Time Leaper ~ Minsung [INA]

By SAL20905

319 43 58

"I would do anything to bring you back" Minho dan Jisung, siapa yang tidak kenal pasangan romantis ini? Selur... More

Chapter 1: Persahabatan
Chapter 2: Siapa?
Chapter 3: Istirahat
Chapter 4: Jalan-Jalan
Chapter 5: Kecelakaan
Chapter 6: Hilang
Chapter 7: Harta Keluarga
Chapter 8: Kembali ke Masa Lalu
Chapter 9: Jam Misterius

Prologue

78 7 9
By SAL20905

Minho dan Jisung dikenal sebagai teman sejati sampai mati oleh seluruh angkatan kelas SMA, bahkan seluruh Hope Academy tahu akan hubungan mereka berdua.

Awal mula dari persahabatan mereka dimulai saat Jisung pertama kali datang ke Hope Academy sebagai murid baru angkatan kelas 1 SMA.

Jisung merupakan murid transfer dari salah satu sekolah internasional yang berada di Malaysia dan karena prestasi yang dia punya, dia mendapatkan beasiswa untuk memasuki jenjang SMA di Hope Academy di Seoul, Korea Selatan.

"Siapa itu?"

"Eh, Dia murid baru ya? Gue belum pernah lihat dia tahun-tahun sebelumnya,"

"Dia itu murid transfer yang dari Malaysia bukan sih?"

"Gila dia lucu banget,"

Baru saja Jisung melewati gerbang sekolah, pujian-pujian sudah dilontarkan kepadanya, tapi Jisung tidak keberatan karena pada dasarnya dia memang suka dengan pujian yang diberikan oleh orang-orang kepadanya, "etdah, baru masuk udah langsung terkenal, asik!" Jisung tertawa sendiri sambil mendengarkan lebih banyak omongan tentang dirinya.

"Eh, ITU SI MINHO!"

"Ganteng banget woi!"

"Tambah gede tambah ganteng aja tuh bocah,"

Jisung heran dengan "Minho" yang mereka panggil dan menengok ke belakang untuk melihat "Minho" yang mereka sebut "ganteng" dan oh... Betapa irinya Jisung saat melihat "Minho".

Lelaki yang bertubuh tinggi dan mempunyai tampang muka yang dapat memikat siapapun yang melihatnya. Mata yang menyerupai seekor kucing, rahang yang tegas, hidung mancung yang menarik, dan jangan pikir Jisung akan melupakan bibir pink lembut yang tiba-tiba membuat Jisung ingin sekali menciumnya.

Jisung yang sadar bahwa dia berpikir yang tidak-tidak terhadap Minho menepuk pipi tembem miliknya untuk menyadarkan diri, "astaga Jisung, bangun woi! Jangan pikir yang aneh-aneh!" Jisung berkata dalam hatinya tanpa menyadari bahwa Minho sedang berjalan tepat ke arahnya.

Minho menyeringai saat melihat Jisung yang sudah menatapnya untuk waktu yang cukup lama, "hei anak kecil, bangun! Jangan ngelototin orang lain lama-lama, nanti mata indahmu bakalan copot," Jisung yang mendengar perkataan Minho langsung bergidik geli, "kamu nih, ngeledekkin malahan sempet-sempetnya muji mata gua," Minho tertawa akan kelucuan bocah tupai di depannya, "lah kan, aku cuman bilang fakta, matamu itu cantik," Jisung merasa geli dengan godaan Minho, sedangkan si penggoda hanya tertawa dan mengacak-acak rambut hitam Jisung yang halus.

Minho akhirnya pergi meninggalkan Jisung untuk bertemu dengan teman-teman seangkatannya, "apa-apaan tadi? Dia aneh banget," Jisung hanya bisa tersenyum melalui rasa sakitnya, "kenapa gua bisa ditransfer ke sekolah dengan seorang murid sinting? Baru aja pindah udah begini," daripada basa-basi membuang waktunya, dia lebih mending ke aula sekolah dimana dia seharusnya sudah berada.

