MY DANGEROUS BOY [COMPLETED]

By urprettyboy

2.6M 197K 19.4K

(๐…๐จ๐ฅ๐ฅ๐จ๐ฐ ๐ฌ๐ž๐›๐ž๐ฅ๐ฎ๐ฆ ๐ฆ๐ž๐ฆ๐›๐š๐œ๐š!) ______________________________________________ "๐๐จ๐ฐ ๐ฒ๐จ๐ฎ'๏ฟฝ... More

MDB - Prolog ๐Ÿ
MDB - 1 ๐Ÿ
MDB - 2๐Ÿ
MDB -3๐Ÿ
MDB - 4๐Ÿ
MDB - 5๐Ÿ
MDB - 6๐Ÿ
MDB - 7๐Ÿ
MDB - 8๐Ÿ
MDB - 9๐Ÿ
MDB - 10๐Ÿ
MDB - 11๐Ÿ
MDB - 12๐Ÿ
MDB - 13๐Ÿ
MDB - 14๐Ÿ
MDB - 15๐Ÿ
MDB - 16๐Ÿ
MDB - 17๐Ÿ
MDB - 18๐Ÿ
MDB - 19๐Ÿ
MDB - 20๐Ÿ
MDB - 21๐Ÿ
MDB - 22๐Ÿ
MDB - 23๐Ÿ
MDB - 24๐Ÿ
special -๐–’๐–†๐–‘๐–’๐–Ž๐–“๐–Œ-
MDB - 25๐Ÿ
MDB - 26๐Ÿ
MDB - 27๐Ÿ
MDB - 28๐Ÿ
MDB - 29๐Ÿ
MDB - 30๐Ÿ
MDB - 31๐Ÿ
MDB - 32๐Ÿ
MDB - 33๐Ÿ
MDB - 34๐Ÿ
MDB - 35๐Ÿ
MDB - 36๐Ÿ
MDB - 37๐Ÿ
MDB - 38๐Ÿ
MDB - 39๐Ÿ
MDB - 40๐Ÿ
MDB - 41๐Ÿ
MDB - 42๐Ÿ
MDB - 43๐Ÿ
MDB - 44๐Ÿ
MDB - 45๐Ÿ
MDB - 46๐Ÿ
MDB - 47๐Ÿ
MDB - 48๐Ÿ
MDB - 49๐Ÿ
MDB - 50๐Ÿ
MDB - 51
MDB - 53
MDB - 54๐Ÿ
MDB - 55๐Ÿ [END]
APA KABAR?!

MDB - 52๐Ÿ

31.7K 3.2K 1K
By urprettyboy

Hello🦋

𝖍𝖆𝖕𝖕𝖞 𝖗𝖊𝖆𝖉𝖎𝖓𝖌🏁

•••

Netra gadis itu perlahan terbuka dengan alis mengerut ia mengedarkan pandangannya diruangan yang sepi ini, ia menunduk melihat tangannya yang tengah diinfus dengan selang yang berisi cairan merah itu. Seragam sekolahnya pun sudah hilang entah kemana, hanya ada sepasang baju rumah sakit berwarna biru muda yang terpasang ditubuh kecilnya.

Perlahan tangannya hendak mengelus perutnya namun kali ini, ia merasakan hal yang sangat berbeda. Kenapa perutnya mendadak rata dan tidak gendut seperti biasanya?

Ceklek

"Sayang? Udah bangun nak?" Tanya Amel lembut saat membuka pintu itu, dan berjalan seraya tersenyum hangat menghampiri dirinya. Tapi, Kiara bisa lihat ada bekas jejak air mata disana, Kiara bisa menyadari itu semua.

"Bunda" panggil Kiara dengan suara kecilnya, perasaannya benar-benar tidak enak mengingat kejadian disaat Clara menginjak perutnya.

Apakah putranya baik-baik saja? Bagaimana kabar putra semata wayangnya sekarang?

