MY DANGEROUS BOY [COMPLETED]

By urprettyboy

2.6M 197K 19.4K

(๐…๐จ๐ฅ๐ฅ๐จ๐ฐ ๐ฌ๐ž๐›๐ž๐ฅ๐ฎ๐ฆ ๐ฆ๐ž๐ฆ๐›๐š๐œ๐š!) ______________________________________________ "๐๐จ๐ฐ ๐ฒ๐จ๐ฎ'๏ฟฝ... More

MDB - Prolog ๐Ÿ
MDB - 1 ๐Ÿ
MDB - 2๐Ÿ
MDB -3๐Ÿ
MDB - 4๐Ÿ
MDB - 5๐Ÿ
MDB - 6๐Ÿ
MDB - 7๐Ÿ
MDB - 8๐Ÿ
MDB - 9๐Ÿ
MDB - 10๐Ÿ
MDB - 11๐Ÿ
MDB - 12๐Ÿ
MDB - 13๐Ÿ
MDB - 14๐Ÿ
MDB - 15๐Ÿ
MDB - 16๐Ÿ
MDB - 17๐Ÿ
MDB - 18๐Ÿ
MDB - 19๐Ÿ
MDB - 20๐Ÿ
MDB - 21๐Ÿ
MDB - 22๐Ÿ
MDB - 23๐Ÿ
MDB - 24๐Ÿ
special -๐–’๐–†๐–‘๐–’๐–Ž๐–“๐–Œ-
MDB - 25๐Ÿ
MDB - 26๐Ÿ
MDB - 27๐Ÿ
MDB - 28๐Ÿ
MDB - 29๐Ÿ
MDB - 30๐Ÿ
MDB - 31๐Ÿ
MDB - 32๐Ÿ
MDB - 33๐Ÿ
MDB - 34๐Ÿ
MDB - 35๐Ÿ
MDB - 36๐Ÿ
MDB - 37๐Ÿ
MDB - 38๐Ÿ
MDB - 39๐Ÿ
MDB - 40๐Ÿ
MDB - 41๐Ÿ
MDB - 42๐Ÿ
MDB - 43๐Ÿ
MDB - 45๐Ÿ
MDB - 46๐Ÿ
MDB - 47๐Ÿ
MDB - 48๐Ÿ
MDB - 49๐Ÿ
MDB - 50๐Ÿ
MDB - 51
MDB - 52๐Ÿ
MDB - 53
MDB - 54๐Ÿ
MDB - 55๐Ÿ [END]
APA KABAR?!

MDB - 44๐Ÿ

30.4K 3K 356
By urprettyboy

Hello🦋

𝖍𝖆𝖕𝖕𝖞 𝖗𝖊𝖆𝖉𝖎𝖓𝖌🏁

•••

Axel mengeraskan rahangnya melihat Kiara yang sudah basah kuyup berdiri didepan pintu apartment dengan wajah yang menahan tangis. Mata Axel memicing melihat jaket hitam kebesaran yang menenggelamkan tubuh istrinya, itu jelas jaket untuk lelaki.

"Masuk" ujar Axel dengan suara seraknya yang tajam dan rendah. Kiara mengangguk kecil kemudian masuk kedalam dengan dada yang bergemuruh hemat, ia sangat takut Axel marah.

Axel langsung menutup pintu apartment itu dengan kencang dan berjalan santai melewati istrinya yang nakal. "Jaket siapa?" Tanya Axel dingin menatap istrinya dari depan pintu kamar.

"I-ini jaketnya-"

"Jaketnya siapa?!" Bentak Axel membuat Kiara berjengit kaget.

"Ini jaketnya..ak-aku lupa namanya, maaf" ujar Kiara semakin menunduk dan tangannya yang meremas ujung roknya dengan kencang.

Axel tertawa jengah mendengarnya, "Udah puas main? Hm?" Tanya Axel seraya berjalan mendekatinya dengan wajah yang datar, Axel memang tidak membentak seperti tadi namun aura lelaki itu sangat menyeramkan.

Kiara memundurkan langkahnya ketika Axel berjalan mendekatinya, demi apapun ia takut sekarang. "Maafin aku, aku ingkar janji" lirih Kiara menatap mata Axel.

"Bau parfume cowok" gumam Axel seraya mengendus leher bersih Kiara.

"Abis darimana? Ke mall apa ke club hm?" Tanya Axel lagi seraya merapatkan tubuhnya, sampai tubuh Kiara terbentur tembok. Dan dengan cepat Axel mengunci tubuh kecil istrinya dan menaruh kedua tangannya disisi tubuh Kiara.

