1. PASSING BY

By rawrnana

8.5K 4.8K 19.2K

❝ Kamu dan segala kenangan yang tersisa ❞ ⚠️TIDAK UNTUK DIPLAGIAT⚠️ Ini Cerita keduaku, cerita yang sangat in... More

Prolog
1. the beginning of all
2. Dia yang asing
3. TODAY
4. The secret of hera
5. Mariposa
6. Temanku
7. They are bad
8. What If
9. Menetap atau pergi
10. Mago
11. Orang jahat
12. Dia?
13. Tau
14. Mulai
15. Through me
16. Putus Asa
17. Tentang dan tantang
18. Rainbow
20. Makan malam dan...
21. pulang dan datang
22. A DREAM
23. Ada apa?
24. Harta Saya
25. Semua oke
26. Happin€ss
27.The next
28. To the bond
29. Aku dan rasa sakit
30. Renggang untuk menyatu
31. Usaha untuk mengutarakan
32. Hello Ra
33. On me
34. Sepeda
35. my wish
36. I know now
37. beautiful time
38. Bohong
39. Tenang
40. Keluargaku
41. gonna leave
42. Tertidur
43. Apapun
44. Laut
45. Penebusan dan terima kasih

19. Hasil

169 118 563
By rawrnana



~•••***•••~

Hari yang ditunggu tiba, hari yang membuat jantung tak karuan. Hari ini pembagian rapor sekolah, dan pada hari ini juga Hera tengah duduk termenung seorang diri dibawah pohon yang biasa ia duduki.

"Mah, hari pembagian raport Hera... Doakan aja Hera, sebagai anak mama Hera paham kalau mama tidak bisa hadir karena privasi mama itu penting,"

Kata-kata itu sempat ia ucapkan pagi sebelum dirinya pergi ke sekolah. Walau tau tak akan ada sahutan dari mama nya, Hera tak merasa sedih karena mamanya punya privasi jadi Hera hargai itu.

"Ngelamun aja Ra, mikirin apa?" ucap Jehan duduk disebelah Hera.

Hera menatap Jehan sekilas lalu memutar kepalanya sekeliling.

"Bukan apa-apa," jawab Hera pelan.

"Oh iya tadi gue sempat beli susu, tapi salah ambil rasa ... Lo mau Ra?" tawar Jehan dengan menyodorkan susu kotak coklat.

Hera menatap susu itu dirinya sadar kalau belum makan apapun, minimal susu pemberian Jehan bisa membuat dirinya merasa lebih baik saat ini.

Tangannya bergerak untuk mengambil susu tersebut tapi sebuah tangan lain lebih dahulu menyerobot susu itu.

Sontak pandangan Hera dan Jehan teralihkan.

"Alana, ini buat Hera," ucap Jehan berdiri dari duduknya, menyamakan tingginya dengan Alana.

Alana tak menghiraukan Jehan ataupun Hera, dirinya segera membuka susu itu dan meminumnya.

"Alana!" tegas Jehan.

"Uhm enak banget, seger rasanya. Makasih Jehan...," ucap Alana tersenyum tanpa ada rasa bersalah.

"Lo tuh ga sopan banget ya, gue kasih itu buat Hera," cetus Jehan membuat Alana menatap Hera yang masih duduk.

"Ya maaf, aku gatau. Lagian Hera bisa beli sendiri kan? Iya kan Hera?" ucap Alana.

"Hmm,"

"Tuh Hera aja gapapa,"

"Bener-bener ya Lo!!" ucap Jehan geram pada Alana.

Hera melihat Arya yang baru saja keluar dari mobil merah miliknya, sudah lama ia tak melihat lelaki satu itu. Arya yang juga melihat Hera segera melangkahkan kakinya menuju Hera dengan senyum lebar.

"Saya cocok ya Hera jadi ayah kamu?" ucap Arya yang mendapatkan tatapan sinis dari Hera.

"Bicara sekali lagi awas aja," ucap Hera.

"Bercanda, oh iya jika dapat peringkat lagi kali ini ... Saya kasih kamu hadiah apapun yang kamu mau," ucap Arya membuat Hera tersenyum lalu menghembuskan napasnya.

"Ga mau apa-apa, wali Levi siapa?" tanya Hera, karena Arya adalah keluarga satu-satunya Levi tapi Arya justru menjadi wali untuk Hera.

"Levi bilang dia sendiri saja, dia cowok jadi tak masalah," Hera hanya manggut-manggut saja.

"Jadi gaenak," ucapnya.

Pembagian lapor telah selesai, saat hendak pulang Arya justru mengajak Hera untuk pergi makan bersama namun Hera menolak karena ada hal yang ingin ia lakukan saat ini.

"Bilang sama mama kalau anaknya tetap sama seperti sebelumnya," ucap Hera pada Arya.

"Tidak mau menemuinya?" tanya Arya yang mendapatkan gelengan kepala dari Hera.

"Mama gaakan mau, jadi titip salam saja kalau ketemu sama mama," ujarnya membuat Arya mengangguk.

"Hati-hati Hera, jangan lupa makan dan pulang sebelum hari gelap," ucap Arya sebelum dirinya pergi.

"Aku tau," Hera segera berlalu menjauh pergi dirasa kalau sudah cukup untuk bertemu Arya hari ini.

"Dia sudah dewasa sekali," gumam Arya tersenyum lalu masuk ke mobilnya.

***

"Eh Hera??" ucap Yura ketika Hera melewati nya begitu saja.

"Ra, selamat ya. Lo peringkat lagi kali ini, gue bangga ... Hari ini kerumah gue ya? Bunda siapin banyak makanan buat kita," ajak Yura membuat Hera terdiam.

