MENANTU PILIHAN ABI [NEW VERS...

By Novadanty

3.2M 101K 2.5K

(PLAGIAT MINGGIR!!!) Penasaran langsung baca aja!!! šŸš“šŸš“šŸš“ Ketikan dari jemari amateur! Yang sukanya begadan... More

MPA 00
MPA - 1
MPA - 3
MPA - 4
MPA - 5
MPA - 6
MPA-7
MPA - 8

MPA - 2

119K 11.5K 249
By Novadanty

Hallo pembaca setia! Akhirnya kita berjumpa lagi di sini. Terimakasih buat kalian yang masih stay setelah aku unpublih beberapa waktu dari wp ini.

Sepertinya memang MPA di takdirkan untuk menjadi penghuni WATTPAD.

Cerita ini juga udah stay dari 2021 lalu. Pembaca lama pasti tau itu 🥀

Terimakasih banyak ya, aku sayang kalian. Cuma menulis, menonton drama, healing yang dapat menghibur aku.

Aku berharap segera bertemu dengan arti bahagia yang sesungguhnya 🐣









-ATMAJA CROP-

Terhitung seminggu sudah mereka magang di perusahaan Atmaja Crop. Tapi selama itu mereka pelum melihat dan mengenal langsung owner (pimpinan) perusahaan AC. Karena beliau tengah pergi ke luar kota.

Terdengar suara admin kantor yang tengah mengkoordinasi kepada seluruh karyawan kantor supaya bersiap-siap membentuk barisan untuk menyambut kedatangan pimpinan Atmaja Group's.

"Ayo Meyra, Vella," ajak Shalma dan di angguki oleh kedua gadis itu. Mereka pun beranjak dari sana begitupun dengan karyawan lainnya.

Diketahui jabatan Shalma disana adalah sebagai sekretaris dua. Saat ini Shalma tengah dalam keadaan hamil tua, Ameyra dan Vella tampak begitu dekat dengan Shalma.

Shalma beberapa hari lalu bercerita jika sebentar lagi dirinya akan cuti melahirkan. Ia juga mengatakan jika hari kelahiran anaknya yang kedua ini tidak lama lagi.

Kini para karyawan dan karyawati sudah membentuk barisan secara terpisah. Sejak awal Ameyra bisa merasakan dan menilai keadaan kantor. Dari mulai aturan disiplin, tata tertib dan lain sebagainya sangat teratur. Semua menempati posisi masing-masing.

Berhubung disana status Ameyra dan Vella sebagai mahasiswi magang, Ameyra begitu sangat antusias dalam pekerjaan yang merupakan cita-citanya dari kecil. Inilah masa yang sangat Ameyra tunggu-tunggu semenjak duduk di bangku perkuliahan. Jika sudah lulus nanti beda sudah ceritanya. Yaitu menunggu masa-masa menjadi wanita karir yang sesungguhnya.

Sebuah mobil BMW hitam memasuki basemen. Mobil itu terhenti lalu di susul oleh mobil pajero sport putih di belakangnya. Sosok pria paruh baya keluar dari BMW tapi terlihat tidak mengenakan pakaian formalnya melainkan mengenakan pakaiannya rapi dengan stayle kemeja santai.

Lalu sosok pemuda ber-style pakaian formal mendekati pria paruh baya itu.

"Tampan kali woi," bisik Vella di samping Ameyra. Begitu pun dengan Ameyra yang tampak terpukau dengan sosok itu, sekalipun menggunakan masker, aura ketampanannya sangat terpancar di sana. Ameyra pun tersadar lalu mengucapkan istigfar dalam hatinya.

"Selamat pagi semuanya," sapa pria paruh baya itu pada seluruh karyawan.

"Selamat pagi Pak," jawab antusias dari mereka semua.

Ameyra dan Vella juga baru pertama ini melihat direktur utama AC secara langsung. Pasalnya sejak pertama mereka masuk belum menemui dirut dikarenakan beliau dikabarkan tengah keluar kota. Dilalu hanya mereka mengenal beliau dari cerita mbak Shalma begitu juga dengan CEO AC.

"Itu Bapak Rama sama putranya yang CEO itu?" tanya Vella.

"Keknya," jawab Ameyra.

"Baiklah kalau gitu silakan kembali ke pekerjaan kalian. Oh ya untuk para anak magang mari ikut saya ke ruangan," ajak beliau.

Para karyawan pun bubar dari barisan. Ameyra berjalan di belakang pria tampan itu, mereka tampak seperti seorang teman bukan seperti layaknya atasan dan bawahan.

🚴🚴🚴

"Mari-mari silakan duduk," ujar beliau lalu duduk di kursi sofa tunggal.

"Berhubung Bapak belum tau nama kalian, bisa kalian perkenalan diri? Ya mulai dari kamu," ujar pak Rama seraya menunjuk ke arah Sania.

"Saya Witanri Sania, biasa di panggil Sania Pak," ucap Sania.

"Saya Arvella Stevannya. Vella, Pak," ujar Vella seraya tersenyum.

"Saya Ameyra Aisha Hallana. Meyra, Pak," ucap Ameyra dengan sedikit menundukkan pandangannya sopan.

