Malamnya Bintang sedang berusaha izin kepada maminya untuk keluar berkumpul dengan teman-temannya. Kenapa tidak ke papinya? Karena sudah pasti papinya mengizinkan.
Saat ini Bintang sedang dihukum oleh maminya tidak boleh keluar malam sementara, karena bintang ketahuan pulang jam dua pagi. Pulang-pulang dengan wajah babak belur lagi, gimana maminya gak marah coba.
"Ayolah mih, Bintang janji kok gak pulang malam lagi." Bintang mengayunkan tangan maminya kekanan dan kekiri. Jangan lupakan wajahnya yang diimut-imutkan
"Enggak sayang, mami gak mau kamu luka lagi. Besok-besok aja ya,"
Bintang lelah, ia menatap papinya meminta pertolongan. Sedangkan papinya hanya mengangkat bahu acuh, ia tidak mau berurusan dengan istrinya. Bisa-bisa ia akan disuruh tidur diluar.
Bintang berdecak sebal, "mami sama papi jahat! Bintang marah sama kalian," ujar Bintang merajuk.
Bintang pergi ke kamarnya, sedangkan orang tuanya hanya melongo kaget melihat sikap Bintang.
"Anak kamu tuh mih,"
"Anak papi lah itu,"
"Enggak, anak mami aja dia mah,"
Sarah menghela nafas, ia memegang lengan kekar suaminya, "bukan anak kita pih, waktu itu kita mungut."
"Betul sekali mih." Dewa mengusap rambut istrinya.
"BINTANG DENGER YA!"
Brak
keduanya terlonjak kaget, lalu tertawa bersama.
***
Bintang menahan kesal setengah mati karena malam ini ia tak bisa berkumpul dengan temannya.
"Ah mami ngapain sih ngelarang gue segala?! Biasanya juga enggak."
Walaupun Bintang disekolah bandel, ia tak pernah melawan ucapan orang tuanya, jika mami dan papinya bilang tidak, maka Bintang akan menurut.
Bintang mengambil ponselnya yang terletak dinakas lalu membuka grup chatnya untuk mengabari temannya ia tak bisa datang malam ini.
Fakboi Fisabilillah
Galang:
Bestie, hari ini jadi ngumpul gak?
Deon:
Duh gue gak bisa, gue lagi dihukum
Sama Abi gegara belanjain pacar-pacar
Gue kemaren.
Galang:
Lagian lo sok banget sih. Duit masih pake punya orang tua gegayaan mau punya banyak pacar.
Ziel:
Nah bener! Ziel setuju tuh sama Galang.
Galang:
Tumben lo ada dipihak gue Zi?
Ziel:
Ih Galang! Kan kita temen 🥰
Deon:
Gak ada yang dipihak gue? Lo pasti dukung gue kan Gar? @Sagara
Sagara:
ga
Galang:
WKWKWK NGAKAK ABIEZZ
Deon:
Jahat lo Gar! Gue kick nih dari grup
Sagara left the group
Deon:
😊😊
Ziel:
Kasian banget Deon.
Bintang hari ini ikut kumpul gak? @me
Sorry, gue gak bisa ikut.
Gak dibolehin mami 😓😢
Galang:
Najis emotnya!
Deon:
Yaudah berarti hari ini kita gak jadi kumpul dulu ya?
Ziel:
Iyalah! Masa yang ikut cuma Ziel sama Galang doang, males banget.
Galang:
Awas lo ya! Gak jadi gue beliin yupi😒
Ziel:
BECANDA GALANGGG!!
Bintang melempar ponselnya, lalu memeluk guling. Ia memejamkan mata mencoba untuk tidur, walaupun tengah malam nanti pasti Bintang akan terbangun.
****
Sedangkan Bulan, ia sedang membaca novel sambil menggunakan masker wajahnya. Sedari tadi Bulan tidak berhenti Tersenyum-senyum karena adegan baper dinovel. Untung maskernya tidak retak.
Ting
Ting
Ting
Bulan membuka handphone nya yang terdengar ada bunyi notifikasi. Ternyata itu dari teman-temannya.
