1. PASSING BY

By rawrnana

8.4K 4.7K 19.2K

❝ Kamu dan segala kenangan yang tersisa ❞ ⚠️TIDAK UNTUK DIPLAGIAT⚠️ Ini Cerita keduaku, cerita yang sangat in... More

Prolog
1. the beginning of all
2. Dia yang asing
3. TODAY
4. The secret of hera
5. Mariposa
6. Temanku
7. They are bad
8. What If
9. Menetap atau pergi
10. Mago
11. Orang jahat
12. Dia?
13. Tau
14. Mulai
15. Through me
16. Putus Asa
17. Tentang dan tantang
19. Hasil
20. Makan malam dan...
21. pulang dan datang
22. A DREAM
23. Ada apa?
24. Harta Saya
25. Semua oke
26. Happin€ss
27.The next
28. To the bond
29. Aku dan rasa sakit
30. Renggang untuk menyatu
31. Usaha untuk mengutarakan
32. Hello Ra
33. On me
34. Sepeda
35. my wish
36. I know now
37. beautiful time
38. Bohong
39. Tenang
40. Keluargaku
41. gonna leave
42. Tertidur
43. Apapun
44. Laut
45. Penebusan dan terima kasih

18. Rainbow

149 108 508
By rawrnana







~•••***•••~

Jehan berjalan menelusuri koridor sekolah dengan wajah yang nampak berseri, dilihatnya Hera yang berdiri tak terlalu jauh darinya dengan cekatan Jehan mendekati Hera, namun dirinya dikejutkan dengan Hera yang berlari kearahnya.

Deg.

Jantung Jehan tak karuan ketika dirasa Hera memeluknya cukup lama membuat Jehan mendadak tertegun.

"Jehan!!" teriak Levi tepat ditelinga Jehan.

Jehan seketika tersadar dan celingukan kesana kemari membuat Levi bingung.

"Lo ngapain?" tanya Levi.

Jehan menatap Levi lalu menggeleng, ternyata tadi hanya ilusi Jehan.

"Mana mungkin Hera lari terus peluk gue ... Ada-ada aja lo Je,"

"YURA!!"

"Yur...!" teriak seorang gadis berlari kearah Yura yang tengah berjalan di koridor sekolah.

Yura lantas menoleh, "eh Lo kenapa?" tanya Yura pada gadis itu.

"... Yur, Hera ... Hera berantem sama Milka, mereka adu fisik...," ucapnya dengan napas tak karuan akibat berlari mencari Yura.

"Hah?" ucap Yura terkejut.

"Lo serius!?" tanya Yura yang mendapatkan anggukan dari gadis tersebut.

"Dimana?"

"Depan kelas mereka,"

"Oke thanks," ucap Yura segera pergi dari tempatnya.

Jehan dan Levi yang berdiri tak jauh dari Yura ikut terkejut mendengar ucapan salah satu anak perempuan sekolah mereka.

Dan dengan cepat menyusul Yura untuk melihat keadaan Hera.

"ANAK GA BENER LO!"

"CURIGA KALO MAMA LO TUH SEBENERNYA SIMPANAN OM-OM, ATAU JANGAN-JANGAN ADA HUBUNGAN NYA SAMA ORANG YANG SERING DATENG KE SEKOLAH INI?" teriak Milka tepat didepan wajah Hera yang telah berantakan.

Hera menahan mati-matian agar tangannya tak kembali ia layangkan pada wajah Milka.

"DIEM LO!" cetus Hera mengarahkan telunjuknya ke wajah Milka.

"Gak mau!"

"Asem Lo, Lo tuh ga malu ya. Beraninya cuma pake kuasa orang tua!" Ucap Hera dengan nada tinggi hingga terdengar sangat keras.

"Heh--"

"MILKA!" teriakan menggelegar itu membuat seluruh pasang mata mengarah pada tiga orang yang berdiri tak jauh dari keduanya.

