What Is Love?

By Queenbee_3

34.2K 964 80

Sudah lama kita saling menyimpan rasa, tapi tak kunjung terucapkan oleh bibir kita hingga suatu hari, kita sa... More

Cast
Part 1
Part 2
Part 3
part 4
Part 5
Part 6
Part 7
Part 8
Part 9
Part 10
Part 11
Part 12
Part 13
Part 14
Part 15
Part 16
Part 17
Part 18
Part 19
Part 20
Part 21
Part 22
Part 23
Part 24
Part 25
Part 26
Part 27
Part 28
Part 29
Part 31
Part 32
Epilog
FYI
Red Lips [Garrix FF]

Part 30

704 19 0
By Queenbee_3

"Rangga POV"

"Sahur... sahur" teriak gw.

"Apaan sih lu? Ganggu gue tidur." Kata Reza.

"Mentang-mentang lo malming sama Adela, truss bangunnya siang" Cibir Noval.

"Ya suka-suka gue" Sahut Reza.

"Udh deh mending lo mandi sana" Kata gw.

"Iya iya" Sahut Reza dengan mata yg masih tertutup.

3 menit kemudian.

"E-eh ngapain lo pake pomade?" Tanya Noval.

"Emng ngapa sih, namanya CoGan harus pake pomade" Sahut Reza.

"Udh cepetan ngapa" Kata gw.

"Kok buru-buru emng knp?" Tanya Reza.

"Itu si Thalia punya berita penting pake B.G.T" Sahut Noval.

"Gk ush alay keles"

Saat di ruang makan.

"Emng ada berita apaan si?" Tanya Nadia.

"Ekhem... Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, pertama-tama saya mengucapkan kepada Kak Vani dan Bang Feno yg telah menghadiri acara ini, dan saya horma--" Kata Thalia.

"Lu gk ush pake pembukaan segala, ini bukan hajatan" Kata Sinta.

"Langsung to the point aja kelees" Sahut Reza.

"Jadi gini, kakak gue dia punya cafe baru di kawasan margonda, karena dia belom dapet kyk penyanyi gitu, band, sebangsanyalah. Gimna klo lu semua kerja di situ" Jelas Thalia.

"Yaelah berita penting apaan coba -_-" Cibir gw.

"Kerja? Jadi Cleaning Service :v" Kata Noval.

"Ihh masa lo gk tau sih?! Jadi ngeband lah di sana!" Sahut Thalia.

"Ngeband? Gue gk bisa nyanyi atau main musik, gimna klo gue jadi pelayan gitu atau kasir" Kata Sinta.

"Ywdh lo jadi kasir aja, krn blom ada" Sahut Thalia.

"Truss lo ngapain?" Tanya Nadia.

"Ya gue kan gantiin kakak gue klo dia lagi ada kesibukan segala macem, jadi lo semua ikutin perintah gue huahahaha :v" Sahut Thalia.

"Enak lo! Kenapa gk jadi Cleaning Service aja" Cibir Reza.

"Lo aja kalee" Sahut Thalia.

"Ogah"

"Gue juga ogah"

"Masa?"

"Iya"

"Bodo"

"Pinter"

"Apaan dah"

"Auah"

"Boleh juga tuh, nambah gaji :v" Kata gw.

"Oke, mulai besok yee" Kata Thalia.

"Gue lupa!!!" Kata Nadia.

"Lupa apaan?" Tanya gw.

"Hari ini gue mau jalan sama Dika! Mampus gue belom mandi" Sahut Nadia langsung lari.

Kenapa lo mau aja jalan-jalan sama dia :'v, kenapa gk gue?.

Ketika engkau bersamanya, ku merasakan pisau yg tajam menancap di hatiku, panas membara, rasanya diriku ingin menghilang dari muka bumi ini! *ketularan virus puitis dari Reza.

