Half of Heart

liliefors által

56.7K 3.5K 702

Adiva Naira Syarif di jodohkan oleh orangtuanya dengan anak teman mereka yang merupakan keluarga kaya dan ter... Több

Prolog
BAB 1 - Rencana Perjodohan
Bab 2 - Bad Day
Bab 3 - Dinner
Bab 4 - Penolakan
Bab 5 - What???
Bab 6 - Planning
Bab 7 - Keraguan
Bab 8 - Kelanjutan Kisah
Bab 9 - Unpredictable
Bab 10 - My First
Bab 11 - Memulai persaingan
Bab 12 - Tidak akan pernah berubah
Bab 13 - Everything for you
Bab 14 - Siapkah jatuh cinta lagi?
Bab 15 - Usaha Arsen (Arsen's Birthday)
Bab 16 - Usaha Arsen (2)
Bab 17 - Kecurigaan dan Rasa Cemburu
Bab 18 - Pernyataan Tak Terduga (Naira's birthday)
BAB 19 - Rencana Pertunangan
Bab 20 - Engagement
Bab 21 - Masa Lalu (Naira's Side)
Bab 22 - Masa Lalu (Arsen's Side)
Bab 23 - Masa Lalu (Arkan's Side)
Bab 24 - Sebuah Keputusan

Bab 25 - Akhir?

147 22 1
liliefors által

Hello, everybody. It's been along time I updated my story.

This special my birthday edition

Happy reading :)

***

Naira bengong ketika mendengar ucapan yang keluar dari mulut Arkan. Kata-kata itu masih dalam proses yang cukup lama di otaknya sampai akhirnya ia menyadari maksud dari Arkan.

"Kita—putus?" tanya Naira mengulangi. Ia hanya ingin memastikan apakah kata-kata yang ia dengar disalahartikan oleh otaknya atau malah pesan sebenarnya tersesat entah kemana hingga tidak sampai ke otaknya.

"Iya putus," ulang Arkan lebih serius. Tapi, ia merasa ada sesuatu yang salah dari ucapannya melihat reaksi Naira yang seperti orang bodoh. Untuk beberapa saat mereka berpikir tentang persepsi "putus" dengan pikiran mereka masing-masing. Hingga beberapa detik kemudia barulah Arkan sadar dengan perkataannya.

"Kamu tau, kan? Sesuatu yang dimulai dengan cara yang tidak baik akan berakhir dengan tidak baik juga. Jadi, aku ga pengen hubungan kita yang dimulai dengan pura-pura ini akan berakhir tidak baik." Arkan berhenti sejenak sembari mengambil kedua tangan Naira lembut. "Jadi aku ingin kita putus sekarang dan berhenti pura-pura."

Mendengar penjelasan Arkan, seketika hati Naira gelisah. Ia merasa panik dengan ajakan putus Arkan. "Te-terus?"

Bibir Arkan melebar melihat kepanikan Naira. Ia sama sekali tidak menyangka bahwa hasilnya akan seperti ini. Bukankah ini pertanda baik untuknya?

"Jadi, ayo kita menjalin hubungan yang lebih serius," kata Arkan.

Naira masih terlihat sedikit panik, tetapi setelah otaknya yang sedikit error ini akhirnya bisa menelaah kata-kata Arkan dengan baik.

"Se-bentar... Ini maksudnya kamu lagi—ngelamar aku gitu?" tanya Naira tidak yakin.

Arkan tidak langsung mengangguk. Hanya senyuman jahil yang munculnya di bibirnya membuat Naira semakin tidak yakin.

"Arkan, seriusss...." Ia menarik tangannya yang ada di genggaman Arkan dan memukul dada Arkan pelan. Hal itu malah membuat Arkan tertawa karena pukulan Naira tergolong pelan baginya.

"Iya, aku serius," jawabnya sambil menangkap kedua tangan Naira dan kembali membawanya ke dalam genggamannya.

Air mata entah mengapa langsung mengalir mendengar pernyataan Arkan. Ia masih merasa ini seperti mimpi. Dulu ia begitu percaya dengan cinta, tapi ia tidak membayangkan pada akhirnya cinta bisa membuatnya sakit. Sekarang, entah mengapa ia kembali merasakan jatuh cinta untuk kedua kalinya pada seseorang yang tidak ia sangka-sangka. Apakah pada akhirnya ia menemukan cinta sejatinya?

"Jadi," Arkan melepas satu tangannya dan menarik tangannya yang lain mendekat padanya. Naira masih menangis sambil menatap lantai hingga tidak menyadari jika Arkan sudah memasangkan cincin di jari manis tangan kanannya.

"Apakah kamu mau menerimaku untuk menjadi pendamping hidupmu?"

