1. PASSING BY

By rawrnana

8.4K 4.7K 19.2K

❝ Kamu dan segala kenangan yang tersisa ❞ ⚠️TIDAK UNTUK DIPLAGIAT⚠️ Ini Cerita keduaku, cerita yang sangat in... More

Prolog
1. the beginning of all
2. Dia yang asing
3. TODAY
4. The secret of hera
5. Mariposa
6. Temanku
7. They are bad
8. What If
9. Menetap atau pergi
10. Mago
11. Orang jahat
12. Dia?
13. Tau
14. Mulai
16. Putus Asa
17. Tentang dan tantang
18. Rainbow
19. Hasil
20. Makan malam dan...
21. pulang dan datang
22. A DREAM
23. Ada apa?
24. Harta Saya
25. Semua oke
26. Happin€ss
27.The next
28. To the bond
29. Aku dan rasa sakit
30. Renggang untuk menyatu
31. Usaha untuk mengutarakan
32. Hello Ra
33. On me
34. Sepeda
35. my wish
36. I know now
37. beautiful time
38. Bohong
39. Tenang
40. Keluargaku
41. gonna leave
42. Tertidur
43. Apapun
44. Laut
45. Penebusan dan terima kasih

15. Through me

143 101 317
By rawrnana

Haiii^^

Maaf banyak typo atau ga feel,

Ini sks banget nulisnya :(



~•••***•••~

Minggu siang sekitar pukul 2 siang, sosok Jehan telah berpakaian rapih. Memarkirkan sepeda motornya didepan pagar putih rumah gadisnya.

"Ehmm bau minyak baru dibeliin mama kayak bau Yebin dah" gumamnya ketiak merasakan aroma ditubuhnya.

Tiba-tiba sosok Hera keluar dari rumah, berpakaian santai dengan menenteng plastik sisa sampah.

Hera memicingkan matanya melihat cowok yang ada didepan rumahnya.

"Itu Jehan?" Tanyanya pada diri sendiri.

Terlihat Jehan melambaikan tangannya kearah Hera, "Hai Ra..." Sapa Jehan.

Buru-buru Jehan membuka pagar putih itu dan masuk menemui Hera yang terlihat berdiri dengan plastik ditangannya.

"Ra Minggu nih" ucap Jehan.

Hera menatap Jehan bingung, "Tau kok gue" balasnya.

"Jalan yuk" ajaknya.

"Hah?"

"Budeg Ra?" Geram Jehan.

"Ish"

"Maaf-maaf, ayo Ra jalan yuk" ajak Jehan lagi.

"Ga, males" tolak Hera pelan.

Jehan menghelah nafasnya, dia tak mau mengalah begitu saja.

"Ayo Ra, besok udah ujian. Kapan lagi kita bisa jalan-jalan ya kan?" Terlihat Hera menimang ucapan Jehan.

"Oke--"

"Demi apa mau!?" Teriak Jehan spontan.

"Belum selesai!"

"Oh oke, apa-apa?" Ucapnya menatap Hera.

"Temenin gue cari barang bentar" ucap Hera yang mendapat anggukan antusias dari Jehan.

"Apapun buat Lo Ra"

"Yaudah bentar gue ganti baju dulu" ucapnya berlalu masuk meninggalkan Jehan seorang diri didepan rumah.

Berada di atas motor, keduanya saling berdiam melihat jalanan sekeliling yang nampak ramai karena ini adalah hari pekan.

Jehan sedari tadi terus melantunkan lagu entah apa, tapi mood cowok itu terlihat baik hari ini.

"Kita kemana Ra?" Tanya Jehan.

Hera memalingkan wajahnya kearah Jehan, "Gatau gue, kan Lo yang ngajak jalan" ucapnya.

"Tadi Lo mau beli barang kan? Mau beli apa?"

"Kepo" ucapnya spontan membuat Jehan mengelus dada pelan.

"Orang nanya Ra" ucap Jehan pelan.

"Cuacanya sejuk ya Ra, ga panas dan ga dingin juga" tak menyahut, Hera hanya berdehem.

