Btw gak sempat edit. Up terus wkwk. Kalo ada typo ama gak nyambung komen! Besok Uee edit.
"Kau ... Lee Donghyuck?"
Untuk pertama kalinya mereka bertemu. Tubuh yang sama, tetapi dengan kepribadian yang berbeda.
Haechan merasa bingung. Lelaki yang ingin dia temui ini wajahnya tampak pucat. Bibirnya kering dan matanya menghitam. Rambutnya acak-acakan dan terlihat seperti tidak mengurus diri, bahkan lelaki itu bertanya namanya seolah dia bukanlah Zero yang mengenali Haechan.
"Keluar."
Saat Haechan akan mendekat, Min Hyung bersuara. Dia menyuruh Haechan untuk segera keluar dengan suara kecil. Haechan mendengarnya, tapi dia masih merasa linglung.
"Kubilang keluar!"
Min Hyung semakin tak terkendali. Dia melempar botol minuman yang berada di atas meja ke arah kaki Haechan. Botol itu terpental di lantai dan hampir mengenai kakinya.
Haechan dapat melihat mata Min Hyung yang memerah. Lelaki itu bergetar dan menarik rambutnya sendiri. Menyuruh Haechan untuk pergi dari hadapannya.
"Ada apa!" Renjun yang berdiri di luar bersama Jisung dan Winwin, segera memasuki ruangan Min Hyung. Mereka dapat melihat Min Hyung yang berusaha menjauh dari Haechan.
Melihat kondisi Min Hyung yang kembali parah, Renjun segera mendekat untuk menyuntikkan obat penenang. Akan tetapi, Renjun kalah cepat sehingga Min Hyung bisa menutupi dirinya dengan menggeser ranjang.
"Keluar kalian! Orang-orang yang menyakitiku! Pergi!"
Pemberontakan terus Min Hyung lakukan. Mendorong ranjang ke arah Renjun dan berlari ke sudut ruangan. Min Hyung tidak bisa melarikan diri melalui pintu karena pintu tersebut telah dijaga oleh perawat yang baru saja tiba, sementara di ruangan tersebut tak ada jendela. Hanya ada ventilasi di bagian atas dinding.
Sikap Min Hyung yang dia tunjukkan membuat Haechan merasa aneh. Dia kembali mengingat ... Mark Lee memiliki tiga kepribadian.
Kepribadian yang dia temui adalah Zero dan Mark. Keduanya tidak akan bersikap ketakutan seperti sekarang. Hanya satu kepribadian yang terus dikatai pecundang.
Lee Min Hyung. Kepribadian asli dan si pemilik tubuh.
"Min ... Hyung?"
Secara perlahan, Haechan mendekat. Memastikan Min Hyung tidak akan menolak kedatangannya.
"Min ... Hyung?" Suara serak itu kembali memanggil. Orang yang dipanggil memalingkan kepalanya yang sebelumnya bersembunyi di dalam lingkaran lengan.
"Pergi."
Haechan menggeleng. Tidak peduli seberapa banyak dia diusir Min Hyung, dia tidak akan pergi.
Sebelum dia datang menemui Zero. Haechan telah meyakini dirinya sendiri untuk menerima apapun yang akan terjadi. Apakah itu Zero, Mark, atau Min Hyung. Akan tetapi, dia tidak menduga jika dia akan bertemu Min Hyung secepat ini.
"Kubilang pergi!" Min Hyung mengangkat kedua tangannya untuk mendorong Haechan, tetapi ketika dia mendapat ingatan dari kepribadiannya yang lain ... tangan itu berhenti di udara.
"Pergilah. Kau akan aman. Jangan di sini." Min Hyung berbicara dengan suara lirih. Matanya bulat, memohon pada Haechan untuk segera keluar.
Haechan tidak mengerti, tapi dia memilih untuk memeluk Min Hyung dengan erat.
"Aku ... aman jika ada ... kalian. Tidak apa-apa ... semua ... baik-baik saja."
Kalimat itu ... bisa membuat hati Min Hyung menjadi tenang. Tanpa dia sadari, Renjun mendatangi mereka dan menyuntikkan obat penenang hingga Min Hyung tak sadarkan diri.
Dibantu oleh Jisung dan Winwin, mereka membopong Min Hyung ke atas ranjang dan menyelimutinya. Membiarkan Min Hyung tidur untuk sementara.
"Apa yang terjadi?" Winwin langsung bertanya ketika mereka berada di luar ruangan.
"Kalian sudah tahu tentang kepribadian Mark Lee?" tanya Renjun hati-hati.
Mereka semua mengangguk. Renjun kembali menjelaskan. "Kepribadian Min Hyung kembali secara tiba-tiba sebulan yang lalu. Selama itu juga dia bersikap seperti itu. Tidak ingin bertemu siapapun. Jika ada yang masuk ke kamarnya, dia akan mengamuk. Makanan selalu dia buang dan terkadang dia hanya memakan buah saja atau tidak makan sama sekali."
