LAVENDER

By StarsShine_1603

18.3M 2.6M 2.3M

{Tersedia di Gramedia} ( Sudah terbit, end & masih lengkap!) Calista Shaqueena, gadis yang begitu kuat dan be... More

Prolog
1. Satu
2. Dua
3. Tiga
4. Empat
5. Lima
6. Enam
7. Tujuh
8. Delapan
9. Sembilan
10. Sepuluh
11. Sebelas
12. Dua belas
13. Tiga belas
14. Empat belas
15. Lima belas
16. Enam belas
17. Tujuh belas
18. Delapan belas
19. Sembilan Belas
20. Dua puluh
21. Dua satu
22. Dua dua
23. Dua tiga
24. Dua empat
25. Dua lima
26. Dua enam
27. Dua tujuh
28. Dua lapan
29. Dua sembilan
30. Tiga puluh
31. Tiga satu (info)
33. Tiga tiga
34. Tiga empat
35. Tiga lima
36. Tiga enam
37. Tiga Tujuh
38. Kemenangan Calzeylions
40. Empat puluh
41. Empat satu
42. Empat dua
43. Empat Tiga
44. Empat Empat
45. empat lima
46. empat enam
47. Empat Tujuh
INFORMASI LAVENDER
VOTE COVER
49. ENDING
TODAY IS THE DAY!
Info spin off Lavender
Kejutan cerita?๐Ÿ”ฅ
Lavender new edition ร— SO Dragon!
Vote cover
Duar๐ŸŽ‡๐Ÿงจ
Flashback Mark & Zelva
Ada yang baru + specialโค๏ธโ€๐Ÿ”ฅ
Hari iniโค๏ธโ€๐Ÿ”ฅ
Special Part Edisi Kangen Lavender

39. Tiga sembilan

333K 52.1K 73.9K
By StarsShine_1603

Follow Instagram : @calzeylions_wp @starsshine1603

Tiktok : @Dragonlions3

Mana nih yang nunggu update?

Happy reading 💓⚔️

"Calista udah jadi ratu, sedangkan saya masih menjadi babu! Tukeran yuk, Cal?"
-Dari saya yang iri dengan Calista.

Sesi curhat di sini❤️ semangat ya!
Apapun itu, jangan pernah kehilangan senyuman ya!

Absen pake nama kalian⚠️

Spam emoticon 🔥 ini dong hehew!

Udah lama ga tanyain objek bucin? Siapa objek bucin kalian?

Tim yang terandrew-andrew🐯

Tim yang Ter Al Al🖤

Tim yang terdrystan-drystan 🐯

Tim yang ter Kenan-Kenan 🤙

****

"Calzey ratu dari enam lelaki hebat!"

Calista tertegun sesaat. Matanya menatap Al dengan sorot terluka. Kini gantian Al yang bungkam. Baru pertama kali ia melihat sorot mata Calista redup yang menyiratkan luka.

Calista memegang dadanya sendiri merasa sesak. Air matanya akan luruh tapi ia tahan sekuat mungkin. Calista tak akan melanggar peraturan Mark lagi.

"Dulu ... saat gue di Melbourne. Dada gue sering sesak kaya gini. Kadang-kadang gue nangis tiba-tiba nggak ada sebab, tapi selalu sembunyi karena takut ketahuan Papa," lirih Calista sambil memukul dadanya sendiri untuk menghilangkan sesak.

Al menghentikan tindakannya lalu kembali mencium lembut jari-jari lentik itu untuk menenangkan. Calista mengatur napasnya agar teratur, ia kembali tenang.

"Akhirnya karena gue nggak tahan, gue beraniin bilang Papa." Calista melanjutkan ceritanya dan Al setia mendengarkan sambil melakukan sentuhan lembut di pipi, jari, rambut untuk menenangkan.

"Gue selalu mikir, apa itu kode kalo Queen kesakitan? Karena kita kembar, ikatan batin nggak pernah bohong. Apa itu kode juga kalo di sini Queen tersiksa begitu kejamnya?" lanjut Calista lalu satu tetes air matanya jatuh di pipi.