"Iya sayang?" Tanya Amel lembut menatap Kiara dengan tatapan yang sulit diartikan, masih tidak bisa membayangkan nasib putrinya akan jadi seperti ini diusianya yang masih 16 tahun, seharusnya Kiara bersenang-senang dengan teman remajanya tapi gadis itu justru dihadapi masalah yang memaksa dia untuk dewasa dalam sekejap.

Mata Kiara perlahan berkaca-kaca kemudian mendongak menatap Bundanya, tak lama bulir air mata itu menetes dan berhasil membuat Amel iba, wanita itu langsung memeluk tubuh kecil Kiara dan mengusap punggung putrinya dengan sayang.

"Anak Bunda anak yang kuat.." lirih Amel kemudian kembali mencium pucuk kepala Kiara dengan sayang.

Kiara menggeleng kecil, "Maksud Bunda? Bunda anak aku mana? Bunda jawab Kiara!" Paksa Kiara melepaskan pelukannya, namun Amel terus mengeratkan pelukannya tidak mau melepasnya.

Amel tidak sanggup melihat reaksi Kiara jika tau kalau Kiara keguguran, Kiara kehilangan putra yang sudah gadis itu siapkan namanya, Kiara kehilangan dunianya, Kiara kehilangan pahlawan kecilnya, Kiara kehilangan malaikat kecilnya, Kiara kehilangan lelaki yang kelak akan melindungi Kiara dari dunia luar.

"Bunda lepas! Bunda kenapa perut Kiara kempes?! BUNDA!!" Bentak Kiara marah menatap Bundanya dengan tatapan yang marah, namun perlahan tatapan itu berganti menjadi tatapan yang sendu dan air mata dari kata Kiara harus kembali mengalir lagi dan lagi.

"Bunda jawab Kiara.." lirih Kiara menggenggam kedua tangan Bundanya menatap Amel penuh harap.

"Bunda, anak aku ngga meninggal kan? Anak aku masih diperut aku kan? Anak aku sayang sama aku jadi dia ngga bakal pergi ninggalin aku juga kan Bunda? Bunda ayo jawab jangan diem aja!!" Paksa Kiara lagi, Kiara sudah memaksa Bundanya namun Bundanya tidak mau membuka suara dan setia menangis dalam diam.

"Bunda jawab Kiara, Kiara mohon.." lirih gadis itu sekali lagi.

Karena tidak mendapat jawaban, gadis itu langsung melepas kasar infus yang tertancap ditangannya, kemudian perlahan turun dari kasur dan berjalan dengan satu tangan yang memegang perutnya karena perutnya mendadak sakit ketika ia berjalan, perlahan ia membuka pintu rumah sakit itu kasar dan langsung membuat Ayahnya sekaligus kedua mertuanya kaget disana.

"Kiara, nak.." lirih Agra kaget melihat putrinya yang tiba-tiba membuka pintu, lelaki itu langsung menghampiri anaknya dan memeluknya dengan sayang persis seperti apa yang Amel lakukan tadi saat didalam kamar.

Kiara memberontak, bukan pelukan yang ia butuhkan sekarang, ia hanya membutuhkan kabar anaknya kabar putranya.

"Ayah jawab Kiara, anak Kiara mana.." lirih gadis itu seraya mencoba melepaskan pelukan Ayahnya.

Agra tidak menjawab, "Masuk ya? Itu tangan Kiara berdarah karena Kiara cabut infusnya, nak" jawab Agra memegang tangan Kiara yang sudah penuh darah.

Kiara menggeleng, "Kiara cuma mau tau, mana anak Kiara? Susah banget ya? Kiara mohon.." lirih gadis itu menangis dipelukan Ayahnya.

Agra membuang nafasnya, lelaki itu langsung menggendong tubuh kecil putrinya lalu kembali membawa masuk dan melihat Amel yang ikut menatapnya dengan wajah yang penuh air mata. Agra langsung merebahkan tubuh Kiara dan menahan pundak Kiara sebentar agar gadis itu tidak memberontak seperti tadi. Tak lama dokter pun masuk dan langsung menyuntikkan obat bius agar gadis itu lebih tenang dan tidak membuat jahitan dibagian perutnya terbuka.