Saat mereka sedang fokus mendengarkan penjelasan Renjun, Heechul beserta Lucas datang menghampiri mereka.
"Kalian sudah kembali dari Jepang? Kupikir kalian sudah menetap di sana."
Semua orang mengalihkan perhatiannya. Heechul datang dengan jas dokter kebanggaannya sementara Lucas menarik fokus pada Winwin.
"Siapa?" tanya Winwin. Mengabaikan Lucas yang masih menatapnya.
"Aku Huang Xi Che atau Heechul. Panggil mana yang kau suka. Aku psikiater Mark Lee atau Lee Min Hyung."
Heechul sedikit menundukkan kepalanya. Di belakang tangannya terdapat sebuah map hitam yang keras.
"Kenapa Anda mengurung Mark di dalam? Bukannya itu semakin membuat dia stres?" tanya Winwin.
Heechul memajukan bibirnya. Terlihat berpikir. "Karena dia memberontak dan susah dikendalikan. Jadi, dengan terpaksa kami harus menguncinya."
"Gila," celetuk Jisung tanpa sadar.
Heechul melirik Jisung sekilas dan kembali berbicara. "Ada pesan dari Tuan Donghae untuk Tuan Donghyuck dan juga Jisung."
Heechul mengeluarkan ponselnya dan mencari pesan suara Donghae. Setelah didapat, Heechul memutarnya dengan suara yang keras agar mereka semua mendengarnya.
"Seo Haechan dan Seo Jisung. Kalian berani melanggar janji dan kembali menemui anakku. Pergi selagi aku masih berbicara baik. Aku tidak ingin kepribadian anakku semakin kacau."
Winwin merampas ponsel Heechul dengan cepat dan mengirimkan pesan suara untuk Donghae.
"Kau yang seharusnya menjauh dari anakmu! Bukan Donghyuck ataupun Jisung. Mereka yang membuat anakmu baik-baik saja. Kau yang merusak mentalnya! Jangan menyalahkan orang lain, Paman. Mereka tidak berhutang padamu. Aku yang bertanggung jawab atas mereka. Temui aku jika kau ingin mengusik Donghyuck dan Jisung!"
Setelah puas, Winwin mendorong ponsel tersebut pada Heechul kembali.
"Terima kasih,"ucapnya.
Heechul tak tahu harus bereaksi seperti apa. "Terima kasih ... kembali?"
Setelah perdebatan kecil antara Winwin dan Heechul, psikiater itu pun pergi bersama Lucas yang tak mengeluarkan suara sedikit pun.
"Renjun ... kenapa Min Hyung bisa seperti itu? Apa ... karena trauma?" tanya Haechan. Dia berdeham setelah selesai berbicara.
"Iya. Dari yang aku perhatikan selama sebulan ini, Min Hyung sebenarnya tidak ingin kembali sama sekali, tapi dia tidak bisa menghilang karena Zero mungkin tidak mengizinkannya. Jadi, seperti bertukar. Tubuh Min Hyung seolah sudah menjadi tubuh Zero. Muncul tidaknya kepribadian lain, bergantung pada Zero dan aku yakin, Min Hyung muncul juga karena Zero yang memaksakannya untuk muncul. Zero juga membagi ingatannya dengan Min Hyung. Saat awal sadar, ingatannya masih di umur sekitar 7 atau 10 tahun? Aku lupa. Intinya ketika Zero pertama kali muncul. Akan tetapi, perlahan-lahan ingatan Zero memenuhi kepalanya sehingga dia menjadi terkejut dan merasakan beban ingatan yang banyak. Jadilah dia seperti itu. Min Hyung tidak sanggup menahannya."
Renjun menjelaskan dengan detail tentang kondisi Min Hyung. Jika Zero tidak membagi ingatannya maka Min Hyung akan bertingkah seperti anak kecil dan tidak memiliki ingatan apapun setelah Zero mengambil alih tubuhnya.
Sementara di samping Haechan, Jisung termenung dengan pikirannya. Dia tiba-tiba bertanya pada Renjun. "Kenapa harus ada cctv di dalam?"
"Untuk memantau perilaku Min Hyung. Bisa saja kepribadian lain muncul secara tiba-tiba."
Jisung terlihat kurang puas. "Siapa yang memantaunya?"
"Dokter Heechul dan Tuan Donghae."
Jisung mengangguk setelah mendapatkan jawaban. Dia pergi untuk duduk karena lelah berdiri.
Tbc
Gak tau end part ini gimana wkwkk. Gitu ajalah. Uee ngantuk dan lelah.
Mari bobo~