STAR

By DwiMartiningsih0813

6.1K 292 60

Cerita Ini mengisahkan tentang seorang gadis culun, polos/lugu, kepintaran di atas rata-rata, namun super dup... More

Prolog
STAR_01
STAR_02
STAR_03
STAR_04
STAR_05
STAR_06
STAR_08
STAR_ 09
STAR_10
STAR_11
STAR_12
STAR_13
STAR_14
STAR_15
STAR_16
STAR_17
STAR_18
STAR_19
STAR_20
STAR_21
STAR_22
STAR_23
STAR_24
STAR_25
STAR_26
STAR_27
STAR_28
STAR_29
STAR_30
STAR_32
STAR _33
STAR_34
STAR_35
STAR_36
STAR_37
STAR_38
STAR_39
STAR_40
STAR_41
STAR_42
STAR_43
STAR_44
STAR_45
STAR_46
STAR_47
STAR_48
STAR_49
STAR_50
STAR_51

STAR_07

110 7 6
By DwiMartiningsih0813

JANGAN LUPA FOLLOW SEBELUM BACA!

HAPPY READING

*

Hari ini adalah hari dimana sekolah kami akan mengadakan ngecamp. Awalnya aku tidak ingin ikut karna sejujurnya aku tidak punya biaya untuk kegiatan seperti itu, tapi setelah mendengar jika Marvin juga ikut tanpa pikir panjang aku memecahkan celengan berbentuk kelinci itu ke lantai.

Ku kumpulkan uang itu dari sejak kecil hingga sekarang, tak pernah ku buka bahkan berniat ku buka. Tapi, sekarang hanya karna seorang cowok aku rela memecahkan celengan itu.
Keberangkatan bus pada pukul 07.00 sedangkan aku telat karna mengantarkan pesanan ibuku terlebih dahulu, aku lihat bus itu sudah hendak pergi.
Aku berteriak dan berlari sekuat tenaga, tapi sayangnya bus itu sudah hilang.

Aku terengah-engah dan mengatur nafas ku perlahan. Aku kira kesempatan ku untuk berdekatan dengan Marvin sia-sia, bus keberangkatan sudah pergi dan sekarang hanya aku yang berada di sekolah seorang diri.

" Adel?!!"

Suara melengking yang familiar di telinggaku. Aku menoleh dan mendapati Irene yang memanggil-manggil namaku, aku sedikit terkejut saat melihat bus disana.

' Huh seperti nya aku tidak telat!'

Ku langkahkan kakiku Menghampiri Irene dan duduk di kursi persisnya di sebelahnya.

" Lo dari mana aja? Lo hampir ketinggalan tau nggak. Untung Kak Vino masih mau tungguin,"

Terdengar dari suara Irene yang sedikit kesal. Adel menjelaskan dengan rinci kepada teman satunya ini dan untungnya temannya itu mengerti dan kini malah dia merasa kasian dengan kondisi sahabatnya ini.
Setelah beberapa lamanya bus yang mereka tumpangi jalan dengan kecepatan sedang, semua orang yang ada di dalam bus bersorak dan menikmati perjalanannya.

Pemandangan alam yang sangat indah dengan banyaknya orang-orang dan hamparan pedesaan membuat semua pemandangan itu menjadi sebuah estetika. Di dalam bus tidak hening karena di dalam bus ini ada beberapa orang yang suka dengan dunia musik, mereka juga terkenal di sekolah akan suaranya yang amat luar biasa, mereka masuk dalam kategori anak band sekolah dan mereka pun sempat ikut lomba musik dan akhirnya mereka mendapati juara.

Semua orang dalam bus menikmati setiap lantunan lagu itu. Lagu dengan judul " Buih Jadi Permadani" lagu yang sedang ngetren saat ini. Semua orang terdiam menikmati keindahan suara dan arti lagu itu.
Tak lama keheningan itu pecah saat tiba-tiba bus berhenti di sebuah jalan yang sangat sepi.

" Ada apa pak?" Tanya Vino menghampiri supir bus itu

" Itu ada seorang pria di depan, sepertinya dia anak dari sekolah kalian," jawab supir bus itu

Vino sedikit membungkuk dan sedikit terkejut saat melihat orang yang saat ini ia lihat. "Marvin?!"

Marvin naik ke dalam bus dengan santainya. Adel yang sedari tadi diam tersentak kaget saat melihat kehadiran pujaan hatinya itu, rasanya seperti mimpi. Adel mengira akan sulit bertemu dengan Marvin karena mereka berbeda bus tapi ternyata Allah mengabulkan semua doanya, ntah kenapa Marvin ada di pinggir jalan sepi itu dan naik ke dalam bus yang di sana ada dirinya.