"Calzey ... hey!" Al langsung gesit mengusap air mata itu dengan ibu jarinya.

"Tapi ... kata orang kepercayaan Papa, Queen baik-baik aja bahkan selalu bahagia di sini. Ternyata ... itu semua bohong."

Detik itu juga Al menarik Calista di dekapan hangatnya. Ia paham betul jika batin yang terluka, hanya butuh pelukan dan telinga yang siap mendengarkan cerita apapun. Al mengelus punggung Calista lembut sambil membisikkan kata-kata menenangkan.

"Orang kepercayaan Papa berkhianat karena Opa Marchel," lirih Calista pilu. "Gue sakit dan nyesel banget, karena nggak ada pas Queen disiksa. Harusnya waktu itu gue nggak pergi ke Melbourne."

"Itu semua udah takdir, Calzey." Al berbisik. "Jangan nyalahin diri sendiri."

"Gue benci diri gue sendiri kalo gue nangis." Calista terkekeh miris dalam dekapan mantan musuhnya ini.

"Lo nangis karena lo masih punya hati nurani dan rasa kemanusiaan," beritahu Al. Ia juga sendiri bahkan sering menangis. Sama seperti Calista, bukan luka fisik penyebabnya, tapi batinlah yang mampu membuat air matanya menetes.

"Tangisan ini, apa artinya Queen sedih di sana karena gue bales dendam?" tanya Calista sambil melepaskan pelukannya.

Al tersenyum tipis menenangkan. "Enggak, Calzey. Yang lo lakuin bener, karena kalo hukumannya cuman di penjara, nggak akan menimbulkan efek jera. Lo adalah perantara karma buat orang-orang jahat."

Calista tersenyum tipis lalu mendongak menatap langit dengan binar bahagia. "CAISTAL! GUE BERHASIL!" seru Calista.

Al langsung meraup wajahnya kasar. Tak tahan dengan wajah menggemaskan Calista. "Fuck, you're cute!"

Di lain tempat tapi masih berada satu kawasan, Drystan dan Andrew menyaksikan itu semua sambil kedua tangan mengepal kencang. Sorot mata mereka begitu mematikan. Auranya bahkan seketika gelap. Hal yang paling Calzeylions benci adalah ketika air mata menetes dari mata lentik Calista, itu juga yang membuat Mark memberikan peraturan untuk jangan menangis.

"Gue bunuh Opa Marchel!" geram Andrew sambil mengeluarkan pistolnya. Drystan yang masih bisa berpikir sehat langsung menghentikannya.

"Lo bakal lawan Papa lo kalo itu terjadi," larang Drystan. "Percaya, Tuhan nggak bakal pernah salah nurunin karmanya Andrew! Opa udah pernah lo bikin hampir mati, sekarang juga Al bikin Opa tersiksa batinnya. Itu udah cukup."

Andrew bungkam dengan netra yang masih memandang lekat Al dan Calista. "Bayi kecil gue udah gede," gumam Andrew.

"Mereka itu cocok, ya?" komentar Drystan.

"Hm." Andrew manggut-manggut.

"Dua orang yang sama-sama terluka batinnya, hebat di fisik. Akhirnya, semesta nyatuin," lanjut Andrew. Dua adiknya terlihat bisa akur sekarang. Andrew tahu, Al tak akan mungkin menyakiti Calista, perlahan ia mencoba menerimanya.

"Arghh! Baby girl!" ujar Andrew frustasi. Waktu begitu cepat berlalu. Rasanya baru kemarin ia menggendong Calista kecil di punggungnya.

Andrew berlari menghampiri adiknya. Setelah sampai, ia lalu mengecup dahi itu lembut. "Nggak boleh nangis. Enam pawang lo udah siap sedia bawa senjata. Lo tau kan apa yang bakal terjadi?"

"Lo nangis lagi, pembantaian bener-bener terjadi." Andrew melanjutkan dengan nada geraman.