♥♥♥

"Dika POV"

Di Bbm

Reno : Dik, nanti lo jalan sama Nadia gue perlu ngikut gk?
Dika : gk ush, ini privasi
Reno : yaelah pake privasi, bilang aja lo mau nembak dia kan? Ayoo ngaku :v
Dika : iya Ren, hehehe tau aja lo
Reno : yaiyalah lo kan cerita sama gue klo lu suka sama Nadia.
Dika : ywdh gue mau brngkt dlu, doain gue supaya di terima.
Reno : iya bro, lu kyk mau ngelamar anak presiden aja :v
Dika : yee -_-

♥♥♥

"Nadia POV"

Gue mandi secepetnya yg penting bersih dan wangi, pake baju kaos sama celana jeans aja krn males pake rok, dan parfum dikit, udh sipp beres.

Di Bbm.

Nadia : Dik, gue udh siap-siap nih.
Dika : cepet amat, gue aja blm brngkt wkwkwk
Nadia : eh somplak lo -_- udh cepetan
Dika : iya iya

Akhirnya gue menuju ruang makan, sarapan dulu.

"Ciee jalan sama Dika" Kata Rangga.

"Emng kenapa? Ga boleh" Sahut gw.

"Jgn-jgn lo Jatuh cinta sama Dika, cieee" Kata Rangga.

"Udh lo mengganggu gue lagi sarapan"

"Cieeee"

"Apaan dah -_- "

Tin...tin...

"Gue berangkat dulu ye, Assalamualaikum" Kata gw.

"Waalaikumsalam, ciee jalan sama gebetan" Sahut ke 5 kunyuk.

Saat di perjalanan.

"Cieelah, pake parfum udh kyk mau kondangan" Cibir Dika.

"Bodo amat -_- "

"Si Reno gk ikut?" Tanya gw.

"Gk dia gk bisa, s-soalnya dia lagi ada acara keluarga" Sahut Dika.

"Ooo"

Saat tiba, ternyata Dika ngajak gue ke taman bunga.

"Ngapain kita ke sini? Tanya gw dengan heran.

"Ya emng kenapa, lagian gue frustasi pengen ke alam bebas, sekalian baca novel" Sahutnya.

Saat memasuki taman, banyak banget bunga yg di tanam di sini, malah di bentuk kyk patung dinosaurus.

"Bagus ya" Kata gw.

"Iya"

♥♥♥

"Dika POV"

"Gue mesti mulai darimna" Batin gw.

Nadia mengeluarkan novelnya dari tas, saat membaca itu yg membuat ia semakin cantik.

"N-nad"

"Apa"

"Lo tau gk maksud gue ngajak lo kesini?"

"Ya kan kita mau jalan-jalan, emng kenapa" Sahut Nadia dengan santai.

Ni anak gk peka bgt sih.

"Iya jalan-jalan, tapi ada lebih dari itu" Kata gw.

"Hmm jalan-jalan sambil santai di taman dan baca novel kan" Sahut Nadia.

Agghh! Frustasi gue! Gitu aja lo gk peka T_T.

"Bukan"

"Truss apaan?" Tanya Nadia.

"Maksud gue ngajak lo kesini, gue mau ngomong sesuatu" Sahut gw.

"Yaelah serius amat, bawa santai aja kalee"

"Gue beneran Nad" Sahut gw.

"Iya ngomong aja" Kata Nadia.

"G-gue g-gue"

"Gue apa? Punya gebetan baru? Atau lu dapet berkah? Atau dapet novel baru?" Tanya Nadia.

Nadia!!! Lo gk peka bgt dah, kesel gue -^-

"Ah sudahlah, belum waktunya"

"Lu mau ngomong apa sih? Kasih tau!" Kata Nadia.

"Iya iya"

"Lo inget kan waktu pertama kita kenalan"

"Inget" Sahut Nadia.

"Itu di saat gue mulai s-s-suka s-sama lo"

Lalu Nadia berhenti membaca novel dan melototin gw.

"Maksud lo?"

"Masa lo gk ngerti?!" Sahut gw.

"Jadi, selama ini lo suka sama gue gitu?" Tanya Nadia.