Yura, Jehan dan Levi. Mereka bertiga segera mendekati Hera yang keadaan nya sudah sangat kacau. Rambut yang sudah terlepas dari ikatannya, bahkan wajah yang sedikit lebam bahkan sudut bibirnya berdarah.

"Ra, Lo kenapa? Diapain Lo sama dia?" ucap Yura menatap Hera dari atas sampai bawah.

"Heh sembarangan Lo, sih Hera yang duluan main kasar sama gue," cetus Milka menyahut.

"Diem lo!" ucap Yura.

"Hera, muka Lo gabaik- baik aja. Ikut gue ke UKS," ujar Jehan menarik tangan Hera.

Merasa dirinya ditarik oleh Jehan dengan cepat Hera melepas genggaman itu.

"Ga perlu, gue bisa sendiri," ujarnya menatap Jehan sekilas.

"Levi, Lo temenin Hera ke UKS. Sekarang gue abisin nih bocah satu," ucap Yura melangkah mendekati Milka.

"Udah Yura jangan di terusin. Biarin aja, biar nan--"

"Diem aja bisa ga? Lo bawa Hera ke UKS obatin lukanya, urusan ini biar gue yang selesain," ucapnya membuat Levi tertegun dan segera menarik pelan Hera untuk menuju UKS.


"Hera ... Ke UKS sama gue ya?" bujuk Levi pada Hera.

"Ga perlu Vi," tolaknya cepat.

"Lo ga baik-baik aja Ra, sekali aja jangan batu," sahut Jehan.

"Ayo Ra, tuh Lo mau kalau entar Yura marah-marah kekita?" ucap Levi.

"Bawel,"

Hera berjalan terlebih dahulu menuju ke arah UKS, sungguh kepalanya terasa berat dan pusing akibat jambak-jambakan dengan Milka tadi.

***

"Tadi pagi gue kerumah Lo Ra, jemput Lo buat berangkat ke sekolah bareng. Tapi ternyata Lo dah pergi duluan," ucap Jehan di selah-selah keheningan mereka diruang UKS itu.

Tinggal mereka berdua karena Levi tengah membeli sesuatu keluar.

"Lo aja kali yang telat," sahut Hera menatap kearah tangannya yang terasa sakit.

"Iya ya, tapi gapapa masih ada hari esok. Besok kita berangkat bareng ya," ucap Jehan tersenyum lebar.

"Ga perlu," jawab Hera.

"Ga ngebut Ra,"

"Gue bilang ga perlu Jehan," ungkapnya.

"Kenapa?"

"Kenapa? Jehan gue marah sama Lo ya," ujar Hera menatap Jehan dengan raut datar.

"Marah? Gue ada salah apa Ra?"

"Lo bilang kita sahabat, tapi Lo malah ga kasih tau gue ... tentang hal yang menurut gue itu penting," raut wajah Jehan mendadak kebingungan atas ucapan Hera.

"Tukar cincin sama Lana, Lo ga kasih tau gue," Jehan tertegun mendengar hal itu, menatap Lamat wajah Hera.

Ekspresi wajah Jehan pun berubah seketika.

"Ra...,"

"Lo sendiri yang bilang sama gue, kita sahabatan untuk saling tukar cerita biar gak di pendam seorang diri," lanjut Hera masih dengan wajah datarnya.

"Sori Ra, papa rampas handphone gue beberapa hari ini... Bukan maksud buat ga cerita sama Lo,"

"Oh gitu," ucap Hera yang membuat Jehan sontak mengusak wajahnya.

***

"WOY!"

Hera melihat Yura tengah berdiri jauh didepannya, dengan kedua tangan yang ia silahkan di dada.

"Apalagi sekarang?" gumam Hera menatap malas Yura.

"Sini Lo," ucap Hera melambaikan satu tangannya.

Hera tak menjawab melainkan melangkahkan kakinya menuju pada Yura.