Agra langsung merangkul Amel untuk keluar dari kamar inap milik Kiara kemudian membawa Amel masuk kedalam pelukannya. Sedih juga mereka kehilangan cucu pertama mereka, sampai kapanpun Agra tidak akan pernah menganggap cucunya itu sebagai anak haram.

"Axel kemana mas?" Tanya Amel tidak melihat adanya Axel, hanya melihat adanya Aura dan juga Alex dikursi ujung yang sama sedihnya harus kehilangan cucu pertama mereka.

"Axel lagi mandiin janinnya, sama kasih nama buat janinnya" jawab Agra, karena usia janinnya sudah 4 bulan, janin itu wajib diberi nama.

"K-kiara ngga ikut kasih nama? Kiara kan ibunya" protes Amel menatap suaminya, Agra menggeleng kecil.

"Kiara masih belum bisa nerima kalau anaknya udah meninggal" jawab Agra kecil kemudian kembali mengusap pundak istrinya.

Tatapan istrinya saja kosong bagaimana tatapan Kiara nanti? Bagaimana reaksi Kiara nanti saat akan pergi ziarah ke kuburan anaknya? Kiara hari ini tidak boleh mengikuti proses ketika janin itu akan dikubur. Karena Kiara masih syok dan takut terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

Axel kembali datang melihat Mami Papinya dan juga kedua mertuanya yang masih bersedih harus kehilangan cucu mereka. Axel membuang nafasnya kemudian kembali berjalan menghampiri keduanya.

"Ambulance udah siap" ujar Axel yang diangguki kedua lelaki itu.

Axel merogoh ponselnya, ia akan menanyakan kepada temannya, apa semua sudah siap dirumah Kiara? Mulai dari lahan tanah kuburan untuk putranya dan juga warga sekitar yang akan menunggu ambulance itu datang.

"Udah siap semua?" Tanya Axel.

Jordan mengangguk kecil, "Kuburan udah siap, tinggal nunggu ambulan aja"

"Thanks udah bantu"

Tut

Axel kembali menaruh ponselnya disaku celana sekolahnya. Kemudian menatap kedua lelaki yang sudah siap ikut mengubur cucu mereka. Sementara Aura dan Amel tidak ikut karena akan menjaga Kiara disini.

"Ayo" ajak Axel diikuti kedua lelaki itu.

•••

Mobil ambulance yang tengah membawa mayat malaikat kecil itu berhenti tepat didepan pagar rumah milik Kiara yang sudah ramai. Axel dengan cepat langsung membuka pintu samping kemudi dan berjalan dengan langkah lebarnya untuk membuka pintu bagian belakang diikuti satu petugas dari e rumah sakit.

Sementara dari dalam rumah, seluruh teman Axel dan juga beberapa guru perwakilan dari sekolahnya ikut hadir disini menunggu kedatangan anak dari Kiara dan Axel.

"Ke depan" perintah Jordan yang diangguki oleh Raihan, lelaki yang sudah memakai baju kokoh itu langsung berjalan kecil keluar rumah membantu Axel membawa mayat kecil itu.

Mereka gagal menjadi om.

Langkah mereka berhenti ketika melihat Axel yang hendak masuk pagar dengan menggendong malaikat kecil itu, bisa mereka lihat dari tangan Axel yang bergetar ketika menggendong putra kecilnya. Walaupun anak itu hadir karena sebuah kesalahan dan Axel perbuat, tapi anak itu tetap anak yang suci tanpa dosa.

"Langsung bawa masuk, Xel" ujar Raihan yang diangguki Axel.

Disinilah mereka, menemani Axel yang hanya terdiam memandang putranya yang tidur selamanya, yang tidak akan bisa kembali kepelukannya sampai kapanpun. Axel menangis dalam diam, ia hanya bisa terdiam berusaha mengikhlaskan kepergian putra kecilnya.

"Anak gue.." lirih lelaki itu ketika melihat putranya yang hendak dimasukkan kedalam liang lahat.