"Yap bisa dibilang begitu"

"Jadi, lo ngajak gue kesini cuman mau ngungkapin hati lo ke gue?" Tanya Nadia.

"Yaiyalah, drtd lo itu lemot bgt dah -_-" Cibir gw.

"Oh lu suka sama gue" Kata Nadia langsung membaca novelnya lagi.

Kamvret bgt ni anak -_-

"Klo lu?"

"Apanya?" Tanya Nadia.

"Yaelah, lu suka sama gue gk?"

"Ehm gimna yak, maaf ya Dik gue gk suka sama lo, maaf bgt lu jadi sakit hati deh. Sbrnya gue itu suka sama Rangga sejak SMP, gue pengen bgt lupain dia tapi susah bgt. Gue sama sekali gk ada perasaan ke elu, lebih baik kita temenan aja. Sekali lagi gue minta maaf bgt" Jelas Nadia.

Gk ada perasaan ke gue? Kenapa ini terjadi? Gue kira lo juga suka sama gua tapi... lo suka sama Rangga sejak dulu. Gue siapanya lo? Hanya teman yg selalu mengajak ke perpustakaan, hanya bisa melihat lo bersamanya. Gue s-sakit h-hati, seperti ada pisau api yg menancap di hati gw.

"I-iya gpp kok" Sahut gw dengan senyum terpaksa.

"Dik, pulang yuk udh siang" Kata Nadia.

♥♥♥

"Nadia POV"

Saat di perjalanan, canggung bgt gk ada obrolan di antara gue dan Dika. Gue tau Dika sakit hati banget, gue udh bersalah telah menyakiti hatinya sama seperti dulu dengan Michael. Rasa bersalah ini muncul lagi, gue udh mengucapkan maaf beberapa kali walaupun dia maafin gw, tapi gw masih merasa bersalah. Dia baik bgt selalu ngajak gue ke perpustakaan. Kenapa ini terjadi sama gue? Gue mencintai seseorang, tapi belum tentu org itu juga mencintai gw.

♥♥♥

"Rangga POV"

Byurr...

"Apaan sih lo Rez, nyiramin air putih ke muka gue" Kata gw.

"Lo tuh ya udh jam brp nih masih blm bangun" Sahut Reza.

"Emng jam brp sih... whuat?! Jam 8.15!!!" Kaget gw langsung buru-buru mandi.

"Rasain lo" Cibir Noval.

Gue mandi dengan super cepat, mungkin secepat perambatan cahaya*ga deng :v.

5 menit kemudian.

"Gue udh siap" Kata gw.

"Udh deh capcus brngkt" Sahut Reza dengan alay.

Singkat cerita saat sedang proses pembelajaran *apa bgt bahasa gue :v
Gue drtd merhatiin Nadia dan Dika yg gk tegur sapa, ekspresi muka mereka agak sedih, kyknya ada masalah.

Kring...

"Ayo Nad ke kantin" Ajak gw.

"Iya"

Dan saat itu juga, Dika lewat di depan Nadia tanpa tegur sapa atau sepatah dua patah kata pun.

"Lo kyknya lagi ada masalah sama Dika" Kata gw.

"Gk biasa aja" Sahut Nadia.

"Biasanya lo berdua suka ngobrol kyk mak-mak rempong, tapi skrng gk"

"Ihh, gk ada masalah juga. Udh ayok ke kantin" Sahut Nadia.

Saat di kantin.

"Kalian tau gk?" Tanya Sinta.

"Gk"

"Ihh -_-"

"Truss apaan?" Tanya Reza.

"Dimas Arestya nembak gue!!!" Sahut Sinta.

"Uhuuk...uhuuk..." Tiba-tiba Thalia tersedak.

"Lo minum dulu deh" Kata Nadia sambil ngasih air.

"Udh enakan?" Tanya gw.

"Udh udh, LO GK NGIMPI KAN SINTA?!" Kata Thalia.

