SHE IS MY WIFE

By ayyanahaoren

173K 10.5K 2.9K

Sebelum membaca cerita ini pastikan kalian follow author terlebih dahulu. "Tidak ada pilihan lain selain meni... More

PROLOG
Episode Satu
Episode dua
Episode tiga
Episode empat
Episode lima
Give Away
Episode Enam
Episode tujuh
Episode Delapan
Episode Sembilan
Episode sebelas
Epusode dua belas
Episode tiga belas
Episode Empat belas
Episode lima belas
Episode enam belas
Episode tujuh belas
Episode delapan belas
Episode sembilan belas
Episode dua puluh
Episode dua puluh satu
Episode dua puluh dua
Episode dua puluh tiga
Episode dua puluh empat.
Episode dua puluh lima
Episode dua puluh enam
Episode dua puluh tujuh
Dua puluh delapan
Dua puluh sembilan
Episode tiga puluh
Episode tiga satu
Episode tiga dua

Episode sepuluh

5K 326 60
By ayyanahaoren



Happy reading guys ...!!

Sebuah pesta mewah telah di atur semaksimal mungkin di gedung bintang lima. Deretan pengusaha kaya raya dan terkenal ikut hadir. Bukan hanya itu orang-orang dari artis ikut serta meramaikan acara tersebut.

Pesta ini sengaja dibuat oleh nyonya Sovia untuk mengenalkan cucunya pada seluruh dunia kalau perusahaan yang sudah berdiri selama tiga puluh tahun tahun ini akan dipimpin oleh cucunya, yaitu Aksa.

Di tempat yang berbeda Nyonya Sovia memaksa Nadira untuk ikut dalam acara resmi itu. Tapi Nadira menolak ajakan wanita sepuh itu. Berkali-kali nyonya Sovia mencoba membujuk Nadira, Namun hasilnya sama.

"Apa yang kau inginkan sebenarnya! Hah?" tanya Nyonya Sovia dengan tangan menyilang dan tatapan sinis.

Nadira menekuk wajahnya. "Aku hanya ingin pulang, sekali saja. Aku mohon!" pinta Nadira memohon.

Nyonya Sovia menghela napas panjang. "Baiklah. Tapi sebelum itu kamu harus ikut ke pesta terlebih dahulu." ucap Nyonya Sovia yang tak bisa di ganggu gugat.

Nadira yang merasa terpenjara selama satu pekan di mension mewah Tyaga akhirnya menyetujui persyaratan yang di ajukan Nyonya Sovia.

"Ini gaun yang akan kamu kenakan. Jadi bersiap-siaplah sekarang juga!"

Dengan berat hati Nadira mengambil gaun tersebut dan berjalan memasuki kamar. Itupun dengan ditemani orang suruhan Nyonya Sovia, dia orang yang akan merias Nadira nantinya.

Nyonya Sovia yang sudah merasa siap dengan penampilannya memilih menunggu Nadira di ruang keluarga. Cukup lama gadis cantik itu berada di dalam kamar. Tiga puluh menit berlalu, Nadira ke luar dan menghampiri Nyonya Sovia.

"Nyonya, saya sudah siap," ucap Nadira yang membuat wanita sepuh itu langsung menoleh ke arah asal suara.

Nyonya Sovia terdiam sesaat sebelum akhirnya menarik sudut bibirnya kecil. "Lumayan, tidak terlalu buruk," batinnya lalu beranjak. "Tunggu apalagi, ayo ...! Semua orang sudah menunggu!"

Nadira berjalan di belakang nyonya besar tersebut sejajar dengan Bimbo yang selalu setia mendampingi majikannya.

Aksa seakan menikmati pesta megahnya. Lelaki yang terbiasa bersikap dingin dan datar itu mencoba memberikan senyuman palsunya yang indah. Dia seolah bahagia saat menyapa rekan bisnisnya. Memberikan senyuman indah dan bicara manis pada semua orang.

Aksa tidak sendiri saat itu, dia terus di dampingi sahabat setianya yang tak lain asisten pribadi Aksa.

"Tanyakan pada Bimbo. Di mana mereka sekarang. Acara sudah mau di mulai," bisik Aksa yang membuat Darius mengangguk singkat sebagai tanda mengerti.

Darius melangkah menjauh dari Aksa. Mencari tempat yang tidak terlalu ramai dan menghubungi Bimbo.

Di satu sisi datang seorang gadis bertubuh ramping bak gitar spanyol. Wanita itu jadi pusat perhatian kaum lelaki. Selain tubuh yang indah wanita muda itu juga memiliki wajah yang cantik mempesona. Wajah mungil, Hidung mancung, bibir merah merona dan bahkan berpenampilan begitu modis.

Meski baju yang dikenakannya bukan gaun yang glamor, tetap saja membuat gadis cantik itu tetap cantik dan bersinar di tengah kerumunan orang-orang.

Elena Zia Maheswa. Anak tunggal dari keluarga Maheswa. Keluarga terkemuka yang kekayaannya setara dengan keluarga Tyaga. Mereka dua patner yang tak bisa dipisahkan dari dulu.