Marvin duduk di kursi kosong tepatnya di sebelah Adel. Tentu saja kursi itu tidak kosong karena awalnya kursi itu milik Vino, Adel terus menatap pria pujaan hatinya tanpa berpaling. Bukan hanya Adel melainkan semua cewe yang ada di dalam bus juga memiliki perasaan yang sama seperti Adel. Hanya saja mereka sedikit gengsi dan takut jika di tolak, tapi Adel dia terang_terangan mengukapkan walaupun berulang-ulang kali di tolak keras oleh sang empu

Skip bumi perkemahan!

Puncak adalah bumi perkemahan kami saat ini.
Pemandangan yang indah dengan suasana dan cuaca yang sejuk membuat semua beban dalam hidup hilang seketika.

" Woah jadi ini puncak? Indah banget," gumam Adel kagum dengan semua keindahan alam ini.

" Ahhh," suara teriakan perempuan berhasil membuat Adel menoleh ke arah sumber suara.

Aqila gadis cantik dengan rambut di ikat kuda itu terjatuh di saat hendak turun dari bus. Aqila meringis kesakitan dan meminta bantuan kepada pria di depan yang membelakangi nya. Siapa lagi kalau bukan Marvin!
Aqila terus meminta bantuan kepada pria yang berdiri mematung di depannya, tapi nihil tak ada tanda pria itu hendak membantunya.

Adel yang melihat itu tak ingin jika sampai Marvin mengulurkan tangan dan bersentuhan dengan wanita lain karena baginya itu terasa sakit. Adel berniat baik membantu Aqila, tapi sepertinya niat baik Adel tidak di terima baik oleh Aqila. Aqila menepis kasar tangan Adel yang mengulur memberi bantuan.

" Gw nggak butuh bantuan lo!" Gubris Aqila dan hendak bangkit.

Marvin berbalik dan sekilas menatap Adel.

" Marvin kaki aku sangat sakit. Kamu mau kan gendong aku please," pinta Aqila dengan wajah imutnya

" Bukannya tadi dia mau bantu lo? Kenapa lo tolak? Jadi jangan salahkan gw kalau nggak ada yang mau bantuin lo!"

Aqila terbelalak mendengar ucapan Marvin. Marvin pergi meninggalkan kami, Adel sedikit senang saat Marvin mengatakan hal itu. Sedangkan Aqila yang melihat Adel tersenyum merasa jika harga dirinya di injak-injak.

" Kenapa lo senyum-senyum? Lo ngeledek gw heh? Awas aja lo,"

Ucapan sebuah ancaman Aqila terhadap Adel.

......

Semua siswa/i berkumpul di suatu tempat yang sedikit luas. Pak Chiko memberi beberapa intruksi peraturan-peraturan yang dapat di sana. Pak Chiko juga mengumumkan kelompok tenda kami, Adel dan Irene berharap jika mereka satu kelompok. Adel tak berani jika harus berpisah tenda dan kelompok dengan Irene, karena ini kali pertama nya ia berkemah. Bahkan tak ada orang yang dekat dengan dirinya selain Irene seorang.

Semua keinginan Adel musnah saat pak Chiko mengumumkan jika dirinya satu tenda dengan Yeji dan beberapa anak nakal lainnya. Sedangkan Irene dia satu tenda dengan Aqila. Irene meyakinkanku untuk tetap tenang dan mengatakan untuk bilang apapun kepadanya jika saja nanti Yeji dan temannya menjahilinya.

Adel memang seorang gadis culun dan miskin. Bahkan tak ada yang sepadan dengan dirinya, tapi jika ada orang yang menghakimi nya maka dirinya tidak bisa diam. Adel akan melawannya walaupun pasti mendapat pertentangan.

Hari ini adalah hari pertama Adel berkemah seperti ini, tapi Yeji dan temannya malah menyuruh Adel untuk memasang tenda. Adel merasa kesulitan saat memasang nya karena jujur ia tidak tau bagaimana mana cara memasang tenda itu.
Irene yang peka dan tau jika sahabat nya tidak tau cara memasang tenda berinisiatif menghampiri tenda Adel dan membantunya. Adel menolak karena ia takut jika Irene akan mendapat masalah karena dirinya, tapi tidak Irene bersikeras ingin membantunya.