"Ikhlas, Xel. Anak lo udah disurga sekarang" jawab Raihan seraya mengusap pundak Axel yang lemas tanpa tenaga, walaupun Axel sudah berganti baju tidak lagi memakai seragam sekolah tapi tetap terlihat penampilan lelaki itu sangat berantakan.

Axel menggeleng kecil, "Gue ngga yakin Kiara bisa ikhlas" jawab lelaki itu dengan suara yang semakin mengecil karna putranya benar-benar sudah tertutup dengan tanah.

Axel semakin menundukkan kepalanya tak kuat melihat Papinya dan juga Papa mertuanya yang ikut membantu menguburi cucu pertama mereka. Semua merasa kehilangan sekarang, karena malaikat kecil itu semua harus merasakan kesedihan yang teramat dalam.

Lima belas menit sudah terlewat sekarang, dan tanah itu sudah menjadi gundukkan yang akan selalu Axel datangi tiap minggu nanti. Anaknya sudah pergi meninggalkan kedua orang tuanya.

Waktu semakin sore dan warga pun mulai bepergian, hanya ada Axel, Papinya dan Papa mertuanya serta ketiga sahabatnya sekarang disini. Perlahan Axel berjongkok didepan gundukkan tanah itu setelah mempersilahkan Papi dan Papanya untuk lebih dulu berdo'a untuk cucu pertama mereka.

Tangan lelaki itu bergetar ketika mengusap papan nama putra kecilnya, lelaki itu juga bergumam mengeja nama putra kecilnya.

"Raja..Bramasta..Davidson"

Air mata Axel kembali menetes membaca namanya yang sudah ia rangkai dengan waktu yang singkat.

"Raja..ini Papa.." lirih lelaki itu dengan suara kecilnya.

"Raja baik-baiknya ya sayang disana, Raja bisa kok liat Mama sama Papa dari atas"

"Raja anak baik, Raja anak ganteng, kalau Raja dikasih kesempatan untuk lahir kedunia pasti Raja bakal jadi anak yang kuat, Raja bakal jadi pemimpin yang bertanggung jawab, Raja bakal jagain Mama, Raja bakal jadi jagoan Papa. Papa ikhlas, Papa ikhlas kalau ternyata Raja harus diambil sama tuhan sekarang"

"Papa minta maaf yaa kalau Papa pernah nakal sama Raja, Papa minta maaf karena kesalahan Papa harus Raja sama Mama yang kena dampaknya, Papa sama Mama sayang banget sama Raja, banyak yang nungguin Raja disini, temen-temen Papa, Oma Opa Raja, semua sayang sama Raja"

"Jadi kalau Raja udah besar disana, jadi anak yang baik ya? Jagain Mama dari atas sana"

"Raja udah bahagia ya disana? Raja ketemu banyak temen ya disana? Papa sama Mama udah ikhlas, Raja juga harus ikhlas ya nak?"

"Nanti kita ketemu disana ketika Papa udah dipanggil sama Tuhan, okey?"

"Papa sayang Raja"

•••

maaf bangettt klo updatenya lama huhuuuuu

kalo komennya banyak aku double up👍🏼👍🏼

yuk 700 comment

TBC🏁

Continue Reading

You'll Also Like

101K 5.1K 75
sebuah plorog keluarga kecil yang ada 4 anggota yaitu rony salma syarla nabila, salma memiliki dua anak yang masih kecil dan cerita ini kami persemba...
228K 15.9K 51
Anna pernah berfikir untuk menghidupi dirinya sendiri, apalagi ditengah-tengah zaman yang semakin menunjukkan tingkah bejat Laki-laki dan itu membuat...
124K 4.4K 35
menceritakan tentang perjodohan antara laki laki cantik dan seorang CEO tampan namun kasar, tegas, dan pemarah #bxb #homo jika salah lapak langsung...
1.3M 104K 119
"You do not speak English?" (Kamu tidak bisa bahasa Inggris?) Tanya pria bule itu. "Ini dia bilang apa lagi??" Batin Ruby. "I...i...i...love you" uca...