Calista mengangguk lalu mengecup pipi Andrew dan meninggalkan gigitan kecil persis yang selalu dilakukan kakaknya.

Hal itu membuat wajah Andrew langsung memerah sampai ke telinga, entah salting atau menahan amarah. Calista menyengir saat Andrew meraup wajahnya kasar dan mengumpat menggunakan bahasa Prancis.

"Nakal," desis Al berbisik di telinga Calista.

Calista terkekeh kecil. "Mau?" tawarnya dengan ekspresi wajah tanpa dosa memberi efek luar biasa kepada cowok itu.

Al langsung memalingkan wajahnya begitu mulut Calista mengatakan itu. Terdengar merdu dan membuat jantungnya berpacu cepat. Muka Al langsung memerah sampai telinga persis seperti Andrew. Mati-matian menahan senyuman yang akan terukir.

"Fuck!" umpatnya frustasi sambil meraup wajahnya kasar.

Akhirnya, dua cowok itu saling mengumpat karena dibuat baper oleh tindakan Calista. Umpatan bahasa Inggris dan bahasa Prancis bersatu padu.

Calista tak mau ambil pusing lalu menghampiri Bu Liza. Ia membungkuk hormat sebentar.

"Bagaimana rasanya, Bu Liza?" tanya Calista dengan nada geram. Raut wajahnya terlihat kalem tapi senyumannya terlihat berbahaya.

"Saya wujud api dendam Queen!" sentak Calista menggebu-gebu saat Bu Liza hanya diam.

"Ah, enak ya makan uang haram?" sindir Calista.

Bu Liza tak mampu berkutik. Mau melawan, tapi semuanya berpihak kepada Calista. Masyarakat tak akan pernah salah menilai. Apalagi ramai-ramai mereka menuntut pihak berwajib untuk mengusut tuntas. Banyak juga orang yang menyuarakan, "NYAWA DIBAYAR NYAWA!" hal itu dilakukan agar orang-orang jahat jera, dan tidak ada lagi 'calon' orang jahat selanjutnya karena takut akan hukuman sadis.

"Bisu?" ceplos Calista sambil menaikkan satu alisnya. "Azab karena makan uang haram tuh."

"Calista!" teriak Viona dan Reyna secara bersamaan dengan air mata yang luruh.

Calista menoleh menatap dua sahabatnya bingung. "Kenapa?"

"Tolong, Cal. Jangan gini," mohon Viona sambil menunjuk satu objek.

Calista memfokuskan pandangannya. Ternyata para korban bully melampiaskan amarahnya ke pelaku dengan sadis. Mereka ramai-ramai mengeroyok pelaku-pelaku kejam itu di tengah-tengah lapangan disaksikan banyak orang. Tak ada yang menolong, karena bujang Calzeylions melingkar membentenginya.

"Gue tau lo punya rasa kemanusiaan dan hati nurani, Calista," nasihat Reyna lagi. "Tolong..."

Calista menggeleng tegas. "Kembaran gue juga digituin. Mereka semua digituin juga dulu sama mereka, Rey! Itu balasan setimpal!"

"Manusia nggak boleh main hakim sendiri!" beritahu Reyna lagi. Ia takut citra sahabatnya jadi jelek walaupun masyarakat berpihak kepada Calista.

Calista menatap Reyna tajam sambil mengepalkan tangannya kencang. Reyna berhasil menyulut emosinya.

"BOLEH. SAAT HUKUM BISA DIBELI, SAAT KEADILAN UNTUK WANITA LEMAH UDAH MATI, MAKA MANUSIA BERHAK MAIN HAKIM SENDIRI MENURUT GUE!" bentak Calista menggebu-gebu membuat keadaan seketika hening. Andrew langsung menyuruh korban-korban bully yang sedang membalaskan dendamnya untuk berhenti.

"KEADILAN UNTUK ORANG-ORANG LEMAH HARUS DITEGAKKAN HARI INI, REYNA! JANGAN CEGAH GUE!" teriak Calista kalut. Untuk pertama kalinya, dia membentak sahabat kecilnya.