Sungguh sangat beruntung dirinya karena mendapatkan sahabat sebaik Irene.

" Irene makasih udah bantuin aku. Aku nggak tau deh kalau nggak ada kamu, mungkin ini tenda nggak akan jadi,"

" Iya sama-sama. Lain kali kalau lo butuh apa-apa ngomong aja sama gw, gw pasti bantu lo," ujar Irene yang di angguki Adel

Setelah membantu Adel_ Irene langsung pergi ke tendanya. Yeji dan temannya masuk ke dalam tenda dan menyuruhnya untuk memasak mie untuk mereka. Yeji sengaja tidak membiarkan Adel untuk beristirahat karena itu dia terus membuat pekerjaan kepadanya.
Adel merasa bingung saat tidak menemukan air untuk memasak mienya, Adel berinisiatif mengambil air ke sungai yang ada di sekitar sana. Air puncak itu sangat bersih dan jernih, bahkan sepertinya air itu bisa di minum walau mentah.

Adel mengambil air itu dengan wadah yang ia bawa saat hendak pergi Adel melihat Marvin yang sedang berdiri di batu besar itu dengan sebuah kamera di tangannya. Adel terus memandangi pria tampan itu dari arah kejauhan rasanya ia ingin berteriak dan memeluk pria itu tapi sepertinya impian akan menjadi sebuah impian tidak akan pernah menjadi sebuah kenyataan.

Adel melangkah hendak pergi saat terpikir Yeji yang meminta mie kepadanya. Dengan langkah tak hati-hati Adel terpeleset hingga terjatuh.

Byuurr

" Ahhh,"

Marvin menoleh ke arah sumber suara dan terkejut saat melihat seseorang tenggelam di sana. Marvin berlari ke arah Adel dan mengulurkan tangan. Adel mencoba mengulurkan tangan dan memegang tangan itu erat, tapi sayangnya kaki Adel terasa keram dan akhirnya membuat Adel kembali tenggelam dan otomatis menarik Marvin ke dalam Air.

Kamera yang ada di leher Marvin terkena air dan hal itu membuat Marvin berteriak kesal. Adel memeluk tubuh kekar itu agar tubuhnya tidak tenggelam lagi.

" Lepas!" Gubris Marvin yang risih dengan Adel yang terus menempel kepadanya.

" A_aku nggak bisa berenang,"

" Gw tau lo memang nggak bisa apa-apa! Tapi apa kedalaman seperti ini lo masih nggak bisa berenang?"

Ya sungai itu tidak terlalu dalam hanya sampai pinggang Marvin. Tapi, gimana buat kalau nggak bisa berenang. Adel tiba-tiba terjatuh dan kakinya keram tentu saja dirinya bisa tenggelam walaupun tidak dalam.

Marvin naik ke daratan dengan semua pakaiannya yang basah kuyup, Adel pun sama. Adel merasa bersalah saat melihat raut wajah Marvin yang merah padam karna kesal dan marah kameranya mati karna dirinya. Adel mencoba meminta maaf dan berniat ingin membenarkan nya tapi lagi dan lagi bantuan baiknya tidak di terima baik olehnya. Marvin menolak dan mengatakan jika sebuah tangan perusak tidak akan pernah bisa melakukan apapun walau dalam hal kecil.

Langkah Adel tiba-tiba terhenti saat mendengar sebuah ucapan tajam seperti menusuknya. Adel mengambil air itu dan melangkahkan pergi ke tenda miliknya. Dalam perjalanan ke tenda Vino melihat Adel yang basah kuyup, Vino menghampiri Adel dan bertanya. " Kenapa baju lo basah?" Tanya Vino

" Tadi aku terpeleset di sungai," jawab Adel dan berlalu pergi meninggalkan Vino disana.

Tidak berpikiran lain Vino langsung pergi ke tenda miliknya berniat beristirahat, tapi saat sampai tenda ia melihat Marvin yang sedang telanjang dada dengan kedua tangannya memeras kaos bajunya.

" Lo kenapa?" Tanya Vino heran karna melihat Adel dan Marvin basah kuyup secara bersamaan

" Gw nolongin orang yang tenggelam tapi malah gw juga yang masuk ke lobang itu," jawab Marvin datar dengan masih melakukan aktivitas nya.

Vino diam dan berpikir ' apa orang yang di maksudnya itu Adel?'

......