Gadis itu memberanikan diri menatap Axel, hatinya tiba-tiba merasakan sakit saat Axel justru malah menuduhnya yang tidak-tidak. Padahal Kiara baru saja mendapatkan musibah yang membuat Kiara masih ketakutan sekarang.

"Aku bukan kamu yang nakal" jawab Kiara dengan air mata yang sudah turun di pipi gadis itu.

"Lo yang nakal anjing! Pulang tengah malem, pake jaket cowok, bau parfume cowok, abis jual diri? Ngga inget lo lagi hamil?" Ujar Axel dengan mulut pedasnya.

Kalian bisa bayangkan jika menjadi Kiara saat ini, ia berharap pulang akan bisa mengadu pada suaminya dan meminta bantuan. Namun yang ia dapat Axel terus menuduhnya, bahkan mengatakan kalau dirinya jual diri?

"Aku minta maaf, aku tau aku salah, aku pulang tengah malem. Tapi ngga usah ngatain aku jual diri segala! Aku ngga serendah itu.." jawab Kiara.

"Centil lo jadi cewek, tolol!" Maki Axel kemudian masuk ke dalam kamar dengan emosi yang membuncah dalam tubuhnya.

BRAKKK

Kiara memejamkan matanya erat mendengar pintu kamar itu ditutup dengan kencang, ia membuang nafasnya kemudian menghapus air matanya yang mengalir kembali dipipinya. Ia meletakan semua paper bagnya dimeja pantri dan berjalan masuk kedalam kamar mandi.

Ia akan membersihkan tubuhnya dulu baru akan menjelaskan semuanya kepada Axel. Kiara membanting pintu kaca itu kemudian menangis dalam diam disana.

"Mau pulang kerumah Bunda.." gumamnya seraya memejamkan matanya.

Sungguh Kiara benar-benar tidak kuat jika terus-terusan seperti ini, Axel kalau sudah marah akan berlaku kasar dan mengeluarkan kata-kata yang pedas. Dan Kiara tidak terbiasa dengan itu, lebih baik ia kabur dan menunggu Axel mereda.

Axel yang mendengar gemercik dari kamar mandi terdiam sebentar, jangan kalian kira Axel tidak mendengar tangisan Kiara. Jelas Axel mendengar itu, lelaki itu langsung pergi keluar kamar dan kembali mencari jaket yang tadi Kiara pakai.

Demi apapun ia belum tenang.

Tangannya mengambil jaket itu yang tergeletak diatas sofa, dengan cepat ia membalikkan jaket itu dan memandang logo tengkorak dibelakang bagian punggung jaket itu. Tangannya dengan tiba-tiba mengepal dan juga rahangnya yang mengeras.

"Bangsat! Ini jaketnya Leon.." gumamnya kecil, ia langsung merogoh saku celana pendeknya setelah mendapat ponselnya bergetar tanda ada telfon masuk. Rahangnya kembali mengeras melihat nama itu.

"Leon bajingan.." gumamnya lagi kemudian mengangkat telfon itu.

"Gimana? Udah kaget? Ternyata cewek yang gue taruhin cantik juga, pantes lo anteng" ujar Leon diseberang sana dengan senyum miring yang tercetak dengan jelas.

Axel menggeram tertahan mendengarnya, "Jauhin istri gue, anjing!" Bentak Axel.

"Jaket gue ada di istri lo, jadi pasti gue bakal ketemu lagi sama istri lo"

"Bangsat!"

"Nama lo sebentar lagi hancur, dimata istri lo sendiri"

Tut

"Brengsek! AARRGHH" Teriaknya memaki dirinya sendiri, kemudian ia kembali memandang jaket itu dan langsung membawanya ke dekat kompor.

Kemudian memandikan jaket itu dengan minyak dan membakarnya menggunakan korek yang sudah ia temui disamping kompor listrik itu.

"Axel! Kenapa dibakar?!" Teriak Kiara yang baru saja keluar dari kamar mandi sudah melihat asap mengepul dari arah dapur, bahkan tubuh Kiara mash terbalut dengan handuk tipis yang menutupi tubuhnya sebatas paha.

Axel menarik tubuh Kiara sampai tubuh gadis itu jatuh kedalam pelukannya, kemudian dengan kasar menempelkan bibirnya diatas bibir Kiara, dan menciumnya dengan kasar serta menuntut. Tangan lelaki itu mencengkram pinggang ramping Kiara meluapkan emosinya disana.

