Dracula | Wen Junhui [NEW VER...

By sleepycaffein

25.8K 4.2K 310

[Another version of Daddyable Series] We have 3 secret words: 1. Milk, safe. 2. Latte, beware. 3. Espresso, R... More

DADDYABLE SERIES
Cast
0.1
0.2
0.4
0.5
0.6
0.7
0.8
0.9
1.0
1.1
1.2
1.3
1.4
1.5
1.6
1.7
1.8
1.9
2.0
2.1
2.2
2.3
2.4

0.3

1.1K 230 5
By sleepycaffein

Jun berdecak kesal ketika mendapat laporan bahwa ada satu mahasiswi yang hilang, padahal semua pintu keluar telah dijaga ketat dan ketika ada kegaduhan soal ditemukannya mayat office girl di gedung fakultas teknologi sebelumnya, semua orang di dalam universitas dilarang keluar. Namun tetap saja, Jun kecolongan.

Menurut kesaksian satpam universitas, mahasiswi yang menghilang itu adalah Shin Ryujin, katanya mahasiswi itu mengeluh sakit dan ingin pulang sesaat sebelum pemadaman listrik terjadi. Satpam itu melihat Ryujin masuk ke dalam sebuah mobil yang masih terparkir di parkiran, terlihat jelas bahwa Ryujin bercengkrama dengan si pemilik mobil dan membuat satpam tidak curiga, sampai kegaduhan terjadi.

Ketika pintu timur dan barat gedung fakultas teknologi dibuka, barulah mahasiswa dan mahasiswi dikumpulkan ke auditorium, dimana sudah ada polisi yang berjaga dikedua pintu tersebut untuk mengawal mereka semua.

Namun menurut laporan kepolisian, ada mahasiswi yang tidak ada di kerumunan dan dialah Shin Ryujin. Satpam yang terakhir kali melihat Ryujin langsung memberikan kesaksian berupa nomor plat mobil. Sialnya, bahkan setelah melakukan pengejaran, Jun tetap kehilangan jejak Ryujin dan orang yang kemungkinan adalah Dracula itu.

"Kalian buka pintunya nggak barengan yah?!" omel Jun pada Subin dan Wonwoo, saat dirinya kembali ke universitas setelah melakukan pengejaran yang berujung nihil bersama Jungwoo, Byungchan, dan beberapa tim kepolisian.

"Dia yang langsung buka!" ujar Wonwoo membela dirinya sendiri sambil menunjuk Subin.

"Bukan aku yang buka," bela Subin. "Orang lain."

"Mana ada orang yang mau pegang-pegang laptopmu? Lagian emang bakalan kamu kasih?!" omel Wonwoo dan segera dirangkul Taeyong agar bisa menenangkan pria maniak game itu.

Harus diakui bahwa hubungan Wonwoo dan Subin memang tidak begitu baik, selain karena minim komunikasi dan sifat individualis mereka berdua, kerjasama mereka sebagai hacker tim juga tidak begitu bagus.

"Pokoknya nanti kalian yang buat laporan ke atasan!" omel Jun.

"Kan itu ayahmu!" omel Wonwoo.

"Nggak mau tau, kalian berdua laporan nanti."

"Sesuatu terjadi?" tanya Byungchan bergabung ke dalam obrolan dan mendekati Subin sambil mengacak-acak rambut anggota paling muda di tim mereka itu. "Bertengkar dengan Wonwoo hyung lagi?"

"Bukan aku yang buka pintunya duluan," rajuk Subin.

"Terus siapa yang buka?" tanya Jun.

"Orang lain."

"Ya siapa?!" omel Jun dan Wonwoo bersamaan karena kesal dengan kelakuan anggota termuda mereka ini yang irit bicara dan bersikap kekanak-kanakkan.

"Orang lain menjahilimu?" tanya Byungchan. "Atau dia mengambil laptopmu dengan paksa?"

"Jangan manjain dia, Choi Byungchan! Karena kamu manjain, dia jadi seenaknya!" balas Wonwoo kesal.

"Hei, maknae kita belum jawab," ujar Byungchan menengahi. "Subin, jawabanmu?"