Pukul 18.30 malam

Semua siswa/i di kumpulkan di tempat awal. Tapi tidak dengan Adel, Yeji menyuruh Adel untuk tetap di dalam tenda dan menyuruhnya untuk membuat makan malam untuk mereka. Adel merasa kedinginan karna sejak tadi Yeji tidak memberikan sedikitpun celah untuk Adel istirahat, bahkan saat ini Adel masih mengenakan baju basahnya itu.

PoV lapangan.

" Perhatian semuanya! Malam ini adalah malam pertama kita di tempat ini. Dan bapak harap kalian bisa memanfaatkan semua aktivitas kalian selama disini dengan sebaik-baiknya," ucap Pak Chiko mewakili para guru di sana.

" Bapak disini tidak akan terlalu panjang lebar dalam berbicara. Bapak serahkan semua kepercayaan bapak kepada kalian semua selalu panitia camp ini,"

Semua orang terfokus memandangi panitia yang gagah dan cantik yang berjajar di samping sana.
Marvin berjalan dan meminta izin kepada pak Chiko dan guru-guru lainnya untuk meminta alih.

Setelah mendapat izin Marvin memulai berpidato sebagai ketua panitia camp ini.

" Terimakasih atas partisipasi kalian semua dalam acara ini. Saya benar-benar sangat tidak menyangka jika di tahun sekarang banyak sekali siswa yang mau dan mencoba membuka pengalaman kalian dalam mencintai dan mengenal alam,"

" Setelah melakukan kegiatan pertama ini kami selaku panitia akan membuat kegiatan malam yaitu jejak alam,"

Semua orang tersentak saat mendengar pertanyaan Marvin.

" Apa jejak alam malam-malam seperti ini? Apa kamu yakin Marvin?" Tanya Aqila dengan suara teriakan

" Ahhh ini yang tidak ku suka dalam camp sekolah ini. Pasti ada hal semacam ini," begitulah ucapan-ucapan seluruh siswa.

" Marvin lo serius? Lo jangan mengade-ngade deh," teriak Chio

" Woy bantut kenapa? Takut?" Teriak Justin

" Ya iya lah lo juga takut kan sama mahkluk gituan," timpal Chio

" Woy sadar lo. Yang ada dia yang takut sama lo!" Teriak Justin yang mendapat tawa pecah dari semua orang.

" Diam! Jika tidak ingin ikut dalam kegiatan ini maka silahkan pergi sekarang!" Ucap Marvin dinngin penuh penegasan

Semua orang terdiam tak ingin mengatakan apapun lagi.
Semua kelompok di beri satu kertas dan itu berisi sebuah gambar peta untuk kegiatan jejak alam. Dan dalam satu kelompok di beri satu kertas.

......

" Kak ada pengumuman apa disana?" Tanya Adel penasaran

Adel benar-benar tidak tau apa info pengumuman tadi karna sedari tadi Adel berdiam diri di dalam tenda karna mereka menyuruh Adel untuk menyiapkan makanan dengan ancaman tidur di luar jika menolak.

" Ayok cepat ikut gw!"

" Ikut? Kemana?" Tanya Adel tidak mengerti

" Arghh lo bisa diem nggak sih? Bisa nggak sih lo nurut aja hah?" Bukannya menjawab Yeji malah berteriak kepadanya.

" Tapi makanan _"

" Lo benar-benar! Lo minta gw sumpel tu mulut agar lo bisa diem hah?!"

" Aku_"

" Lo bawa dia muak gw lama-lama dekat dia!" Celetuk Yeji dan berlalu pergi.

" Apa salah aku?" Gumam Adel

" Ayok jalan!" Ucap cewe satunya lagi sembari mendorong Adel

Bersambung

Jangan Lupa Komen, Follow and Vote makasih

See you next time

Bye_bye muach😘🤗

Continue Reading

You'll Also Like

3.8M 55.6K 32
Mature Content || 21+ Varo sudah berhenti memikirkan pernikahan saat usianya memasuki kepala 4, karena ia selalu merasa cintanya sudah habis oleh per...
918K 170K 54
Reputation [ rep·u·ta·tion /ˌrepyəˈtāSH(ə)n/ noun, meaning; the beliefs or opinions that are generally held about someone or something. ] -- Demi me...
1M 154K 50
Awalnya Cherry tidak berniat demikian. Tapi akhirnya, dia melakukannya. Menjebak Darren Alfa Angkasa, yang semula hanya Cherry niat untuk menolong sa...
1.1M 112K 27
Karmina Adhikari, pegawai korporat yang tengah asyik membaca komik kesukaannya, harus mengalami kejadian tragis karena handphonenya dijambret dan ia...