"Gk lah, dia bner-bner nembak gue pas gue mau ke kantin, truss dia ngajak gue ke taman belakang fakultas gue, dia ngasih gue bunga ini diliatin banyak org loh" Sahut Sinta.

"Wah wah gue gk percaya, Dimas!" Kata Reza.

"Apa?" Tanya Dimas.

"Emng lo jadi pacarnya Sinta?"

"Iyalah baru aja gue nembak dia, iya kan Sin" Sahut Dimas.

"Iya dong"

"Eh Sin, nanti kita ke gramed yuk" Ajak Dimas.

"Oke deh" Sahut Sinta.

"Gue duluan ya, byee my love!" Seru Dimas.

"Byee" Sahut Sinta.

"Njiir, enak bgt lo" Cibir Thalia.

"Ternyata Sinta yg paling jones di antara kita, telah memiliki pacar" Kata Noval.

Datanglah Dika dan Reno yg duduk di meja belakang kami, ya walaupun agak jauh sedikit. Biasanya, Dika nyamperin Nadia klo ketemu di kantin, atau sebaliknya, tapi sekarang mereka malah gk saling ingin melihat satu sama lain. Ini sangat membuat gue curiga.

"Serius amat mbak baca novelnya" Kata gw.

"Emng kenapa" Sahut Nadia.

"Biasanya lu nyamperin Dika gebetan lu, aww! Sakit"

"Rasain lo gue cubit sekali lagi, lo bakal kempes" Sahut Nadia.

"Lo nih, gue cubit pipi lo biar kyk bakpau!" Kata gw.

"Aaa! Sakit woy!" Teriak Nadia.

"Lagian sih, lo main nyubit" Sahut gw.

"Bodo"

♥♥♥

"Dika POV"

Gue masih cemburu sama Nadia, apalagi ketika Rangga dan Nadia keliatan mesra.

"Ren, gue ke toilet dlu ya"

"Oke, tapi jgn kelamaan"

Saat di toilet. Gue hanya cuci tangan sambil memandang ke arah kaca, gue bner-bner terlihat sedih, kaku, gk kyk biasanya gue yg selalu riang, tersenyum.

"Lo udh di tolak sama Nadia mentah-mentah, kenapa lo gk rebut dia dari Rangga??" Kata sisi buruk.

"Kalau lo rebut Nadia dari Rangga, lo telah membuat Nadia sakit hati, sedih, berarti lo tega, sebaiknya jangan, lo relakan saja dia" Kata sisi baik.

"Tapi apakah lo akan merelakannya? Gk bukan? Lo harus menyingkirkan Rangga dari Nadia, tonjok dia, kalau perlu bunuh dia!!!" Kata sisi buruk.

Sesaat gue memejamkan mata.

"Ya, gue akan menyingkirkan Rangga" Gumam gw dengan dendam.

Ternyata sisi buruk gw menang melawan sisi baik.

Saat di luar.

"Lama bner lu, ngapain aja sih" Cibir Reno.

"Udh mending langsung ke kelas"

"Iya"

♥♥♥

"Author POV"

Kring... bel pulang telah berbunyi. Dika bertekad untuk menyingkirkan Rangga dari Nadia.

"Rangga!!!" Kata Dika.

"Apa?"

"Ikut gue ke taman!"

"Kita ngapain ke sana?" Tanya Rangga.

"Udh ikutin kata-kata gue!"

Saat di taman.

"Kita mau ngapain?" Tanya Rangga.

"Gue mau balas dendam sama lu!"

"Tunggu, kenapa lu mau balas dendam ke gw? Apa gw ada salah?"

"Lo harus jauhin Nadia, bila perlu tinggalin dia! Klo gk, lo bakal ngerasain penderitaan dari gw"

"K-kenapa gue harus jauhin Nadia? Dia kan sahabat gw"

"Pokoknya lu harus!"

"Jelasin ke gw, kenapa gw hrs jauhin Nadia?"

"K-karena..."

Air mata Dika berjatuhan, bukan berarti cengeng, tapi hatinya sedang sakit.