Alena melangkah perlahan dengan anggunnya, berjalan menghampiri Aksa yang sedang berdiri menatapnya.


Sampai akhirnya mereka berdiri sejajar dengan jarak yang begitu dekat dengan tatapan penuh tanya. Belum sempat Aksa dan Alena saling menyapa dan bicara. Pembawa acara memulai sambutannya dan membuat orang-orang yang hadir memusatkan pandangannya ke arah tersebut.

Pembawa acara yang melihat orang terpenting dalam acara tersebut memasuki ruangan tersenyum dan segera menyapannya.

"Baiklah, kita sambut nyonya Sovia Tyaga. Yang tak lain adalah CEO dari perusahaan Tyaga!" serunya yang membuat orang-orang menoleh dan bertepuk tangan.

Para tamu pun langsung duduk di tempat yang sudah tersedia. Beda halnya dengan Nadira yang seakan kebingungan harus berbuat apa.

"Tunggu saya di sini, jangan berani untuk pergi!" perintah nyonya Sovia melirik ke Nadira, lalu setelahnya ke arah Darius yang saat itu berdiri di belakang Nadira.

Darius mengangguk pelan seakan tau apa yang di maksud Nyonya Sovia.

Nyonya Sovia berjalan menuju kursi khusus. Di satu sisi Aksa yang melihat Nadira dari arah kejauhan mendesis risih dengan kehadirannya.

"Untuk apa wanita itu kemari," cetus Aksa.

Darius menatap Nadira, lalu mengulurkan sebelah tangannya. "Darius, asisten pribadi Aksa." Lelaki itu mengenalkan dirinya pada Nadira.

"Nadira." jawabnya ramah.

Aksa tersenyum sinis sembari memalingkan pandangannya. "Dasar playboy!"

Julukan untuk Darius dari Aksa.

Tak lama seorang pelayan yang sedang membawa minuman menghampiri Darius dan Nadira.

Darius mengambil dua gelas, lalu memberikannya pada Nadira.

"Maaf, saya tidak minum itu." Nadira menolak halus. "

Darius menaikan sebelah alisnya seakan tak percaya dengan wanita yang terlihat moderen namun pada kenyataanya masih polos. Lelaki muda itu menampakan wajah tertariknya pada gadis cantik yang ada di depan matanya. Namun Nadira seakan acuh dan tidak menyadarinya.

"Maaf, sepertinya saya harus ke kamar kecil sebantar," ucap Nadira yang Darius angguki.

Nadira berjalan begitu saja mengikuti kata hati, padahal dia sendiri tidak tahu letak toilet di mana. Sebelum akhirnya Nadira masuk ke sebuah ruangan yang tak berpenghuni. Di susul seorang laki-laki yang tak di kenal masuk ke ruang tersebut dan langsung menhampiri Nadira.

"Mba, kenapa baru datang. Saya dari tadi nungguin. Acara sudah di mulai sedari tadi. Bersiap-siaplah dan segera naik ke panggung!"

Nadira bingung dengan apa yang dikatakan lelaki itu. "Panggung! Untuk apa saya ke panggung?"

Tanpa menjawab pertanyaan Nadira lelaki itu langsung menarik lengan Nadira dan berdiri tepat di belakang panggung.

"Saya harus apa?"

"Mba, gimana, sih! Yah nyanyi lah. Lakukan semaksimal mungkin oke!" Lelaki yang tak dikenal itu langsung pergi begitu saja meninggalkan nadira.

Nadira dibuat semakin bingung dengan apa yang di ucapkan lelaki itu. Pasalnya Nyonya Sovia saja tidak memberitahu dirinya akan masalah ini.

Sebelum akhirnya Nadira dipanggil oleh pembawa acara untuk segera naik ke atas panggung. Dengan berat hati dan mimik wajah bingung Nadira mencoba naik ke atas panggung secara perlahan. Nyonya Sovia yang menyadari kehadiran Nadira di atas panggung begitu terkejut dengan mata membulat. Begitupun dengan Aksa yang tak kalah terkejut saat melihatnya.

"Gadis itu! Untuk apa dia ke atas panggung!"

*****

Divote yan. Di komen. Di follow juga authornya. Jangan cuma baca. Setidaknya hargai waktu author dengan vote dan komen kalian yang indah.

💜💜💜💜💜💜

Continue Reading

You'll Also Like

16.1M 529K 30
GENRE : ROMANCE [Story 3] Bagas cowok baik-baik, hidupnya lurus dan berambisi pada nilai bagus di sekolah. Saras gadis kampung yang merantau ke kota...
926K 42K 49
Mari buat orang yang mengabaikan mu menyesali perbuatannya _𝐇𝐞𝐥𝐞𝐧𝐚 𝐀𝐝𝐞𝐥𝐚𝐢𝐝𝐞
525K 26.7K 43
Rasa cinta terlalu berlebihan membuat Lia lupa bahwa cinta itu tidak pernah bisa dipaksakan. Rasanya ia terlalu banyak menghabiskan waktu dengan meng...
4.6M 169K 39
Akibat perjodohan gila yang sudah direncakan oleh kedua orang tua, membuat dean dan alea terjerat status menjadi pasangan suami dan istri. Bisa menik...