MENANTU PILIHAN ABI [NEW VERS...

By Novadanty

3.2M 92.4K 2.4K

(PLAGIAT MINGGIR!!!) Penasaran langsung baca aja!!! ๐Ÿšด๐Ÿšด๐Ÿšด Ketikan dari jemari amateur! Yang sukanya begadan... More

MPA 00
MPA - 1
MPA - 2
MPA - 3
MPA - 4
MPA - 6
Tujuh [revisi]

MPA - 5

97.9K 10.7K 208
By Novadanty

Pagi ini masih seperti pagi kemarin tapi bedanya kalau kemarin masih jomblo kalau sekarang udah di ikat dengan sosok yang selama ini dia kagumi dalam diam. Tentu saja suasana hatinya lebih bersemangat berkali-kali lipat banyaknya.

Ameyra menuruni anak tangga dan melihat keluarganya tengah bersantai di ruang tengah. Jiddahnya pun menyapa.

"Mau berangkat Nduk?" tanya neneknya.

"Enggih Jiddah." Ameyra pun menyalami kakek dan neneknya tak lupa menyalimi kedua orang tuanya.

"Vella belum kelihatan Kak?" tanya Mira pada putrinya.

"Iya Mi, Vella aku suruh duluan aja, biar aku bawa motor, sekali-kali pengin bawa motor sendiri," kata gadis itu.

"Yasudah hati-hati nggak usah ngebut," kata umi Mira.

"Siap boss," ucapnya lantas menyalimi semuanya.

"Mey berangkat, assalamu'alaikum." ujarnya seraya beranjak dari sana.

"Wa'alaikumussalam."

****

Saat hendak masuk ke dalam lift tapi keduluan calon ayah mertuanya, namun siapa sangka justru Ameyra malah di suruh ikut gabung disana.

"Terimakasih, Pak," ucapnya agak sedikit jaim.

"Iya Ameyra," jawab pak Wirama. Di dalam lift ini hanya ada tiga orang saja dengan dirinya, salah satunya Zuandra. Gadis itu tak melihat keberadaan sosok lelaki yang 'mengikatnya' semalam.

Pintu lift pun terbuka, mereka keluar dari sana dan menuju ruangan masing-masing. Ameyra sedikit membungkuk sopan lalu berpisah disana.

Sampai dimejanya, dia langsung di goda oleh sahabatnya yang tak lain dan tak bukan siapa lagi Vella.

"Aciecie bentar lagi ada yang mau married nih," goda Vella di sela Ameyra tengah menarikan tangannya di atas papan keyboard.

"Jangan keras-keras Minem," balas Ameyra dengan nada lirih. Karena tempat Ameyra dan Vella bersebelahan hanya saja ada pembatas kaca di meja mereka.

"Ee... sapa yang mau married?" tanya Sania mengintip seraya memiringkan tubuhnya ke arah Vella yang berada di depannya lantara gadis itu tidak sengaja mendengarnya.

"Nanti Lo juga dapet invitation nya kok," ujar Vella juga menggeserkan kursinya.

"Asyikkk makan gratiss," saut Sania. Mereka pun terkekeh kecil.

"GRATISAN SELALU DI DEPAN...."

"Anehnya lagi itu nikmatnya berlipat ganda gasii."

"Kata om Arfan seribu buat nak Sania,"

"Dih napa abi Ameyra jadi lo bawa-bawa,"

Sedangkan Ameyra hanya bisa menggeleng kecil kepalanya sembari tersenyum. Ada-ada saja sahabat dan temannya itu. Ameyra pun kembali fokus pada tugasnya.

Dalam waktu dekat ini dirinya akan segera melepas masa lajangnya dan di gantikan oleh statusnya menjadi seorang istri.

Semuanya terasa seperti mimpi tapi dirinya tertampar oleh kenyataan. Jika semua ini bukan lah sebuah mimpi.

🚴🚴🚴

Siang, pukul 12.15

Usai shalat zuhur Ameyra kini tengah jalan bersama mbak Shalma. Kedekatan keduanya seakan sudah lama, Ameyra dan mbak Shalma juga sering bertukar cerita. Jika melihat kedekatan mereka mungkin orang yang tidak tahu menganggap mereka adalah adik kakak.

"Udah punya calon belum nih Ameyra," gurau mbak Shalma.