"Apa? Kepala gue sakit, gue mau pulang. Jadi kalau mau ngomel entar aja," ucap Hera cepat.

"Ra Lo tuh bisa ga sih, stop berurusan sama Milka? Lo kan tau dia itu nyebelin--"

"Lo pikir gue yang mulai ini semua?" ucap Hera memotong perkataan Yura.

"Enggak gitu maksud gue Ra, tapi tolonglah...,"

Hera menatap tajam pada Yura, "ga guna Lo, peran Lo sebagai teman ga guna." ucap Hera, dirinya segera berlalu dari hadapan Yura dengan perasaan kesal.

"Hera!"

"Ga perlu,"

"Dengerin gue dulu Hera,"

"Hera!!" teriak Yura yang sama sekali tak mendapatkan sahutan.

"Ck dia tuh batu banget sih,"

"Gue kalau jadi Hera juga bakal marah sih, setiap orang pasti pernah tutup telinga dan ga mau buat denger omongan yang ga enak...,"

Yura mengalihkan tatapannya pada Levi yang saat ini tengah menatapnya.

"Tapi ga selamanya Lo bisa untuk terus tutup telinga Lo itu, Lo bukan Hera. Makanya Lo bisa ngomong kayak tadi," ujar Levi.

"Gue cuma khawatir sama dia Vi, bukan maksud gue gimana-gimana,"

"Apapun itu, harusnya Lo dukung dia sebagai sahabat."

"Ga Inget? Perjuangan Lo buat baikan sama dia gimana?" tanya Levi membuat Yura tertegun seketika.

Yura mendongakkan kepalanya ke langit merasa pusing dan merasa tak enak hati pada Hera.

Hera tengah berjalan menuju rumahnya yang tak terlalu jauh lagi, namun sebuah mobil mewah berwarna hitam berhenti tepat di pinggirnya.

Kaca mobil itu perlahan terbuka, dan yang pertama Hera lihat adalah sosok Alana yang tersenyum padanya.

"Hai Hera," ucapnya ramah.

"Hm hai," balas Hera.

"Hera mau pulang?" tanyanya, membuat Hera mengangguk.

"Mau bareng?"

"Enggak makasih," tolak Hera pelan dan kembali berjalan.

"Rumah kamu deketan sama rumah Jehan ya? Bareng aja Ra, aku mau kesana juga soalnya, Tante Shena undang aku buat makan malam bareng...,"

"Oh, ga perlu gue ada urusan. Jadi ga langsung pulang kerumah," jawab Hera membuat Alana mengangguk dan meminta sopirnya untuk kembali melajukan mobilnya.

"Aku pikir Hera bakal ngerasa ga enak karena ucapan ku tadi, tapi kayaknya dia biasa aja,"

Alana menatap Hera yang masih terdiam ditempatnya dari dalam mobil yang perlahan melaju itu.

"Dia sengaja manasin?" ucap Hera menatap lamat-lamat mobil Alana.

"Sori...," ucapnya tertawa pelan, entah apa yang lucu tapi Hera merasah aneh.

To be continued

Ih aneh parah:)

Aku mau rajin up,
Soalnya bulan depan sudah
Mulai sibuk rl.

Spam next??

Continue Reading

You'll Also Like

SCH2 By xwayyyy

General Fiction

125K 17.8K 47
hanya fiksi! baca aja kalo mau
711K 3.5K 10
Warning konten 21+ yang masih dibawah umur menjauh. Sebuah short story yang menceritakan gairah panas antara seorang magang dan seorang wakil rakyat...
Istri Kedua By safara

General Fiction

89K 2.8K 36
nadilla di paksa menikah oleh suami orang untuk merawat suaminya yang mengalami kelumpuhan di seluruh badannya dan stroke selama 5 tahun ia di paksa...
684K 5.9K 19
WARNING 18+ !! Kenzya Adristy Princessa seorang putri terakhir dari keluarga M&J group yang diasingkan karena kecerobohannya. Ia hanya di beri satu...