AURORA || on going

By fiirrlyy_

929 79 173

⚠⚠ DILARANG PLAGIAT ⚠⚠ Bukan kenyataan yang pahit tapi harapan yang terlalu tinggi sampai lupa bahwa kita bu... More

prolog?
2. Reja moms
3. Markas
4. Selalu ada
5. Bully
6. Luka
7. Menunggu
Cast

1. SMA

138 15 61
By fiirrlyy_


Heloo, call me Alya or Lia

Apakabar? Semoga baik baik aja ya, bahagia selalu kalian. ♡

Kalo ada kesalahan, typo or anything, tolong komen ya, biar diperbaiki.

Votmen cung jangan lupaa


***

Hari ini, tanggal 11 Januari 2006, tepat di hari pertama kali Aurora dan Reja memasuki sekolah SMA

05.30

Pintu berwarna coklat terbuka, menampakan sosok perempuan cantik, yang sudah siap menggunakan pakaikan sekolah.

Menatap jam dinding yang berada dikamarnya, lalu mengambil handphone yang berada di meja depannya, membuka aplikasi Whatsapp.


Rejandra Margaskaraa - ♡

Karaa.. udah bangun?

Karaa.. halooo

Karaa, haloo, ada orang?

5 menit, Rora berangkat sendiri ya Karaaa


Aurora menghela nafas, mematikan ponselnya lalu memasukannya kedalam kantung baju nya, mengambil tas yang tergeletak di kasur.

***

"REJANDRA MARGASKARA! AYO BANGUN, UDAH JAM BERAPA TUH" teriak wanita tua, sudah berkali kali ia membanguni anaknya,tapi tetap saja tidak bangun bangun

"Ck.. berisik maa" malas Reja, menutupi kedua telinganya menggunakan tangan.

"Bener masih gak mau bangun?"

"Tadi mama gak sengaja liat di handphone mu, kata Aura dia mau berangkat sendi-- "

BRAKK

Reja terjatuh dari tempat tidurnya, mengusap pelan bokong nya lalu berlari menuju pintu toilet

Mama Reja terkekeh, lalu ia keluar dari kamar Reja

**

"lamaaa..." kesal Aurora, Reja menyengir, menggaruk lehernya yang tak gatal

"maaf yaa, udah bikin Rora nunggu lama." maaf nya, mengusap pelan pucuk rambut Aurora.

Dengan muka cemberut Aurora menggangguk kepala, lalu menaiki motor milik Reja, merasa posisi duduknya sudah benar Aurora menggangguk anggukkan kepala lagi. Tanda sudah siap jalan

Reja menacap gas, melesat maju menuju sekolah baru mereka.

Motor Reja memasuki gerbang sekolah Garuda, ada beberapa siswa yang berteriak, alay, kalau kata Reja.

"GILAAA GANTENG BANGET, ITU SIAPA COYY!"

"ANAK DARLIONS YA? ATAU FANS DARLIONS?"

"ANJIRR, KELIATAN DIKIT DOANG TU MUKA, UDAH KETAUAN KALO DIA GANTENG"

"ADA PAWANGNYA WOY, JANGAN JADI PHO LO SEMUA!"

"MASA SIH ITU PAWANGNYA?"

Masa bodo dengan teriakan mereka, Reja memarkirkan motor nya, ia melepas helmnya, menyugar rambut kebelakang, membuat para siswa berteriak kembali.

"Mereka itu kenapa?" Tanya Aurora, jika boleh Aurora jujur, telingannya merasa sakit mendengar teriakan aneh mereka.

"Biasalah, jarang liat cogan kaya Kara" sombong Reja

Aurora berdecak malas, menyenderkan badannya di motor Reja, menunggu Reja yang masih membenarkan rambutnya.

"Lama Karaaa.." 

"Sebentar, raaa, dikit lagii" 

"ITU UDAH BENER KARAAAAA" kesal Aurora, sudah cukup, sedari tadi Reja merapihkan lalu memberantaki rambutnya lagi.

Reja terkekeh, megandeng tangan Aurora, berjalan menuju kelas, ah tidak, ke ruang guru.

**

"OMGG, GANTENG PARAHHH!!"