Ameyra menggigit tipis daging bibir dalamnya lalu mengangguk kecil. "Insya Allah, akadnya dalam waktu dekat ini Mbak," kata lugu Ameyra.

"Wah benarkah? Selamat ya Mey, Mbak doain segala sesuatunya di mudahkan dan di lancarkan," ujar mbak Shalma.

"Aamiin, makasih untuk doanya Mbak," ucap Ameyra.

"Iya sama-sama. Nggak kerasa ngobrol gitu udah sampai sini. Yaudah kalau gitu Mbak balik ke ruangan dulu ya," kata mbak Shalma dan di angguki oleh Ameyra dengan seulas senyumannya.

"Hati-hati ya Mbak," ucap Ameyra.

"Iya," jawab mbak Shalma. Mereka pun berpisah disana. Ameyra berjalan menuju ke kantin kantor seorang diri karena Vella seperti biasa menunggunya di sana.

"Meyra," panggil seseorang dari belakang. Langkah Ameyra pun terhenti lalu menoleh ke arah belakang.

Sosok pria dengan pakaian formalnya menghampiri Ameyra.

"Iya Pak?" tanya Ameyra.

Namun lelaki itu memberikan sebuah ponsel pada Ameyra. "Ini, Pak boss mau ngomong sama kamu, katanya dia nggak punya nomor ponsel mu, eh lupa maksudnya belum minta,-"

"Ehem!"

Zuan pun langsung memberikannya pada Ameyra.

"Assalamualaikum," salam Ameyra.

"Wa'alaikumussalam, nanti selesai jam makan siang kamu ikut Zuan. Saya tunggu kamu di butik."

"Fitting nya hari ini?" tanya gadis itu.

"Hm,"

"Lalu tugas saya gimana dong Pak?" tanyanya.

"Saya belum setua itu untuk kamu panggil 'Pak, ini perintah."

"Tapi saya nggak bisa kalo cuma berdua semobil sama yang bukan muhrim," kata Ameyra.

"Ajak teman kamu itu."

"Baiklah, assalamu'alaikum."

"Waalaikumussalam. Berikan pada Zuan." Dengan polosnya Ameyra mengangguk, lalu mengembalikan ponsel itu pada Zuan.

Zuan pun mengkode pergi dari sana. Ameyra pun juga kembali melanjutkan langkah kakinya.

"Ketuker lagi ya sandal lo?" cerca Vella.

"Gundul mu, di tilang Zuan gue," kata Ameyra.

"Lah kok bisa? Emangnya Zuan polisi?" dengan polosnya Vella berkata.

"Iye polisinya Bapak Reygan Anzanu tuh,"

"Oo kenapa tuh," Vella menaik turunkan alisnya.

"Btw lo harus ikut gue,"

"Ikut? Kemane?" tanya Vella.

"Calon Mas bojo ngajak fitting tuh,"

"Okey, gas....,"

🚴🚴🚴

Saat ini Ameyra dan Vella tengah berada dalam satu mobil dengan Zuan. Mereka tengah dalam perjalanan menuju ke butik yang di alamatkan oleh Reygan.

Vella duduk di samping pengemudi sedangkan Ameyra duduk di jok tengah seorang diri.

Tiba-tiba ponsel Zuan berdering, lelaki itu pun memasang sebelah headset nirkabelnya.

"Gue udah sampai," ujarnya dari sebrang sana.

"Tunggu bentar lagi sampai," balas Zuandra.

Setelah mengatakan kalimat itu sambungan telepon pun terputus.

"Memangnya Pak Reygan nggak masuk kantor ya Pak?" tanya Vella.

"Nggak, dia hari ini lagi padat jadwal operasi."

"Ha? Operasi?"

"Loh kamu nggak tau kalau Pak Boss itu dokter spesialis bedah," kata Zuan.

"Omo!" Vella menunjukkan ekspresi keterkejutannya. "Anjay, jadi calon bojo mu dokter juga Mey?"

"Sumpah, betapa beruntungnya dirimu bestie," ucap dramatis Vella.

"Lebai Lo Vell," kata Ameyra dengan tawanya. Jadi terjawab sudah penasarannya selama ini, ternyata memang benar calonnya itu seorang tenaga medis.

