Bell

By ViAr_Pu

63.2K 5.5K 201

Bellyna tahu jika dunianya itu palsu. Sebuah dunia yang ditujukan para pembaca untuk mencari hiburan. Bellyna... More

0
1
2
3
4
5
7
8
9
10
11
Cast (Anime Ver)
Cast ( 3D Version)
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21

6

3.2K 296 17
By ViAr_Pu

Rosella termenung, menatap mejanya yang penuh dengan tulisan makian. Siapa yang tega melakukan ini padanya?

Agni dan Naura hanya memandangnya dengan iba, mereka berdua membantu Rosella untuk membersihkan mejanya.

"Lo gak papa'kan Sel?" Agni bertanya dengan raut wajah khawatir.

Rosella menggeleng, menjawab dengan senyuman, "Aku gak papa kok! Kalian tenang aja."

Naura berdecih tidak percaya. Dia tahu jika saat ini Rosella pasti sakit hati. Semua ini pasti perbuatan dari Agnes itu, Naura tahu hal itu. Orang yang paling membenci Rosella adalah Agnes.

"Ini pasti ulah dari si Agnes itu! Gue yakin!"

"Naura, jangan menuduh orang seperti itu. Kak Agnes belum tentu yang melakukannya, tidak ada bukti yang menunjukkan kalau kak Agnes pelakunya."

Raut wajah Agni dan Naura terlihat tidak setuju, pasalnya mereka yakin jika semua ini ulah dari Agnes. Rosella saja yang terlalu baik pada Agnes.

Agni menghela nafasnya. Rosella itu keras kepala, jadi percuma jika berdebat dengannya.

_____________________________________

Satu meja, 6 makhluk hidup berkumpul menjadi satu. Ke-enam makhluk gabut ciptaan Tuhan ini sedang sibuk berfikir, apa kalian berfikir mereka sibuk dengan ribuan soal dan materi? Jika kalian berfikir begitu, maka kalian salah besar.

"Buah dengan awalan huruf G, itu apa?" Tanya Radit sembari menggaruk rambutnya yang tidak gatal.

"Ck, mana gue tahu! Gue juga lagi mikir nih!" Jawab Vera ketus. Radit mendecih kesal.

"Ah, gue tahu. Grape." Ucap Melissa semangat.

"Itu kan bahasa Inggris. Harus bahasa Indonesia dong!" Ucap Nasya.

"Gedhang*?"

"Hah, bahasa apaan tuh Lyn?" Tanya Layla.

Bellyna berkedip sekali, dengan wajah sok polosnya dia menjawab, "Bahasa Jawa."

Kelima orang itu mendesah lelah, harusnya pakai bahasa Indonesia kenapa malah bahasa daerah?

Kalian ada yang bisa menebak mereka sedang melakukan apa?

Mereka sedang melakukan permainan ABC-an mencari nama-nama buah.

"Dahlah! Pusing mikir ginian, mending gue main game. Bay para ciwi-ciwi." Ucap Radit berlalu pergi.

Kelima perempuan itu memandang datar Radit. Dia yang ngajak dia juga yang pergi. Dasar human!

Bellyna menunduk, menghiraukan ke-empat temannya. Saat ini benaknya penuh dengan spekulasi, jika saat ini dia tidak melakukan apa yang di tetapkan dengan alurnya apa akan ada efek kupu-kupu?

Bellyna berdiri, melangkahkan kakinya ke pintu kelas.

"Mau kemana Lyn?" Tanya Melissa.

"Mau keluar. Pengen cari udara segar, dadah jangan rindu ya~"

Nasya bergidik ngeri, "Ogah gue rindu sama Lo!"

Bellyna terkikik, puas mengerjai  temannya itu. Langkah kakinya membawanya menuju lapangan indoor, entah mengapa kakinya menuju ke sana padahal dia tidak pernah memikirkan akan ke sana.

