Tensura : Rimuru Is a Girl |R...

By Red__Light__

58K 4.8K 1K

Ini adalah cerita tensei shitara slime datta Ken dengan sudut pandang Rimuru menjadi seorang perempuan. Jalan... More

Prolog.
Chapter 01. Kedatangan Ogre
Chapter 02. Wanita misterius
Chapter 03. Keluarga baru
Chapter 04. Sang penjaga hutan.
Chapter 05. Di buatnya aliansi
Chapter 06. Evolusi
Chapter 07. Demon.
Chapter 08. Raja Iblis.
Chapter 09. Pak tua
Chapter 10. Kerajaan Dwargon
Chapter 11. Ingrasia
Chapter 12. Menjadi Guru.
Chapter 13. Republik Ulgrasia.
Chapter 14. Ancaman Tempest.
Chapter 15. Rimuru Vs Hinata.
Chapter 16. Negara Tempest.
Chapter 17. Rimuru Vs Milim
Chapter 18. Guy Crimson.
Chapter 19. Rapat.
Chapter 20. persiapan
Chapter 22. Hari yang berat.
ini serius
Chapter 23. Kencan di Ingrasia
Chapter 24. Aku tidak mengerti.
Chapter 25. Siapa kau ?
Chapter 26. Keanehan yang terjadi.
Chapter 27. Kembali ke Tempest.
Chapter 28. kedatangan True dragon.
Chapter 29. Perbincangan wanita ?
Chapter 30. Emosi yang membingungkan
Chapter 31. Rindu itu berat.
Chapter 32. Pernyataan.
Chapter 33. Aectrum
Chapter 34. Aectrum (2)

Chapter 21. Walpurgis

1.5K 127 36
By Red__Light__

Beberapa hari telah terlewati hingga hari di mulainya Walpurgis telah datang ... Pakaian yang di buat oleh Shuna juga sangat bagus dan nyaman untuk di kenakan. Pakaian ini berwarna hitam dengan beberapa garis Emas huruf  'T' di tengahnya. Dan ada bulu yang terbuat dari bahan Tempest Wolf yang sangat nyaman di area leher ku ini.

"Ini benar-benar hebat, Shuna."

"Hehe, syukurlah jika anda suka."

"Anda terlihat keren Rimuru-sama." Shion berbicara dengan mata berkilauan. Begitu pula dengan Ranga yang mengibaskan ekornya dengan cepat.

Untuk perjamuan ini, aku membawa Shion serta Ranga ...

"Oi Veldora, apa kau akan terus merengek seperti itu." Dia dari tadi menatapku dengan mata berair.

Haizzz .... Naga ini, apanya yang menakutkan, dia hanyalah naga yang cengeng!

Aku mengetuk kepalanya menggunakan manga ... " Ini, untuk sekarang, aku akan memberikan manga untuk mu." Lalu menyodorkan nya kepada Veldora.

"Aku tidak mau manga, aku hanya ingin ikut dengan mu!" Ucapnya lalu mengambil manga yang ada di tangan ku.

Lalu kenapa kau masih mengambilnya pak tua!

Ramiris sudah berada di ruanganku. Dengan Treyni dan juga Berreta yang setia berdiri di belakangnya. Aku duduk di samping sofa Veldora ... "Kenapa kau sampai segitunya ingin ikut di perjamuan ini?"

"Em... "

Kau hanya ingin menyombongkan diri saja bukan?...

Mata ku semakin malas menatapnya. Sikap dari naga ini harus segera di obati ...

"Sudahlah, tidak perlu merengek. Aku akan memberikan mu manga lebih setelah kepulangan ku."

Matanya berkilau, hehe ... Aku tau kau menginginkan nya.

"Dengan doujin?"

*BRAK!

"Geuhakk ... Itu sangat sakit Rimuru!"

"Ah maaf ... Bisa kau ulangi, aku tidak mendengarnya." Balasku dengan senyuman manis ... Em ... Bisa di bilang mengancam.

"T-tidak ada ... Haha ... Hahaha ... Ha" tawanya yang canggung dengan mengelus kepalanya.

Kau ini kenapa sih Veldora!