Viona langsung merangkul Reyna untuk menenangkan. Mereka di sini benar-benar sedang berhadapan dengan Queen of badass.

"TINDAKAN GUE BERTUJUAN BUAT MENCEGAH ADANYA MONSTER LAIN DI MASA DEPAN YANG PERSIS KAYA SHENA!" lanjut Calista lantang. Mata cantik itu kini berubah penuh kobaran amarah.

Bungkam. Semuanya hanya menyaksikan Calista mengamuk lagi. Tidak ada gunanya penyesalan, karena semua sudah terjadi.

"Gue mau orang-orang jahat dikasih hukuman setimpal! Gue udah bilang di awal. Jika hukum pengadilan tak bisa menghukum penjahat itu hanya karena mereka beruang, maka saya akan menghukumnya dengan cara saya sendiri!" sentak Calista lagi.

"Jangan cegah gue! Kalo lo semua bahkan nggak bisa ngancurin Shena!" geram Calista. Semuanya harus tuntas pada hari ini.

"Mata mendadak buta ngeliat orang-orang dibully begitu kejamnya. Telinga seakan tuli mendengar raungan minta tolong korban bully!"

Hal itu membuat Viona dan Reyna langsung sesenggukkan merasa bersalah. Mereka tak tahu bahwa Queen itu kembaran Calista. Mereka bertiga memang teman kecil dulu, tapi Calista memang tak pernah memberi tahu nama kembarannya. Reyna dan Viona hanya sebatas tahu Calista punya kembaran. Mereka hanya bertemu di sekolah taman kanak-kanak dan bermain di sana waktu kecil. Tak pernah saling bermain di rumah atau main bersama di luar jam sekolah.

"Ma-maaf," ungkap Viona terbata-bata dengan suara serak. Tangannya mengusap air mata. "Gue takut di-bully Shena, kalo gue nolong korban-korban bully itu. Kita cuman cari aman."

Calista terkekeh sinis. "Lo tau, Vi? Dengan ini lo bener-bener pengecut."

Hampir semuanya menitikkan air mata penyesalan. Mereka punya rasa kemanusiaan, tapi memilih untuk bungkam karena rasanya mustahil melawan Shena.

"Kalo kalian menetap di zona nyaman, kapan dunia ini mengalami perubahan?!" sentak Calista lagi.

"Dunia ini memang terlalu menyeramkan," gumam Drystan.

Calista menatap mereka semua yang hanya diam lalu beralih menatap enam laki-laki yang menjadi bentengnya sedang berdiri berjejer begitu gagahnya. Semuanya langsung tersenyum tipis dipersembahkan untuk Calista. Sorot mata mereka menampilkan kesenangan sekaligus kebanggaan.

"Ada ratusan murid di sini, dan cuman ada satu murid yang bertingkah laku iblis. Kenapa kalian tidak pernah berpikir untuk memusnahkan monster itu bersama-sama secara kompak demi kedamaian sekolah ini?" lanjut Calista dengan wibawa sama seperti Mark. Intonasinya rendah tapi bisa membuat orang-orang yang mendengarnya merinding.

Calista mendengkus sebal karena tak ada jawaban. "Takut sama guru-guru? Takut sama jabatan tinggi Shena?" sindirnya.

"Kalian punya handphone. Kalian punya aplikasi Twitter, naikkan tagar secara kompak, rekam tindakan Shena lalu viralkan!" sentak Calista dengan mata yang menyorot tajam.

"SAYA YAKIN, MASIH BANYAK ORANG BAIK DAN TIDAK BUTA DI DUNIA INI! KETIKA TINDAKAN SHENA TEREKSPOS MAKA TIDAK ADA YANG MAMPU MELINDUNGINYA LAGI, BAHKAN UANG SEKALIPUN!" bentak Calista.

"Rakyat pandai menilai siapa yang benar dan salah, yang baik dan jahat!" Lagi, Calista menambahkan. Gumaman perkataan maaf dan deraian air mata penyesalan membuat Calista tertegun sebentar.

