kangen seokjin update" ☹️☹️☹️

Dia kemana ya? Semua member update di ig sama wv loh..

Ga mau ovt.. Tapi...

Doakan aja yang terbaik :)
Kalo ada berita konfirmasi di akhir tahun jangan kaget wkwkwkwk.

Udah ya udah.
Bye semua.!!!

Borahae💜💜💜💜



继续阅读

You'll Also Like

227K 20.2K 33
"I think ... I like you." - Kathrina. "You make me hate you the most." - Gita. Pernahkah kalian membayangkan kehidupan kalian yang mulanya sederhana...
Adopted Child 由 k

同人小说

165K 26.3K 48
Jennie Ruby Jane, dia memutuskan untuk mengadopsi seorang anak di usia nya yang baru genap berumur 24 tahun dan sang anak yang masih berumur 10 bulan...
301K 23.4K 101
Kita temenan karena tetanggaan juga, gue kenal dia udah dari dia masih dalem perut bundanya
49.5K 4.6K 29
° WELLCOME TO OUR NEW STORYBOOK! ° • Brothership • Friendship • Family Life • Warning! Sorry for typo & H...