"Haizz ... Jangan sebut nama itu di depanku lagi kecuali kau memang merindukan sebuah pukulan."

"A-Aku mengerti."

Haizz ... Apakah kepalanya akan baik-baik saja? Entah sudah berapa kali aku memukulnya, otaknya tidak akan bergeser atau menjadi lebih bodoh kan?

"Dasar bodoh!"

"Naga sialan!"

"Pak tua"

"Apa yang kau lakukan!"

"Kau belum kapok ya?"

"Dasar kadal!"

Ugh ... Kebanyakan ingatan ku adalah memukulnya ...

Hng ...

"Haizz ... Kemarilah." Aku menarik kepalanya ke atas pangkuanku, dan menyembuhkan rasa sakit dari pukulan ku tadi ...

"Ini tidak biasa, apa yang kau rencanakan Rimuru?"

Benarkan, naga bodoh ini sangat menyebalkan!!! Aku berbaik hati padanya, tapi dia menuduhku merencanakan sesuatu.

Tenang Rimuru, tenang.

"Tidak ada, tetap lah seperti itu." Dia masih menatapku dengan bingung ... Aku tidak memperdulikannya, dan tetap mengelus kepalanya dengan halus ... Anggap saja ini adalah permintaan maaf dari ku, Ok.

"Apakah itu masih sakit.?"

"Tidak, itu sudah tidak sakit."

"Kalau begitu cepat menyingkirlah, utusan dari Guy-san akan segera datang." Balasku menatapnya dengan malas.

"Tch, apa sih yang kau mau ... Tadi menyuruhku tidur, tapi sekarang menyuruhku ban–"

*BRAK!

"Ini sakit lagi tau!!!"

"Aku tidak peduli!!!"

Sial Veldora ini, hanya pukulan yang bisa membuatnya menurut. Dia perlahan bangkit dengan mengelus kepalanya.

Sedangkan semua orang hanya tertawa kecil, menikmati tontonan yang aku berikan kepada Veldora ... Hanya Ramiris yang tertawa lepas ... Dia benar-benar tidak bisa mengendalikan tawanya.

Hingga aura yang cukup mengerikan mengalihkan fokus kami semua.

Pintu yang besar kemudian muncul di ikuti oleh seorang wanita cantik berambut hijau yang keluar dai pintu tersebut.

Ramiris kemudian terbang ke arahnya dengan semangat."Oh Mizary-chan, bagaimana kabar mu?"

Mizary ? Bukankah wanita yang Guy bilang adalah Rhein.. ? Yah ... Aku tidak peduli.

"Terimakasih karena telah menanyakan itu Ramiris-sama, aku baik-baik saja. Silahkan lewat sini." Dia kemudian membungkuk dan menunjuk tempat yang harus kita tuju menggunakan tangannya.

"Fumu, fumu ... Terimakasih." Ramiris kemudian memasuki pintu itu dengan Berreta dan Treyni yang berada di belakangnya.

Wanita bernama mizary itu lalu menatapku ... "Rimuru Tempest-sama, benar?"

Aku mengangguk sebagai balasan ... Dia kemudian memperagakan gerakan sebelumnya, aku berjalan perlahan hingga akhirnya pintu itu tepat di depanku ...

"Hati-hati Rimuru."

Aku hanya tersenyum sebagai balasan kepada Veldora. Lalu berbalik kembali memasuki pintu hingga akhirnya sampai di sebuah ruangan yang sangat luas.

Shion dan Ranga, tepat berada di belakangku. Aku melihat bahwa Guy sudah berada di sana dengan tangan menyilang dada, matanya sedikit terbuka dan menatapku dengan senyum tipis.

Apa ? Aku tidak tertarik dengan laki-laki.

Mungkin.

"Apa kau akan terus berdiam diri di sana?" Ucapnya yang masih menatapku dengan senyum tipis.

Aku tidak membalas jawabannya dan hanya berjalan menuju kursi yang sudah di sediakan.

Hingga akhirnya sesuatu yang sangat besar menghalangi pandanganku ... "B-besar sekali."

Dia sedikit melirik ke arahku, tapi kemudian berjalan kembali dan duduk menuju kursi nya yang sudah di sediakan.

Apakah itu Dagruel yang Veldora bicarakan? ...