"KALIAN BUNGKAM KARENA MEMANG KALIAN TIDAK ADA NIATAN SUNGGUH-SUNGGUH UNTUK MEMUSNAHKAN SATU SAMPAH ITU!" Calista mengacungkan jari tengahnya di udara. Di detik yang sama langit berubah mendung menambah kesan mencekam saat ini. Perubahan cuaca yang benar-benar mewakili perasaannya saat ini.

Gerbang SMA Jeguk dibuka, deretan mobil Polisi datang dengan sirene yang memekakkan telinga masuk. Keringat dingin langsung mengucur di badan guru-guru dan para pelaku bully. Tangisan penyesalan menjadi musik pengiring saat ini.

Para polisi langsung menangkap pelaku-pelaku bully, dan guru-guru yang tidak adil. Semua bukti sudah menyebar ke segala sosmed bahkan menjadi trending karena memang berita ini mengejutkan.

Calista menatap ayahnya yang memakai masker dan setelan jas formal keluar dari mobil Jeep bersama satu orang yang Calista duga adalah pengacara hebat.

Calista langsung berlari menghampirinya. Mark merespon dengan anggukan pelan dan merentangkan tangannya menyambut kedatangan sang putri. Calista langsung loncat dalam gendongan dan melingkarkan tangannya di leher kokoh Mark, kedua kakinya juga langsung melilit pinggang.

Mark sigap menumpu berat badan putrinya, menggendongnya ala bayi koala. Bibirnya tersenyum tipis dibalik masker. Akhirnya, semua berhasil. Dendamnya terbalaskan. Keadilan benar-benar ditegakkan. Mark bahkan sudah menyiapkan uang banyak agar lawannya mampu dikalahkan dan mendapatkan balasan setimpal.

"Papa! Calista berhasil," adu Calista sambil menenggelamkan wajahnya di ceruk leher Mark.

"Hebat ratunya Papa," ujar Mark tulus lalu membuka maskernya sebentar dan mencium hidung Calista gemas.

"Mommy sama Big baby pasti bangga," lanjut Mark.

Andrew datang langsung berdeham dibuat-buat. "Adik saya turunin!" titahnya tak terbantahkan.

"Nah, iya, Dad. Turunin," sahut Al berada di pihak Andrew.

Mark memberikan senyuman miring lalu detik berikutnya mengecupi seluruh wajah putrinya karena gemas sekaligus ingin meledek dua anak lelakinya.

Respon Calista terkekeh karena merasa geli. Kebiasaan ayahnya sejak kecil kepada putri-putrinya. Mark tak hentinya mengecupi pipi, mata, hidung, bahkan satu inci pun tak ketinggalan dikecup.

Hal itu membuat Andrew dan Al meradang. "Al, kita sekarang harus kompak," bisik Andrew sambil mengeluarkan pistol.

Drystan, Defan, dan Kenan langsung tertawa. Hiburan setelah hal menegangkan terjadi. Sementara, Calista yang tak ingin ada keributan langsung turun dari gendongan ayahnya.

"Maung sesepuh peot peletnya kuat asal lo tau," fitnah Andrew memberitahu Al.

Mark tersenyum devil sambil menatap remeh anaknya. "Kamu aja yang kurang pesonanya jadi merasa tersaingi Andrew!"

"Ayo duel, Dad. Tangan saya napsu mau mukul muka songong anda!" geram Andrew.

"Turun pamor kalo ngelawan bocil," remeh Mark sambil berjalan menjauh.

Perdebatan itu berhenti karena seluruh SMA Jeguk menghadap Calista berbaris rapi. Semua kepala menunduk tanda mereka menyesal. Calista maju lalu membungkuk hormat sebentar. Matanya melirik Mark yang sudah masuk ke mobil Jeep karena memang semua pelaku sudah diamankan dan akan segera dibawa pergi.

"Calista, kita minta maaf," ungkap Reyna tulus dengan mata sembab.

"KITA MINTA MAAF CALISTA!" seru mereka semua kompak hingga menimbulkan suara yang menggema.