Sedangkan Zuan juga ikut tertawa mendengarnya. Ternyata calon istri Boss nya ini tidak seperti yang dia duga. Yang kalem dan lembut, justru malah sebaliknya.

🚴🚴🚴

Sein mobil menyala lalu perlahan menepi dan masuk ke basemen. Mobil yang di kendarai Zuan mendekat ke sebuah mobil BMW putih. Mereka pun turun dari sana.

Saat ini mereka sudah berada di sebuah butik ternama. Mereka pun masuk ke dalam dan di ruang tunggu ada beberapa orang lelaki dan salah satunya adalah Reygan yang tengah mengobrol dengan seseorang wanita paruh baya. Setibanya mereka disana lalu menyalimi ibu itu.

"Gimana Meyra? Mau langsung?" tanya bulik Zulha.

Fyi bulik Zulha adalah adik dari umanya Reygan sekaligus owner butik ini.

"Boleh Bulik," jawab Ameyra.

"Kamu saja, tadi saya sudah," ucap Reygan dan Ameyra pun mengangguk.

"Ayo ikut Bulik," ajak bulik Zulha. Ameyra pun menggangguk lalu menarik tangan Vella.

"Anjir lah," gumam Vella sedangkan Ameyra memamerkan senyuman manisnya kepada Vella. Mereka mengikuti langkah kaki bulik Zulha.

(pict pinterest 'anggap aja latarnya sama')

Ameyra pun dibuat terpukau dengan dua gaun pengantin yang terlihat elegan itu. Gadis itu masuk ke ruang ganti dan di bantu oleh beberapa pramuniaga. Vella dan bulik Zulha pun ikut andil di dalam.

Beberapa menit belalu. Kini gaun kedua sudah melekat manis di tubuh Ameyra. Di depan cermin Ameyra melihat pantulan dirinya. Gaun itu sangat pas di tubuhnya.

Kedua sudut bibirnya terangkat keatas. "Aaa suka banget liatnya Mey, cantik," kata Vella.

"Iya Vell, gue juga demen ini. Bagus Bulik," kata Ameyra.

"Sukurlah kalau Meyra suka, ini pilihan Pak dokter loh," goda bulik Zulha sembari tertawa kecil.

"Ceele," timpal Vella ikut menggoda Ameyra.

"Apaan si Vell,"

"Ciah blushing," goda Vella yang tanpa jeda.

"Vella..." tekan lirih Ameyra. Mereka pun tertawa kecil disana. Ameyra benar-benar dibuat tersipu di sana.

TANDAI YA KALO ADA TYPO
YANG TERTINGGAL!

Continue Reading

You'll Also Like

2.9M 257K 73
[า“แดสŸสŸแดแดก แด…แดœสŸแดœ sแด‡ส™แด‡สŸแดœแด ส™แด€แด„แด€!] ส€แดแดแด€ษดแด„แด‡ - sแด˜ษชส€ษชแด›แดœแด€สŸ "Pak Haidar?" panggil salah satu siswi. Tanpa menoleh Haidar menjawab, "Kenapa?" "Saya pernah menden...
1.1M 107K 64
Apakah mungkin Tasbih bersatu dengan Rosario atau akan menjadi satu tasbih dalam dua tangan
4M 69.4K 17
[REVISI VERSI CETAK] โ€ขAHNAF series 1โ€ข Humor-Romance-Spiritualโœ”โœ” Ini bukan cerita yang mengisahkan seorang CEO bersifat dingin atau pun cuek, yang akh...
29.7K 1.3K 35
"๐‘ฑ๐’Š๐’Œ๐’‚ ๐’…๐’‰๐’–๐’‰๐’‚ ๐’Ž๐’†๐’Ž๐’‘๐’†๐’“๐’•๐’†๐’Ž๐’–๐’Œ๐’‚๐’๐’Œ๐’– ๐’…๐’†๐’๐’ˆ๐’‚๐’๐’Ž๐’–. ๐‘ฉ๐’Š๐’‚๐’“๐’Œ๐’‚๐’ ๐’•๐’‚๐’‰๐’‚๐’‹๐’–๐’… ๐’š๐’‚๐’๐’ˆ ๐’Ž๐’†๐’๐’‚๐’๐’ˆ๐’Š๐’•๐’Œ๐’‚๐’ ๐’๐’‚๐’Ž๐’‚๐’Ž๐’–." -๏ฟฝ...