SANTOSA {END}

By Kalpaijo

44.9K 5.9K 1.2K

Santosa Putra Argadana. Cowok paling tampan di sekolah SMA Jaya pura. Sikap Santosa yang selalu dingin kepada... More

SATU📍
DUA📍
TIGA📍
LIMA📍
ENAM📍
TUJUH📍
DELAPAN📍
SEMBILAN📍
SEPULUH📍
SEBELAS📍
DUA BELAS📍
TIGA BELAS📍
EMPAT BELAS📍
LIMA BELAS📍
ENAM BELAS📍
TUJUH BELAS📍
DELAPAN BELAS📍
SEMBILAN BELAS📍
DUA PULUH📍
DUA PULUH SATU📍
DUA PULUH DUA📍
DUA PULUH TIGA📍
DUA PULUH EMPAT📍
DUA PULUH LIMA📍
DUA PULUH ENAM📍
DUA PULUH TUJUH📍
DUA PULUH DELAPAN📍
DUA PULUH SEMBILAN📍
TIGA PULUH📍
TIGA PULUH SATU📍
TIGA PULUH DUA📍
TIGA PULUH TIGA📍
TIGA PULUH EMPAT📍
TIGA PULUH LIMA📍
TIGA PULUH ENAM📍
TIGA PULUH TUJUH📍
TIGA PULUH DELAPAN (END)📍
EXTRA PART

EMPAT📍

1.2K 221 39
By Kalpaijo


Halo-halo....

Sebelum membaca alangkah
baiknya follow dulu Nura ya •~°°~•

°°°°Happy reading°°°°

Fauna membalikkan tubuhnya ke belakang dan saat itu juga Fauna membulatkan matanya melihat sosok cowok di depannya. "Elo!"

Santosa yang melihat kehadiran Fauna ada di depan rumahnya juga sama terkejut, dan ia langsung menatap bundanya dengan tatapan bertanya.

"Kalian saling kenal, ya?" tanya bunda pada keduanya.

"Cuma teman di sekolah kok, Bu," jawab Fauna tersenyum tipis dan ia menatap lagi ke arah cowok itu. "Jadi, Santosa ini anak ibu?"

"Iya Nak, dia anak saya. Yasudah ayok masuk dulu nak," kata ibu itu pada Fauna.

"Bund?" ucap Santosa menatap bundanya dan ibunya itu langsung paham apa yang dimaksud dengan anak sulungnya.

"Nanti bunda jelasin di dalam," ucapnya. Lalu mereka masuk ke dalam rumah bernuansa putih itu.

"Ayo duduk dulu," suruh wanita paruh baya tersebut dan Fauna mengangguk.

Ketiga orang itu duduk di sopa yang ada di ruang tamu, dan Santosa duduk di sebelah bundanya.

"Sa, ambilin obat P3K," titah bunda pada anaknya.

"Buat apa Bund?"

"Ambilin dulu."

Santosa mengangguk. Dia pun berdiri dan berjalan ke arah dapur untuk mengambil obat P3K yang diletakkan di nakas dekat dapur.

Setelah beberapa detik Santosa kembali lagi dengan membawa kotak obat P3K, lalu ia memberikannya kepada bunda.

"Oh iya, ibu belum tau nama kamu siapa?" tanya ibu itu sambil membuka obat P3K.

"Nama saya Fauna Griselda, Bu," jawab Fauna ramah. "Nama ibu siapa?" Kini giliran Fauna yang bertanya pada ibu yang ada di depannya.

"Oh iya nama yang cantik. Nama saya Farrah nak," jawab ibu itu sembari tersenyum manis.

Fauna mengangguk dan tersenyum. "Nama ibu juga bangus hehe."

Bu Farrah terkekeh pelan.

"Sini kaki kamu biar saya obatin," titah bu Farrah.

"Nggak papa bu, biar saya aja," balas Fauna sambil memegang kaki kirinya.

"Gak papa nak Fauna, kamu 'kan udah nolonggin saya. Kalau nggak ada kamu saya nggak tau sekarang gimana."

Santosa yang duduk di sebelah bundanya itu langsung menoleh ke arah bundanya. "Bunda kenapa?" tanya Santosa.

"Tadi Bunda mau ketabrak sama mobil, trus nak Fauna ini nolongin bunda," terang bunda pada anaknya.

Santosa yang mendengar itu lantas terkejut dan langsung memegang tangan bundanya seraya melihat tubuh bunda dari atas sampai bawah. "Bunda nggak papa, 'kan?" tanya Santosa khawatir.