"WOY ANJIRR MIMISAN GW, GILA GANTENG BANGETT"

"SAYANG, TUNGGUIN AKUU"

"BABY, ANAK KITA DI RUMAH NANGIS NANGIS TUH"

Drama beberapa siswa yang berada di lorong, Reja menggeleng kepala, seketika ia memberhentikan langkah, membuat langkah Aurora ikut terhenti

"Kenapa? Kok berhenti?" Tahya Aurora, menatap polos ke arah Reja

Takk

 Reja menyentil pelan dahi Aurora, membuat Aurora medesis pelan, mengusap dahi nya.

"Makanya kalo jalan liat depan, ra. Kita udah sampe di depan ruang guru"

Tok tok tok

"Silakan masuk"

Aurora menatap kearah Reja, kedua mata indah mereka bertemu, Reja mengangguk mantap, mengandeng tangan Aurora.

Mereka berdua memasuki ruangan guru, ada beberapa guru yang sedang membuat tugas, mengoreksi, bahkan ada yang sedang sarapan.

"Ehh.. sini duduk" panggil salah satu guru, terlihat masih muda, Aurora dan Reja segera duduk dibangku yang sudah disiapkan.

"Perkenalkan nama saya, Devitya, kalian murid baru?" Tanya bu Devitya, Reja dan Aurora mengangguk sebagai balasan.

"Rejandra Margaskara dan...Aurora Ayesia?"

"Iya, itu kami berdua"

Bu Devitya mengangguk, mengecek daftar nama murid,  "kalian berdua sekelas, kelas kalian ada di lantai 2, X ips 1 ada di ujung"

"Baik, terimakasih bu, saya dan Aurora pamit dulu"

Bu Devitya mengangguk dan tersenyum, Reja dan Aurora bangkit dari tempat duduknya, menyapa sebentar guru guru yang berada disana, lalu mereka keluar dari ruang guru.

***

X ips 1

Aurora dan Reja saling pandang, melepas genggaman tangan mereka, Reja masuk kelas terlebih dahulu, disusul Aurora.

Kedatangan Reja di kelas X ips 1, membuat siswa berteriak histeri.

"OMG, SI  GANTENG MASUK KELAS KITA"

"SINI GANTENG, DUDUK DIDEKET AKU AJA"

"GILA CAKEP BENER TUH ORANG"

"ITU CEWEK YANG DIBONCENG TADI GAK SI?"

"LAH IYA, PAWANGNYA KALI YA?"

"STOP, STOP, JANGAN ADA YANG BERISIK, ATAU KELUAR DARI KELAS SAYA"  tegas ibu guru yang bernama Sinta, seketika kelas menjadi sunyi.

Bu Sinta menghela nafas, "silakan kalian perkenalkan diri kalian" senyum ramah

"Perkenalkan,nama gw Rejandra Margaskara, panggil aja Reja" 

"PANGGIL SAYANG AJA BOLEH?"

Tanya salah satu murid

"DIAM" Tegas Bu Sinta, menggeleng kepala pelan.

"Sudah? Itu saja Reja?" Tanya bu Sinta, Reja mengangguk sebagai balasan

"Baik, silakan yang satu lagi untuk memperkenalkan dirimu"

"Halo semua, aku Aurora Ayesia, Panggil aja Aura" Aurora tersenyum.

"Tidak ada yang ingin ditanyakan? Baik, kalo tidak ada, silakan kalian berdua duduk di sana" Ramah bu Sinta, menunjuk bangku kosong di belakang.

Reja dan Aurora mengangguk, lalu mereka berkata terimakasih dan permisi, mereka berdua melangkah menuju tempat duduk mereka.

"Pojok" pinta Reja, menatap Aurora

"Enggak, Rora yang dipojok" Tolak Aurora, lalu mendudukkan bokongnya di kursi pojok.

"Ah Rora, ngalah dikit dongg" tak terima, menatap Aurora dengan tatapan melas.

"Nooo, Kara di pinggir, Rora yang di pojok" 

"Iya dah iyaa, Kara mah ngalah aja"

Reja menghela nafas pelan, mendudukkan bokongnya di kursi, menatap kearah depan.

Aurora terkekeh geli, menatap wajah Reja yang tak terima duduk di pinggir.

****

Bel istirahat sudah berbunyi, kini Aurora dan Reja sudah berada di kantin, melahap bakso yang tadi mereka beli, Aurora makan dengan perasaan yang risih, bagaimana tidak? Semua siswa yang berlalu lintas dikantin, pasti menatap ke arah Reja dan Aurora.