Calista mengangguk sambil tersenyum tipis. Calista tahu bahwa mereka semua menyesal dari ekspresi wajah dan juga nada permintaan maaf.

"BANTAI MONSTER MERUGIKAN, LINDUNGI MEREKA YANG LEMAH, TEGAKKAN KEADILAN!" seru Calista lantang sambil melepaskan satu tembakan di udara.

"Iya, Cal. Gue minta maaf ya." Viona menyahut lagi dengan muka memelas. Detik berikutnya, matanya membola ketika melihat satu objek.

"MANURIOS KW!" teriak Viona kegirangan saat melihat Andrew.

Andrew bergidik ngeri langsung memakai maskernya. Menggelikan sangat ketika ada yang menggodanya.

Kenan menyengir girang. "Gue duga ini mah jametie!" komentar Kenan saat melihat Viona.

Viona mendelik sinis menatap Kenan dengan dahi mengernyit mencoba mengingat. Ternyata ini lelaki yang sama yang memeluk Calista waktu tawuran.

"Apa itu jametie?"

"Jamet versi cewek, Pea!" umpat Kenan menggebu-gebu.

"Pea-pea, nama gue VIONA!" balas Viona tak terima.

"Namanya aja udah mengandung unsur-unsur kebodohan, suara cempreng kaya kaleng rombeng, mana kaya jamet." Kenan mengoceh lebar menjadi pusat pandangan.

Wajah Viona memerah kesal. "HEH JAMET JELEK!" bentaknya.

"Oalah asu! Sekate-kate lo kalo ngomong! Gue Kenan, manusia terganteng di dunia dan juga manusia terkeren di abad ini!" bantah Kenan sambil menyugar rambutnya sok keren.

Mendengar itu Viona dan Calista berlaga ingin muntah.

"Kepedean lo! Muka kaya pantat wajan aja bangganya selangit!" omel Viona membuat Kenan langsung maju karena tak terima.

Kenan memperkikis jarak membuat Viona menahan napasnya. Viona kaget karena seketika cowok di depannya berubah drastis. Auranya menggelap tidak seperti tadi, sorot matanya berubah tajam. Benar-benar mengerikan.

"Nama lo Viona, hm?" tanya Kenan cool. Bibirnya tersenyum miring terlihat ada maksud terselubung.

"Mine," ujar Kenan tak terbantahkan sambil mengelus rambut Viona lembut.

Satu kata tapi sangat mengejutkan bagi yang mendengarnya, semuanya langsung cengo dan mengerjapkan matanya tak percaya.

"Viona milik Kenan!" seru Kenan lantang membuat semuanya langsung tercengang. Di depan ratusan orang dan di tengah lapangan Kenan begitu beraninya mendeklarasikan bahwa Viona miliknya.

"Nyentuh milik gue auto bantai slurr!" lanjut Kenan lagi membuat Viona ingin pingsan.

"OALAH ASU!" maki keturunan Calzeylions, bahkan Calista sekalipun.

****

Kacau dan mengenaskan, dua kata itu mungkin mewakili kondisi Shena saat ini. Lemah terkulai dibangkar, setiap bangun akan berteriak-teriak histeris karena tak terima menjadi cacat. Shena juga terlihat sangat ketakutan, bahkan seringkali melukai dirinya sendiri seperti menjambak rambutnnya, juga memukul kepalanya sendiri. Suster memilih menyuntikkan obat bius agar Shena tak membuat ulah.

Satria memijat pelipisnya pusing melihat keadaan anaknya yang hampir gila. Pelaku-pelaku yang menyiksa anaknya bahkan sampai saat ini belum ketemu.

Ponselnya di saku berdering mendapat panggilan. Dengan gesit, Satria langsung mengangkatnya.

"Anda sudah melihat trending hari ini, Tuan?" tanya asistennya di seberang telepon.

"Belum. Emang apa?"

"Buka Twitter. Liat trending nomor satu. Anak anda-"

Belum sempat asistennya melanjutkan perkataannya, Satria langsung mematikan sambungannya dan membuka aplikasi Twitter. Matanya membola kaget begitu melihat video tindakan kejam anaknya, berbagai hujatan memenuhi isi komentar.