"Orang itu mengambil laptopku duluan! Dia bahkan bisa menyelesaikan simpul pintu dalam satu menit! Bukan aku yang buka, masa nggak percaya sih?" rajuk Subin sambil menatap Wonwoo kesal.

"Ya kenapa nggak bilang aja sih kaya gitu daritadi? Kamu bisu?!!"

"Hei, sudah, sudah," ujar Byungchan menengahi, diikuti oleh Taeyong.

Jun menghela nafas melihat kerjasama Wonwoo dan Subin yang makin hari makin buruk. Walau begitu, Jun cukup bersyukur karena Byungchan dipindahkan ke timnya setahun yang lalu ketika kasus Dracula muncul kembali.

Kemampuan komunikasi pria berlesung pipi itu sangat baik, bahkan dengan dirinya yang baru bergabung dengan tim Jun setahun lalu saja, berhasil membuat anggota termuda ditimnya mau repot-repot bicara panjang lebar soal menu makan malam saat tim mereka makan bersama.

"Jadi siapa orang lain yang bisa menyelesaikan simpul pintu dalam satu menit itu hm?" tanya Jun.

"Pencuri."

"Bicara yang jelas—"

"Pencuri dua milyar won punya Jun."

Semua mata membelalak dan menatap Subin, bahkan Taeyong sampai memegang kedua bahu Subin. "Tau darimana?"

"Dia kelihatan sangat ahli dan aku nggak sengaja liat handphonenya. Ada notifikasi kalau pemilik rekening dengan nomor yang sama dengan nomor rekening Jun mengiriminya dua milyar won."

"Hacker berbakat yah..." gumam Jun.

🔍

Shuya sampai di rumah sakit setelah kegaduhan di universitasnya usai. Setelah keluar dari gedung fakultas, Shuya digiring bersama teman-temannya yang lain menuju ke auditorium oleh polisi dan disuruh menunggu disana sampai semuanya aman.

"Dracula itu sungguhan yah?" gumam Shuya.

Jujur saya, Shuya tidak memercayai berita-berita yang dibuat begitu heboh oleh media. Menurut Shuya, Dracula sebenarnua hanya penjahat cabul yang disepelekan oleh kepolisian, tapi setelah kejadian hari ini, Shuya mulai mengubah pikirannya.

Dracula itu berbahaya.

"Aduh!" Shuya memekik saat dirinya menabrak seseorang sesaat setelah dirinya menyelesaikan pembayaran di administrasi. "Ah, maaf—"

"Ini saya."

Shuya mendongak dan mendapati dosennya tengah berdiri dihadapannya sambil tersenyum.

Dia adalah Profesor Song Yunhyeong, dosen muda di universitas Dowon yang telah meraih banyak penghargaan dibidang teknologi. Dia dosen yang sangat ramah dan dekat dengan mahasiswa serta mahasiswinya, bahkan dia akan jadi pendengar yang baik untuk setiap keluh kesah peserta didiknya.

"Profesor Song sedang apa?" tanya Shuya.

"Saya mau mengunjungi pacar."

"Oh, profesor punya? Astaga, mahasiswi lain pasti patah hati mendengarnya."

Yunhyeong menyentil dahi Shuya sambil tertawa. "Jangan membuat saya terlihat buruk. Kamu sendiri ngapain?"

"Mau mengunjungi adikku."

"Kamu punya adik?"

"Tetangga sih, tapi orang tuanya sudah merawatku sejak aku kecil."

"Oh, ternyata sedang jadi anak baik sekarang, padahal di kelas selalu saja bercanda dan nggak mendengarkan."

"Ah, jangan begitu. Saya kan tetap bisa jawab kuisnya Profesor."

"Iya, iya, gadis pintar. Saya duluan yah."

"Selamat berpacaran, Prof," ledek Shuya yang kemudian berpisah jalan dengan Yunhyeong dan segera menuju ke ruang rawat Hana.

Hana punya penyakit kelainan jantung dan butuh donor jantung serta operasi secepatnya. Merasa perlu membalas budi kepada orang tua Hana, Shuya lantas melakukan perbuatan yang jelas diketahuinya tidak baik, yaitu mencuri uang. Namun dirinya merasa tidak punya pilihan, Shuya ingin membantu bahkan jika harus dipenjara, Shuya rasa itu bukan masalah.