Anti Fakboi
Mira:
woi ke cafe mommy gue sini! bosen banget
gak ada temen😔
Lea:
Ih Lea mau kesana dong, tapi bulan sama natha ikut engga?
Natha:
ikut, bntar lg otw
Lea:
NANATT!! SEKALIAN JEMPUT LEA YAA
Natha:
iya
Mira:
nah sip, @me lo ikut ga lan?
gue ikutt, tunggu gue.
***
Bulan buru-buru membersihkan maskernya, dan segera bersiap-siap.
Tidak butuh waktu lama, bulan sudah siap dengan Kaos putih dan celana panjangnya. Bulan tampak cantik dengan rambut yang digerai.
Bulan mengambil tas dan ponselnya, lalu menghampiri Anggara yang sedang membaca koran sembari meminum kopi buatannya tadi.
"Pah Bulan izin keluar ya? Mau ke cafe mommynya Mira,"
"Hmm... Boleh, pulangnya jangan terlalu malam ya, nanti dijemput sama Abang kamu."
"Abang sekarang dimana pah?" Bulan celingak-celinguk mencari Angkasa.
"Dia juga lagi keluar sama teman-temannya, nanti biar pulangnya papah suruh jemput kamu"
"Papah gapapa sendirian?" Bulan menatap Anggara, "bulan gak jadi pergi deh, nanti papah enggak ada temen," ucap Bulan lesu
"Loh kata siapa papah sendirian? Kan ada mang jajang yang nemenin papah, biasanya juga papah ngobrol bareng dia."
Mang jajang adalah supir pribadi dari keluarga Bulan, Ia telah bekerja disini selama 5 tahun. Jadi Mang Jajang sudah cukup akrab dengan keluarga Bulan.
"Udah gapapa, kamu main aja. Yang penting pulangnya jangan terlalu malam ya," lanjut Anggara
"Beneran pah? Yaudah Bulan berangkat ya!" Bulan menyalami tangan ayahnya.
Bulan keluar rumahnya, menunggu ojeknya datang, ia menunggu sambil memainkan handphone nya.
Tin.. Tin..
"Permisi, dengan mba Bulan?"
"Iya mas, ayok!"
***
Tak butuh waktu lama Bulan sudah sampai didepan cafe mommynya Mira. D'cafe tulisan itu terpampang jelas didepan Bulan.
Tanpa membutuhkan waktu lama, Bulan segera masuk kedalam. Saat sedang berjalan Bulan tidak sengaja menabrak seorang pria yang sedang menuju keluar.
bruk
"Eh sorry-sorry, gue gak sengaja," ucap pria tersebut.
Bulan terpana melihat wajahnya, 'kayak oppa-oppa korea anjir! Yaallah seperti biasa...' Batin Bulan berdoa.
"Ekhm, mba?"
"Hah? Eh iya gapapa, santai aja kali." Bulan terkekeh, "ngomong-ngomong kosong delapan berapa?"
"Apanya mba?"
Bulan menepuk mulutnya, "Enggak jadi mas, maap tadi mulutnya suka reflek liat cogan hehe."
Pria tersebut tertawa, "Hahaha mba bisa aja"
"Kal--"
Omongan Bulan terpotong karena mendengar teriakkan wanita dibelakang.
"Sayang, kamu kok ninggalin aku sih? Kan aku bilang bayarnya cuman sebentar," ucap wanita itu, yang tak lain adalah kekasih dari pria tersebut.
Bulan terkejut, lalu menunduk lesu. 'udah punya pacar ternyata, baru mau nanyain namanya' Batin Bulan.
Pria itu terkekeh, lalu mengelus puncak kepala kekasihnya. "Maaf ya sayang," pria itu beralih menatap Bulan, "kita duluan ya mba, maaf sekali lagi." Ucapnya lalu pergi.
Bulan hanya tersenyum miris, ia masuk menghampiri teman-temannya didalam dengan muka kecewanya.
"Hai, sorry agak telat," ucap Bulan masih lesu, lalu duduk disamping Natha. Hati Bulan lagi potek guys, gara-gara gak jadi dapat penggantinya Bintang.
Semua menoleh kearah Bulan.
