Gelap dan sempit.
Itu adalah yang pertama kali dilihat oleh Lee Min Hyung sejak terakhir kali dia terbangun.
Sunyi dan menyesakkan.
"Apa kau berniat tidur selamanya?"
Suara dingin yang terdengar sama seperti miliknya, tapi juga berbeda di saat yang bersamaan, membuat Lee Min Hyung berpaling. Mencari sumber suara yang tiba-tiba muncul di ruangan yang gelap tersebut.
"Siapa?" tanya Lee Min Hyung.
Langkah kaki seseorang terdengar semakin dekat. Perlahan, wajah yang tak asing baginya muncul setelah disinari cahaya bulan yang tiba-tiba muncul dari balik jendela.
"Zero, kah?"
Orang yang memiliki wajah yang sama dengannya berjalan satu langkah. Kedua tangannya berada di dalam saku celana. Mimik wajahnya tak berubah dari sejak awal dia hadir.
"Ambil kembali tubuhmu. Kau sudah aman."
Zero berkata lagi. Tak ada getaran atau perasaan kehilangan dari cara dia berbicara. Dengan mudah dia mengembalikan tubuh yang telah dia ambil alih selama bertahun-tahun.
"Setelah menghamilinya, kau pergi lagi dengan mudahnya. Tidak bertanggung jawab sama sekali."
Dua orang yang memiliki wajah dan tubuh yang sama itu saling melihat ke arah seseorang yang tiba-tiba muncul di antara mereka. Laki-laki ini juga sama. Memiliki wajah dan tubuh yang mirip dengan mereka. Namun, tubuh laki-laki ini tampak samar. Lebih parah dari pertama kali dia melihatnya.
"Diam, Mark Lee."
Zero terlihat menahan emosinya ketika berhadapan dengan Mark Lee. Mereka sama-sama memiliki sifat yang keras, tapi Mark Lee juga memiliki sifat lemah milik Lee Min Hyung.
"Ada apa dengan kalian?" tanya Lee Min Hyung. Dia bingung dengan situasi saat ini. Dua orang di depannya adalah kepribadiannya yang lain dan itu berarti dia sedang berada di alam bawah sadarnya. Ini adalah kedua kalinya dia bertemu dengan mereka berdua sejak masuk rumah sakit.
Saat pertama kali "Lee Min Hyung" tersadar, sebelumnya dia bertemu keduanya. Zero dan Mark Lee.
Mereka berdua memaksa Lee Min Hyung untuk bangun dan membagi sedikit demi sedikit ingatan yang mereka miliki. Hal itu mereka lakukan tanpa persetujuan Lee Min Hyung. Terakhir kali dia melihat dunia adalah ketika ibunya meninggal dan sekarang dia dipaksa bangun dan kembali menghadapi dunia yang busuk itu. Lee Min Hyung tidak ingin kembali!
"Kau tahu Haechan hamil, kan? Lelaki ini yang menghamilinya, tapi dia tiba-tiba menyerah dan menyerahkan tanggung jawabnya terhadapmu."
Di ruangan yang gelap dengan sedikit cahaya bulan tersebut, Mark Lee menjelaskan ingatan yang dia dapatkan dari Zero saat lelaki itu membagi ingatannya.
"Kenapa aku? Donghyuck dan aku tidak pernah bertemu sebelumnya."
Zero, "Aku ingin memberikannya pada Mark, tapi dia akan menghilang sebentar lagi karena kau sudah sadar."
Lee Min Hyung bertanya dengan bingung. "Kenapa tidak berikan tubuhku pada Mark saja? Kenapa langsung ke aku?"
"Karena aku ada bukan karena keinginanmu. Berbeda dengan Zero yang muncul karena kesakitanmu dan kekuatan yang kau inginkan. Zero dan kau sama. Jika salah satu di antara kalian bangkit, aku akan segera menghilang dengan sendirinya."
Mark menjawab pertanyaan Min Hyung yang ditujukan kepada Zero. Jawaban ini, hanya Mark yang mengetahuinya. Zero sendiri tidak tahu itu. Dia mengira Mark hanya akan menghilang jika Min Hyung bangkit. Ketika Zero meminta Mark untuk kembali bersama Haechan, dia menolak dengan alasan "Kau harus bertanggung jawab". Akan tetapi, dia tidak menduga jika Zero memilih untuk menyadarkan Min Hyung. Mau tak mau, Mark harus membantu Zero membawa kembali Lee Min Hyung.