Beberapa hari lalu Hana sudah melakukan operasi dan berhasil, sekarang dirinya sedang berusaha beradaptasi dengan jantung barunya. Jika hasil hari ini bagus, Hana bisa pulang.

"Ahjumma!" sapa Shuya saat membuka pintu dan tersenyum pada Ibu Hana serta si gadis kecil yang sedang tertawa sambil makan apel itu.

"Eonnie!"

"Shuya-ah!"

"Bagaimana? Kamu gapapa?" tanya Shuya pada Hana.

"Aku oke!" jawab Hana sambil mengacungkan jempolnya.

"Ahjumma, udah makan?"

"Sudah, ini kamu makan apel dulu. Kenapa telat sekali kesininya?"

"Ah ... ada kerja kelompok dadakan hehehehe," bohong Shuya sambil memakan apel. Tentu saja dia tidak mau membuat Ibu Hana khawatir jika terjadi sesuatu yang buruk di universitas tadi.

"Shuya, soal biayanya..."

"Ah, gapapa! Aku udah bayar lunas semuanya! Ahjumma, nggak usah takut, itu uang yang aku pinjam dari teman-teman. Katanya mereka aku bisa ganti sedikit demi sedikit."

"Tapi itu kan besar sekali."

"Mereka itu anak-anak kaya, katanya segitu kecil buat mereka. Nggak ada tenggat waktu, jadi aku bisa bayar pelan-pelan. Aku janji akan kerja di perusahaan besar dan dapat banyak uang, jadi Ahjumma nggak usah khawatir."

"Kamu ini...! Ya sudah, hari ini kita makan besar yah! Ahjumma akan masakan apapun yang kamu mau."

"Beneran? Asyikkkk! Eh, tapi Hana udah nggak ada pantangan makan?"

"Makanan Hana nanti! Pokoknya kamu dulu!" omel Ibu Hana. "Oh iya, Hana sudah boleh pulang hari ini, hasilnya bagus."

"Beneran? Wahhh! Kita bisa main lagi!" seru Shuya dan mengajak Hana hi-five.

Shuya kemudian mengecek handphonenya, berniat melihat grup kelas. Namun dirinya begitu terkejut karena tiba-tiba saja layarnya mati padahal dia yakin bahwa baterai handphonenya masih penuh. Betapa terkejut dirinya ketika sebuah gambar muncul di layar handphonenya.

Hacked? Siapa yang melakukannya? Batin Shuya.

"Shuya?"

"Ahjumma, aku mau keluar sebentar," ujar Shuya dan keluar dari ruang rawat Hana, namun Shuya langsung terkejut ketika pria menyebalkan yang sebelumnya terjebak di gedung fakultas bersamanya ada dihadapannya.

"Ketemu."

"Apa?"

Shuya langsung ditarik begitu saja oleh pria itu yang tidak lain adalah Subin. Shuya hendak berteriak, namun hal itu jelas akan menarik perhatian, sehingga gadis itu hanya pasrah ditarik entah kemana oleh Subin.

Ternyata Shuya dibawa ke taman rumah sakit, dimana disana sudah ada Jun, Byungchan, Wonwoo, dan Taeyong yang sedang menunggu.

"Ini, pencurinya."

Shuya langsung terdiam. Nggak mungkin aku ketahuan, aku menerobos sistemnya dengan mulus tanpa terjebak simpul acak menyebalkan itu!

"Kamu hebat juga menerobos sistemku dengan mulus," ujar Wonwoo sarkas. "Dan ternyata kamu perempuan yah?"

"Ada masalah kalo aku perempuan?" tanya Shuya tidak suka. Dirinya benci tatapan mengintimidasi dari Wonwoo yang mengatakan bahwa pria dan wanita tidak bisa setara dalam hal apapun.

"Dia cantik," puji Byungchan sambil tersenyum. "Halo, Adik manis"

Jun menyikut pinggang Byungchan. "Kamu udah menggoda istri orang, sekarang mau menggoda perempuan yang baru dewasa?"