Ya ... Itu kemungkinan besar ... di lihat dari auranya saja ... Itu sangat besar dan kasar. Pantas saja dia bisa menjadi lawan yang sepadan dengan si bodoh itu.

Seseorang kemudian keluar lagu melewati pintu, jadi dia adalah Vampire yang kotanya di hancurkan oleh Veldora... Dia membawa 2 pelayan, satu laki-laki paruh baya ... Dan juga ... ... ... ...

Piring yang aku pegang jatuh berhamburan ke lantai, mata ku terkejut hingga membesar ... Ah! Maaf, aku tidak membawa piring. Jadi tidak ada yang jatuh di sana.

KENAPA DIA ADA DI SINI!!!

Untung saja aku tidak berteriak dengan kencang dan hanya menyimpannya dalam hatiku. Dia sedikit meliriku senyuman kecil terpampang di bibirnya yang mungil, dia mengedipkan matanya kepadaku.

KENAPA LOLICON ITU ADA DI SINI!!!

"Rimuru-sama, ada apa?"

Suara Shion membuyarkan pikiranku, aku menatapnya dengan senyum canggung ..."A-Ahaha, tidak ada." Di iringi dengan garukan kepala belakang.

Aku sedikit melirik lolicon itu ... Kenapa dia bisa ada di sini. Apakah dia memang pelayan dari raja iblis yang di sebut Valentine itu?.

Tapi energi sihirnya lebih besar dari pada raja iblis valentine ... Yah ... Aku lupa energi sihir bukanlah segalanya di sini, pengalaman bertarung juga sangat penting.

*Hooaaam

Hm... Siapa yang menguap ... Aku yakin itu adalah Dino yang Ramiris bicarakan. Dia nyelonong begitu saja tanpa menyapa Valentine yang berada di samping dia duduk. Dan ...

Tidur.

Kenapa orang seperti dia masih hidup?

"Seperti biasa kau ini memang pemalas yah." Ucap Ramiris di sisi Guy duduk ... Dia terbang dengan kedua tangannya menyentuh pinggang sedikit membungkukkan badannya menatap Dino.

Dino sedikit melirik ke arah suara dan segera tegak kembali."Ramiris yah ... Kau masih saja kecil seperti dulu."

"Kau ngajak berantem ya... Aku akan melaporkan ini kepada Guy agar dia memberikan mu beberapa pukulan."

Ugh ... Bahkan Guy yang berada di sisi nya menatap Ramiris dengan malas ... Sepertinya dia juga cukup risih karena Ramiris terlalu cerewet.

Pertengkaran itu terus berlanjut. Cukup abaikan saja.

Lalu Onee-san keluar dari pintu itu dengan kedua penjaganya ... Hmm ... Dimana Carrion?

Apakah orang yang di sebelahnya adalah Carrion ...?

<<Lapor. Kemungk–>>

Yah... Mungkin dia sedang pura-pura jadi mayat di kastil nya Frey. Bukankah skenarionya adalah dia yang mati di bunuh oleh Milim?.

Lagian jika dia menyamar di sebelah Frey, itu terlalu jelek jika di bilang penyamaran ... Souei bahkan lebih baik dari itu, benarkan Raphael?

<< ..... >>

Ugh ... Aku tidak tau kenapa akhir-akhir ini Raphael-san sering marah.

Pandangan mataku teralihkan oleh seorang pria yang memasuki ruangan, sudah jelas bahwa dia adalah ...

Leon Cromwell.

Orang yang telah menelantarkan Shizu-san.

Aku sedikit berbalik dan menatapnya ...

"Apakah kau yang bernama Rimuru?" Dia bertanya tanpa adanya emosi dalam perkataan itu.

"Itu benar, "aku bangkit dari dudukku dan menghampirinya. "Apa kau butuh sesuatu?"

Aku sedikit mendongkak untuk menatap matanya secara langsung, tingginya hampir sama dengan Guy.

"Tidak ada, aku hanya merasa nostalgia melihat wajahmu itu."

Tanganku terkepal erat ... "Jika kau tidak berbicara apa-apa Setelah melihat wujud ini, aku benar-benar akan menghajar mu di sini!" Aku menatapnya dengan tajam. Lalu melanjutkan bicara dengan volume rendah."Shizu-san telah mati Leon!"