Ketika Bellyna melewati tempat latihan bola voli, dia melihat jika pintu ruangan itu terbuka sedikit, jadi dia berniat untuk melihat sedikit (baca:mengintip).

Di sana, Bellyna dapat melihat seorang pemuda sedang melakukan latihan voli dengan sebuah tembok?

"Woah, pukulan yang luar biasa!"

Pemuda itu menoleh tatkala suara pekikan gadis menyapa telinganya.

Netranya menangkap seorang gadis berambut sebahu yang di kuncir rendah, wajahnya cukup manis dan tubuhnya cukup tinggi untuk ukuran perempuan seusianya.

"Lo siapa?" Tanya pemuda itu.

Bellyna melangkah maju hingga jarak antar mereka hanya terpaut 3 langkah.

"Gue Bellyna, anggota klub bola voli putri. Lo sendiri?"

"Laksmana, dari klub bola voli putra. Salam kenal." Ucap Laksmana-pemuda itu sambil tersenyum manis.

'W-woah!'

Untuk sesaat Bellyna terpana dengan senyuman seorang Laksmana. Sudah baik, ramah, wajahnya imut lagi. Beuh.... Benar-benar tipe seorang Bellyna.

Laksmana mengerutkan keningnya ketika melihat Bellyna melamun, tangannya dia lambai-lambaikan di depan wajah Bellyna.

"Hei, Lo gak papa?"

Mata Bellyna mengerjap beberapa kali, "Ah iya, gue gak papa kok." Ucapnya diakhiri dengan kekehan canggung.

"Lo kelas berapa?" Tanya Bellyna berusaha mengalihkan perhatian.

"Kelas 10."

"Wah sama dong! Btw posisi Lo sebagi apa?" Sepertinya Bellyna tengah meng-cosplay jadi wartawan dadakan.

"Spiker."

"Hebat! Kalo gue setter."

Dan akhirnya mereka mengobrol panjang dengan topik yang tak jauh dari bola voli. Benar-benar maniak bola voli -_-.

____________________________________

Bel istirahat berbunyi, saatnya para warga SMA Nusa Bakti mengisi perut mereka. Bellyna bersama Melissa sedang asik menikmati makanan mereka, dimana Vera dkk? Entahlah mereka bertiga hilang bagai tertelan bumi.

"Hari minggu Lo ada waktu?" Tanya Melissa.

"Ada, kebetulan kerja gue libur. Emang mau ngapain?"

Wajah Melissa langsung cerah, dia langsung menggenggam kedua tangan Bellyna penuh damba.

"Temenin gue yuk! Kita belanja bareng di mall, sekalian ajak Vera dan yang lainnya. Ya? Please!"

Inginnya Bellyna menolak ajakan tersebut, pasalnya hari minggu nanti dia mau Marathon nonton One Piece. Tapi begitu Bellyna menatap wajah Melissa yang mirip anak kucing itu membuatnya tidak tega. Maaf saja Bellyna tidak tahan dengan sesuatu yang berbau imut, apalagi wajah Melissa dengan puppy eyes nya.

"Oke deh, gue ikut."

Melissa bersorak senang, akhirnya quality time bersama sahabat-sahabatnya akan segera terjadi.

Karena saya malas menunjukkan keseharian mereka yang monoton, mari kita langsung menuju pada hari minggu. Ke-lima sekawan saat ini sedang memandangi sebuah gedung mall yang cukup besar.

Ekspresi kekaguman mereka tampilkan pada wajah, kecuali satu orang, dan itu Bellyna.

Bellyna memandang gedung mall itu dengan miris, dia menunduk pada dompet yang ada di tangannya, didalamnya hanya terdapat empat lembar uang ratusan ribu, dua lembar uang dua ribu, dan lima koin lima ratus perak. Nah apa yang bisa Bellyna beli dengan uang segitu? Belum lagi untuk belanja bulanan dan bayar uang kos! Apa dia ngutang saja ya?