Sementara Kiara terus mendorong dada bidang Axel agar ciuman itu terlepas dan terus memberontak namun sia-sia, tenaganya tidak sekuat tenaga Axel. Bibirnya sangat sakit karena Axel terus mengigit bibirnya dengan kasar tidak memberi ampun. Sampai pasokan udara mulai menipis, Kiara memukul pundak Axel dengan kencang berharap ciuman itu terlepas.

"Sakit?" Tanya Axel lembut setelah melepaskan ciuman itu dan menatap bibir istrinya yang membengkak.

Kiara mengangguk kecil.

"Itu yang gue rasain sekarang anjing! Udah diapain aja lo sama Leon, hah?! JAWAB ANJING GUE TANYA!" Pekik Axel mencengkram keras rahang kecil milik Kiara.

Kiara menggeleng lagi, "Aku ngga selingkuh, kamu salah paham. Lepasin..ini sakit.." lirih Kiara memegang lengan Axel saat merasakan sakit yang luar biasa dirahangnya.

"Murahan banget lo anjing! Abis main dihotel sama Leon? Dibayar berapa? Uang dari gue abis?!" Bentak Axel lagi dengan kasar menampar pipi Kiara sampai pipi gadis itu memerah.

"Aku ngga murahan, lepasin.." mohon Kiara menatap Axel dengan air mata yang terus berlomba untuk keluar.

Axel menggeram kesal melihatnya, tanpa aba-aba ia langsung menggendong tubuh Kiara dengan kasar dan membawanya masuk kedalam kamar kemudian mengunci pintu kamar mereka dan membanting kasar tubuh Kiara diatas ranjang. Kemudian menindih tubuh Kiara yang masih terbalut handuk tipis.

"Gue pastiin besok lo ngga bisa jalan, Ra"

•••

Pukul satu siang, kedua pasangan muda itu masih bergelut didalam selimut, Axel terus memeluk tubuh polos Kiara dengan erat sementara Kiara menyembunyikan wajahnya didada bidang Axel. Untungnya hari ini hari sabtu dan sekolah mereka libur.

Axel menatap wajah cantik Kiara, Kiara kalau sedang tidur cantiknya benar-benar bertambah, wajah natural tanpa tambahan make up. Wajah Kiara sangat tenang untuk dipandang, Axel mengusap pipi mulu Kiara yang semalam sempat ia tampar.

"Maaf, aku semalem emosi.." gumam Axel lembut kemudian mengecup pucuk kepala Kiara dengan sayang dan kembali memeluk tubuh istrinya.

"Aku tau kamu pasti kesakitan, maafin aku" ujar Axel layaknya anak kecil yang tengah meminta maaf pada sang Bunda.

Kiara melenguh saat merasakan bisikan kecil ditelinganya, gadis manis itu perlahan membuka matanya dan menatap Axel yang sudah menatapnya dengan tatapan yang sendu dan merasa bersalah. Kiara melihat itu kembali mengingat kejadian semalam, bagaimana ganasnya Axel yang menggempur tubuhnya tanpa ampun, bahkan mereka baru tidur jam 7 pagi.

"Mandi gih" suruh Kiara yang sangat diluar dugaan, Axel akan siap jika Kiara akan menamparnya. Namun justru Kiara malah menyuruhnya mandi dengan nada yang sangat amat lembut, Kiara gadis yang sangat lembut.

Bukannya beranjak pergi, justru Axel memeluk tubuh Kiara erat dan merengek kecil. "Marahin aja ngga papa, aku siap, aku jahat banget sama kamu semalem.." rengek Axel memeluk tubuh Kiara erat.

Kiara tertawa kecil, ia memang sedikit kecewa dengan kata pedas yang Axel lontarkan semalam. Tapi entah kenapa ia tidak bisa marah, tangan kecilnya mengelus rambut Axel dengan lembut. "Siapa yang marah sih? Aku ngga papa, mending kamu mandi. Aku masih belum kuat berdiri" ujar Kiara pelan seraya membenarkan posisi tubuhnya.

Axel langsung mengangkat kepalanya menatap Kiara, "Sakit banget ya?" Tanya Axel polos.

"Dari jam 10 malem kamu gempur aku sampe jam 7 pagi! Bayangin sendiri lah rasanya jadi aku gimana" jawab Kiara kesal kemudian mencubit pinggang keras Axel.

"Tuhkan! Marahin aku aja kalo gitu.." rengek Axel pelan.