"Alhamdulillah bunda nggak papa sayang, cuma kaki Fauna yang terluka." Bu Farrah melihat ke arah Fauna dengan tatapan bersalah.

Santosa menghela napas panjang, syukurlah bundanya ini tidak kenapa-kenapa. Lalu ia melirik ke arah Fauna dan saat itu juga Fauna tersenyum manis padanya. Cowok itu langsung mengalihkan pandanganya ke arah lain membuat gadis itu menyunggingkan senyumnya.

"Ibu obatin ya?" kata bu Farrah pada Fauna.

"Iya Bu."

Wanita paruh baya tersebut mengobati luka di kaki Fauna dengan telaten.

Setelah selesai mengobati luka Fauna bu Farrah menghela napas pelan sambil membenarkan perban yang melekat di kaki Fauna.

"Alhamdulillah selesai juga," ucap bu Farrah tersenyum tipis.

"Terima kasih, bu," ucap Fauna.

"Harusnya saya yang berterima kasih sama kamu nak Fauna, karena udah nolongin saya, sekali lagi saya sangat berterima kasih ya, dan maaf kamu jadi terluka kayak gini."

"Iya bu sama-sama, hehe nggak papa ko bu ini cuma luka kecil, paling dua hari aja udah sembuh. Yasudah kalo gitu Fau pulang dulu ya, bu," pamit Fauna sambil menyoren tas kecilnya.

"Cepet-cepet banget, kita makan dulu aja yuk. Ibu tadi udah masak loh."

"Emm ... tadi Fau udah makan di rumah, lain kali aja deh bu."

"Yasudah kalau gitu, kamu bisa naik motor sendiri? kakinya masih sakit nggak?"

"Nggak ko bu sekarang udah mendingan."

Bu Farrah mengangguk dengan tersenyum.

"Sekali lagi saya berterima kasih sama kamu ya nak Fauna," kata Bu Farrah.

"Iya bu sama-sama," balas Fauna lalu gadis itu menyalami tangan bu Farrah.

"Assalaamu alaikum, bu," ucap Fauna lalu ia membalikan tubuhnya dan melangkah pergi untuk keluar dari rumah ini.

"Wa alaikumus salaam," jawab Bu Farrah dan Santosa yang ada di sebelahnya.

"Bund, aku ke depan dulu," ujar Santosa pada bunda.

"Iya Sa," balas bunda lalu cowok itu pergi dari sana.

Saat Fauna akan memakai helm-nya
tiba-tiba saja cowok dingin itu keluar dari dalam rumah membuat Fauna mengerutkan keningnya bertanya.

Cowok tampan tersebut masih memakai baju koko putih dan peci hitam di kepalanya, membuat siapapun yang melihatnya akan langsung terpesona. Karena selain tampan wajahnya Santosa juga baik akhlaknya.

"Makasih udah nolongin bunda gue," ucap Santosa tanpa melihat ke arah gadis itu.

"Iya sama-sama," jawab Fauna menatap wajah cowok dingin itu dengan takjub.

"jangan mandangin muka gue trus nanti zina mata."

🌙🌙🌙🌙

"Fau kaki kamu kenapa?" tanya Nara pada temannya yang baru saja datang.

"Ceritanya panjang," balas Fauna lalu ia duduk di kursinya.

Nara hanya mengangguk pelan.
"Sakit nggak?" tanya Nara lagi.

"Nggak Ra, lebay banget luka segini." Fauna melipat kedua tangannya di atas meja.

"WOII SEKARANG JAM KOS!" teriak putra dari luar kelas membuat para penghuni kelas XII Ips 1 bersorak senang, karena pelajaran paling mereka tidak suka akhirnya kosong. Ya, pelajaran matematika yang paling mereka tidak sukai karena harus menghitungnya.

Kata putra, bu kina selalu guru matematika di SMA Jaya Pura itu tidak hadir hari ini karena ada kepentingan keluarga. Putra adalah ketua kelas XII Ips 2 dan informasi apapun tentang kelasnya dia akan mengetahui lebih dahulu sebelum murid yang lainnya. Entah dari mana dia bisa tahu.

Nara mengangkat tangannya ke udara. "Yeay akhirnya jamkos juga," seru gadis lucu itu membuat Fauna
mengeleng-gelengkan kepala karena melihat tingkah temannya.

"Ke luar yuk, sumpek di kelas mulu," ajak Fauna sudah berdiri.