Dia masih menatapku tanpa adanya emosi sedikitpun."aku tau" lalu berjalan ke kursi nya sendiri dan duduk."Namun kau tidak pantas untuk menghajar ku, dia sendiri yang memilih untuk menjadi manusia dan mati."

Itu memang benar ... Tapi ...

"Yah ... Karena bukan aku yang merawatnya, aku jadi tidak tau apa yang dia alami. Namun aku juga sedikit tertarik dengan mu, jika kau mau. Aku akan mengirimkan undangan nanti untuk berkunjung ke negaraku, jika kau berpikir itu adalah jebakan. Kau boleh menolaknya."

Kau harus menahannya Rimuru ... Akhirnya aku berjalan menuju kursi dan duduk kembali dengan menghela nafas ." Aku mengerti, aku tinggal kirim undangannya nanti."

"Yah ... Jika kau memang masih selamat dari sini." Ucapnya lalu menatap pintu.

Itu juga membuat kepalaku berbalik untuk menatapnya juga, dan orang yang aku yakini bernama Clayman itu kelar dari pintu itu di ikuti dengan Milim di sisi nya.

Sialan Milim itu, dia masih saja berpura-pura di kendalikan ... hehe, Lihat saja nanti, aku akan menampar pantat mu hingga kau menangis kesakitan.

Hm ... Kenapa dia merinding ?, Tidak mungkin dia masuk angin bukan ... Haizz, mungkin aku akan menyuruh Shuna untuk membuatkan pakaian yang cukup layak untuk Milim nanti. Lihat saja pakaian yang di pakainya, pusarnya terlihat kemana-mana ... Dan dia hanya memakai celana dalam.

Umu umu ... Aku akan memberikan Milim hadiah pakai nan–

*Plak!!!

"Cepat jalan dasar cebol!"

Mataku terkejut dibuatnya, aku menatap Milim tidak percaya ... Begitu juga para demon lord lainnya, Clayman sialan itu ... Dia ... Dia berani memukul Milim sebelum aku memukul pantatnya.

Lihat saja nanti, aku akan benar-benar membuat mu membayar ini jutaan kali lipat.

Clayman!!!

***

Apakah aku boleh tidur di sini ...? ... Entah sudah berapa jam Clayman berbicara kesana kemari berputar putar.

Maksudku, meskipun aku tidak membutuhkan tidur ... Tapi ini benar-benar membosankan.

"Dan dia." Dia menunjuk ku dengan marah... Woaah ... Apakah aku harus memberikan tepukan tangan di sini.? Aktingnya benar-benar hebat."dia adalah orang yang membunuh Myulan bawahan ku dengan kejam."

Jadi begitu ... Sungguh kejam nya, umu umu ... Kasihan sekali Clayman. Maksudku bukan Clayman, kasihan sekali Myulan.

Mana mungkin lah bodoh. Orang Myulan masih hidup sehat di negaraku. Bahkan dia memiliki hubungan romantis dengan Youm, sial aku juga ingin memiliki hubungan seperti itu tau!.

Setelah Clayman berhenti bicara, aku di persilahkan untuk memberikan pendapatku sendiri ... Semua bukti aku tunjukan di tengah-tengah meja, para demon lord memiliki mata bukan?

Tentu saja mereka memiliki mata. Mereka semua melihat apa yang sebenarnya terjadi. Hingga akhirnya Clayman berteriak dengan tidak jelas .

"semuanya, mau sampai kapan kalian memberikan orang yang hanya mirip Majin ini berbicara dengan lancang. Dia ini bisa menjadi raja iblis hanya karena meminjam kekuatan naga badai."

Jadi begitu ... Aku yakin dia berencana untuk membangkitkan dirinya sendiri menjadi demon lord Menggunkan jiwa yang telah Veldora bunuh. Untung saja saat itu Raphael-sensei mengumpulkan jiwa tersebut.

*BRAK!!!

Kursi aku tendangan hampir mengenai wajah dari Clayman itu. Dia sedikit terkejut dan melirik kebelakang.

