KEMBALI SMP (END)

By herlinsryy

97.4K 12.7K 4.4K

⚠️ Follow sebelum membaca. "𝙳𝚒𝚗𝚐𝚒𝚗 𝚌𝚞𝚖𝚊 𝚒𝚜𝚝𝚒𝚕𝚊𝚑, 𝚊𝚜𝚕𝚒𝚗𝚢𝚊 𝚁𝚒𝚘𝚗 𝚋𝚞𝚌𝚒𝚗 𝚝𝚒𝚗𝚐... More

1|Mau kenalan
2|Pembagian Piket
3|Salah tingkah
4|Meyakinkan
5|Flashback
6|Roti Coklat & Susu
7|Teman atau diri sendiri?
8|Nanti
9|Perjalanan menuju dewasa
10|Nyata dan waktunya
Aku, aku dan aku.
Kasih yang lama
Obat penyejuk
Pergi
Kita temenan
Kertas
Pembinaan
Perjanjian untuk menjadi seimbang
Dia selalu ada, aku susah ada
day to be day
Rongsokan bertahta emas
memory which cannot be forgotten.
Mau sok ganteng tapi ga akan mempan!
Memberikan rasa sebagai penanda.
Ada beberapa hal yang pantas untuk diingat.
Setan berwujud manusia (lanjutan chapter 'love me? no')
berkaca pada air keruh.
Tulus gak ya dia?
1/3
Matahari 1/4 bulan
Menunggu Senja datang
Berlari mengejar awan
love me? no?
Perasaan
Mengulang
I love you </3
are you serious with me? I do not think so
Sayu
i + u = ?
percaya takdir
Memulai untuk mengakhiri
Titik terang
Selesai, kisah suram ini berakhir.
Aku dan ceritamu
Ajeng & Rion
Bukannya kamu juga sama?

Jadian beneran

875 72 2
By herlinsryy

'Sial gue kalah telak, gue baper sama dia."

-Elin Zyian




Suasana kamar yang sepi menjadi suatu hal yang biasa. Elin melamun sambil menunggu sebuah notifikasi, tapi tunggu.
Apa yang terjadi? Elin sudah melepaskan status jomblonya? Kisah cinta manis yang selalu ia impikan, seperti ada di dalam drama Korea. Dimana Elin menjadi pemeran utamanya.


Alay, satu kata yang dipikirkannya. Tapi membuat Elin sedikit bahagia, belum genap 24 jam mereka berpacaran.

1 bulan pacaran.

"Selamat pagi pacar!" ucap Bian.

Elin merespon dengan sedikit malu. Lelaki itu menyapanya di depan banyak orang, membuat Elin jadi salah tingkah sendiri.

"Bian nggak usah begitu! Malu!" celetuk Elin.

"Biarin, pacar aku mau udah makan? Hm, atau mau jajan di luar?" tanya Bian.

Pertanyaan pasaran yang hampir semua lelaki gunakan untuk merayu pacarnya.

"Hm, boleh."

Minggu pagi Bian sudah ada di depan kos-kosan Elin menunggu pacarnya keluar. Sembari bermain ponsel, Elin membuka gerbang depan aura yang lesu.

"Ngapain sih? Ini kan hari Minggu. Gue pengen istirahat," ucap Elin.

"Hm, hari Minggu itu hari orang pacaran. Aku mau ngajak kamu sarapan bareng, kamu pasti belum makan. Mau kan?" tanya Bian. "Ada mie ayam, bakso, bebek goreng atau mau soto? Nanti aku cariin kalau kamu males jalan," sambungnya lagi.

Mulai tergoda perut juga tidak bisa di toleransi. Bian segera menancapkan gasnya menuju Sosrowijayan. Sudah hafal dengan irama yang diberikan pacarnya, Bian mengemudikan motor dengan kecepatan kurang lebih 20 Km/jam. Meminta Elin untuk berpegangan tangan.

"Sayang pegangan, nanti takutnya kamu jatuh. Aku mau ngebut nih!"

PLEK!!

Bian menambah kecepatan motor menjadi 25 km/jam. Hanya bertambah sedikit untuk menakut-nakuti pacarnya. Omongan Bian sudah cukup membuat Elin ketar-ketir. Beberapa bulan yang lalu mereka hanya seorang senior dan junior namun sekarang keadaan sudah berubah 180°. Beberapa pengendara lain memperingati Bian untuk lebih berhati-hati dalam berkendara, pasalnya lelaki itu memacu motornya perlahan namun mengambil jalur tengah, bukannya berkendara di pinggir jalan.

"Yen sampeyan pengin njupuk sepedha motor alon-alon, aja nganti tengah dalan. Bakal ngalangi pangguna dalan liyane! " tegur salah satu pengendara motor.