Aula sekolah sudah dipenuhi oleh murid-murid baru dan lama dari seluruh angkatan SMA, "jadi aku IPS 1 kelas... A," Jisung berjalan melalui barisan kursi yang mempunyai tanda kelas masing-masing dan akhirnya menemukan barisan milik kelasnya.

Jisung duduk di sebelah seorang pemuda dengan freckles yang menyerupai konstelasi bintang, "Hai, salam kenal! Namaku Felix," freckles boy mengenalkan dirinya sebagai Felix, "aku Jisung," Jisung tersenyum kepada Felix.

Felix ternyata juga merupakan murid transfer yang berasal dari Australia. Orang tuanya sengaja mentransfer Felix ke Hope Academy untuk menambah pengalamannya dalam bersekolah di luar negeri dan Hope Academy juga dikenal sebagai salah satu sekolah terbaik di Korea Selatan, jadi tidak heran jika Felix di percayakan oleh orang tuanya kepada Hope Academy.

Seluruh aula langsung terdiam saat seorang pria tua berjalan ke atas panggung dan memulai pidatonya.

Pria tua itu merupakan kepala sekolah Hope Academy dan orang-orang yang berada di sebelahnya adalah para guru yang akan mengajarkan murid-murid baru di Hope Academy.

Jisung mengantuk dengan sesi pertemuan yang panjang ini dan dia ingin cepat-cepat keluar dari aula dan melihat kelas barunya, sampai dia akhirnya dibangunkan oleh suatu hal.

"Pria ini merupakan salah satu murid terbaik dari Hope Academy dan ia telah mengajukan dirinya sebagai ketua OSIS tahun ini, saya perkenalkan kepada kalian Lee Minho,"

Jisung yang kaget mendengar nama itu tiba-tiba tersedak ludahnya sendiri dan terbatuk-batuk sampai Felix harus menenangkan dia, "ya ampun, Ji! Lu ini, kok bisa sih tiba-tiba keselek begitu," Felix tertawa saat melihat Jisung yang tersedak, "lu juga lah Fel! Masa orang lain keselek lu ketawain?" Jisung dengan segala nada sarkasme miliknya berkata kepada Felix.

Jisung melihat ke arah panggung aula sekolah dan di sanalah dia, si murid sinting Lee Minho.

"Hiks tolonglah aku... Kasihanilah aku... Kenapa takdirku jadi seperti ini? Gue tambah terancam manusia satu itu jadi ketua OSIS tahun ini," Jisung dalam hati mengeluh sambil melihat Minho yang tersenyum melihat ke seluruh aula.

Jisung yang kembali ke dunia bawah sadarnya tidak menyadari bahwa Minho melihatnya dan memberikan wink kepada Jisung yang masih belum sadar, "WOI JISUNG! GILAAA baru aja hari pertama, lu udah dapat calon pacar hoilah!" Felix membangunkan Jisung dari alam bawah sadarnya, "eh, tadi kenapa?" Felix cekikikan sambil menceritakan kejadian tadi kepada Jisung, "tadi... Si Minho wink ke kamu lhoo, cieee udah ada yang naksir lu," Felix tertawa keras sambil menepuk-nepuk pundak Jisung.

"Takdirku belok tiba-tiba," Jisung meneteskan air mata dramatis nya sambil meratapi nasib hidupnya.

Untung saja sesi pertemuan selesai, jadi si Jisung bisa langsung cabut ke kelas, "catatan untuk diri sendiri, jangan dekatin Minho! Jangan sampai ketemu dia-"

BRUG!

Jisung terjatuh karena menabrak seseorang, "sial banget aku hari ini-" "Hai cantik," ah iya, ironis bukan? Baru saja diomongin, Jisung malahan ketemu juga dengan manusia satu itu, "jangan bengong mulu, nanti bisa kerasukan sayang," Jisung yang mendengar kata "sayang" dari si merasakan sensasi geli di seluruh tubuhnya, "bomat! Cabut dulu ye," Jisung langsung berdiri dan berlari ke arah kelasnya.

Seharian berada di sekolah ini, Jisung tidaklah selamat dari pria bernama Lee Minho itu. Setiap kali bertemu dengannya pasti si kakak kelas tersebut menggodanya dengan kata-kata "manis" yang menggelikan.