"Lulus sekolah mau kemana Ra?" Perlahan motor Jehan melaju ketika lampu merah berubah jadi hijau.

"Gatau" hanya itu jawaban yang Jehan dapatkan.

"Lo gamau nanya gue balik Ra?" Ucap Jehan.

"Apa?" Jika saja jalanan sepi, mungkin Hera sekarang sudah terlantar dijalanan karena Jehan geram.

"Capek Ra" ucap Jehan membuat Hera menaikkan satu alisnya.

"Kenapa?" Tanya Hera.

"Sikap Lo, gapaham lagi gue" mendengar itu Hera menepuk pelan bahu Jehan.

"Kalo capek berhenti, jangan dipaksa. Gue jauh lebih capek kalo Lo gini terus ke gue" tutur Hera.

Jehan mengerutkan kedua alisnya bingung, "maksud Lo?" Tanyanya.

Hera mengedikkan bahunya acuh kembali menatap jalanan sekeliling.

Hari mulai gelap, kini Jehan dan Hera tengah berada di sebuah restoran untuk mengisi perut mereka yang sedari tadi belum penuh. Pasalnya mereka hanya membeli jajanan kecil dan itu tak cukup.

Hera menunggu Jehan yang sedang pergi ke toilet, disebelahnya ada sebuah boneka beruang coklat muda besar, melihat itu Hera merasa gemas lalu ditatapnya boneka tersebut.

Jehan yang baru saja selesai dari toilet melihat tingkah Hera dengan cepat dirinya membuka kamera di handphonenya dan menyimpan satu foto Hera.

(Hilal Hera sudah mulai keliatan 😌)

"Lucu ya Ra" ucap Jehan menghampiri nya.

Hera yang melihat Jehan telah berdiri didepannya menatap Jehan, "Makan apa?" Tanya Hera.

"Lo maunya apa Ra?"

"Malah balik nanya" ketus Hera.

"Gue pesen sama kayak Lo aja" balas Jehan.

"Gue mana paham pesen ginian Jehan, gue ga pernah keluar apa lagi makan di restoran" ungkap Hera.

Jehan membulatkan matanya bahkan alisnya sampai naik saat ini.

"Serius Ra?" Tanya Jehan dibalas anggukan singkat Hera.

"Yaudah gue pesenin ya, Lo suka apa?"

"Apa aja, asal bukan temen"

"Eh?"

"Maksudnya asal jangan makan temen" Jehan tertawa hambar mendengar penuturan Hera, ada saja tingkah gadis ini.

*******

Disekolah, ujian hari pertama semua telah siap. Dan hanya menunggu kehadiran sosok guru pengawas saja.

Disisi lain, Hera tengah berada di toilet untuk mencuci tangannya yang kotor akibat tinta pena. Ketika dirinya hendak keluar, pintu itu tak dapat dibuka, beberapa kali Hera memberontak namun tetap saja tak bisa.

"Oh gue tau nih, pasti sih Milka sialan! Bastard Milka" misuh-misuh, itu yang Hera lakukan di toilet saat ini.

"Eh Mil bentar" ucap salah satu teman Milka menahannya.

"Apaansih" ucap Milka.

"Lo Inget ga sih terakhir kali kita jahilin sih Hera?" Milka nampak berpikir, namun akhirnya ia mengedikkan bahunya.

"Gak"

"Aduh, waktu itu sih Yura ngadu ke bokap kita, sampe handphone gue dan seluruh fasilitas gue disita satu Minggu Mil" ucap temannya heboh.

"Terus?"

"Gue takut entar Yura lakuin hal lebih lagi kalo kita jahilin Hera"

"Ga takut gue"

"Ya Lo mah enak, lah gue?" Ucap temannya.

"Oh Lo ga mau bantuin gue? Iya?" Tanya Milka.

"Ga gitu tap--"

Setttt!

"Aaaaaa!!!" Milka dan temannya meringis begitu kuat merasa tarikan dirambut mereka berdua.