"Untuk makan malam aja," jawab Hera sontak membuat Yura mengembangkan senyum lebarnya.

"Beneran? Oke entar malam gue sama bunda bakal nunggu elo!!" teriak Yura begitu keras membuat beberapa murid yang lewat menatapnya.

"Gue duluan," ucap Hera.

"Hm hati-hati, jangan lecet ya Ra," ucap Yura membuat Hera menatap aneh pada gadis itu.

Hera lantas kembali berjalan dan menjauh dari Yura.

Hera telah tiba ditempat yang ia tuju, di parkiran dirinya memutar arah pandang nya untuk mencari seseorang.

"Hera, huft untung Lo belum pulang Ra," ucap Jehan menepuk bahu Hera dari belakang.

Hera membalikkan tubuhnya dan menatap Jehan.

"Gue bareng Lo ya Jehan." Jehan  lantas terdiam untuk beberapa detik, ini kalo pertama Hera berkata hal seperti itu padanya.

"Ya... Tentu Ra, tanpa Lo minta gue juga bakal bareng Lo kok," ucap Jehan membuat Hera tersenyum kikuk.

Jehan berjalan lebih dahulu menuju motornya, diikuti Hera yang mengikutinya dari belakang.

"Jehan...,"

"Apa Ra?" sahutnya pelan ketika Hera memanggilnya.

"Bisa temenin gue ke pantai?" lagi-lagi permintaan Hera hari ini sungguh membuat Jehan merasakan ada kupu-kupu di perutnya.

Jehan mengangguk antusias, "iya Ra, kemanapun Lo mau, pokoknya bilang aja." ucapnya lagi.

"Entar malam ikut gue ya Je, kerumah Yura buat makan malam ... Karena Lo udah mau temenin gue ke pantai hari ini," Jehan hanya mengangguk lalu membiarkan Hera naik ke motornya.

"Jalan?" Hera terlihat mengangguk ketika Jehan menatap dari spion motor itu.

"Ini pasti gara-gara nonton Pororo bareng Yebin semalam, makanya Hera bisa gini ... Like it,"

Jehan sudah terlihat seperti orang gila, senyum-senyum sendiri diatas motor yang melaju perlahan. Sesekali dirinya menatap Hera lewat kaca spion motornya.

"Bisa pokus?" ucap Hera, dirinya sadar sejak tadi mata Jehan terus saja menatap dirinya.

"Gabisa Ra,"

"Jehan!"

"Iya becanda, udah mau sampai nih,"

***

Hera berdiri cukup lama menatap ombak pantai di sore hari ini, ada rasa tenang dalam jiwanya. Healing terbaik bagi Hera adalah pergi ke pantai, dan ini kali pertamanya pergi kesini setelah satu tahun dirinya tak pernah pergi keluar rumah terkecuali ke sekolah. Dan kali pertamanya juga pergi bersama Jehan kesini.

"Anginnya kenceng banget, kita pulang nanti ya Ra. Sekalian liat sunset pasti cantik banget," Hera tak menggubris ucapan Jehan karena dirinya masih sibuk dengan pikirannya sejak tadi.

"Hera...,"

"Apa?" jawabnya tanpa mengalihkan pandangan ke arah Jehan.

"Boleh gue minta tangan Lo?" Hera lantas memutar kepalanya menatap Jehan.

"Maksud Lo?"

"Telapak tangan Lo ... Siniin," pinta Jehan membuat Hera mengulurkan telapak tangannya.

Jehan mengeluarkan sesuatu dari dalam jaket miliknya, dan meletakkannya di telapak tangan Hera,"

"Jehan?"

"Lo yang pegang, gue akan pakai itu di waktu yang tepat, atau terpaksa,"

Hera menatap lamat-lamat benda yang merupakan sebuah cincin yang diberikan Jehan padanya.

"Ini ... Cincin pertunangan Lo Je, kenapa Lo kasih ke gue?"

"Lo pasti paham Ra, cuma sementara. Sampai nanti gue bisa balikin keadaan nya, Lo mau kan pegang dan simpen cincin itu?" ucap Jehan.

"... Gue ga yakin, tapi gue bakal simpan," ucapnya.

"Ga perlu Lo jaga baik-baik Ra," Jehan tertawa membuat Hera bingung sendiri.








To be continued

Jehan Leano


Hera Azkaralia

Wajah sudah? Tinggal menuju ke konfliknya😎

Aku udah nulis banyak, hampir end, jadi nanti tinggal up aja.
Sabar ya fren, maybe up nya agak ketunda^^

Continue Reading

You'll Also Like

21.9K 2K 20
boleh di skip kalo ngga suka, terimakasih 💓
DEWASA III [21+] By Didi

General Fiction

103K 259 43
[follow untuk bisa membaca part 21+] KUMPULAN NOVEL-NOVEL DENGAN TEMA DEWASA. BANYAK ADEGAN TAK LAYAK UNTUK USIA DI BAWAH 18 TAHUN. 🔞🔞🔞🔞🔞
2M 47.2K 54
Elia menghabiskan seluruh hidupnya mengagumi sosok Adrian Axman, pewaris utama kerajaan bisnis Axton Group. Namun yang tak Elia ketahui, ternyata Adr...
KING [End] By Kim Ryu

General Fiction

4.9M 263K 53
Queenaya Rinjani harus membayar hutang sang ayah kepada seorang CEO sekaligus seorang pemimpin mafia, dengan ikut bersamanya. Apakah Naya bisa bertah...