"Aku kalau bisa marahin kamu udah aku marahin dari tadi, tapi aku ngga bisa" jawab Kiara.

"Maafin udah bikin sakit" mohon Axel.

"Mandi Axel" suruh Kiara lagi, Axel mengangguk kemudian memakai celananya asal dan menyelimuti tubuh Kiara menggunakan selimut tebal itu.

Cup

"Mandi berdua ngga mau?" Tawar Axel.

"Big no!"

Axel tertawa keras mendengarnya, dengan cepat ia langsung berlari kecil memasuki kamar mandi dan membersihkan dirinya dengan bersih disana. Sementara Kiara mengambil ponsel miliknya dan mulai menyalakannya, notif yang pertama kali muncul adalah notif milik Mami Aura.

Mami Aura : morning sayang, Mami mau main ke apart kamu boleh ya? Sekitar jam 3 mami kesana.

Kiara tersenyum kecil kemudian membalas pesan itu dengan tenang.

Kiara shaquiella : kiara tunggu ya mami

Setelah membalas pesan itu, Kiara langsung menaruh kembali ponselnya dan berusaha berdiri walau kesusahan karena inti tubuhnya benar-benar sakit. Dan Axel tidak pernah main-main dengan omongannya, nyatanya Kiara susah untuk jalan sekarang, bahkan berdiri saja sangat terasa sakitnya.

Kiara membuka lemari dengan satu tangannya, sementara satu tangannya menahan selimut itu agar tetap melilit tubuhnya. Ia mengambil celana pendek sebatas paha dan mengambik tanktop tipis.

Karena letak tanktop itu berada di tempat yang Kiara tidak bisa jangkau, Kiara mencoba berdiri namun dengan tiba-tiba sebelah tangan kekar melilit pinggang rampingnya. "Minta tolong kalau ngga bisa, sayang" ujar Axel lembut kemudian menggendong tubuh Kiara ala koala dan kembali menarihnya tepi ranjang.

"Axel, Mami mau kesini, beliin bahan masakan ya? Aku mau masak buat Mami nanti, buat kamu makan juga" ujar Kiara menatap Axel yang ikut menatapnya dalam.

Axel menggeleng, "Paling Mami bawa makanan" jawab Axel santai.

Kiara lantas memukul pelan lengan terbuka milik Axel, "Ngga boleh gitu ih! Pokoknya aku mau masak, kamu emang ngga mau makan masakan aku?" Tanya Kiara menjebak.

"Mau tapi ngga sekarang, kamu berdiri aja ngga bisa" ujar Axel tersenyum miring.

"Aku ngambek" ujar Kiara dengan wajah cemberut. Kemudian membalikkan tubuhnya membelakangi tubuh Axel dan kembali memejamkan matanya.

"Kamu ngambek makin cantik, ngga masalah" jawab Axel santai seraya berjalan menuju meja gamingnya dan duduk disana dengan santai tanpa memperdulikan istrinya yang mendumel.

"Axel Marcellos! Aku seriuss" geram Kiara memandang punggung suaminya.

"Udah aku nikahin, mau nikah lagi? Hayuk gas"

"Axel Marcellos.." tegur Kiara. Sementara Axel tertawa kecil mendengarnya.

"Mau beli apa?" Tanya Axel yang tiba-tiba berdiri seraya memakai hoodie hitamnya dengan santai dan berjalan menuju Kiara yang masih terbaring.

Kiara mengembangkan senyumnya melihat itu, "Beli ayam, sayuran, daging, makanan instant, udah" ujar Kiara santai.

"Aku belanja sendiri?" Tanya Axel polos, Kiara mengangguk.

"Ra, aku mana bisa.." rengek Axel menjatuhkan kepalanya didada milik Kiara dengan wajah cemberut.

"Bisa, kan bisa minta tolong sam mba mbanya nanti"

"Ngga asik, harusnya sama kamu tau!" Rajuk Axel dengan bibir mengerucut.

"Bacot banget sih, tinggal beli aja keburu Mami kamu dateng" ujar Kiara mengangkat paksa kepala Axel yang kembali menyender didadanya.

"Ngga usah ngomong kasar, suara kamu kelembutan" jawab Axel kemudian mengambil kunci motornya dan pergi meninggalkan Kiara dengan kesal.

Axel disuruh belanja mana bisa coba.

•••

Kiara mengambil kantong kresek besar yang sudah tergeletak dimeja pantri, ia langsung membukanya mengeluarkan semua bahan-bahan makanan dan memperhatikan satu persatu. Matanya menelisik melihat tidak adanya bawang merah hanya ada bawang putih.