"Fahdan Anggoro. Adan, Pak,"

"Saya Rayhan Amryan. Rayhan, Pak,"

Pak Rama pun tampak mengangguk-anggukkan kepalanya seraya tersenyum. Jelas tampak di wajah pak Rama sepertinya beliau seorang yang humoris tapi baru perkiraan saja hehe.

Setelah mereka berkenalan seseorang memasuki ruangan ini. Mereka pun menoleh bersamaan, pria tampan itu menghampiri Pak Rama.

"Kenapa Gan?" tanya Pak Rama.

"Mau ambil dokumen Bah," ucapnya tanpa ekspresi lalu melanjutkan langkahnya menuju ke sebuah rak jejeran arsip. Lelaki itu memanggil pak Rama dengan sebutan Abah.

Karena sudah tertuju jadinya pria itu langsung mengambilnya tanpa harus mencarinya lagi. Setelah mendapatkannya dia pun beranjak kembali.

"Tunggu dulu Gan, perkenalkan dulu diri mu," ujar pak Rama.

"Saya Reygan Anzanu Atmaja, jabatan sebagai CEO," ucapnya masih sama dengan nada datar dan tanpa ekspresi sedikit pun.

"Ray balik ruangan Bah," ucapnya lalu beranjak dari sana. Pintu pun kembali tertutup rapat.

Sania dan Vella sama-sama meneguk salivanya mendengar penuturan dari lelaki tadi. Sementara Ameyra hanya bisa terpaku melihat sosok yang selama ini ada di dalam doanya. Dia adalah sosok yang pernah di jumpainya ketika berada di rumah sakit delapan tahun lalu.

"Ya dia itu putra semata wayang saya, memang seperti itu dari dulu," ucap pak Rama seraya terkekeh kecil. "Oh ya sampai saya lupa memperkenalkan diri pada kalian ya meskipun kalian sudah tau. Nama saya Wirama Atmaja. Bisa di panggil Wira bisa juga di panggil Rama, kalau sayang cukup untuk istri saya," kata beliau. Mereka pun tertawa bersama karena gurauan dari pak Rama. Tapi tawa Ameyra berbeda dengan yang lainnya. Jika teman-temannya tertawa karena lelucon beliau kalau dirinya tengah dalam posisi tanda tanya besar.

🚴🚴🚴

Jam sudah menunjukkan pukul 11.30 yang berarti kini waktunya para karyawan dan karyawati untuk istirahat sejenak. Berhubung Ameyra lagi sedang tidak dalam keadaan uzur, jadinya dia pergi ke mushola kantor bersama mbak Shalma untuk menunaikan kewajibannya sebagai seorang muslim. Sedangkan Vella kini tengah menunggu di kantin kantor sembari menunggu Ameyra.

Ameyra dan Shalma pun mengambil air wudhu terlebih dahulu. Selesai mengambil air wudhu mereka pun menuju ke mushola.

Dua pasang mata menagkap mereka yang baru memasuki mushola.

"Memang nggak salah pilihan orang tua Lo Gan," ujar Zuandra.

Mereka pun masuk ke tempat wudhu.

🚴🚴🚴

Selesai shalat Ameyra dan mbak Shalma pun keluar dari mushola. Ameyra mengajak mbak Shalma untuk pergi ke kantin.

Ameyra memerhatika perut mbak Shalma yang terlihat membuncit. Entah mengapa Ameyra terbesit membayangkan jika dirinya yang berada di posisi seperti mbak Shalma.

Astagfirullah belum saatnya Mey.

"lucu ya Mbak, sehat-sehat ya dek," ucap Ameyra seraya mengelus perut mbak Shalma.

Mbak Shalma pun terkekeh kecil, pasalnya Ameyra sejak pertama kenal dengannya suka mengelus perut Shalma.

"Lambat laun kamu akan ada di posisi seperti Mbak Mey," ujar mbak Shalma.

"Hehe iya Mbak," kata Ameyra.

"Aisha," panggil seseorang dari arah belakang. Ameyra dan Shalma pun menoleh.

🚴🚴🚴

[REYGAN]

[ZUANDRA]

TYPO TANDAI YA!
MESKI REVISI TERKADANG MASI AJA ADA TYPO XIXI.

Continue Reading

You'll Also Like

20.6K 2.2K 10
(Privat acak, follow sebelum baca) "Gus, kita langsung bikin dedek bayi, kan?" Khadijah yang enggan melanjutkan pendidikannya memilih untuk menerima...
82.1K 12K 27
Tentang Aia yang memiliki banyak sekali pertanyaan di kepalanya. Dan Edzar yang memiliki banyak kebingungan dalam hidupnya. Start: 14 Juni 2024 End: -
8.6M 616K 67
Apakah seorang anak Kiai harus bisa menjadi penerus kepemilikan pesantren? Ya. Namun, berbeda dengan seorang Haafiz Alif Faezan. Mahasiswa lulusan sa...
846K 62.9K 44
"1000 wanita cantik dapat dikalahkan oleh 1 wanita beruntung." Ishara Zaya Leonard, gadis 20 tahun yang memiliki paras cantik, rambut pirang dan yang...