"Bian, bapak itu ngomong apa?" tanya Elin polos.

"Eh, katanya pacar aku cantik banget!!" jawab Bian mengalihkan pembicaraan.

Lelaki itu sudah mulai pasif dalam penggunaan bahasa Jawa. Setiap hari dituntut untuk berkomunikasi dengan warga lokal, banyak dosen yang menggunakan bahasa Jawa saat mengajar meskipun tidak banyak.

"Brekk! Turun yuk, makan gudeg aja mau? Di sini enak banget loh. Aku jamin kamu pasti minta nambah," imbuhnya.

"Hm, beneran? Gudeg itu apa sih?" tanya Elin belum pernah mencicipi makanan khas Jogja.

"Menurut Wikipedia Gudeg adalah hidangan Yogyakarta yang terbuat dari nangka muda yang dimasak dengan santan."

Jl. Sosrowijayan No.30, Sosromenduran, Gedong Tengen, Kota Yogyakarta

Gudeg legendaris milik Mbah Lindu, ini adalah kali pertama Elin mencicipinya. Ada sedikit rasa takut, perutnya mengeluarkan suara keroncong yang sangat keras. Sampai Bian menoleh sambil tersenyum manis.

"Udah laper kan? Kamu duduk aja di situ, nanti aku balik bawa makanannya."

Elin mengangguk.

Lalu lalang motor yang melintas bersama turis dan warga lokal. Tempat impian semua orang, Jogja! 10 menit Elin menunggu akhirnya Bian datang membawa 2 piring gudeg. Terlihat begitu menggugah selera, gaya pacaran sehat ala BiEl.
Sebutkan untuk pasangan baru kita, muda mudi yang sedang dimabuk asmara.

"Gimana?" tanya Bian.

"Hm, enak! Kok gue baru tau ya ada makanan se enak ini?!" jawab Elin sambil menangis bahagia.

Mengepresikan perasaan lewat air mata, kebanyakan perempuan melakukan itu. Bukan berarti seseorang yang menangis, juga dia yang paling banyak tertawa bukan berarti hidupnya semulus jalan tol.

"Gue..." belum selesai berbicara, Bian langsung memotong ucapannya.

"Tolong, kita udah pacaran. Aku nggak suka dipanggil dengan sebutan 'Lo-gue' bisa kan?" tanya Bian.

"B-bisa," jawabannya.

Elin terbawa suasana dan mencoba menyesuaikan diri. Meskipun sedikit ragu dengan Bian tapi seolah lelaki itu menutupi segala celah yang dimiliki Elin, lebih singkatnya mereka saling menutupi.

"Udah selesai makannya? Kamu masih mau jalan atau pulang aja?" tanya Bian.

"Terserah."

Kata sejuta makna yang sudah menjadi kebiasaan perempuan. Sepertinya harus ada seorang penulis yang menciptakan buku untuk memahami perempuan. Lantas bagaimana cara untuk mengatasinya? Ajak Elin pulang atau lanjut jalan? Kalau salah pilih bisa-bisa nanti hubungan mereka jadi taruhannya. Otak Bian seketika menjadi encer, ada satu tempat yang mungkin Elin akan suka.

"Matur nuwun mbah, muga-muga dagangane bakal luwih rame," ucap Bian berpamitan pada si penjual gudeg legendaris.

Siapa tau mereka tidak akan kembali makan di sini. Kalau soal pelajaran Bian memang jauh tertinggal, tapi untuk attitude selalu nomor 1. Dia belum melihat sisi lain dari orang terdekatnya. Setiap manusia memiliki 2 sisi yang saling bertabrakan, anggap saja seperti setengahnya adalah sisi jahat yang berusaha untuk mengambil alih sisi baik dari seorang manusia.

Mencari tempat untuk pulang di daerah yang asing, bahu jalan yang tertata rapi dan masyarakat mencerminkan kota yang ramah. Elin seolah lupa dengan semua beban. Menjadi anak broken home dan korban bullying bukan berarti terus jatuh kedalam jurang kesengsaraan, Tuhan memutar roda kehidupan.

Tanpa disadari Elin menantang Malaikat maut. "Bian, bawa motornya yang ngebut dong! Jangan kayak siput. Aku jadi pengen tidur kalau kamu bawanya lama."

"Oke bos, peluk ya? Satu, dua, tiga!" jawab Bian menyanggupi permintaan Elin.