"Seperti yang ku bilang tadi, aku tidak tertarik untuk menjadi raja iblis. Aku hanya ingin menciptakan sebuah negara yang kutinggali dengan tenang. Karena kerja sama manusia sangat penting bagiku, akupun memutuskan untuk melindungi manusia." Aku berjalan perlahan ke arahnya. "Dan jika ada yang menggangu negaraku entah itu manusia, gereja suci barat, ataupun raja iblis. Aku akan menganggap mereka sebagai musuhku!"

Aku bisa melihat Guy sedikit menyeringai di sana, tapi aku tidak terlalu memperdulikan nya.

"Termasuk kau Clayman."

Clayman berteriak kembali dan ingin membantah tuduhan ku...

Sampai Guy menyuruh kita untuk bertarung memperebutkan tahta raja iblis. Hingga akhirnya dia memasukan penghalang untuk kita... Tidak ... Itu curang Oi! Kenapa Milim juga ada di sini!!!

Oi Milim juga, aku sudah tau kalau kau berpura-pura ... Tapi kenapa masih menyerang ku!

Shion sedang bertarung dengan Clayman, dan Ranga sedang melawan seekor rubah yang di bawa oleh Clayman.

Dia terus melayangkan pukulan kepadaku ... Sialan Milim, ini. Aku benar-benar akan menampar pantat mu agar kau menjadi lebih jinak nanti.

Sama seperti sebelumya, pertarunganku dengan Milim masih berat sebelah. Dia ... Terlalu kuat sialan!

Dan Milim juga tidak mengeluarkan energi sihirnya. Sehingga membuat ku tidak bisa mencurinya kembali.

Sialan!!!

Aku benar-benar terpojok di sini, ruangannya juga tidak terlalu besar ... Ini sangat terbatas tidak seperti Pertarungan kita sebelumnya Aku bebas pergi kemanapun yang aku mau.

Tapi di sini ... Waaahhhh..

Itu benar-benar hampir membunuhku tau!!!

Hingga saatnya aku terpeleset sebuah batu yang ada di bawahku ...

Em ... Kenapa semua kesialan ini terjadi padaku, pukulan Milim sudah ada di depanku tau ... Apakah aku akan terkena pukulan itu ...

Ah ... Apakah ini yang di namakan karma? Aku selalu memukul kepala si bodoh itu dengan cukup kencang, dan sekarang pukulan Milim hampir sampai menuju kepalaku.

Sudahlah, tutup saja matamu dan nikmati pukulan itu.

*BRAK!!!

Itu sangat sakit sialan, kepalaku mungkin sudah hancur berkeping-keping.

<<....>>

Kenapa Raphael ? Kenapa ? Apa kau ingin berbicara ?

<<Individu Veldora telah menahan pukulan itu master.>>

Kau tidak perlu menghiburku dengan menyebut nama si bodoh itu ... Aku tau tubuhku sudah hancur berkep–

"ITU SAKIT SIALAN!!!"

.

.

.

.

DIA BENAR-BENAR ADA DI SINI!!! Aku berbalik untuk melihat Veldora yang mengelus Kepalanya.

"K-kenapa kau ada di sini Veldora?"

Dia berjalan menghampiri ku dengan kesal. "Apa kau ingin bercanda dengan ku Rimuru!"

Eh ?

"Mana isi dari manga ini?"

Dia menunjukan buku yang tadi aku berikan, itu memang memiliki gambar sampul, tapi saat dia membukanya ... Hanyalah halaman putih semua.

S-Sepertinya aku salah memberikan buku kepadanya, itu adalah buku untuk menjahili nya nanti ... Tapi aku tidak tau bahwa aku secara tidak sadar memberikannya lebih awal kepada Veldora.

"A-Ahaha Veldora, aku tidak sadar memberikan buku ini kepadamu?" Aku hanya menggaruk kepala dan membuang muka.

"Lalu mana buku yang berisi?"

Dia mengulurkan tangannya dengan marah. Haizz ... Pak tua ini !

Eh ??

"Baiklah Veldora, aku akan memberikan bukunya setelah pulang dari walpurgis. Tapi untuk sekarang, bermainlah bersama Milim terlebih dahulu ok."