"Capek banget gua, kapan sih kita tahu kita dimasukkin ke gedung asrama yang mana?" Felix duduk di sebelah Jisung yang sedang memakan brownies, "mana ku tahu nak? Gua bukan dukun woi!" Felix hanya tersenyum datar dan meminum susu stroberi.

Jisung dan Felix yang awalnya diam-dian saja tiba-tiba dikejutkan oleh suara bising dari arah aula sekolah, "woi kalian berdua ngapain di situ? Ini guru-guru sudah kasih tahu pembagian gedung asrama kita!" seorang murid laki-laki meneriaki kedua remaja yang tidak bersalah.

"Yuk Fel, daripada kita diteriakin lagi sama bocah seangkatan yang gaje," Jisung menarik Felix berdiri dari kursi yang mereka duduki dan menuju ke arah aula sekolah.

Murid-murid berkumpul di depan pintu aula, di mana daftar pembagian asrama ditempel. Beberapa murid bangga dengan asrama mereka, sedangkan yang lain kecewa dan sedih.

Jisung dan Felix mencari nama mereka di daftar tersebut. Terdapat 6 gedung asrama yang bisa ditempati oleh murid-murid; Starglitter, Moondust, Harmonia, Floraline, Raindance, dan Sunflare. Beruntungnya Felix dan Jisung ditempatkan di asrama yang sama, yaitu Raindance, "keren juga nama-nama asramanya," Felix tertawa kecil, "apalagi asrama kita, Fel!" Jisung senang dia dimasukkan ke asrama yang sama dengan Felix.

Tiba-tiba ada suara tawa terbahak-bahak yang mencuri perhatian semua orang, "lucunya kedua anak kecil ini," seorang pria jangkung berjalan ke arah kedua teman ini, "permisi, kamu siapa ya?" Felix bertanya dengan senyuman polosnya.

Pria jangkung itu menunduk dan tersenyum, "namaku Hyunjin, teman seangkatan kalian berdua," Jisung merasa ada yang tidak beres dengan Hyunjin dan menarik baju Felix agar dia menjauh dari Hyunjin, "um... Boleh tolong mundur sedikit? Kita tidak butuh ledekan milikmu terhadap tinggi badan kami," Jisung menatap Hyunjin dengan mata tajamnya, "tch, dasar murid-murid baru," ledek Hyunjin sebelum akhirnya meninggalkan Jisung dan Felix sendirian.

"Jiah elah terlalu banyak gaya, sombong amat!"

"Udahlah, Sung. Dia udah pergi, ayo kita ke asrama kita aja daripada malu dilihatin orang-orang," Felix menarik Jisung menjauh dari kerumunan dan menuju asrama Raindance.

Jadi... Boleh dibilang bahwa ekspektasi mereka terhadap asrama Raindance terlalu rendah. Mereka mengira itu cuman gedung kecil, tapi ternyata asrama tersebut benar-benar besar sampai bisa lebih disebut sebagai hotel daripada asrama, "apa-apaan ini, pantesan anak-anak Hope Academy pada anak matre semua," Jisung dan Felix kagum sampai tersandung batu yang tidak bersalah.

"Sialan tuh batu,"

"Batu gak salah apa-apa lu malah nyalahin, ya ampun, Sung!"

"Lu apalagi! Barang mati dikasihanin,"

"Lah kan lu juga sama, masa gua gak kasihanin?"

"GUA BELUM MATI BOCIL!"

"BERISIK WOI!" teriak salah satu penduduk asrama Raindance, "iya maaf nyai!" Felix dan Jisung berteriak kembali, "woi! Kita ada tetangga baru nih guys!" orang yang sama berteriak ke seluruh gedung asrama, "dia itu siren atau apa? Kok satu gedung bisa kedengeran-"

"Selamat datang anak-anak baru," Felix belum selesai ngomong sudah dipotong oleh orang lain, "perkenalkan namaku Mark! Murid kelas 2 SMA, selamat datang di asrama Raindance!" Mark langsung menarik kedua orang tersebut dan melempar mereka masuk ke dalam gedung asrama dan oh... Betapa indahnya asrama ini sampai bisa bikin mata Jisung tambah minus.