"Cus kita masuk!" Ajak Melissa dengan semangat. Vera, Nasya, dan Layla mengangguk tegas beda dengan Bellyna yang malas.

Mereka berlima memasuki kawasan mall megah itu, dengan semangat 45 Melissa menarik tangan Bellyna untuk mengikutinya sedangan Vera, Nasya, dan Layla hanya mengikuti dari belakang.

"Mau kemana dulu nih?" Tanya Vera.

"Beli baju yuk!"-- Nasya.

"Gak, kita makan dulu aja."-- Layla.

"Ke tempat skincare ya, gue mau beli nih."-- Melissa.

"Gue ngikut aja."-- Bellyna.

Setelah bermusyawarah, rapat, dan berunding, akhirnya mereka memutuskan untuk...






Makan.





Layla bersorak gembira. Baginya no makan no life!

Mereka berlima duduk di satu meja dengan berbagai hidangan yang telah tersaji, setelah selesai mereka melanjutkan ke perjalanan selanjutnya untuk membeli alat skincare, itu karena sedari tadi Melissa merengek ingin beli.

Saat dalam perjalanan, tidak sengaja bahu Bellyna terbentur bahu orang lain yang berjalan berlawanan.

"Ah, maaf." Ucap Bellyna pada gadis itu.

"Santai saja."

Tubuh Bellyna kaku ketika suara itu masuk ke indra pendengarannya.

'suara ini...'

Gadis itu tersenyum ketika mendapati reaksi Bellyna, tanpa sepatah kata gadis itu pergi meninggalkan Bellyna dan ke empat temannya.

Bellyna memandang sosok itu yang semakin menjauh, di benaknya muncul berbagai pertanyaan tentang gadis itu. Apa itu benar-benar dia atau hanya halusinasinya saja?

"Lyn, ada apa?" Tanya Melissa ketika dia tidak mendapati Bellyna di sampingnya.

"Bukan apa-apa." Jawab Bellyna.

'mungkin gue cuma berhalusinasi, mustahil dia ada di sini.'






Tbc__

Note:

°Spiker atau smasher adalah orang yang bertugas melakukan serangan dari depan dengan cara memukul bola sekeras-kerasnya. (Google)

°Pemain bola voli yang bertugas sebagai pengumpan kepada smasher adalah setter (google)

(づ。◕‿‿◕。)づ

Annyeong kawan!

Gimana chapter yang satu ini?

Ada yang penasaran dia itu siapa?

Hahaha....

Ayo vote dan comen sebanyak mungkin, gratis loh tidak dipungut biaya apapun!

Ada yang mau di tanyakan sama tokoh cerita ini?

Rosella?

Damian?

Agnes?

Alan?

Rizal?

Bagas?

Gibran?

Agni?

Naura?

Dinda?

Riska?

Lolita?

Bellyna?

Melissa?

Nasya?

Layla?

Vera?

Second lead male? (Orangnya belum muncul)

Antagonis utama? (Orangnya belum muncul)

Atau Pu🌚?

Continue Reading

You'll Also Like

6.9M 292K 59
On Going [Revisi] Argala yang di jebak oleh musuhnya. Di sebuah bar ia di datangi oleh seorang pelayan yang membawakan sebuah minuman, di keadaan ya...
299K 17.8K 36
JANGAN LUPA FOLLOW... *** *Gue gak seikhlas itu, Gue cuma belajar menerima sesuatu yang gak bisa gue ubah* Ini gue, Antariksa Putra Clovis. Pemimpin...
ALZELVIN By Diazepam

Teen Fiction

5.8M 327K 36
"Sekalipun hamil anak gue, lo pikir gue bakal peduli?" Ucapan terakhir sebelum cowok brengsek itu pergi. Gadis sebatang kara itu pun akhirnya berj...
260K 24.3K 30
[JANGAN LUPA FOLLOW] Bulan seorang gadis yang harus menerima kenyataan pedih tentang nasib hidupnya, namun semuanya berubah ketika sebuah musibah me...