Naira mendongakkan kepalanya. Terlihat jelas mata Arkan yang jernih menatapnya serius dengan penuh pengharapan, namun ada kelembutan kasih sayang yang ia berikan. Ia masih tidak percaya ada orang yang benar-benar mencintainya seperti ini.

"Ta-tapi, aku masih banyak kekurangan. Kamu tau kan aku cerewet, bawel, manja, ceroboh, terus—"

"Iya aku tau," potong Arkan.

"Kamu yakin mau sama aku yang masih banyak kekurangan ini?" tanyanya sekali lagi.

Arkan tak bisa menahan tawanya. Baginya, wajah Naira yang seperti ini terlihat lucu dan menggemaskan.

"Kamu tau, kan, aku udah kenal kamu lama. Aku juga tau kamu kayak gimana. Lagian aku juga bukan pria sempurna. Aku juga masih banyak kekurangan kayak kamu. Ga ada manusia yang sempurna di dunia ini, Nai."

"Jadi, apa jawaban kamu?"

Naira masih diam untuk beberapa saat. Pikirannya benar-benar kosong, tapi hatinya tentu tau apa jawaban yang ingin dia lontarkan. Dengan bibir cemberut, ia langsung memeluk Arkan erat.

"Menurut kamu aku harus jawab apa?"

Arkan hanya tersenyum mendengarnya dan balas memeluk Naira erat.

***

Ketika jam pulang kantor tiba, Naira keluar dari kantor dan berdiri di lobby depan menunggu Arkan yang sedang dalam perjalanan menuju kantor. Sambil menunggu, ia melihat benda mengkilat yang melingkar di jari manisnya sambil tersenyum sendiri. Beberapa orang sekitar yang melewatinya hanya bisa menggelengkan kepala mereka sambil berbisik di belakangnya melihat tingkah Naira akhir-akhir ini.

Sudah seminggu lebih sejak terakhir kali Arkan melamarnya waktu itu. Dan hubungan diantara mereka berdua semakin harmonis. Mereka selalu bersama tiap pergi dan pulang kerja, makan siang bersama, bahkan makan malam bersama jika mereka tidak lembur. Orangtua Naira yang melihat anaknya memiliki kemajuan dengan Arkan menjadi semangat dan tidak sabar menunggu pertemuan dengan orangtua Arkan.

Rencananya akhir minggu ini mereka akan bertemu sembari membahas mengenai persiapan pernikahan mereka. Tidak ada acara pertunangan. Naira tidak ingin membuang-buang uang terlalu banyak untuk acara seperti itu. Ia pikir, cukup pertemuan kedua keluarga dan langsung saja pada pernikahan.

Ketika Naira masih larut pada dunianya, ia tidak sadar ada seseorang yang datang menghampirinya sambil membawa segelas kopi dingin. Perempuan itu menyiram Naira dengan wajah marah.

Naira kaget dan tersadar pada dunia nyata. Ia mendongak untuk melihat siapa pelakunya dan ingin memarahinya, tetapi perempuan itu sudah menjambaknya lebih dulu.

"Dasar perempuan murahan. Beraninya kamu merebut Arkan dariku. Bagaimana bisa kamu menggodanya dengan wajah jelekmu, hah?"

Naira berusaha menahannya dan melepas tangan perempuan itu dari rambutnya. Ia merasa sangat malu ketika ia melihat sekelilingnya mulai dipenuhi orang-orang. Bahkan rasa malu ini mengalahkan rasa sakit yang ada di kepalanya. Untungnya ada satpam yang datang dan beberapa orang yang datang untuk memisahkan perempuan "gila" itu dari Naira. Naira bahkan hampir jatuh ke belakang gara-gara kebrutalan perempuan itu andai saja tidak ada yang menolongnya.

"Woy, cewek gila!!! Ngapain lo nyari ribut disini?" semprot Arsen sambil mendekap Naira dipelukannya. Naira yang masih kaget belum bisa berpikir apa yang harus ia lakukan dan hanya diam saja dipelukan Arsen.

Perempuan itu ternyata Keysha yang kesal ketika mendengar kabar bahwa hubungan Arkan dan Naira semakin harmonis. Apalagi mengingat fakta bahwa Arkan bahkan tidak bersudi bertemu dengannya barang sedetikpun.

Tetapi, ketika ia melihat Arsen memeluk Naira dan gadis itu hanya diam saja, ia menyunggingkan senyum sinis.

"Jadi, perempuan murahan banget! Sama yang sana mau, yang disini juga diembat."

Naira yang mendengar sindiran itu langsung tersadar dan berusaha melepaskan diri dari pelukan Arsen. Namun, Arsen tak melepaskannya begitu saja. Lelaki itu malah semakin mempererat pelukannya sembari menatap tajam Keysha.

"Sen, lepasin aku, plis!" lirihnya.