"Ketua asrama lagi dipanggil sama guru, jadi saya sebagai wakil ketua mengucapkan selamat datang di rumah baru kalian," Mark kembali menarik Jisung dan Felix menaiki tangga yang megah dan berhenti di sebuah kamar yang bertanda "325", "ini kamar milik kalian berdua dan ini kuncinya ya," Mark memberikan kunci kamar tersebut dan meninggalkan Jisung dan Felix yang masih loading karena wi-fi mereka tersumbat.

"Buka tuh, Lix!"

Felix memasukkan kuncinya untuk membuka pintu kamar mereka dan oh indahnya pemandangan. Kamar yang berisi dua ranjang terpisah, jendela yang menuju ke balcony dan lemari untuk menaruh baju dan buku milik mereka berdua, "i-ini seriusan punya KITA?!" Felix ingin pingsan rasanya, "iya ini punya kita semua," Jisung dengan cepat menangkap Felix yang pingsan, "Fel bangun woi! NORAK GILA!" Jisung menepuk-nepuk pipi temannya, "waduh ini gimana? Beneran pingsan dong!"

"GUYS! KETUA ASRAMA UDAH BALIK!"

Felix yang tadinya pingsan tiba-tiba terbangun dan lari ke luar kamar karena mereka dipanggil.

Seluruh anggota asrama Raindance sudah berkumpul di lantai utama untuk bertemu dengan ketua asrama, "Selamat Sore, adik-adik dan teman seangkatanku," oh tidak... Suara yang sangat Jisung kenali berada di sekitarnya.

Jisung yang akhirnya dapat melihat dengan jelas wajah ketua asrama Raindance gantian pingsan dan ditangkap oleh Felix, "bos! Si Jisung pingsan!" seluruh anggota asrama Raindance tertawa melihat Jisung yang sekarang lemas di lantai, sedangkan Mark hanya berdiri kebingungan melihat Jisung.

"Lha kok, bukannya tadi Felix yang pingsan? Kok jadi Jisung yang pingsan sekarang?"

"Mungkin kena serangan jantung karena melihat wajah tampan ku yang indah ini,"

"Kak Minho, saya benar-benar menghormatimu sebagai kakak kelas dan ketua asrama, tetapi... JIJIK WOI!"

Minho ikut tertawa melihat reaksi Mark, "Felix, sini saya antarkan Jisung ke kamarnya," lalu dia mengangkat Jisung bagaikan seorang anak kecil dan menaruhnya di ranjang kamar milik Jisung dan Felix.

"Selamat malam, tupai lucu. Mimpi indah," Minho mematikan lampu kamar dan keluar dengan hati-hati tanpa mengeluarkan suara.

Bersambung...

Jadi sebelumnya akun milikku ini itu spesial untuk buku bahasa Inggris saja, tapi karena saya mau coba nulis buku fanfic pakai Bahasa Indonesia, jadi akun ini bakalan jadi akun campursari antara buku bahasa Inggris dan buku bahasa Indonesia yang aku tulis.

Terima kasih sudah membaca! STAY tuned and STAY safe💖💖💖

Continue Reading

You'll Also Like

156K 7.6K 28
Cerita ini menceritakan tentang seorang perempuan yang diselingkuhi. Perempuan ini merasa tidak ada Laki-Laki diDunia ini yang Tulus dan benar-benar...
918K 55.4K 35
Delissa Lois adalah seorang gadis cantik yang terkenal barbar, suka mencari perhatian para abang kelas, centil, dan orangnya kepo. tapi meskipun begi...
76K 9.2K 30
'benci bisa jadi cinta loh, cantik' 'apaan, diem lu' 'aduh, malu malu ih si geulis' 'gue laki ya, jangan main cantik-cantik lu' 'tapi lu emang cantik...
730K 63.8K 45
Menceritakan tentang kehidupan 7 Dokter yang bekerja di rumah sakit besar 'Kasih Setia', mulai dari pekerjaan, persahabatan, keluarga, dan hubungan p...