"Capek banget gue sama kalian, liat jam ga sih?? Gue dah telat lima menit bego! Ujian gue gimana!?" Teriak Hera dikedua telinga mereka.

"Hera? Kok Lo??"

"Apa?"

"Hera! Milka! Gea!" Mendengar teriakan di ujung koridor sekolah.

"Mati! Itukan guru BK" ucap Milka hendak kabur.

"Jangan kabur Lo!" Tahan Hera.

"Heh kalian bertiga bukannya ujian, malah nongkrong depan toilet! Kalian bikin contekan iya?" Ucap sang guru.

"Mereka kurung saya di toilet buk, kalau ga percaya yasudah" ucap Hera.

"Saya ga mau denger alasan apapun, kali ini saya toleransi kalian. Dan sekarang cepat masuk kelas ikut ujian!" Hera membulatkan matanya menatap tak suka kearah sang guru.

"Badan di gedein, tapi gaada keadilan sama sekali. Nyebelin, untung guru huh sabar Hera..."

*******

Pulang sekolah berjalan kaki menuju kerumah, Yura dan Hera berjalan bersama. Melihat mereka berdua seperti sibling. Hera sedikit menjauh dari Yura, merasa tak nyaman.

"Ck Hera, Lo kenapasih?" ucap Yura geram.

"Lo bau asem" ucap Hera datar.

"Buset dah, namanya juga dari sekolah panas-panasan" balas Yura.

Keduanya diam tak saling sahutan lagi, menatap lurus kejalanan depan.

"Ehh om Yolan!!" Teriak Yura ketika melihat sosok lelaki bertubuh jangkung keluar dari sebuah cafe.

Mendengar namanya dipanggil Yolan memalingkan wajahnya dan tersenyum dengan melambaikan tangannya.

"Yura?"

"Loh Hera?" Ucap Yolan.

Hera tersenyum kikuk, lalu Yura menatap bingung.

"Om kenal Hera?" Tanyanya.

"Pernah jadi murid les om, kalian temenan?" Tanya Yolan.

Yura mengangguk dan merangkul tubuh Hera dari samping, "Yup, kita BFF best friend for ever" ucap Yura membuat Hera menyingkirkan tangan Yura darinya.

"Alay" hardiknya pelan.

Tak sengaja mendengar itu, Yolan sedikit tertawa.

"Kalian dari mana?" Tanya Yolan.

"Baru pulang sekolah" jawab mereka serempak.

"Kayak anak kembar kalian tuh" ucap Yolan kembali tertawa.

"Om sendiri?" Tanya Yura.

"Habis makan"

"Makan diluar terus om, sekali-kali kalo mau masakan rumah bilang aja ... Biar Yura masakin" ucap Yura.

"Duluan, tuh bis gue" ucap Hera.

"Eh bentar tunggu Ra, om duluan ya maklum" ucap Yura mengedipkan satu matanya memberi isyarat pada Yolan.

Yolan terkekeh pelan, melihat tingkah Yura.

To be continued
****************

Udah segini dulu,
Thank u yang udah mampir^^

See u next part

Spam next?

Continue Reading

You'll Also Like

Cafuné By REDUYERM

General Fiction

122K 11.1K 36
(n.) running your fingers through the hair of someone you love Ayyara pernah memiliki harapan besar pada Arkavian. Laki-laki yang ia pilih untuk menj...
5.8M 281K 61
[FOLLOW DULU SEBELUM BACA YA MANIEZZZ] Kisah 2 pasangan yang dijodohkan oleh orangtua mereka. Arlando jevin demort, cowok berusia 18 tahun harus men...
Istri Kedua By safara

General Fiction

169K 5.5K 39
nadilla di paksa menikah oleh suami orang untuk merawat suaminya yang mengalami kelumpuhan di seluruh badannya dan stroke selama 5 tahun ia di paksa...
842K 31.6K 34
[KAWASAN BUCIN TINGKAT TINGGI 🚫] "Lo cuma milik gue." Reagan Kanziro Adler seorang ketua dari komplotan geng besar yang menjunjung tinggi kekuasaan...