"Axel, bawang merahnya mana?" Ujar Kiara menatap Axel yang tengah bermain game onlinenya.

"Ada, cari aja" jawabnya.

Kiara menurut, ia kembali mencari namun tetap tidak ketemu. "Ngga ada, kamu ngga beli?!" Tanya Kiara menatap Axel garang dengan tangan yang ditaruh dipinggang.

Axel membuang nafasnya, ia kembali menghampiri istrinya dengan bertelanjang dada. Berisik sekali, "Ini kan bawang merah, Ra" ujar Axel mengeluarkan satu plastik kecil berisi bawang bombai berwarna merah.

Kiara melotot kesal, "Itu bawang bombai merah Axel, astaga!" Ujar Kiara kesal.

"Kan warnanya sama-sama merah, sayang"

"Ya beda tetep beda! Bawang merah itu kecil ngga sebesar itu, ini juga! Aku suruh beli kangkung bukan bayem, nyebelin banget males!" Ujar Kiara kesal keluar dapur dan membanting tubuhnya diatas ranjang.

Axel terdiam, apa bedanya coba kangkung sama bayam? Kan sama-sama berwarna hijau, bawang merah juga, rasanya juga sama saja kan? Cuma bedanya ada kata bombai saja.

"Salah mulu, anjing!" Umpat Axel kesal kemudian memasuki kamar menyusul sang istri.

"Aku salah?" Tanya Axel pelan duduk dipinggir ranjang menatap Kiara yang cemberut memainkan ponselnya.

"Ya salah lah! Kalau ngga bisa beli sayur ya ngga usah beli!" Jawab Kiara ngegas.

"Kan kamu yang nyuruh aku"

"Kan kamu bisa tolak, alesan terus!"

"Yaudah masak aja sih, sama sama sayur kan? Rasanya juga sama aja cuma beda nama doang" jawab Axel ikut kesal namun nadanya tetap lembut.

"Aku bilang beda ya beda lah! Rasanya ngga bakal enak" sahut Kiara.

"Yaudah ngga usah masak, kita pesen aja. Ini sayurannya simpen aja buat besok" ujar Axel sabar kemudian memesan makanan lewat ojek online diponselnya.

"Apa aku beliin lagi yang baru? Mau?" Tawar Axel.

Kiara menggeleng, "Ngga bakal cukup waktunya! Lagian kenapa salah beli coba, kan udah aku bilang tanya mba-mbanya, emang ngga denger?!" Cerocos Kiara menatap Axel.

"Rame banget, Ra supermaketnya. Masa aku harus nanya, mereka juga lagi ribet. Udah pesen gojek aja ya?" Ujar Axel.

"Nyebelin banget ujung-ujungnga pesen makanan" sahut Kiara dengan suara yang kecil.

Sepertinya kesabaran Axel tengah diuji kali ini, telinga Axel rasanya sangat panas mendengar suara Kiara yang sedang marah-marah.

"Nurut! Udah aku pesen, ngga usah rewel!" Ujar Axel kemudian pergi keluar kamar dan duduk disofa ruang tamu.

"Untung istri, kalau bukan udah gue lempar lo bangsat!" Gumamnya kecil kembali memainkan gamenya.

•••

Dipersilahkan untuk hujat axel👉🏼

say goodbye buat scene romantis Axel dan Kiara👋🏻👋🏻

bcs this is the last scene romantis mereka, ini ga romantis sih tapi cukup menghibur lah ya kwkwwk

Follow me on ig : trashh_story
(untuk dapet cast lengkap MDB)

TBC🏁









Continue Reading

You'll Also Like

242K 26.6K 90
Ini Hanya karya imajinasi author sendiri, ini adalah cerita tentang bagaimana kerandoman keluarga TNF saat sedang gabut atau saat sedang serius, and...
1.7M 62.1K 40
"Setiap pertemuan pasti ada perpisahan." Tapi apa setelah perpisahan akan ada pertemuan kembali? ***** Ini cerita cinta. Namun bukan cerita yang bera...
435K 6.5K 19
Megan tidak menyadari bahwa rumah yang ia beli adalah rumah bekas pembunuhan beberapa tahun silam. Beberapa hari tinggal di rumah itu Megan tidak me...
124K 4.4K 36
menceritakan tentang perjodohan antara laki laki cantik dan seorang CEO tampan namun kasar, tegas, dan pemarah #bxb #homo jika salah lapak langsung...