Lalu sebuah tendangan datang menuju arahku dengan cepat. Tapi Veldora memeluku dengan menangkis serangan itu.

Entah kenapa ... Pak tua ini sangat keren sekarang ... Lalu dia mendorong ku menjauh lagi.

"Oi itu kasar sekali sialan!" Padahal aku sudah berpikir bahwa dia sangat keren tadi.

Yah ... Aku tidak peduli, "urus dulu Milim, aku akan mengurus Clayman."

Dia menyeringai lalu mengangguk. Aku segera berlari menuju Ranga, dan melepaskan segel yang membelenggu rubahnya...

Hingga akhirnya pertarungan ku dengan Clayman di mulai... Entah kenapa ... Dia sangat lah lemah. Aku bisa membunuhnya begitu saja. Meskipun saat hendak mati tadi, dia sempat berevolusi menjadi raja iblis ... Tapi tetap saja dia tidak akan menang melawanku.

Ultimate skil Belzebuth menyerap tubuh Clayman bukan hanya itu, tapi jiwanya juga.

Tepukan tangan terdengar ... Aku melihat Guy yang bangkit dari duduknya dengan senyum tipis menatapku.

"Kerja bagus, berarti sekarang ... Kau sudah di akui sebagai seorang raja iblis, apakah ada yang keberatan."

Tidak ada yang keberatan di sini, hanya saja Vampire itu, sedikit menghinaku ... Tapi aku tidak terlalu memperdulikan.

Dan aku benar-benar terkejut, tenyata ... Lolicon itu adalah seorang raja iblis, Valentine yang tadi hanyalah samaran untuknya.

Dan namanya adalah Ruminas. Jadi dia adalah Vampire yang membenci Veldora, tatapan nya saja sudah menandakan kebencian.

Oi pak tua! Kenapa kau bersembunyi di balik badanku, dasar pengecut.

Ruminas berjalan secara perlahan menuju kemari, menatapku dengan senyum nya ... Heeeekkk... Dia menjilat bibirnya sendiri. Dengan cepat aku berbalik berlindung di badan Veldora. "Oi Rimuru, apa yang kau lakukan!" Dia berbicara kepadaku dengan berbisik.

"Berisik pak tua, tetaplah diam di sana."

Aku sedikit melihatnya dari balik badan Veldora yang besar ... "M-mau apa kau kesini ... Lolicon."

Dia sedikit terkejut dengan panggilanku. Apakah dia berharap aku akan memanggil namanya setelah mengetahui itu.

Beee ... Jangan harap, kau sudah bertanda bahaya dalam hidupku.

Dia menatap Veldora dengan marah tapi tatapannya kembali ramah saat melihatku.  Justru itu lah yang aku takutkan. Dia bisa membalik topengnya dengan cepat.

Dia berjalan memutari Veldora dengan menatapku masih dengan senyumannya... Tapi aku segera bergerak ke samping badan Veldora untuk menghindarinya.

"Apa yang kau mau ... Ruminas-san?"

Dia dengan cepat sudah berada di depanku ... Mengangkat daguku dengan jari telunjuk nya ...

"Bukankah kau semakin cantik, Rimuru?"

Yah ... Aku sedikit malu jika kau memanggilku seperti itu ... Tapi ..."terimakasih." Ucapku dengan membuah wajah.

"Baiklah, semuanya berkumpul kembali, kita masih memiliki beberapa urusan untuk di bicarakan"

Ohh! Nice timing Guy, kau memang bisa di andalkan, tidak Seperi pak tua ini.

"Kenapa kau menatapku seperti itu?"

"Tidak ada."

Aku berbalik kembali dan mundur untuk menjauh dari Ruminas."K-Kita harus segera berkumpul, kita akan berbicara nanti ... " Aku pergi dan duduk di kursi ku sendiri.

Oi ... Jangan menatapku terus, itu membuatku malu tau ... lolicon ini, dia benar-benar berbahaya.

Hingga akhirnya, Frey dan Carrion mengajukan diri untuk angkat kaki dari tahta raja iblis.

Sebenarnya aku sangat terkejut setelah mengetahui bahwa Carrion benar-benar menyamar seperti itu. Sepertinya aku terlalu memandang dia terlalu tinggi.