"Bulan kenapa? Kok sedih gitu?" Tanya Lea yang diangguki oleh Mira.
Bulan menceritakan semua dari awal sampai akhir kejadian ia bertemu dengan cogan, sampai ia terkejut karena cogannya itu mempunyai kekasih.
Natha menghela nafas, Lea menatap Bulan iba, sedangkan Mira ia menertawakan nasib Bulan.
"Hahahaha pasti lo malu banget ya lan? Ngakak banget hahaha,"
"Yang sabar ya Bulan, mungkin Besok bulan bakal dapet cogan baru lagi." Lea mengelus pundak Bulan.
"Makasih Lea. Lo emang sahabat gue yang paling baik," Bulan menatap Mira, "gak kayak ini nih satu! Malah ngetawain gue."
"Maaf lan, abisnya lucu banget." Mira ini tipe bestie yang ngetawain dulu baru nolong temennya kalau lagi susah.
"Lain kali jangan minta nomor orang sembarangan, kebiasaan banget," ucap Natha dingin. Ia tak mau temannya dipandang centil meminta nomor pria yang sudah mempunyai kekasih.
Bulan menatap Natha, lalu menyatukan kedua tangannya, "siap Kanjeng ratu, maaf tadi Bulan keceplosan." Natha hanya memutar bola matanya malas.
Mereka pun lanjut mengobrol santai sambil bercanda, dengan sedikit ghibah. Natha sesekali ikut berbicara walaupun bicara membuatnya lelah.
Tak terasa sudah dua jam mereka bertukar cerita. Bulan pun sudah dihubungi abangnya untuk segera pulang, akhirnya mereka berpamitan kepada Mira.
"Gue balik ya? Abang gue udah didepan tuh,"
Mira mengangguk sebagai jawaban.
"Lea sama Natha juga pamit ya Mira, sampai ketemu disekolah besok!" Lea melambaikan tangannya lalu menarik tangan Natha.
"Bye Mira!" Bulan meninggalkan Mira.
"Sendirian lagi..." Ucap Mira lesu.
***
Bulan menghampiri abangnya yang sedang duduk diatas motor sambil memainkan handphone nya.
"Bang. Udah lama?"
"Udah. Lo lama banget kering nih gue nungguin lo!"
"Yaelah, emosian banget lo." Bulan menaiki motor Angkasa, lalu memeluknya dari belakang. Bulan takut terjatuh jika Angkasa yang membawa motor, karena sudah dipastikan Angkasa akan mengebut.
Angkasa berdecak lalu menjalankan motornya.
***
Bintang sudah mencoba untuk tidur, tapi tetap saja tidak bisa. Saat sedang mencoba untuk tidur bintang teringat kepada mantannya. Siapa lagi kalau bukan Bulan, mantan Bintang kan hanya satu, Bulan seorang.
"Kok bisa ya, gue pernah pacaran sama dia?"
Bintang kembali membuka ponselnya, ia melihat nama kontak Bulan yang Bintang beri nama 'My Ex🥱' Bintang membaca chatannya dengan Bulan sewaktu masih pacaran dulu.
My Ex🥱
sayanggg😍
Bulannnn🥰🥰🥰
babyyyy
honeyyy
sayangkuu
kamu kemana sih?
kenapa?
kangennnn😭❤️❤️
vc ayok vc ayanggg☹️
Bentar, aku mau makan dulu ya.
oke baby🥰
Jangan lama-lama 🥺🥺
Bintang tersenyum menatap roomchat itu, "ternyata dulu gue gemes banget ya?"
"Pasti dia gamonin gue."
Saat Bintang sedang asik membaca chatan lamanya dengan Bulan, ia tak sengaja mengirim emoji love ke Bulan.
"Anjing woi kepencet!"
Bintang segera menghapus pesan tersebut, tapi bukannya dihapus untuk semua orang, malah dihapus untuk dirinya sendiri. Tak ada harapan lagi, pasti Bulan akan menganggapnya bahwa dirinya lah yang gagal move on.
***
To be continue
Jangan lupa vote dan komennya 🥰
Follow Instagram @wattpadel untuk liat daily chatnya pemeran My Absurd Ex