"Karena gue suka sama Nadia, gue udh nembak dia, t-tapi..."

"Tapi kenapa?"

"T-tapi Nadia cinta sama lo!!!" Sahut Dika dengan tatapan marah.

Rangga terkejut dan merasa senang mengetahui org yg ia cinta juga mencintainya, tetapi ia sangat takut kalau Dika ingin balas dendam.

Tak lama kemudian, Dika menonjok pipi Rangga, untung saja Rangga bisa mencegahnya.

"Lo harus jauhin Nadia!!!" Teriak Dika.

"Lo jgn gini Dik, gue ga mau melawan lu"

"Lo rasain ini!!!"

Dika melontarkan satu pukulan ke muka Rangga, tapi Rangga bisa mencegahnya lagi dengan jurus taekwondonya.

"Dik berhenti dik!"

"Gk, gue gk akan berhenti! Sampe lo jauhin Nadia!"

"Gue gk akan melawan lo teman terbaik gue!"

Pukulan yg Dika lontarkan ke pipi Rangga berhenti seketika. Ia merasa sangat bersalah telah balas dendam kepada temannya sendiri.

"Dika!!!" Teriak Reno.

"Apa yg lo lakuin?! teman lo sendiri lo gituin?! Tega lo ya!" Kata Reno.

"Gue harus pulang" Kata Rangga sambil pergi meninggalkan mereka.

"Kenapa lo lakuin ini?! Lo gk kyk dulu Dik! Dulu lo itu baik sama siapa pun, skrng? Hanya gara-gara Nadia cinta sama Rangga, sikap lo berubah!" Jelas Reno.

"G-gue gk bisa melawan sisi buruk" Sahut Dika dengan tetesan air matanya yg jatuh.

"Lo harus berpikir jernih! Jgn terbawa kata-kata sisi buruk lo!"

"Gue merasa bersalah Ren! Gue bingung hrs apa?!" Teriak Dika yg seketika air matanya mengalir deras.

"Lo hrs minta maaf sama Rangga, dan relain Nadia! Lo gk bisa maksain dia"

"Gue udh jatuh terlalu dalam Ren! Gue sakit hati!"

"Kalau memang lu cinta bgt sama Nadia, setidaknya relakan dia!"

Kata-kata Reno, seketika membuat Dika terdiam. Tiba-tiba air mata Dika mengalir dengan deras lagi

"Gue udh salah! Gue harusnya merelakan Nadia... Rasanya gue pengen mati!!!" Teriak Dika.

"Kalau lo mati...lo telah meninggalkan org yg lo sayangi... sebaiknya lo pikirkan ini di rumah"

Balas Dika dengan anggukkan.

♥♥♥

"Rangga POV"

Apa benar kata-kata Dika? Apa dia hanya salah paham? Gue masih gk percaya. Gue tau apa yg di rasakan sama Dika, sakit hati, perih di dada, sedih, luka yang berkecamuk, gue gk mau melawan dia, dia org yg baik, gue kira dia gk akan begini, mungkin karena dia sakit hati.

"Woy! Bengong aja" Cibir Nadia.

"Kenapa?"

"Ihh, drtd lu gk denger yg gue ceritain! Bengong aja sih lu"

"Ya sorry"

"Mikirin Adela ya"

"Gk, gue gk mikirin dia, pokoknya ada seseorang"

"Iyadah"

Kring...

"Udh deh mending masuk" Ajak Nadia yg sudah pergi jauh dari kantin.

"Eh tunggu!"

"Rangga!" Teriak Dika.

"Kenapa?"

"Nanti pas pulang kita ke kantin, khusus kita berdua"

Balas gw dengan anggukan.

Pasti dia mau ngomongin masalah kemaren, gue berharap kejadian itu gk terulang lagi.

"Lama bgt sih lo, drmna aja" Kata Nadia.

"Gue dari toilet"

"Pante---"

"Assalamualaikum" salam Pak Gilang.

"Ah! Males bgt deh belajar" Keluh Nadia.