Ketika Naira yang masih berusaha melepaskan pelukannya, Arkan datang karena ia merasa Naira terlalu lama tidak keluar kantor. Dan ia melihat adegan di depannya dengan rasa panas yang perlahan menyusup ke dadanya. Namun, ia hanya bisa menahannya dan berusaha melihat permasalahan dengan kepala dingin.

Di sisi lain, Arkan baru saja datang menyusul Naira yang tak kunjung turun ke bawah dan melihat keributan di lobi kantornya. Seperti ada sinyal, ia bisa langsung menemukan Naira yang kini terlihat risih di pelukan Arsen. Rasa panas perlahan menyusup hatinya, tapi ia berusaha menahannya. Ialangsung menghampiri Arsen dan memisahkan mereka berdua.

Naira sendiri terkejut dengan kehadiran Arkan. Ada perasaan bersalah saat ia melihat Arkan. Ia tahu ini bukan kehendaknya, tapi tetap saja perasaan tidak enak dan kurang pantas menjadi pikirannya.

"Hah, lihat wanita itu, Arkan! Dia bahkan berani memeluk cowok lain ketika kamu lagi ga ada."

Naira langsung menoleh ke arah sumber suara. Keysha sudah tidak lagi memberontak, tapi tanngannya masih ditahan oleh orang-orang. Ia sendiri hanya bisa terdiam yang kini sudah berada dalam pelukan Arkan.

"Diam kamu, Keysha! Kenapa kamu membuat keributan di kantorku?" sentak Arkan tegas. Tatapan tajamnya membuat Keysha seketika menciut. Ia ingin menjawab, tapi Arkan malah memerintahkan bawahannya untuk mengusir Keysha.

"Jangan pernah biarkan wanita ini masuk lagi kesini. Dan kalian semua yang ada disini, jangan pernah bahas kejadian hari ini dikemudian harinya. Anggap saja semuanya tidak pernah terjadi," perintahnya. "Dan kamu," ia menoleh ke arah Arsen,"—jangan pernah ganggu Naira lagi."

Kening Arsen mengerut. Hatinya sekejap memanas.

"Kenapa? Kenapa aku tidak boleh mengganggunya? Lagipula kami berteman. Memangnya apa hak kamu atas Naira?"

Dengan tatapan tajam dan suara tegas Arkan menjawab,"Dia calon istriku."

Bagai petir di siang bolong, hati Arsen seketika hancur mendengarnya. Calon istri?Calon istri katanya? Bagaimana bisa?

Setelah mengatakan hal itu, Arkan membawa Naira yang masih terlihat linglung pergi bersamanya, meninggalkan Arsen yang kini terlihat patah hati.

***

Curhat edition:

Wanna be active in writing, but lihat sikon. Berharap semoga bisa rajin kek dulu lagi. Huhuhuuu....

Semenjak pandemi, bener2 kek kerjaan banyak bgt, apa lagi thn kmrn. Tau sendiri, kan, libur aja banyak dipotong. Huhuu... kek g boleh gitu kami tuh nganggur dikit. Harus kerja kerja kerja mulu. Jadi, kalo ad waktu luang y buat istirahat, kumpul ama keluarga, sekalian healing.  

Yuk, mari kita sama2 berdoa semoga aku jd rajin lagi update (btw bentar lagi harusnya tamat, tapi krn udh lama ga update, jd udh mulai lupa. Harus kubaca lagi ini cerita dari awal).

Btw, maaf juga baru muncul. Jujur, tadi aku sampai lupa gmn caranya nambah part (wkwkwk). Untung pd akhirnya bs, kalo g mau kupending lagi aja. Wkwkwkwk

Buat kalian, jaga kesehatan, ya semuanya.

Jangan lupa makan yg banyak, istirahat yg cukup, dan imbangi dengan olahraga.

ILYSM, muachhh

Olvasás folytatása

You'll Also Like

531K 1.7K 12
LAPAK DEWASA 21++ JANGAN BACA KALAU MASIH BELUM CUKUP UMUR!! Bagian 21++ Di Karyakarsa beserta gambar giftnya. 🔞🔞 Alden Maheswara. Seorang siswa...
5.8M 305K 58
Tanpa Cleo sadari, lelaki yang menjaganya itu adalah stalker gila yang bermimpi ingin merusaknya sejak 7 tahun lalu. Galenio Skyler hanyalah iblis ya...
344K 22.2K 49
Masalah besar menimpa Helena, ia yang sangat membenci bodyguard Ayahnya bernama Jason malah tak sengaja tidur dengan duda empat puluh empat tahun itu...
344K 38.2K 22
Karmina Adhikari, pegawai korporat yang tengah asyik membaca komik kesukaannya, harus mengalami kejadian tragis karena handphonenya dijambret dan ia...