Tubuh Satria melemas. Pening langsung menerpa kepalanya. Musibah bertubi-tubi menghantamnya. Karirnya pasti akan hancur setelah ini.

Kehancuran keluarganya sudah di depan mata.

****

Setelah pulang dari SMA Jeguk, Calista langsung menuju pemakaman kembarannya menggunakan Ducati hitam dengan iringan satu mobil Jeep yang berisi bujang Calzeylions. Derasnya hujan tak menghalanginya untuk sampai ke sana. Calista rindu Caistal.

Tadi bahkan Andrew menyarankan agar Calista naik mobil saja, tapi memang dasarnya Calista keras kepala. Cewek itu nekat menggunakan Ducati.

Calista menghentikan laju motornya lalu tergesa-gesa melangkah masuk area pemakaman.

"BABY GIRL! PAKE PAYUNG!" teriak Drystan khawatir.

"GUE PELUK SAMPE SESEK NAPAS KALO NGGAK PAKE PAYUNG!" ancam Andrew lantang membaur dengan suara derasnya hujan. Kelima orang itu langsung berlari mengikuti Calista.

Calista tak memperdulikan ancaman-ancaman itu. Langkahnya terhenti ketika melihat ada orang yang sedang duduk dan menciumi nisan kembarannya, bahkan tak peduli dengan derasnya hujan yang membasahi luka yang masih diperban.

Lima Calzeylions juga ikut berhenti. Amarah langsung menguasai mereka kecuali Al, cowok itu tercengang. El Bara sudah keluar dari rumah sakit bahkan langsung mengunjungi makam Queen. Raut penyesalan di wajah pucat itu serta gumaman kata maaf membuat dada Al kembali sesak. Sahabatnya ... hancur.

Al berlari mendahului Calista menuju Bara yang masih tak sadar kehadirannya. "El," panggil Al.

Bara mendongak, ia sedikit kaget melihat banyaknya orang. Bahkan keluarga Calista sudah siap-siap mengeluarkan senjata.

"Lo masih sakit, El," lirih Al.

Bara tak memperdulikannya malah berjalan menuju Calista.

"Maaf," ungkapnya tulus.

Calista mengangkat tangannya isyarat berhenti saat Andrew dan yang lain ingin maju.

"Maaf gue pengecut. Maaf karena gue, lo kehilangan Queen," lanjut Bara.

Hujan membasahi bumi. Bara meringis merasakan perih di luka-lukanya. Tangannya mengepal kencang, rasa sakit ini tak sebanding dengan rasa sakit Calista. Bara menyesal, sangat. Andai hari itu, ia tak memberitahu Shena ... mungkin Queen masih hidup sampai saat ini.

Hening sesaat. Sampai akhirnya Bara memilih ambruk bersimpuh di kaki Calista meminta pengampunan. Bara menunduk menitikkan air mata penyesalan.

"Maaf, Calista," ungkap Bara pilu. "Gue nyesel."

Isakan terdengar begitu menyayat hati. Cowok dingin itu sekarang menangis tanpa rasa malu karena penyesalan yang teramat besar.

Calista memejamkan matanya sesaat menahan sesak dalam dada. Bara, cowok berkepribadian dingin itu bersujud kepadanya demi mendapatkan maaf.

Bayangan ajaran Mark langsung terputar di kepala Calista. Perkataan tegasnya waktu itu, begini kira-kira, "Apapun yang terjadi, jangan buat manusia bersujud di kakimu, karena kamu bukan Tuhan."

"Bangun Bara," pinta Calista. Ia tak akan lupa dengan ajaran Mark.

Bara masih tetap pada posisinya sambil menggumamkan kata maaf.

"Gue bukan Tuhan, Bara! Lo nggak pantes sujud kaya gini, derajat kita sama sebagai manusia!" Calista meninggikan nada suaranya.

"Lo cuman boleh sujud sama Tuhan!"