"Menggoda istri orang apanya? Sudah dibilang, kami itu teman! Teman hyung aja yang sensitif dan cemburuan. Cih, padahal cuma mantan suami."

"Vernon akan membunuhmu jika tahu hal ini, Choi Byungchan," cibir Jun.

"Bagaimana kamu bisa menerobos sistemnya Wonwoo?" tanya Taeyong mendekati Shuya. "Namaku Lee Taeyong, salam kenal. Gracias ... Shuya Lee?"

Shuya membelalak dan mundur dari Taeyong. "Apa-apaan kalian? Kalian siapa? Gimana bisa tau namaku?"

"KBI."

"H-Hah? Buat apa orang kaya kalian nyari saya?"

"Oh kamu tau KBI?" tanya Jun.

Tentu saja, Shuya tahu.
KBI, Korea Bureau Investigator, organisasi investigator rahasia Korea yang selalu menangani kasus-kasus tertentu. Biasanya KBI memang bekerja dalam bayangan, bahkan anggotanya saja dirahasiakan dan biasanya berbaur dengan polisi atau detektif untuk kasus tertentu.

Sial, aku nggak waspada. Harusnya aku sadar waktu mereka ada di kampus tadi. Nggak mungkin polisi sendirian mengurus Dracula sialan itu.

"Jadi kamu yang mencuri uangku?"

"Anda mau apa? Saya bisa ganti, tapi nggak sekarang?"

"Jual diri?" tanya Subin yang langsung dibekap mulutnya oleh Byungchan yang sudah cengengesan pada Shuya.

"Maaf, maaf, mulut anak ini memang agak kurang ngajar. Jangan diambil hati yah, Adik manis."

Shuya mengepalkan tangannya kuat-kuat. "Kalo anda mau tubuh saya, terserah, tapi jangan ganggu keluarga saya."

"Keluarga apanya? Mereka cuma tetangga yang mengurusmu kan?" tanya Wonwoo dan disikut oleh Taeyong.

"Jangan sampai kamu kujebloskan ke ruang renungan, Jeon Wonwoo. Arti keluarga itu luas dan jangan korek informasi pribadi orang lain seenaknya," omel Taeyong.

"Jangan ganggu mereka," ulang Shuya.

Jun maju selangkah dan menatap Shuya. "Forget my two billion won."

"Hah? Jun?" tanya Taeyong.

"Now, you're my people."

"Hyung, rekrut orang sembarangan??" tanya Subin terkejut.

Jun tersenyum jahil pada Subin. "Oh, kamu udah punya sopan santun sekarang? Biasanya kamu cuma sopan sama Seulgi noona."

"Berhenti menggodaku, tua bangka! Kenapa kamu rekrut orang sembarangan?" omel Subin.

"Hei, apa kehilangan dua milyar won buat kamu jadi gila?" tanya Wonwoo.

"Gimana? Hutangmu kuanggap lunas, tapi kamu jadi bagian KBI sekarang, bekerjalah untukku."

Shuya memandang Jun dalam diam. Sebenarnya apa yang baru saja terjadi? Kenapa tiba-tiba direkrut ke dalam organisasi besar seperti itu?

"Jangan konyol," desis Shuya. "Apa untungnya anda merekrut saya?"

Jun mendekati Shuya dan berbisik ditelinganya. "Aku akan menunggu jawabanmu, Nona Lee."

-tbc-

Continue Reading

You'll Also Like

83.2K 16.8K 34
nicholas dengan segala sikapnya yang mampu membuat tara menetap. note : dedicated to nicholas debut soon on bighit japan boys.
50.1K 6.2K 29
Setelah kepergian jennie yang menghilang begitu saja menyebabkan lisa harus merawat putranya seorang diri... dimanakah jennie berada? Mampukah lisa m...
56K 7.9K 36
[COMPLETE] Takdir membawa dua hati yang tak seharusnya bersatu mengikuti alur dari tulisan sang ilahi, hingga sampai ke titik tersulit dan menyakitka...
4.7K 795 20
"Masuk perhotelan mau jadi apa? Jual diri kayak Ibu kamu?" *** Sejak lahir, Wihelmina Gayatri dibesarkan dalam lingkungan yang berpikiran kuno. Para...