"Jadi begitu ... Bukan 10 lagi yah, tapi 8."

Seketika ruangan kembali menjadi dingin, em... Apakah aku mengatakan sesuatu yang salah...?

Mereka semua tampak kesal dengan ucapanku ... Bahkan Leon yang selalu bersikap dingin juga agak risih dengan perkataan tadi...

Apakah itu masalah serius ...

"Itu benar, kita harus memikirkan sebuah nama baru." Dagruel berbicara dengan tangan menahan dagu.

Apakah itu benar-benar masalah yang serius ...

Gumaman demi gumaman bisa terdengar oleh kedua telingaku.

Em ... Seseorang tolong jelaskan ... Apakah mereka selalu seperti ini ... ?

Bukankah itu hanya nama, kenapa mereka terlalu berelasi berlebihan ?

Hingga suara yang terdengar cempereng membuyarkan semua pikiran kami Yang ada ... "Huaaahahahaha ... Apa kalian lupa satu hal ?" Itu adalah Milim yang bangkit dari duduknya dan tertawa memegang pinggang. Dia menatapku dengan semangat. Entah kenapa ... "Rimuru pandai memilih nama tau!"

"Oh !!! Itu benar, dia bahkan membuat kan nama untuk Berreta ku."

Yabai ... Situasi ini benar-benar gawat, Guy menatapku dengan senyum tipis di mulutnya. "Karena kau sudah menjadi raja iblis kami akan memberi–"

"Tidak terimakasih." Aku menolaknya dengan senyum seramah mungkin. Dia membalas senyumanku dalam diam.

*BRAK!!!

Meja yang berada di depan kita itu terbelah menjadi dua bagian yang mulus. Guy perlahan berjalan menuju kemari dengan senyuman nya  menatapku,

*Glup...

Situasi ini benar-benar berbahaya, tangannya perlahan dia angkat hingga akan menyentuh daguku,

*Plak...

Tapi tangan itu berhenti di tengah jalan, tidak ... Itu tidak berhenti, ada seseorang yang menahannya. Siapa orang bodoh yang berani berbuat se...per....ti... ITU KAU YAH ORANG BODOHNYA!!!

Itu adalah tangan Veldora yang menahan tangan Guy dengan erat, dia menatap Guy dengan tajam.

Guy juga menatapnya dengan marah."apa maksudmu ini!"

Veldora tidak berniat mundur, dia masih menahan tangan Guy agar tidak sampai menuju kepadaku ... "Kau terlalu dekat sialan!"

Yamete kudasai~

_________________

Otak aku lagi blank ... Jadi kebanyakan nyuri lagi dari manga...

Jangan lupa Votenya...

Babay ...

Continue Reading

You'll Also Like

127K 11.9K 34
Teman SMA nya yang memiliki wangi feromon buah persik, Arion bertemu dengan Harris dan terus menggangunya hingga ia lulus SMA. Bertahun tahun tak ter...
598K 44.2K 45
Amber Cessia harus mendekam dipenjara selama tiga hari karena orang tuanya sudah lelah menjemputnya darisana. Namun keesokan harinya, bukan lagi petu...
234K 20.4K 20
Follow dulu sebelum baca 😖 Hanya mengisahkan seorang gadis kecil berumur 10 tahun yang begitu mengharapkan kasih sayang seorang Ayah. Satu satunya k...
106K 12.4K 15
(𝐒𝐞𝐫𝐢𝐞𝐬 𝐓𝐫𝐚𝐧𝐬𝐦𝐢𝐠𝐫𝐚𝐬𝐢 3) 𝘊𝘰𝘷𝘦𝘳 𝘣𝘺 𝘸𝘪𝘥𝘺𝘢𝘸𝘢𝘵𝘪0506 ғᴏʟʟᴏᴡ ᴅᴀʜᴜʟᴜ ᴀᴋᴜɴ ᴘᴏᴛᴀ ɪɴɪ ᴜɴᴛᴜᴋ ᴍᴇɴᴅᴜᴋᴜɴɢ ᴊᴀʟᴀɴɴʏᴀ ᴄᴇʀɪᴛᴀ♥︎ ____...