Ada juga yang sedang membicarakan Reja dan Aurora, itu yang membuat Aurora risih.

"Gak usah diladenin, makan aja, habis makan kita pergi" Aurora mengangguk sebagai balasan, kembali melahap baksonya.

Reja tersenyum, lalu kembali melahap baksonya lagi.


Brakk

ada 4 lelaki datang, salah satu dari mereka ada yang menggebrak meja Aurora dan Reja, yang lainnya ikut bergabung duduk di meja Aurora dan Reja.

Aurora terpekik kaget, Reja menatap tajam ke arah lelaki yang sedang menyengir tanpa dosa

"Gak usah ngebrak meja bisa?"

Aurora menghela nafas, bersyukur yang menggebrak meja mereka itu adalah teman Reja atau Anggota inti DARLIONS yang satu sekolah dengan Aurora dan Reja.

 DARLIONS  adalah geng motor yang didirikan oleh Reja dan temannya, DARLIONS memang kurang terkenal dipekarangan anak remaja untuk sekarang,mungkin karna baru dibuat, jadi tidak terlalu banyak yang tau siapa DARLIONS 

Darlions sudah ada sejak Reja kelas 9 smp, Darlions teridiri dari 100 anggota dengan 5 anggota inti.

5 anggota inti, termaksud ketua dan wakil, anggota inti teridiri dari teman teman Reja semasa SMP

Rejandra Margaskara - Reja, Ketua Darlions

Argantara Mahesa  - Arga, Wakil ketua Darlions

Zavier Albara - Bara, anggota inti Darlions

Aresia Zantara - Ares, anggota inti Darlions

 Daniel Dionsatra - Dion, anggota inti Darlions

Aurora menggeleng kepala, lalu melanjutkan kegiatan makannya.

Dion duduk di paling pojok, biasanya sih di tengah, tapi kalau ada Reja dan Aurora lagi berdekatan, Dion memilih di pojok, kata nya sih uwuphobic.

Mereka semua memakan makanan yang sudah mereka pesan sebelum datang ke meja Aurora dan Reja, diiringi canda tawa dari Dion dan Ares.

Bell pulang sekolah sudah berbunyi, semua sswa berbondong bondong keluar kelas menuju pakiran atau ruang les, osis, lainnya.

Auora dan Reja sudah berada di pakiran, sudah ada 4 teman Reja lainnya dipakriran

"Lo kemarkas, ja?" Tanya Arga

"Nanti sore, kalo gak sibuk" jawab Reja

"Sibuk apaan lo?" Tanya Ares, Ares bingung, setaunya, Reja tidak ada kesibukan yang padat.

"Biasalah, lo kaya gak tau Reja aja, res. Kalo gak tidur ya main ps, kalo gak main ps, jalan ama neng Aura" Dion menjawab pertanyaan Ares, menaik turun kan kedua alisnya, menatap jahil ke arah Reja.

"Nanti gw dateng" 

"Cabut, gw mau tidur" ucap Reja

Mereka menaiki motor nya masing masing, melesat maju ke luar sekolah, jalan raya yang tadinya lumayan sepi, menjadi ramai karna deruman motor mereka.

Sampai di pertengahan jalan, mereka berpisah, Arga, Ares, Dion, dan Bara pergi ke jalan menuju markas, sedangkan Reja dan Aurora pergi ke jalan menuju rumah mereka.


***

Aurora dan Reja sudah sampai dirumah Reja, Aurora memutuskan untuk bermain sebentar di rumah Reja.

Kini mereka sedang berada di ruang tamu, memakan cemilan sambil menonton Sofia the first,  kartun favorite Reja sejak dulu.

Tidak banyak yang tau, kalau Reja menyukai film Sofia the first.

Selain Sofia the first, Reja juga menyukai film Nusa dan Rara, sama seperti Aurora, menyukai film Nusa dan Rara.

Terlalu fokus menonton film Sofia the first, mereka tidak sadar bahwa ada wanita yang menatap Aurora dan Reja  dari belakang. Wanita itu tersenyum melihat kedua nya akur.





 1455 kata, banyak juga, pegel tangan cung.

Jangan lupa votmen ya, thankyouu ♡


Continue Reading

You'll Also Like

110M 3.4M 115
The Bad Boy and The Tomboy is now published as a Wattpad Book! As a Wattpad reader, you can access both the Original Edition and Books Edition upon p...