"Emang kaki kamu nggak sakit?"

"Kalo kaki gue sakit, gue nggak bakalan sekolah."

"Emm ... yaudah yuk."

Kedua cewek itu pun berjalan keluar kelas.

🌙🌙🌙🌙

Jam menunjukan pukul 02.30 WIB.
Seorang cowok yang sedang tertidur
itu terbangun karena sudah menjadi kebiasaanya. Ia pergi ke kamar mandi untuk mengambil air wudhu.

Setelah melaksanakan dua rakaat
shalat tahajud Santosa membuka
ayat suci Al-Quran dan membacanya
dengan merdu.

Disaat orang-orang tertidur nyenyak di malam hari seperti ini Santosa lebih memilih terbangun untuk melaksanakan ibadah kepada Sang Maha Pencipta.

Usai membaca Al-Qur'an Santosa
pergi ke kamar adiknya yang berada
di depan kamarnya. Santosa membuka pintu kamar adiknya dengan pelan lalu ia masuk ke dalam.

Gadis kecil itu tertidur dengan
nyenyak dan memeluk boneka panda kesayangannya. Santosa mengusap
lembut kepala adiknya lalu ia mengecup kening Sania dengan singkat.

"Walaupun kamu suka bikin kakak
kesel, tapi kakak sayang sama kamu An. Apapun yang terjadi kakak akan selalu ada buat kamu," gumam Santosa, lalu ia menyelimuti adiknya sampai sebahu. Setelah itu ia keluar dari kamar Sania.

Santosa menuruti anak tangga dan
pergi ke dapur untuk mengambil air
putih.

"Sa, udah bangun?" ucap bu Farrah
yang sedang mengambil air di atas meja makan.

"Udah bund," jawab Santosa tersenyum tipis.

"Udah solat tahajud?"

"Alhamdulillah udah Bunda."

"Alhamdulillah."

"Bunda udah solat?"

"Bunda lagi ada tamu Sa."

Santosa yang mendengar itu
langsung paham. Lalu ia mengambil
air putih di atas meja makan.

"Tapi kok bunda bangun di jam segini?" tanya Santosa.

"Mungkin udah kebiasaan bangun di jam segini, jadi kalau lagi ada halangan juga bunda suka bangun dan nggak bisa tidur."

Santosa mengangguk paham lalu ia duduk di kursi meja makan dan meminum air putih dengan tiga kali tegukkan.

"Sa."

"Iya, Bund?"

"Perempuan idaman seperti apa yang kamu suka?"

Santosa yang mendengar itu lantas
terkejut. "Kok bunda nanya gitu?" balas Santosa.

"Bunda pengen tau aja sayang." Wanita paruh baya dengan piyama berwarna abu-abu itu duduk di sebelah anaknya.

"Tosa lagi nggak suka sama
siapa-siapa bund, Tosa mau pokus belajar dulu sambil memperbaiki diri."

Bu Farrah tersenyum manis lalu ia
mengusap kepala anaknya dengan sayang. "Siapapun istrimu kelak, bunda akan menyayanginya seperti bunda sayang sama kamu. Dan satu pesan dari bunda, jangan pernah kamu sakiti dia apalagi sampai meneteskan air mata."

Santosa mengangguk dengan bibir tersenyum tipis. "Iya bunda."

"Yaudah sekarang kamu tidur lagi
sana waktu ke subuh masih lama."





















































💓Terima kasih💓

Vote sama komenya ya
Jangan lupa, gratis ko gak bayar:)


















{ L y o }

Sukabumi
14 Desember 2021

Salam hangat>3

~Nura~🍊

Continue Reading

You'll Also Like

463K 50.3K 22
( On Going + Revisi ) ________________ Louise Wang -- Bocah manja nan polos berusia 13 tahun. Si bungsu pecinta susu strawberry, dan akan mengaum lay...
5.9M 391K 68
#FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA⚠️ Kisah Arthur Renaldi Agatha sang malaikat berkedok iblis, Raja legendaris dalam mitologi Britania Raya. Berawal dari t...
2.6M 129K 59
LO PLAGIAT GUE SANTET 🚫 "Aku terlalu mengenal warna hitam, sampai kaget saat mengenal warna lain" Tapi ini bukan tentang warna_~zea~ ______________...
481K 51.1K 21
*Spin off Kiblat Cinta. Disarankan untuk membaca cerita Kiblat Cinta lebih dulu untuk mengetahui alur dan karakter tokoh di dalam cerita Muara Kibla...