"YA ALLAH AKU MASIH MAU HIDUP, AMPUNILAH SEGALA DOSAKU. SAYANGILAH MAMA DAN PAPA SEBAGAI MANA MEREKA MENYAYANGIKU DI WAKTU KECIL!!!" jeritnya membuat Bian tertawa geli, sambil meraih tangan kanan Elin lalu meletakan di pinggangnya.

"Haha, jangan panik. Aku udah punya SIM loh, percayalah pacarmu ini jago naik motor. Peluk aja aku, tidur juga boleh. Nanti tiba-tiba sampe, tenang ya sayang ku."

DEG!!

Perempuan itu jatuh di pelukan hangat Bian, ketakutannya seketika melebur berubah menjadi perasaan yang belum pernah ia rasakan.

"Nyaman," bisiknya.


Sampai dengan selamat Elin malah tertidur pulas seperti anak kucing. Tangan jahilnya mulai beraksi, Bian dengan gercep mengambil foto Elin yang sedang tertidur. Tapi alangkah bodohnya, ia malah menyalakan flash yang membuat Elin terbangun.

"Eh udah nyampe? Kok aku nggak dibangunin? Sengaja ya?" tanya Elin yang masih bingung. Menyadari ada yang ganjal ia melihat Bian yang sedang mengedit foto dengan efek lucu di Snapchat.

#Ribut

Tamparan maut melayang tepat di atas pipi Bian, sampai-sampai meninggalkan bekas kemerahan. Lelaki itu punya kesabaran di atas dewa, Bian hanya melayani kemarahan pacaran sambil tertawa geli seperti melihat anak kucing yang sedang mengamuk pada tuannya.

(Ini ekpetasi Elin setelah melihat foto aibnya)

"Enak ga punya pacar yang nggak matre, tapi resikonya gue di tampar terus kalau bikin dia kesel."

Elin itu kalau ngambek nggak pernah memakan waktu lama, paling lama cuma 1 jam. Tapi tergantung letak kesalahannya, bukan berarti perempuan selalu benar dan lelaki selalu salah. Elin masih malu-malu kucing, padahal Bian udah ngegas banget pengen gandengan sama pacarnya. Sudah sebulan pacaran, belum pernah sekalipun Bian mengajak pacarnya ke hadapan orang tuanya, sekalipun ada kesempatan Bian lebih memilih bungkam dan enggan menceritakan lebih dalam mengenai latar belakangnya. Elin bahkan tidak tau Bian itu mahasiswa asal kota mana.

"Elin jangan marah-marah, takut nanti lekas tua... Kanda setia orangnya... Takkan pernah mendua..." Suara sumbangan Bian membuat Elin seketika tertawa.

"Nyanyi mas? Lumayan kok suaranya. Besok ikut MasterChef aja siapa tau juara," cetusnya.

"Malioboro itu tempatnya Reog Ponorogo kan ya?" ucap Bian.

"Dia ini lulus SD gak sih? Sejak kapan Reog yang udah jelas ada Ponorogo malah dibilang ada di Jogja? Sabar, sabar, sabar." batin Elin kesal.

Mungkin Bian mengira Reog itu asalnya dari Jogja, karena di sekeliling banyak orang menjual baru bergambar Reog.

"Kita cari pertunjukan yuk? Aku pengen lihat Reog beneran," Bian menarik pacarnya sambil berlari terus mencari, namun ia sedikit kecewa setelah mengelilingi Malioboro ternyata tidak membuahkan hasil.
















🖐️

✌️
♥️


Gimana kabarnya? Baik kan? Atau lagi patah hati?

Aku lama up karena lagi maraton anime wkwk maaf ya gaiss

Tolong jadilah pembaca yang bijak dengan meninggalkan jejak sebagai bentuk apresiasi terhadap para author 😸🔪

Lebih ship siapa nih?

Plis ya gais komen, komen, komen.

Butuh spoiler?

👇👇👇

Continue Reading

You'll Also Like

1.8M 175K 62
JANGAN LUPA FOLLOW SEBELUM MEMBACA KARENA SEBAGIAN CERITA DI PRIVATE!! Alara Anindiya Bianchi, gadis polos penyuka es krim dan hal yang berbau dengan...
23.4K 2.5K 65
• TEENLIT [ completed ] • Bagi Berlin, semua daftar perencanaan yang ada di catatannya harus bisa terealisasikan. Namun di tahun pertamanya menjadi s...
1.1M 83.9K 40
Aneta Almeera. Seorang penulis novel legendaris yang harus kehilangan nyawanya karena tertembak oleh polisi yang salah sasaran. Bagaimana jika jiwany...
3.1K 884 56
Hati-hati banyak typo bertebaran. Cerita ini menceritakan seseorang gadis cantik yang di cintai hebat oleh lelakinya. Hy...kenalin aku alicia, Alic...