"Dia mengandung anak keduamu, bajingan Zero." Mark mengutuk Zero yang terlihat biasa. Tak ada penyesalan.
"Kita memiliki satu tubuh. Tak ada bedanya siapa yang menghamili."
"Dia mencintaimu, Zero," sahut Min Hyung.
"Ketakutan di matanya itu ... kau sebut cinta?"
"Jika tidak, dia tidak akan—"
"Kembali."
Tepat saat Zero menyuruhnya kembali, sebuah cahaya muncul. Menyilaukan matanya.
Ruangan yang tadinya gelap, telah menghilang. Keberadaan Zero dan Mark tak lagi terlihat.
Mata Min Hyung berkedip-kedip. Menyesuaikan cahaya lampu yang berada di atasnya.
Min Hyung sadar, dia telah kembali ke dunia nyata.
"Min ... Hyung?"
Min Hyung menggerakkan kepalanya ke samping. Di sebelah dia berbaring, terdapat Haechan yang tengah melipat pakaian.
"Jangan panggil siapa pun."
Min Hyung menahan tangan Haechan ketika lelaki itu bersiap untuk keluar dari ruangan.
"Baik."
Haechan kembali duduk di tempatnya. Dia membantu Min Hyung untuk duduk dan bersandar.
"Kau tahu aku bukan yang kau cari 'kan?" tanya Min Hyung setelah lama mereka saling diam.
Haechan gelagapan. Dia mengangguk pelan. "Ya ... aku mencari Zero."
Min Hyung menghela napas. "Kenapa dia tiba-tiba menjadi bodoh?" gumamnya.
"Ha?"
"Sudah berapa bulan?"
Haechan mengangkat alisnya tidak mengerti. Min Hyung mengangkat jarinya dan menunjuk ke arah perut Haechan.
"Ohh ... Dua bulan? Sepertinya."
Min Hyung kembali mengangguk, dia bertanya hal yang membuatnya penasaran.
"Maaf, tapi sejak kapan suaramu kembali?"
"Ah, ini ...." Haechan menyentuh lehernya. "Belum lama ... sekitar sebulan yang lalu."
Haechan menceritakan semuanya pada Min Hyung. Bagaimana dia bisa berbicara kembali dan alasan dia mencari Zero.
"Yang harus disingkirkan itu adalah Lucas, tapi dia malah memercayakan anaknya pada seseorang yang telah menyakiti anaknya."
Min Hyung mengingat kembali kejadian lama yang terasa seperti beberapa hari yang lalu bagi Min Hyung. Saat sekolah dulu, Lucas selalu menyakiti Min Hyung diam-diam. Memukulnya jika dia melihat Min Hyung menangis atau menendangnya jika Min Hyung terlihat lemah.
"Aku bukan Zero—"
Perkataan Min Hyung terhenti. Haechan memeluknya dengan erat.
Selama Min Hyung bercerita, Haechan tak dapat menahan sedih di hatinya. Seperti yang dikatakan oleh Zero. Min Hyung yang asli sangatlah lemah.
"Tidak ... masalah. Zero ... atau bukan. Kau tetap ... suami dan ayah dari ... anak-anakku."
Hati Min Hyung tersentuh. Sejak dia kembali, tak ada hal baik yang dia temukan. Melihat Donghae dan Lucas, benar-benar membuat mentalnya kacau. Namun, saat ini ... ada seseorang yang memeluknya sama seperti pelukan ibunya.
"Maaf, karena aku, kau terluka."
"Sudah terjadi. Aku baik sekarang."
Perlahan, Min Hyung menggerakkan kepalanya. Menyelam ke dalam leher Haechan. Mengangkat kedua tangannya untuk membalas pelukan Haechan.
Tbc
Huhuhuuu gak kerasa mau tamat aja. Uee ngetik apaan selama ini?????
OKE. INGAT YA INI FANFICTION. APA YANG TERJADI DI CERITA INI TIDAK ADA HUBUNGAN DENGAN DUNIA NYATA. JANGAN DIJADIKAN BAHAN AJARAN YAK. KEPRIBADIAN GANDA NGGAK GINI KAYAKNYA WKWK. KARANGAN UEE AJA. DAH SAMPAI JUMPA~
SEBELOM ITU. ADA YANG KOMEN TERUS TENTANG RENJUN YANG GAK KENAL HAECHAN PAS AWAL JUMPA. YA KARENA MEREKA DAH LAMA GAK KETEMU. WAJAR MANUSIA SUKA LUPA. UEE GITU SOALNYA EHEHEHEH.
DAH.
BHUBAY!