"Sama gue juga cuk"

Dengan pelajaran yg sangat membosankan, gue cuman memperhatikan dengan malas.

Kring...

"Eh Rang, gue pulang dulu ya, krn mau manggung di kafe kakaknya Thalia" Kata Nadia.

Untung dia pulang duluan, klo gk dia bisa curiga apa yg di bicarakan oleh gue dan Dika di kantin.

"Ywdh sono"

Gue menuju kantin, setelah sampai gue melihat Dika yg sudah menempati meja kantin.

"Jadi, ada apa?" Tanya gw.

"Gue mau minta maaf sama lo, gue minta maaf, kemaren gue gk bermaksud apa-apa. Karena kemaren gw lagi sakit hati, gue harap lo maafin gw" Jelas Dika.

"Tentu dong, gue maafin lo"

"Tapi gw masih merasa bersalah, maafin gue Rang"

"Udh, lo gk ush khawatir gue udh maafin lo"

"Thanks ya"

"Apa bener, klo Nadia cinta sama gw?" Tanya gw.

Dika hanya diam.

"Maaf, bukan berarti gue mau nyakitin hati lo"

"Dia cinta sama lo" Sahut Dika.

"Lo serius?"

"Iya, dia yg cerita sama gue klo dia cinta sama lo, dari dulu udh lama"

"M-masa?"

"Jadi, selama ini lo gk peka?" Tanya Dika.

"I-iya"

"Dia selalu ngasih kode ke elu, gue tau krn dari sikapnya ke elu, tatapannya, dan dia suka blushing, tapi lo memang gk peka"

"OMG! Gue harus nembak dia!"

"Gue juga udh tau dr dlu klo lu juga cinta sama Nadia" Jelas Dika.

"T-tapi, klo gue tembak dia dan di terima, apa lo gk sakit hati?"

"Gk, gue gk sakit hati, gue cuman terlalu cepat cinta sama dia, jadi tunggu apalagi lo tembak dia secepatnya"

"Thanks ya Dik"

"Ya sama-sama"

Tak terasa sudah pukul 5, kemudian gw dan Dika pulang ke rumah masing-masing.

"Pulang yuk, udh jam segini" Kata Dika.

"Iya, besok ketemu lagi yee" Sahut gw.

Angguk Dika sambil meninggalkan gw di kantin. Gw pun berjalan menuju parkiran, tiba-tiba di kepala gw terasa sakit, bahkan sakit bgt, gw gk pernah ngerasain sakit kepala yg luar biasa seperti ini, akhirnya gw duduk sebentar dan meminum obat sakit kepala, setelah enakan gw melanjutkan perjalanan pulang.

♥♥♥

Lama ya gk nge post :v , krn kesibukan di sekolah, tugas yg menumpuk, blm lagi di tambah sakit krn kecapean -_- .

Sumpah, ni part semakin absurd dan aneh ya pemirsa :v . Keep voment guys!

Continue Reading

You'll Also Like

MARSELANA By kiaa

Teen Fiction

850K 45.6K 52
Tinggal satu atap dengan anak tunggal dari majikan kedua orang tuanya membuat Alana seperti terbunuh setiap hari karena mulut pedas serta kelakuan ba...
5.6M 376K 68
#FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA⚠️ Kisah Arthur Renaldi Agatha sang malaikat berkedok iblis, Raja legendaris dalam mitologi Britania Raya. Berawal dari t...
ARSYAD DAYYAN By aLa

Teen Fiction

2.3M 123K 60
"Walaupun وَاَخْبَرُوا بِاسْنَيْنِ اَوْبِاَكْثَرَ عَنْ وَاحِدِ Ulama' nahwu mempperbolehkan mubtada' satu mempunyai dua khobar bahkan lebih, Tapi aku...
15.5M 875K 28
- Devinisi jagain jodoh sendiri - "Gue kira jagain bocil biasa, eh ternyata jagain jodoh sendiri. Ternyata gini rasanya jagain jodoh sendiri, seru ju...