"Tapi ... gue nggak punya Tuhan," jawab Bara mengundang keterkejutan bagi semua orang kecuali Al.

****

TBC.

Yang iri sama Calista?

Udah menentukan pilihan?

Jadi, maung mana yang menjadi favorit kalian?

Follow Instagram : @starsshine1603 @calzeylions_wp ayo menjamet dan menghujat Kenan😭

Coba tebak, kalo cerita ini terbit, menurut kalian terbit di mana?

Semoga ada versi cetaknya aminnnn.

Semoga semua bujang Calzeylions ada ceritanya haha. Ga deh kebanyakan 😭

Kecewa banget sebagian pada spoiler di komen wattpad atau di komen tiktok. Dibocorin hal-hal pentingnya jadi bikin readers yang baru baca ga penasaran lagi. Bahkan di part pemberitahuan kembaran Calista itu komennya cuman OH, OW, KETEBAK, KENA SPOILER, UDAH GUE DUGA. gitu doang. Padahal sebelumnya ga gitu, komenannya pada kaget. Sakit banget sih padahal udah dikasih warning, buat ga spoiler hal-hal penting di cerita Lavender.

Minta tolong banget kalo ada yang spoiler tolong ditegur..

Komen kaya gini contohnya,

Dan juga, tentang Wilona kemarin, pas dia jadi Reva menurutku cocok kok entah pendapat kalian gimana. Setiap penulis pasti pengen karyanya diangkat jadi series atau film layar lebar. Ga salah kan berharap heheh?

Open rp ditunda karena aku kena plagiat lagi dan banyak spoiler. Besok waktunya buka. Ini bener-bener besok. Udah dibocorin kan sama Kenan di akun ig : calzeylions_wp?

#AYO JADI CALISTA LAIN DI DUNIA!!!

Mau update lagi kapan? <3

Saya gapake target, andaikan update sekarang, besoknya pasti udah ditagih. Maunya ape kalian ini? Mengcapek tapi seneng😭😭😭 btw komen turun drastis ternyata hehe.

Terimakasih atas apresiasinya💓

Jangan lupa rekomendasiin ke temen-temen kalian yaaa. Bikin konten gpp tapi jangan terlalu spoiler yaaaa... Jngn SS banyak.
Pake tagar #lavenderwattpad #starsshine.
Aku seneng kalo cerita ini dikenal org banyak.

Thank u <3

Spam Next yuu!
<3
¢aLi$ta☠️

Continue Reading

You'll Also Like

1.7M 21.7K 106
[ ๐—–๐—ข๐— ๐—ฃ๐—Ÿ๐—˜๐—ง๐—˜๐—— ] ๐—ก ๐—˜ ๐—ช ๐“๐€๐‡๐€๐ ๐‘๐„๐•๐ˆ๐’๐ˆโณ โš ๏ธ๐‚๐‹๐Ž๐’๐„ ๐‘๐„๐๐”๐„๐’๐“โš ๏ธ ๐˜‰๐˜ถ๐˜ข๐˜ต ๐˜ฌ๐˜ข๐˜ญ๐˜ช๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ฑ๐˜ข๐˜ณ๐˜ข ๐˜ฑ๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜ถ๐˜ญ๐˜ช๐˜ด ๐˜ข๐˜ต๐˜ข๐˜ถ ๐˜ฑ๐˜ถ๐˜ฏ...
54.3K 10.6K 21
Seseorang pernah berjanji tidak akan meninggalkannya. Namun, ternyata janji itu hanya kebohongan indah semata. *** Sudah tiga tahun Zetta meninggalk...
2.2M 128K 42
Kanaya Tabitha, tiba tiba terbangun di tubuh seorang figuran di novel yang pernah ia baca, Kanaya Alandra Calash figuran dingin yang irit bicara dan...
2M 327K 66
Angel's Secret S2โš ๏ธ "Masalahnya tidak selesai begitu saja, bahkan kembali dengan kasus yang jauh lebih berat" -Setelah Angel's Secret- โ€ขBACK TO GAMEโ€ข...